Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Perilaku Makan dan Status Gizi Anak Usia Sekolah Dasar di SD Cikancung 04 Desa Mandalasari Kabupaten Bandung Indriati, Maya
Sehat MasadaJurnal Vol 14 No 1 (2020): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v14i1.128

Abstract

Perilaku makan merupakan kebiasaan makan yang bisa diubah. Perilaku makan yang baik perlu dibentuk sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi. Perilaku makan yang tidak sesuai akan menyebabkan asupan gizi berlebih atau sebaliknya kekurangan. Asupan berlebih menyebabkan kelebihan zat gizi, sebaliknya asupan makanan yang kurang akan menyebabkan tubuh menjadi kurus dan rentan terhadap penyakit. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan perilaku makan dan status gizi pada anak usia sekolah dasar di SD Cikancung 04 Desa Mandalasari. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan teknik pengambilan data total sampling. Sampel penelitian berjumlah 170 orang meliputi anak kelas 1 sampai dengan anak kelas 6, pengumpulan data untuk mengukur perilaku makan dilakukan dengan menggunakan kuesioner baku Child Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ) sedangkan untuk status gizi dilakukan dengan mengukur TB dan BB anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perilaku makan dan status gizi pada anak usia sekolah dasar di SD Cikancung (p value 0,001).
Profil Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi (MPASI) Pada Bayi 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Padasuka Kota Bandung Indriati, Maya; Ningsih, Kartika
Sehat MasadaJurnal Vol 14 No 2 (2020): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v14i2.131

Abstract

ASI merupakan makanan tunggal bagi bayi pada 6 bulan pertama usianya, namun pada kenyataannya masih terdapat sebagian ibu yang menyusui bayinya tidak secara eksklusif. Beberapa alasan yang menyebabkan ibu tidak memberikan ASI eksklusif yaitu ASI dianggap tidak mencukupi, ibu bekerja diluar rumah, beranggapan bahwa susu formula lebih baik dan kekhawatiran tubuh ibu menjadi gemuk. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis gambaran pengetahuan ibu hamil tentang dampak pemberian makanan tambahan pada bayi 0-6 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan teknik pengambilan data accidental sampling. Sampel penelitian berjumlah 53 orang ibu hamil, pengumpulan data menggunakan keusioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik ibu hamil diketahui sebanyak 75% berumur 20-35, sebanyak 52,8% responden berpendidikan SMA, sebanyak 56,6% responden memiliki paritas 2-3 dan sebanyak 64,2% responden tidak bekerja, berdasarkan pengertian makanan pendamping ASI, sebanyak 49,1% berpengetahuan baik sedangkan berdasarkan dampak pemberian makanan pendamping ASI, sebanyak 47,2% berpengetahuan cukup.
Perbedaan Perilaku Makan Pada Anak Usia Sekolah Dasar (Kelas Rendah Dan Kelas Tinggi; Mana Yang Lebih Baik?) Indriati, Maya; Audina, Novi
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 1 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i1.170

Abstract

Perilaku makan anak adalah suatu tingkah laku, yang dapat dilihat dan diamati, yang dilakukan oleh anak dalam rangka memenuhi kebutuhan makan yang merupakan kebutuhan dasar yang bersifat fisiologis, merupakan reaksi terhadap stimulus yang berasal dari dalam dirinya dan juga dari luar dirinya. Pada anak usia sekolah dasar kelas rendah (umur 7-10 tahun), anak sudah dapat menentukan makanan yang disukai karena mereka sudah mengenal lingkungan, sedangkan pada anak usia sekolah dasar (umur >10-13 tahun) tahun sudah harus dibagi dalam jenis kelaminnya mengingat kebutuhan mereka yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis perbedaan perilaku makan anak usia sekolah dasar kelas rendah (7-9 tahun) dan kelas tinggi (10-12 tahun) di SD Cikancung 04 Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan teknik pengambilan data total sampling. Sampel penelitian berjumlah 170 orang meliputi anak kelas 1 sampai 6, pengumpulan data untuk mengukur perilaku makan dilakukan dengan menggunakan kuesioner baku Child Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku makan pada anak usia sekolah dasar kelas rendah (7-9 tahun) dengan kelas tinggi (10-12 tahun)
Penerapan Pelayanan Asuhan Kebidanan Bayi Balita di Praktik Bidan Mandiri (PMB) pada Masa Pandemi COVID-19 Indriati, Maya; Rosita, Rosita
Sehat MasadaJurnal Vol 15 No 2 (2021): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v15i2.213

