Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Perkembangan Hukum Islam Masa Kini di Negara ASEAN Fauzi Salim, Rahmad; Fuad, Zainul
Rayah Al-Islam Vol 7 No 2 (2023): Rayah Al Islam Oktober 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v7i2.751

Abstract

Perkembangan hukum Islam di berbagai negara sangat pesat, tidak hanya di negara-negara timur tetapi negara-negara di Asia Tenggara juga menerapkan hukum Islam dalam peraturan negaranya. Negara-negara di Asia Tenggara membentuk organisasi yang disebut ASEAN. Terkait penerapan syariat Islam di negara-negara ASEAN juga tidak terlepas dari kontroversi antara umat Islam dengan agama lain di berbagai negara ASEAN. Kajian ini mengkaji perkembangan hukum Islam saat ini di negara-negara ASEAN. Kajian ini berfokus pada penerapan hukum Islam di negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan hukum Islam di negara-negara ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dan menggunakan buku dan artikel serta jurnal yang berkaitan dengan hukum Islam di negara-negara ASEAN. Hasil dari penelitian ini adalah tidak semua negara di ASEAN dapat menerapkan hukum Islam secara penuh dalam peraturan negaranya, seperti Singapura, Myanmar dan Thailand. Namun, ada beberapa negara yang mengakui dan menerapkan syariat Islam dalam peraturan negaranya, seperti Indonesia dan Malaysia serta Brunei Darussalam. The development of Islamic law in various countries is very rapid, not only in eastern countries but countries in Southeast Asia also apply Islamic law in their state regulations. Countries in Southeast Asia formed an organization called ASEAN. Regarding the application of Islamic law in ASEAN countries, it is also inseparable from the controversy between Muslims and other religions in various ASEAN countries. This study examines the current development of Islamic law in ASEAN countries. This study focuses on the application of Islamic law in ASEAN countries which aims to find out how the development of Islamic law in ASEAN countries. This research uses normative juridical research methods and uses books and articles and journals related to Islamic law in ASEAN countries. The results of this study are not all countries in ASEAN can fully implement Islamic law in their country regulations, such as Singapore, Myanmar and Thailand. However, there are several countries that recognize and apply Islamic law in their state regulations, such as Indonesia and Malaysia and Brunei Darussalam.
Pengaruh Kedisiplinan dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Al-Qur’an dan Hadits Di MTs. Ma’arif 20 Islamiyah Paloh Paciran Lamongan Fuad, Zainul
MADINAH Vol 2 No 2 (2015): Madinah: Jurnal Studi Islam
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH LAMONGAN, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.991 KB) | DOI: 10.58518/madinah.v2i2.167

Abstract

Education is the process by which a person is taught to be loyal and obedient and also his mind is nurtured and developed. Education is essentially something of a conscious and deliberate activity, and full of responsibility done by an adult to a child so that interaction arises from both in order for the child to reach the desired and continuous maturity. Therefore education is considered one of the aspects that have a fundamental role in shaping the next generation. With education is expected to produce human quality and responsible and able to anticipate the future. Given the very importance of education should be done as well as possible so as to obtain the expected results. School as a formal institution is the place that allows one to increase knowledge, and it is easiest to foster young people who are implemented by government and society.
Analisis Penanganan Pembiayaan Bermasalah pada Bank Syariah Indonesia KC Lubuk Pakam Siregar, Nabila Safutri; Fuad, Zainul
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v10i1.25370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan analisis tentang bagaimana BSI KC Lubuk Pakam menangani pembiayaan bermasalah, Penelitian ini akan menganalisis strategi yang digunakan oleh bank, seperti restrukturisasi pembiayaan, penjadwalan ulang pembayaran, dan pendekatan komunikasi yang lebih intensif dengan nasabah. Studi ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif. Tujuannya adalah untuk menggambarkan dan menganalisis masalah pembiayaan di Bank Syariah Indonesia KC Lubuk Pakam. Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa masalah pembiayaan di bagian pembiayaan disebabkan oleh unsur-unsur internal dan eksternal. Kesalahan internal bank atau nasabah, seperti penilaian nasabah yang tidak mempertimbangkan lima faktor 5C dengan baik, adalah salah satu contoh faktor internal, kekurangan karyawan dalam menganalisis calon nasabah dengan teliti, atau ketidakmampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban pembayaran karena berbagai alasan seperti kecelakaan, kematian, atau masalah keuangan. Sementara itu, faktor eksternal meliputi bencana alam seperti banjir, kebakaran, dan gempa bumi. Solusi untuk masalah ini adalah dengan meningkatkan analisis pembaiyaan kepada konsumen agar data dan fakta tetap konsisten.
Hukum Islam Pada Masa Awal Masuknya Islam Ke Nusantara Usqo, Hanafi Urwatil; Fuad, Zainul; Sarumpaet, M. Idris
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 2 No. 3 (2024): November - Desember
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jishs.v2i3.1455

