Dewi, Desak Putu Risna
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KELOMPOK REMAJA DALAM PENCEGAHAN STIGMA DAN DISKRIMINASI PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS BERBASIS SERVICE-LEARNING : Empowerment of Youth Groups in Preventing Stigma and Discrimination in People Living with HIV/AIDS Based on Service-Learning Arisudhana, Gede Arya Bagus; Dewi, Desak Putu Risna; Agustini, IGA Ratih
Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia
Publisher : Yayasan Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/jski.v1i1.5

Abstract

Latar Belakang: Stigma dan diskriminasi menjadi salah satu masalah yang berdampak pada keterbukaan status HIV positif Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA). Terjadinya stigma dan diskriminasi memiliki persentase yang tinggi pada remaja. Dibutuhkan metode yang tepat dalam meningkatkan pemahaman remaja pada kondisi HIV dan AIDS. Tujuan: Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan remaja dalam mencegah stigma dan diskriminasi pada ODHA berbasis service learning. Metode: Populasi pada pengabdian masyarakat ini adalah remaja di Banjar Sigaran Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah pendekatan service learning. jumlah partisipan pada kegiatan ini adalah 25 orang. Evaluasi dilakukan menggunakan lembar observasi pada perilaku stigma dan diskriminasi dan kusioner pengetahuan tentang HIV dan AIDS. Hasil: Sebagian besar pengetahuan remaja setelah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini berada pada kategori baik (60%). Perilaku stigma pada ODHA oleh remaja setelah mengikuti kegiatan ini diketahui 80% tidak melakukan stigma dan diskriminasi. Kesimpulan: Pemberdayaan remaja menggunakan metode service learning efektif dalam mencegah terjadinya stigma dan diskriminasi.
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA ORANG DENGAN HIV AIDS UNTUK MENINGKATKAN SELF-ESTEEM DALAM UPAYA MENGHADAPI STIGMA DAN DISKRIMINASI : Health Education in People Living with HIV AIDS in Increasing Self-Esteem as an Effort to Face Stigma and Discrimination Arisudhana, Gede Arya Bagus; Dewi, Desak Putu Risna; Antarika, Gde Yasa
Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia
Publisher : Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/jski.v1i2.16

Abstract

Latar Belakang: Self-esteem merupakan bagian dari sumber daya psikologi yang berperan penting dalam interaksi dan komunikasi individu. ODHA harus mempertahankan self-esteem pada koindisi yang baik melalui edukasi yang terstruktur. Tujuan: kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku tentang self-esteem pada ODHA. Metode: Populasi pada kegiatan ini adalah ODHA di Banjar Kedampal, Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, Badung. Metode yang digunakan pada pengabdian ini adalah pendekatan direct service learning melalui ceramah. Jumlah partisipan sebanyak 18 orang. Evaluasi dilakukan menggunakan Kuisioner Rosenberg Self Esteem Scale. Hasil: Sebagian besar partisipan memiliki self-esteem pada kategori cukup. Partisipan memahami pentingnya pemahaman tentang HIV AIDS dan masalaha psikologis yang mungkin terjadi. Kesimpulan: Pendidikan kesehatan mampu menunjukkan sebagian besar self esteem partisipan (67%) pada kategori cukup.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI LATIHAN SENAM LANSIA DENGAN HIPERTENSI UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN : Community Empowerment Through Elderly Exercise Training for Hypertension to Improve Health Status Sari, Ni Luh Putu Mira Santana; Dewi, Desak Putu Risna; Agustini, Ni Rai Sintya
Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia
Publisher : Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/jski.v2i1.21

Abstract

Latar Belakang: Lanjut Usia (Lansia) sebuah proses bertambahnya usia disertai adanya penurunan fungsi organ tubuh pada lansia, seiring meningkatnya usia, terjadi perubahan dalam struktur dan  penurunan fungsi pada  tubuh. Beberapa jenis penyakit yang dapat dialami oleh lansia adalah hipertensi  atau yang biasa di sebut juga dengan penyakit tekanan darah tinggi. Tekanan darah diri merupakan keadaan kronis yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Tujuan: Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khusunya lansia tentang  pengetahuan hipertensi dan senam lansia yang  dihapakan mampu meningkatkan kualitas hidup lansia di Banjar   Batan Duren, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Metode: Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan Participatory Learning and Action (PLA). Jumlah peserta 48 orang lansia. Kegiatan dilakukan selama 1 hari dengan kegiatan berupa penyuluhan  kesehatan tentang hipertensi, pemeriksaan tekanan darah dan senam lansia. Hasil: Diperoleh hasil sebanyal 54% lansia memiliki pengetahuan yang baik setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dan senam lansia dan juga didapatkan hasil sebesar 58,3% lansia mengalami hipertensi, pengetahuan lansia terhadap senam lansia yang baik dan benar mengalami peningkatan. Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan  dan senam lansia yang baik dan benar  dapat membantu meningkatkan pengetahuan lansia tentang manajemen hipertensi yang berdampak pada peningkatan derajat kesehtan lansia.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Keselamatan Pasien Dengan Kepatuhan Protokol Keselamatan Bedah : The Correlation of Knowledge Levels About Patient Safety With Compliance of Surgical Safety Protocols Filastana, I. M. Doyobi; Dewi, Desak Putu Risna; Oktavyanti, Dwi
Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA) Vol. 3 No. 2 (2024): Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)
Publisher : Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/nrpm.v3i2.135