Abstract

COVID-19 has been declared a world pandemic by WHO in 2020. The government has the responsibility to ensure every citizen, including children, to obtain basic health services. At the Posyandu level, 86% of health facilities reported cessation of development and growth monitoring, 55% reported cessation of immunization services and 46% reported cessation of vitamin delivery services, and 46% cessation of antenatal care services. This research used descriptive qualitative research method, by involving 2 midwives in independent midwife (PBM) and 2 parents who have babies and toddlers who got services at the independent midwife (PBM). During this pandemic, independent midwife (PBM) is still providing services as usual and there are no health protocols that must be carried out by service recipients during their visit. The number of visits showed a decrease, due to restrictions on visits for babies who did not have serious problems and needed action. There are factors that become obstacles in implementing services for infants and toddlers during this pandemic such as parental knowledge is lacking, there has been no socialization about services during the pandemic, and parents are afraid to come to the service. Supporting factors for the implementation of services obtained several important themes, including the support of health workers, and the importance of examining babies and toddlers independently at home. It is hoped that parents who have babies and toddlers will continue to monitor the health of their babies and toddlers even at home by looking for various information either from the media or being able to consult with health workers.
Angka Kejadian Balita Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Bandung Sebelum dan Saat Masa Pandemi Covid-19 Tia Putriani, Noni; Indriati, Maya; Rosita, Rosita
Sehat MasadaJurnal Vol 16 No 1 (2022): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v16i1.265

Abstract

Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika di bandingkan dengan umur. Kejadian pandemi mengakibatkan timbulnya berbagai risiko perburukan kejadian stunting di Indonesia, ditambah lagi pemantauan kasus yang masih minim. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran angka kejadian dan karakteristik balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie sebelum pandemi tahun 2019 dan saat masa pandemi covid 19 tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa Laporan BPB UPT Puskesmas Ibrahim Adjie Bulan Agustus Tahun 2019- 2020. Hasil penelitian ini menunjukan jumlah kejadian stunting berdasar angka status gizi BB/TB dan TB/U UPT Puskesmas Ibrahim Adjie sebelum dan sesudah pandemi mengalami penurunan. Pada tahun 2019, berdasar angka status gizi BB/TB, terdapat sebanyak 74 anak usia 24-39 bulan yang mengalami , sedangkan pada tahun 2020 angka kasus tercatat sebesar 61 anak. Jumlah kejadian stunting berdasar angka status gizi TB/U sebelum dan sesudah pandemi mengalami penurunan yang sama. Pada tahun 2019 terdapat sebanyak 177 anak usia 24-59 bulan yang mengalami, sedangkan pada tahun 2020 angka kasus tercatat sebesar 125 anak. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa justru terjadi penurunan angka kasus stunting di masa pandemi.
PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG METODE KANGGURU PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH di RSUD dr. SLAMET GARUT Indriati, Maya; Lahutani, Filby
Sehat MasadaJurnal Vol 16 No 2 (2022): Sehat Masada Journal
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Salah satu perawatan bayi dengan BBLR yaitu perawatan metode kangguru. Metode kangguru adalah metode perawatan dengan skin to skin antara ibu dan bayi dalam posisi seperti kangguru. Dengan metode ini mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi BBLR dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehingga memberikan peluang untuk beradaptasi dengan baik dengan dunia luar. Perawatan metode kangguru ini telah terbukti dapat meningkatkan berat badan bayi, menurunkan stress fisiologis ibu dan bayi serta memudahkan dan membantu keberhasilan pemberian ASI. Angka BBLR di Indonesia Nampak bervariasi , secara nasional berdasarkan analisis lanjut RISKESDAS 2018 angka BBLR adalah 6,2% presentasi ini menurun jika dilihat dari hasil RISKESDAS tahun 2013 yang menunjukkan angka 10,2% , tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa BBLR masih menjadi penyebab angka kematian bayi di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang Metode Kangguru pada bayi BBLR di RSUD dr. Slamet Garut. Metode: jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi sebanyak 105 orang, dan sampel 35 orang dengan menggunakan teknik Accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan menggunakan data primer. Hasil: hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari 35 responden ibu nifas yang memiliki bayi BBLR yang pengetahuan baik 23 responden (65,7%), kemudian yang pengetahuan cukup 9 responden (25,7%), dan yang pengetahuan kurang 3 responden (8,6%). Kesimpulan: berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan didapatkan hasil penelitian pengetahuan ibu nifas tentang perawatan metode kangguru di RSUD dr. Slamet Garut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang metode kangguru 23 responden (65,7%).
Pengetahuan Ibu Nifas Mengenai Baby Blues di Ruangan Rawat Inap Nifas RSUD Kota Bandung Indriati, Maya; Rahmawati, Naili; Astriani, Astriani
Sehat MasadaJurnal Vol 17 No 1 (2023): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v17i1.407