Abstract

In fact, Islam Nusantara is not something new. The bolding of the word "Nusantara" combined with "Islam" not only emphasizes the name, but also the character to show the pattern or color of a heterogeneous entity. In the past, Indonesia was known as the archipelago, but now it has changed because it has become a sovereign unitary state. Indonesia is also one of the largest places for the Islamic religion with the most adherents, which has its own unique characteristics in the history of its development. Indonesian Islam is spread, taught and adhered to in a peaceful and well-received manner. In the process of Islam entering the archipelago, there were several theoretical debates. This diversity of theories occurs because we look at the current conditions and realities of Muslims in the archipelago. Indications of religious practices, historical heritage and even customs carried out by Indonesian Muslims are important indicators to answer the first arrival of Islam. The entry of Islam into the archipelago brought by merchants, Sufis and ulama had its own characteristics starting from economic, political, educational, and even accommodating local culture. Introducing Islam as a new religion to people who already have animist beliefs, dynamism and have embraced Hinduism and Buddhism makes the ulama take a cultural approach. Apart from displaying good morals, the ulama in their daily lives also carry out acculturation to culture and even religion and community beliefs to introduce, teach and preach peaceful Islam. This cultural acculturation then makes Islam as a new religion easy to understand, accept and follow by society
DINAMIKA POLITIK HUKUM ISLAM ERA ORDE BARU Fuad, Zainul; Mahfuzah, Nandani Zahara; Hasibuan, Fitri Hidayati
SULTAN ADAM: Jurnal Hukum dan Sosial Vol 2 No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia politik islam berjalan seiring dengan lahirnya Negara Republik Indonesia, dari sejak masa orde lama hingga masa Refomasi. Namun sangat perlu diperhatikan bahwa islam mengalami hubungan yang cukup dramatis sejak orde lama dan baru, yang paling utama adalah pada masa orde baru. Penelitian ini menggunakan metode studi kombinasi yang menggabungkan penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris Pada masa ini terjadi transisi paradigma kekuasaan yang bertolak belakang dari orde sebelumnya, dimana Soekarno masih bersikap persuasif dan cenderung mengakomodir berbagai ideologi yang ada, karenanya berpengaruh terhadap peraturan yang dikeluarkan, dan khususnya kaitan dengan Islam. Namun setelah orde lama tumbang, Soeharto memiliki pandangan berbeda, dan cenderung tidak ambil pusing mengenai peraturan ideologi, yang mempentingkan pembangunan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Dampaknya adalah kepada politik Islam yang cenderung stagnan di decade awal, namun berubah pada akhir orde ini. Dimana Makalah ini akan menggambarkan tentang bagaimana dinamika kebijakan politik hukum Islam dan hubungan Soeharto terhadap Islam kala itu.
Method of Istinbath Al-Ahkam and Law Socialization by the Salafi-Wahabi Manhaj: Impacts on Social Interactions Azmi, Armaya; Arfa, Faisar Ananda; Fuad, Zainul; Syafaruddin, Syafaruddin
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 28, No 1 (2024): JUNE
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v28i1.3501

