Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

POTENSI LIMBAH POPOK BAYI SEBAGAI MATRIKS PENGONTROL PELEPASAN PUPUK UREA PADA TANAMAN CABAI Nurfika Ramdani; Mariaulfa Mustam; Hijrah Amaliah Azis
EduMatSains : Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains Vol 7 No 1 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/edumatsains.v7i1.3454

Abstract

The problem of disposable diaper waste is a serious problem that challenges the environment. Therefore, the researchers sought the utilization of diaper waste in agriculture. Efficiency of fertilizer absorption in plants in the environment by 30-40%, remaining in the air and evaporating into ammonia gas. Utilization of baby diaper waste as a matrix and urea as a filler was carried out in this study. This is expected to be able to control the release of nitrogen in fertilizers in accordance with the amount and amount needed by plants (desorption) and maintain nitrogen requirements in the soil, so that the amount of fertilizer given is more efficient than conventional methods. How the purpose of this research is how to make fertilizer based on diaper waste, determine Nitrogen adsorption capacity into the matrix and determine the fertilizer requirements for growing chilli seedlings. The study was divided into 5 stages, the processing of baby diaper waste; second, the manufacture of urea larvae (fillers); three, filling the filler into the matrix; Rate, determine the Nitrogen adsorption capacity into the matrix; discuss, test on plants. The research results obtained are variations in the contribution of urea used as fillers is 15%. Based on this research, it can be said that diaper waste has the potential to control the release of urea. Furthermore, it can explain the rate of release of urea in chili plants.
Penentuan Kadar Logam Zn dan Pb Pada Bendungan Lekopancing Nur Hikmah Wahab; Hijrah Amaliah Azis; Durra Hapid; Muliawan Muliawan
Patria Artha Technological Journal Vol 7, No 1 (2023): Patria Artha Technological Journal
Publisher : Department of Electrical Engineering, University of Patria Artha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33857/663

Abstract

Limbah pada dasarnya adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia, (domestik) dalam melaksanakan suatu proses produksi biaanya menghasilkan zat buangan yang sering disebut sebagai limbah. Seng (Zn) merupakan logam esensial yang keberadaannya dalam jumlah tertentu dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek toksik. Kadar logam Zn yang tinggi akan mempengaruhi kesehatan manusia antara lain keracunan (muntah), kerusakan usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, radang sendi, cacat lahir, gusi berdarah, kanker, kanker, sirosis, sembelit, diabetes, diare, pusing, kelelahan., hepatitis dan insomnia (Ribka, Junita Sembiring, 2021). Timbal atau logam berat di lingkungan laut dapat di kategorikan sebagai logam berat esensial dan non esensial. Salah satu logam berat yang mempunyai sifat non esensial adalah timbal (Pb). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kandungan logam Pb dan Zn pada bendungan lekopancing kabupaten maros, serta mengetahui tingkat pencemaran logam tersebut di Perairan bendungan lekopancing, metode yang digunakan dengan penentuan kadar Zn dan Pb dengan menuangkan sekitar 75 ml sampel air bendungan kedalam Erlenmeyer yang sebelumnya disaring, kemudian penentuan cara kerja alat instrument metode flame, Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kadar logam Zn dan Pb pada bendungan lekopancing dengan menggunakan metode SSA (spektrofotometer serapan atom) baik sampel input dan output adalah 0% atau tidak terdeteksi dan dapat juga disimpulkan bahwa Air Bendungan Lekopancing Aman digunakan ataupun dikomsumsi oleh masyarakat sekitar.
PKM Kelompok Tani dalam Pengolahan Sekam Padi Melalui Teknologi Biochar di Kelurahan Mattompodalle Kabupaten Takalar Hijrah Amaliah Azis; Dwi Maryana; Muh. Arman; Nuryahya Abdullah; Mariaulfa Mustam; Nurfika Ramdani
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6643