Abstract

Baby blues merupakan perasaan hipersensitif yang wajar terjadi pada ibu setelah melahirkan, tetapi yang perlu diwaspadai, hal ini dapat bertambah serius dan bertahan lama yang biasanya disebut dengan postpartum depression. Pengetahuan seseorang dapat diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu pengetahuan baik : 76 % - 100 , pengetahuan cukup : 60 % - 75 %, pengetahuan kurang : < 60 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas mengenai baby blues meliputi pengetahuan baby blues secara umum, pengertian baby blues, tanda gejala baby blues, penyebab baby blues, dan pencegahan baby blues. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan populasi 30 orang ibu nifas Instrument penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden ibu nifas yang dirawat di ruang rawat inap RSUD Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan ibu nifas secara umum mengenai baby blues sudah baik 63%, pengetahuan ibu nifas mengenai pengertian baby blues sudah baik 73%, pengetahuan ibu nifas mengenai tanda gejala baby blues sudah baik 63%, pengetahuan ibu nifas mengenai penyebab baby blues sudah baik 83%, pengetahuan ibu nifas mengenai pencegahan baby blues sudah baik 53%.
PROFIL STATUS GIZI PADA BALITA DI POSYANDU MELATI PMB W KABUPATEN SUMEDANG Indriati, Maya; Herawati, Yanti; Sonia Rahmawati, Rosa
Sehat MasadaJurnal Vol 17 No 2 (2023): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v17i2.427

Abstract

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat interaksi antara asupan energy dan protein. Serta zat-zat gizi esensial lainnya dengan keadaan kesehataan tubuh. Status gizi adalah kondisi tubuh sebagai akibat penyerapan zat-zat gizi esensial. Status gizi merupakan ekspresi dari keseimbangan zat gizi dengan kebutuhan tubuh, yang diwujudkan dalam bentuk variable tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil status gizi pada balita di posyandu melati PMB W kabupaten sumedan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional, subjek 54 orang dengan menggunakan strategi total sampling. Analisa data dilakukan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan berat badan kategori normal yaitu sebanyak 48 Balita (88%), kurus terdapat 2 balita (4%), sangat kurus terdapat 2 balita (4%), dan gemuk terdapat 2 balita (4%). Berdasarkan usia kategori baduta sebanyak 21 orang (40%), batita sebanyak 12 orang (20%) dan pra sekolah sebanyak 21 orang (40%). Berdasarkan status gizi BB/U kategori gizi baik yaitu sebanyak 43 orang (80%), gizi kurang terdapat 7 orang (12%), gizi buruk terdapat 2 orang (4%) dan gizi lebih terdapat 2 orang (4%). Disarankan untuk posyandu melati PMB W kabupaten Sumedang agar memberikan edukasi gizi kepada ibu balita supaya anak balita dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Bekerja di PMB Bidan P Kabupaten Bandung Barat Hennyati, Sri; Indriati, Maya; Sri Ayu Lestari, Ade Irma
Sehat MasadaJurnal Vol 18 No 1 (2024): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v18i1.452

Abstract

Breast milk (ASI) is a staple food that has optimal nutrition for babies. Low intake of exclusive breast milk is a threat to children's health and development. Breastfeeding is the right of every mother, including working mothers. Working mothers are still considered to be one of the factors causing the high failure rate of exclusive breastfeeding and is a factor that hinders the success of exclusive breastfeeding. Because working mothers experience difficulties if they have to work while providing exclusive breast milk. This study aims to determine the factors associated with exclusive breastfeeding for working mothers in PMB Midwives, West Bandung Regency. The research used is correlation research. The population of this study was working mothers who had babies aged 0-12 months, and the sample was 54 people using total sampling. Instrument research used a questionnaire. bivariate analysis used Spearman's rank with a significance level of á¼€<0.05. The research results show that the knowledge variabel (p = 0.000 and a correlation value coefficient of 0.533), education (p = 0.003 and a correlation value coefficient of 0.397), attitude (p = 0.002 and a correlation value coefficient of 0.418), family support (p = 0.005 and a correlation value coefficient of correlation 0.377), availability of breastfeeding facilities (p=0.022 and correlation coefficient value 0.312). For health workers, especially midwives, it is hoped that they will further increase the provision of information and counseling to working mothers, how to express breast milk and store expressed breast milk by using various interesting supporting media, either through mass media or the internet.
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di BPM Bidan "L" Kota Bandung Indriati, Maya; Riani, Sheli; Nurmala, Siti
Sehat MasadaJurnal Vol 18 No 1 (2024): Jurnal Sehat Masada
Publisher : stikes dharma husada bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38037/jsm.v18i1.457

Abstract

Immunization is an effort to increase the body's immunity against disease. Providing immunization is a health effort that has been proven to be effective and has a positive impact on improving the health status of mothers and children in Indonesia. The aim of this research was to determine the relationship between maternal knowledge and the completeness of basic immunization for babies, using a descriptive correlation method with a crosssectional approach. The population in this study were mothers who had babies aged 12-24 months at BPM Midwife L. The sample was selected using a simple random sampling technique with a sample size of 42 people. Data collection used a questionnaire, while analysis used chi square (α = 0.05). The results of univariate analysis showed that the majority of mothers had good knowledge (69.1%) and had received complete basic immunization (88.1%). The results of the bivariate analysis obtained a p value of 0.000 <0.05, it can be concluded that there is a relationship between maternal knowledge and the completeness of basic immunization for babies.