Abstract

This study examines the method of istinbath al-ahkam (deriving legal rulings) employed by scholars and leaders of the Salafi-Wahabi manhaj in issuing fatwas in North Sumatra and its impact on social interaction and harmony among different religious communities. The research adopts a combined approach, encompassing a doctrinal perspective on istinbath al-ahkam and a non-doctrinal view on legal socialization issues. Through literature review, interviews, and observations, data is gathered from the fatwas of Salafi-Wahabi scholars such as Sheikh Muhammad Nasiruddin Albani, Abdullah bin Baz, and Muhammad Shalih Fauzan. The findings indicate that the istibath al-ahkam method applied by Salafi-Wahabi adheres to the principles of the Ahlu Sunnah wal Jamaah, though leaning towards the Hanbali school of thought. In legal socialization, Salafi-Wahabi initiates it from the smallest social units to educational institutions and media, with a focus on study circles (halaqah). This legal socialization enhances legal awareness among the people of North Sumatra but also brings the potential for conflict and disharmony. Certain teachings within the Salafi-Wahabi manhaj, such as tabdi’, tadlil, tahzir, takfiri, and the restriction of learning exclusively from Salafi-Wahabi scholars, have the potential to create tension among groups and religious communities. While not all members of the Salafi-Wahabi manhaj share identical views, a majority tends to embrace these controversial concepts. Therefore, extremist ideologies emerging within the Salafi-Wahabi jihadist faction pose a potential threat to national political stability. Penelitian ini mengkaji metode istibath al-ahkam yang digunakan oleh para ulama dan pemimpin manhaj Salafi-Wahabi dalam mengeluarkan fatwa di Sumatera Utara dan dampaknya terhadap interaksi sosial dan kerukunan di antara berbagai komunitas agama yang berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan, yang mencakup perspektif doktrinal tentang istibath al-ahkam dan pandangan non-doktrinal tentang isu-isu sosialisasi hukum. Melalui studi literatur, wawancara, dan observasi, data dikumpulkan dari fatwa-fatwa ulama Salafi-Wahabi seperti Syekh Muhammad Nasiruddin Albani, Abdullah bin Baz, dan Muhammad Shalih Fauzan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa metode istibath al-ahkam yang diterapkan oleh Salafi-Wahabi menganut prinsip-prinsip Ahlu Sunnah wal Jamaah, meskipun lebih condong ke mazhab Hanbali. Dalam sosialisasi hukum, Salafi-Wahabi memulainya dari unit sosial terkecil hingga lembaga pendidikan dan media, dengan fokus pada kelompok-kelompok pengajian (halaqah). Sosialisasi hukum ini meningkatkan kesadaran hukum di kalangan masyarakat Sumatera Utara, namun juga membawa potensi konflik dan ketidakharmonisan. Ajaran-ajaran tertentu dalam manhaj Salafi-Wahabi, seperti tabdi', tadlil, tahzir, takfiri, dan pembatasan belajar secara eksklusif dari ulama Salafi-Wahabi, memiliki potensi untuk menciptakan ketegangan di antara kelompok-kelompok dan komunitas-komunitas keagamaan. Meskipun tidak semua anggota manhaj Salafi-Wahabi memiliki pandangan yang sama, mayoritas cenderung menganut konsep-konsep kontroversial ini. Oleh karena itu, ideologi ekstremis yang muncul di dalam faksi jihadis Salafi-Wahabi menimbulkan ancaman potensial terhadap stabilitas politik nasional.
Analisis Penanganan Pembiayaan Bermasalah pada Bank Syariah Indonesia KC Lubuk Pakam Siregar, Nabila Safutri; Fuad, Zainul
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v10i1.25370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan analisis tentang bagaimana BSI KC Lubuk Pakam menangani pembiayaan bermasalah, Penelitian ini akan menganalisis strategi yang digunakan oleh bank, seperti restrukturisasi pembiayaan, penjadwalan ulang pembayaran, dan pendekatan komunikasi yang lebih intensif dengan nasabah. Studi ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif. Tujuannya adalah untuk menggambarkan dan menganalisis masalah pembiayaan di Bank Syariah Indonesia KC Lubuk Pakam. Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa masalah pembiayaan di bagian pembiayaan disebabkan oleh unsur-unsur internal dan eksternal. Kesalahan internal bank atau nasabah, seperti penilaian nasabah yang tidak mempertimbangkan lima faktor 5C dengan baik, adalah salah satu contoh faktor internal, kekurangan karyawan dalam menganalisis calon nasabah dengan teliti, atau ketidakmampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban pembayaran karena berbagai alasan seperti kecelakaan, kematian, atau masalah keuangan. Sementara itu, faktor eksternal meliputi bencana alam seperti banjir, kebakaran, dan gempa bumi. Solusi untuk masalah ini adalah dengan meningkatkan analisis pembaiyaan kepada konsumen agar data dan fakta tetap konsisten.
The Effectiveness of KHI in the Effort to Minimize Case of Divorce; Case Study at the Sigli Shar'i Court Fuad, Zainul; Harahap, Mhd Yadi; Junisa, Elvi
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 33 No. 1 (2022): Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v33i1.1992