Abstract

Komoditi padi merupakan salah satu komoditas basis terbanyak di Kelurahan Mattompodalle Kabupaten Takalar. Banyaknya produksi beras maka akan semakin banyak pula limbah sekam yang dihasilkan. Sekam padi akan menjadi limbah dan menumpuk jika tidak dimanfaatkan. Selain itu kurangnya kesadaran, pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah sekam padi menjadi permasalahan bagi para petani. Inovasi melalui teknologi biochar metode drum pirolisis dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pada kelompok tani dalam mengolah sekam padi dan menghasilkan produk berupa arang sekam yang disiap dipasarkan sebagai pembenah tanah di lahan pertanian. Metode pelaksanaan terdiri dari persiapan (observasi dan studi literatur), sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan (evaluasi). Kegiatan ini ditujukan kepada kelompok tani mitra Patujuta dan beberapa masyarakat yang berlokasi di Kelurahan Mattompodalle Kabupaten Takalar. Hasil kegiatan PKM ini selaras dengan tujuannya yaitu memberikan dampak positif bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi mitra terkait pengolahan sekam padi melalui teknologi biochar dengan mendapatkan sambutan yang baik dari kelompok tani dilihat dari kehadiran dan keterlibatan dalam kegiatan. Hasil yang didapatkan juga berupa produk arang sekam yang siap dipasarkan. Dalam kegiatan ini juga diserahkan aset berupa alat drum pirolisis ke mitra untuk adanya keberlanjutan kegiatan PKM.
PKM Pembuatan Pupuk Organik Dari Kotoran Sapi Dan Limbah Pakan Di Desa Limapoccoe Kabupaten Maros Nur Zaman; Nuryahya Abdullah; Hijrah Amaliah Azis; Erniati Bachtiar; Andi Nur Insan; Andi Nur Aliyah
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7254

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat adalah dengan melakukan kegiatan pemberdayaan. Salah satu sumber bahan bauku terbaik untuk dimanfaatkan menjadi pupuk organik adalah kotoran sapi. Saat ini pupuk anorganik bersubsibsidi sulit didapatkan dan pupuk non subsidi harganya mahal. Tujuan kegitan ini adalah 1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan pupuk organik (kompos dan kascing) melakukan pelatihan dan 2) Membuat inovasi dan teknologi mesin pengayak dan bak penampung pupuk organik. Metode pelaksanaan terdiri dari persiapan (observasi dan studi literatur), sosialisasi, simulasi, pelatihan dan pendampingan. Kegiatan ini ditujukan kepada mitra Tunas Harapan Farm dan masyarakat yang memiliki ternak sapi di Desa Limapoccoe Hasil kegiatan PKM ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi mitra dan masyarakat dalam mengolah kotoran sapi dan limbah pakan menjadi pupuk organik (kompos dan kascing), selain itu, untuk mendapatkan pupuk yang baik, mitra diberikan teknologi berupa alat mesin pengayak dan bak penampung pupuk. 80 % peserta sangat paham, 16 % paham dan hanya 4 % yang cukup paham serta dan 76 % tertarik, 20 % ragu-ragu dan hanya 4 % yang belum berani membuat pupuk organik. Sebagian besar masyarakat paham dan tertarik membuat pupuk organik (kompos dan kascing)
Penggunaan Adsorben Bentonit pada Proses Pencucian Kering dalam Pemurnian Biodiesel Minyak Jelantah Amaliah Azis, Hijrah; Mustam, Mariaulfa; Ramdani, Nurfika; Amin, Ida Ifdaliah; Sari, Nurmala; Gregorius, Geraldy
Jurnal Teknik Kimia USU Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Teknik Kimia USU
Publisher : Talenta Publisher (Universitas Sumatera Utara)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jtk.v12i2.11644

Abstract

Biodiesel can be made by utilizing used cooking oil through a chemical process, namely through a transesterification reaction, namely changing the oil (triglycerides) into fatty acid methyl esters. Washing must be done to remove the remaining impurities in biodiesel. The dry washing method is purification by utilizing the adsorption process to remove impurities in crude biodiesel. Bentonite is an alternative adsorbent that can be used as dry washing in the biodiesel refining process because it is cheaper, abundant in nature and has a layered structure with the ability to swell. The purpose of the study was to determine the ability of bentonite activated with acid as a dry washing agent in biodiesel purification. The research method used is the dry washing process method using bentonite adsorbents. The application of bentonite adsorbent as much as 6 grams with a contact time of 3 hours is the best operating condition to produce biodiesel with a pH of 6 and a clarity value of 96.7.
PKM Kelompok Tani dalam Peningkatan Ketahanan Pangan Melalui Budidaya Sayuran Akuaponik dan Ikan Lele Menggunakan Teknologi Budikdamdrum Mustam, Mariaulfa; Maryana, Dwi; Wahab, Nurhikmah; Ramdani, Nurfika; Azis, Hijrah Amaliah; Amran, Muh.; Lukman, Derry Alif
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15487

