Simega, Novianti Yoyo
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN HANDUK, KEBIASAAN MENGGIGIT KUKU JARI TANGAN TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA ANAK PANTI ASUHAN DI JAYAPURA Hartati, Risda; Simega, Novianti Yoyo; Imbi, Meidy J.; Sahli, Indra Taufik; Asrianto, Asrianto
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 14 No 1 (2021): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 14 No 1 Juni 2021
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v14i1.580

Abstract

Problem: Helminthiasis is generally caused by the group of Soil Transmitted Helminth (STH) worms, namely Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura and hookworm. Worms have an impact on health problems such as diarrhea, malnutrition and anemia. Risk factors for helminthic infection including poor personal hygiene care, nail biting habits, the habit of not wearing footwear, contact with soil media, will increase the transmission of eggs that inhabit the intestines. The Aim Of The Research: To determine the prevalence of helminthiasis and risk factors for STH intestinal worms in children living in an orphanage in Jayapura. Research Method: Fecal samples were collected from orphanage children (n= 63) using saturated salt solution to detect the presence of STH worm eggs between months August-October 2020. The Results: The prevalence of STH worm infection in orphanages in Jayapura was 12.69% in the highest age group, 6-11 years old with Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura and hookworm infections. The dominant risk factors represented among the most infected children include sharing of towels, the habit of biting fingernails and the habit of not wearing footwear while playing were very significant factors for the incidence of STH worm infection (p<0.05). Conclusion: The prevalence of STH worm infection in orphanage children in Jayapura was 12.69% in the highest age group 6-11 years with the most dominant risk factors are the habit of not wearint footwear while playing, the habit of biting fingernails and sharing towel together.
Identifkasi Jamur Penyebab Tinea Pedis pada Nelayan di Kota Jayapura: Laporan Data Wardani, Afika Herma; Sahli, Indra Taufik; Simega, Novianti Yoyo; Asrianto, Asrianto; Purwati, Rina; Hartati, Risda; Kurniawan, Fajar Bakti; Asrori, Asrori
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 15 No 3 (2023): September-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v15i3.1239

Abstract

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENAGA ATLM DI PUSKESMAS DOSAY KABUPATEN JAYAPURA DALAM PEMBUATAN REAGENS TURK DARI BAHAN BAKU ASAM CUKA TAHUN 2023 Bakti Kurniawan, Fajar; Sitompul, Loly Sabrina; Tubalawony, Rudolfo; Asrori, Asrori; Simega, Novianti Yoyo; Alfreda, Yulianus Wima Krisna
ASMAT: Jurnal Pengabmas Vol. 3 No. 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/ajp.v3i1.64

Abstract

Pemeriksaan laboratorium klinik merupakan unsur penunjang yang sangat penting dalam prosesdiagnosis penyakit. Jumlah leukosit dalam darah berubah pada beberapa kelainan. Misalnya, jumlahleukosit meningkat secara dramatis selama mononukleosis menular dan infeksi bakteri, tetapi turuntajam selama demam tifoid. Hasilnya, pemeriksaan jumlah leukosit dapat digunakan untuk mengidentifikasi infeksi atau peradangan pada individu. Puskesmas Dosay merupakan Puskesmas yangterletak di Kabupaten Jayapura dan merupakan puskesmas yang belum memiliki pelayanan untukpemeriksaan hitung jumlah leukosit. Pentingnya pemeriksaan jumlah leukosit, dapat membantumansyarakat dalam diagnosa penyakit. Hal ini bisa disebabkan kurang nya stok larutan turk padaPuskesmas.Pengabdian pada masyarakat ini dilakukan selama 6 bulan di Puskesmas Dosay KabupatenJayapura pada bulan Juli 2023. Kegiatan yang dilakukan mulai dari survey dan melihat puskesmasmelakukan pelayanan pemeriksaan hitung jumlah leukosit, dilanjutkan dengan edukasi ke seluruhTenaga Tekhnologi Laboratorium Medik di Puskesmas Dosay Kabupaten Jayapura tentang carapembuatan reagens turk dari bahan baku sederhana yang mudah didapat dan harga terjangkau dengan asam cuka, edukasi menggunakan metode penyuluhan dan praktik pembuatan reagens turk. Setelah dilakukan penyuluhan dilakukan pembagian turk untuk stok reagens di Puskesmas dan pembagian Standar Prosedur Operasional Pembuatan reagens Turk. Hasil Puskesmas berupa peningkatan pengetahuan tenaga Teknologi Laboratorium Medik dalam pembuatan larutan turk dari bahan baku asam cuka, pemeriksaan jumlah leukosit, Tersusunya Standar Prosedur Operasional dan Tersedianya reagens Turk selama 1 Tahun serta tersedianya pelayanan pemeriksaan hitung jumlah leukosit dengan rata-rata npemeriksaan 2-3 pasien / hari.