Abstract

Latar Belakang: Pelayanan kamar operasi merupakan pelayanan yang berpengaruh terhadap indikator layanan mutu Rumah Sakit. WHO mendorong gerakan operasi yang aman, dan menciptakan surgical safety checklist (SSC) yang terbukti menurunkan angka kematian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan tentang keselamatan pasien dengan kepatuhan protokol keselamatan bedah di kamar operasi Rumah Sakit Denpasar. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunal total sampling dengan jumlah 22 responden. Instrumennya yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan patient safety dan WHO-surgical safety checklist. Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil: dari 22 responden sebagian besar memiliki pengetahuan baik 11 orang (50%), berpengetahuan cukup sebagian besar patuh sebanyak 5 orang (22,8%), sedangkan berpengetahuan kurang sebagian besar tidak patuh sebanyak 3 orang (13,6%). Hasil uji chi-square diperoleh nilai P = 0,016 (< α = 0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan tingkat pengetahuan tentang pengetahuan tentang keselamatan pasien dengan kepatuhan protokol keselamatan bedah di kamar operasi Rumah Sakit Denpasar.
Hubungan Pengetahuan Diet Rendah Cairan Dengan Restriksi Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis: The Correlation Of Low Fluid Diet Erudition With Fluid Restriction In Chronic Kidney Disease Patients Indrawan, I Wayan Gede; Agustini, I Gst Ayu Ratih; Dewi, Desak Putu Risna
Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA) Vol. 3 No. 2 (2024): Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)
Publisher : Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/nrpm.v3i2.136

Abstract

Latar Belakang: Gagal Ginjal Kronis (GGK) merupakan suatu kondisi yang mengharuskan dilakukan pembatasan cairan agar tidak terjadi edema. Penatalaksanaan pembatasan cairan ini harus tepat. Untuk itu, dibutuhkan pengetahuan tentang diet cairan. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan diet rendah cairan dengan restriksi cairan pada pasien GGK. Metode: Desain penelitian menggunakan cross-sectional, jumlah sampel 70 responden dan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tingkat pengetahuan diet cairan dan lembar observasi Interdialytic Weight Gain.  Uji korelasi menggunakan Spearman-Rank. Hasil: Sebanyak 38,6% responden dengan pengetahuan baik memiliki pembatasan cairan sesuai peningkatan IDWG kategori Ringan. Ditemukan hasil perhitungan nilai p = 0,00 (<α = 0,05), nilai R = 0,477. Kesimpulan: Responden memiliki pengetahuan yang cukup baik. Terdapat hubungan pengetahuan diet rendah cairan dengan restriksi cairan pada pasien gagal ginjal kronis dengan kekuatan korelasi sedang.
PENGENALAN DAN PEMBERIAN TERAPI KOMPLEMENTER BEKAM PADA MASYARAKAT DESA : Introducting and Provisioning Of Complementary Cupping Therapy In Village Communities Lestarini, Putu Ayu; Solehah, Eka Lutfiatus; Dewi, Desak Putu Risna
Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia
Publisher : Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/jski.v2i2.24

Abstract

Latar Belakang: Terapi komplementer bekam juga dikenal sebagai terapi cupping, adalah praktik pengobatan tradisional yang telah digunakan selama ribuan tahun di berbagai budaya. Kenyataanya masih banyak masyarakat yang belum begitu mengenal dan dapat merasakan pengobatan komplementer bekam secara langsung Tujuan: Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengenalan, pemahaman, dan pengalaman kepada masyarakat Desa Cepaka mengenai terapi komplementer khususnya terapi bekam sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Metode: Kegiatan ini menggunakan pendekatan Community-Based Participatory. Pelaksanaan bertempat di Desa Cepaka Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan selama 2 hari yaitu pada tanggal 3-4 Oktober 2024. Peserta berjumlah 29 orang. Hasil: Tingkat pengetahuan masyarakat sebelum diberikan penyuluhan memiliki rata-rata skor 70 dan setelah diberikan penyuluhan memiliki rata-rata skor 90. Sebesar 83% peserta merasakan puas dan adanya perubahan setelah dilakukan terapi.. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat setelah dilakukan penyuluhan dan Sebagian besar masyarakat merasakan puas dengan layanan terapi komplementer bekam.
Relationship between Health Locus of Control and Self-Management in Stroke Patients in the Inpatient Room of Ari Canti Gianyar Hospital Dewi, Desak Putu Risna; Lestarini, Putu Ayu; Solehah, Eka Lutfiatus
Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Sinergi Kesehatan Indonesia
Publisher : Lentera Mitra Lestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55887/jski.v3i1.27

Abstract

Background: Stroke patients take a long time to recover so that self- management is needed to adhere to carrying out rehabilitation and control and prevent repeated attacks which result in worsening conditions. The implementation of self-management in stroke patients is influenced by factors within the individual, one of which is the belief to control their health which is called the term health locus of control. Aims: The purpose of this study was to determine the relationship between health locus of control and self-management in stroke patients. Method: Type of research Descriptive Correlation with cross-sectional study design. The sample size of 45 people was selected by purposive sampling. The tool used to collect data is a questionnaire, analysis using the Spearman Rank test. Result: The results of the study of health locus of control were mostly 20 respondents (44.4%), self-management was mostly 22 respondents (48.9%). The results of the Spearman Rank test showed a p-value of 0.000, indicating a relationship between health locus of control and self-management in stroke patients. The correlation coefficient value of 0.955 indicates a strong positive correlation. Conclusion: A high health locus of control leads patients to believe that they have control over their own health, making them responsible for their health and compliant with recommendations for stroke management. In conclusion, health locus of control is significantly related to self-management in stroke patients.