Abstract

Teknologi budikdamdrum pada sayuran akuaponik akan menjadi alternatif untuk petani guna memenuhi ketahanan pangan keluarga dengan pemanfaatan lahan sempit salah satunya seperti pekarangan rumah. Alat dan bahan yang digunakan yaitu : drum, baja ringan kanal c, pompa air, bellsiphon, gurinda, bor, pisau, meteran, TDS meter, selang air, pH universal, timbangan, batu kerikil, pecahan genteng dan pasir malang sebagai media tanam sayuran, benih kangkung, bibit ikan lele, air. Metode yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan yakni penyuluhan, pelaksanaan pelatihan, dan monotoring dan evaluasi rencana keberlanjutan program. Hasil yang didapatkan dari kegiatan PKM yakni adanya peningkatan yang signifikan dalam pertumbuhan tanaman kangkung. Penambahan tinggi tanaman disebabkan akibat dari hasil metabolisme tanaman yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan di daerah penanaman seperti air, sinar matahari dan nutrisi dari kotoran ikan. Serta adanya peningkatkan signifikan pada pertumbuhan berat ikan lele. Terlihat lele yang segar, daging padat dan bersih. Dengan adanya kegiatan PKM ini mitra dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait budidaya sayuran akuaponik dan ikan lele menggunakan Teknologi Budikdamdrum. Minat mitra dalam melanjutkan budidaya ini ditandai dengan apresiasi dan antusias mitra maupun warga laikang selama pelaksanaan PKM. Kangkung dan lele hasil budidaya ini dapat memenuhi kebutuhan nutrisi nabati dan hewani keluarga, dapat menciptakan pertanian rumahan dan mampu menjadi solusi dalam peningkatan ketahanan pangan keluarga, serta dapat meningkatkan perekonomian mitra maupun warga desa laikang. Tim PKM berharap agar mitra selalu menjaga dan merawat alat instalasi akuaponik budikdamdrum ini agar terus dapat digunakan dan terus menghasilkan bahan pangan yang sehat.
PKM Kelompok Industri Rumah Tangga KINOKO FARM dalam Pengolahan Limbah Media Tanam Baglog menjadi Briket Arang di Kelurahan Bontoa Kabupaten Maros Ramdani, Nurfika; Azis, Hijrah Amaliah; Yusran, Muhammad; Mustam, Mariaulfa; Wahab, Nurhikmah; Maryana, Dwi; Amos, Erpianto; Erwin, Erwin
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15542

Abstract

Masyarakat Kelurahan Bontoa Kabupaten Maros sebagian besar bekerja sebagai petani sawah, peternak ayam dan bebek. Kondisi yang tidak menentu mengakibatkan masyarakat mulai mencari usaha sampingan untuk melakukan budidaya jamur tiram. Salah satunya adalah mitra KINOKO FARM yang bergerak dalam budidaya jamur tiram. Media tanam baglog jamur tiram memiliki umur produktif berkisar 3-4 bulan, setelah masa produktif berakhir, media tanam tidak dapat dipakai kembali sehingga hanya menjadi limbah yang tidak termanfaatkan. Pengolahan limbah menjadi briket arang menjadi solusi mitra. Tahapan dalam pengolahan limbah media tanam baglog menjadi briket arang adalah tahap FGD, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan, pengemasan dan pelabelan dan pemasaran. Hasil dari kegiatan ini memberikan dampak positif bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dan masyarakat setempat serta mendapat sambutan baik bagi petani jamur lainnya. Saran atas kegiatan ini adalah keberlanjutan program dengan memfokuskan produksi briket arang dari limbah baglog para petani jamur di kabupaten Maros dan menguji kualitas agar sesuai kadar dan pemasaran hingga tingkat ekspor.
Pemberdayaan Kelompok Tani Rahmat II Melalui Pemanfaatan Limbah Tempurung dan Sabut Kelapa Muh Arman; Hafid, Muhammad Fachry; Abdullah, Nuryahya; Rahman, Baso; Annisa, Lutfiah; Noho, Try Aditya; Diva Tirani; Azis, Hijrah Amaliah
Jurnal Abdimas Mandiri Vol. 8 No. 3
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jam.v8i3.4624