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of applying the Islamic Law Compilation (KHI) to minimize divorce cases at the Sigli Sharia Court. In addition, this study is to find out the obstacles to applying the Islamic Law Compilation in the Sharia Court and the efforts made by the Sigli Syari'ah Court to minimize disputes/divorce cases based on the Islamic Law Compilation. The research method used is empirical legal research using a case study approach, a statute approach. This study uses 2 (two) theories, namely the theory of legal effectiveness and the theory of the legal system.
The Effectiveness of KHI in the Effort to Minimize Case of Divorce; Case Study at the Sigli Shar'i Court Fuad, Zainul; Harahap, Mhd Yadi; Junisa, Elvi
Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 33 No. 1 (2022): Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman
Publisher : Universitas Islam Tribakti (UIT) Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/tribakti.v33i1.1992

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of applying the Islamic Law Compilation (KHI) to minimize divorce cases at the Sigli Sharia Court. In addition, this study is to find out the obstacles to applying the Islamic Law Compilation in the Sharia Court and the efforts made by the Sigli Syari'ah Court to minimize disputes/divorce cases based on the Islamic Law Compilation. The research method used is empirical legal research using a case study approach, a statute approach. This study uses 2 (two) theories, namely the theory of legal effectiveness and the theory of the legal system.
ISLAMIC EDUCATION MODEL ORIENTED ON THE VIEWS OF ACEH ULAMA ON CUSTOM SANCTIONS FOR COMMUNITIES FOR VIOLATION OF QANUN JINAYAT IN THE DISTRICT ACEH TAMIANG Musthafa, Musthafa; Asmuni, Asmuni; Fuad, Zainul
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 03 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i03.4247

Abstract

This research looks at what Acehnese scholars think about the customary punishments for people who break the khalwat qanun in Aceh Tamiang District, based on Aceh Province Qanun Number 6 of 2004 about Jinayat Law in the progressive Islamic education model. This research method is normative and empirical. It looks at legal principles and norms in laws and regulations, legal doctrine, and how legal norms are used in society. It then looks at the problem from the point of view of Acehnese scholars regarding violations of the khalwat qanun. The results of the study show that when putting customary life into practice, regions can set up different policies to help adat and traditional institutions in their areas that are based on Islamic law and work in line with it. Gampong or village residents who break the khalwat or make the Sharia look bad can first go to a Gampong Traditional Meeting (RAG). One reason why khalwat offenders aren't caned in Aceh Tamiang is because the case was settled in a way that was unfair to both local elites and the general public. A number of Khalwat cases were resolved through customary mechanisms. Sanctions such as the "banquet of bad luck," handing over tens of sacks of cement for village infrastructure development, and washing and humiliating in public places are forms of settlement for indigenous peoples. Many indigenous peoples outside Aceh also carry out sanctions like this. considerations of efficiency, expediency, and trustworthiness. Through customary mechanisms, khalwat cases are handled more quickly and efficiently than in the Sharia Court. In addition, the implementation of Qonun Jinayah can be carried out using a progressive education model approach that aims to raise awareness in every individual community about the enforcement and implementation of Qonun Jinayah in the Aceh Tamiang region.