Abstract

Desa Manyampa adalah salah satu wilayah bagian dari Kecamatan Ujungloe yang memiliki luas Wilayah 42 Km persegi dengan 25% merupakan area pertanian kelapa. Berdasarkan survey lapangan, ditemukan jika anggota kelompok tani rahmat II memiliki lahan Perkebunan kelapa dengan luasan area 0,5-4 hektar lahan. Potensi buah kelapa yang dihasilkan berada pada kisaran 1.000-12.000 biji buah kelapa yang dipanen setiap 2 bulan. Merupakan daerah yang memiliki potensi besar dalam pengelolaan limbah tempurung dan sabut kelapa. Namun, masyarakat setempat belum sepenuhnya memanfaatkan limbah tersebut secara optimal sehingga bernilai ekonomis. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat Desa Manyampa dalam memanfaatkan limbah tempurung dan sabut kelapa melalui teknologi pirolisis, serta memberikan pelatihan pembuatan briket dan pestisida organic asap cair yang memiliki nilai jual tinggi. Teknologi pirolisis dipilih karena merupakan metode yang efektif dalam mengubah limbah menjadi produk yang bernilai guna, seperti arang yang diolah menjadi briket-briket dan juga menghasilakn pestisida organik berupa produk asap cair. Kegiatan pengabdian ini meliputi sosialisasi teknologi pirolisis, pelatihan pembuatan briket, pelatihan pemanfaatan asap cair serta pendampingan dalam proses produksi dan pengemasan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan limbah tempurung dan sabut kelapa. Selain itu, masyarakat juga mampu memproduksi briket dan asap cair dengan kualitas yang baik, sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan mereka melalui penjualan produk tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat berkelanjutan, dan memberikan dampak positif dalam pengembangan ekonomi lokal melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia.
Application of Subcritical Water Hydrolysis (SCW) in Producing Reducing Sugar for Biofuel Production Dian Ranggina; Maria Assumpta Nogo Olea; Hanny F. Sangian; Arief Widjaja; Hijrah Amaliah Azis
Equilibrium Journal of Chemical Engineering Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No 2 December 2024--Online First
Publisher : Program studi Teknik Kimia UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/equilibrium.v8i2.86196

Abstract

Abstract. This work aimed to produce reducing sugar from coconut husk using subcritical water hydrolysis. Coconut husk contains cellulose and hemicellulose that can be converted into reducing sugars and then fermented into biofuel. In this study, the subcritical water hydrolysis was carried out in a batch reactor at  temperatures 120-260 oC and pressures, 40, 80, and 160 bar for 1 h. Subcritical water method obtained two products, namely (a) liquid containing sugar and (b) solid containing cellulose, hemicellulose and lignin. The liquid sugars were analyzed by HPLC and DNS, while crystal structure was characterized by XRD and SEM. The highest yield of reducing sugar obtained was 0.25 g/g cellulose+ hemicellulose at 150 oC and 80 bar.Keywords: Biofuel, Coconut husk, Lignocellulose, Reducing sugar, Subcritical water
Modification of Modern Coconut Peeling Processing Using Appropriate Technology to Enhance Farmer Productivity in Balleanging Village, Bulukumba: Modifikasi Pengolahan Pengupas Kelapa Modern Berbasis Teknologi Tepat Guna untuk Meningkatkan Produktivitas Petani di Desa Balleanging Bulukumba Gusnawati*, Gusnawati; Arman, Muh; Mahmuddin, Mahmuddin; azis, Hijrah Amaliah; Selviani, Selviani; Akhyar, Khaeril; Fahri, Fadil
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v9i1.22867

Abstract

This community service activity examines the implementation of modern coconut husking technology and coconut husk waste utilization in Balleanging Village, Ujung Loe District, Bulukumba Regency, through the Community Partnership Program (PKM). The research focuses on the Jaya Abadi Farmer Group, consisting of 30 farmers with average land ownership of 0.5-1.5 hectares. The methodology includes location surveys, intensive 4-week training, technology implementation, and program evaluation. Results show significant productivity improvements, with husking capacity increasing from 12-60 to 200 coconuts per hour, reducing processing time per unit from 1-5 minutes to 0.3 minutes, achieving 94% efficiency. Modern technology implementation also reduced labor requirements by 50-67% and minimized workplace accident risks. The coconut husk waste processing education program resulted in the diversification of economically valuable products such as cocopeat, cocofiber, and planting media. Program evaluation demonstrates high technology adoption rates, supported by a comprehensive assistance system covering operational aspects, maintenance, and product development. This technological transformation not only enhances production efficiency but also creates opportunities for sustainable economic development through value-added waste utilization, positively impacting the welfare of coconut farmers in Balleanging Village.