Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Ekonomi Politik Islam Pengelolaan Zakat Profesi PNS oleh Baitul Mal BURHANUDDIN, BURHANUDDIN; ARFA, FAISAR ANANDA; SIREGAR, SAPARUDDIN
Politeia: Jurnal Ilmu Politik Vol 9, No 2 (2017): Volume 9 No 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.778 KB)

Abstract

This research is aims to find out how much the influence of Zakah on Civil Servant Profession and Development conducted by Baitul Mal on Economic Empowerment Society in East Aceh. The research sample is taken from 3 (three) sub-districts, namely Simpang Jernih, Peureulak Barat and Peudawa Sub-districts for 3 (three) months from 7 May to 7 July 2016. The research design used is quantitative research design using linear regression analysis multiple and supported by model test and statistical test using the help of program Eviews 8 and SPSS 16.0. The results showed that the zakah received and variable construction can explain mustahik income of about 33.38%, while 66.62% is explained by other factors. Simultaneously variables that receive alms from the treasury construction affects income mustahik using alpha 5%. Zakah received a positive and significant impact on revenue mustahik. Zakah profession salary civil servants in baitul mal East Aceh in accordance with the purpose and objectives of Islamic economics.
KONSEP PERNIKAHAN SAKINAH MAWADDAH DAN WARAHMAH MENURUT ULAMA TAFSIR Rahmadani, Gema; Arfa, Faisar Ananda; Nasution, Muhammad Syukri Albani
JURNAL DARMA AGUNG Vol 32 No 1 (2024): FEBUARI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v32i1.4171

Abstract

Pernikahan adalah ikatan yang erat dengan dimensi agama atau spiritualitas, oleh karena itu, pernikahan tidak hanya melibatkan aspek fisik dan materi, tetapi juga memiliki peran yang signifikan dalam dimensi inner dan rohaniah. Sasaran utama dari pernikahan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan abadi. Untuk mencapai hal tersebut, suami dan istri perlu saling mendukung dan melengkapi satu sama lain, sehingga setiap individu dapat mengembangkan dirinya sendiri dan mencapai kesejahteraan spiritual serta materi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna dari konsep pernikahan “Sakinah, mawaddah dan warahmah”. Hal ini dilakukan dengan merangkum beberapa pandangan dari ulama tafsir, sehingga dapat disimpulkan bahwa keluarga yang dimaksud dengan “Sakinah, mawaddah dan warahmah” adalah keluarga yang dibangun melalui pernikahan yang sah. Keluarga ini ditandai dengan adanya kasih sayang yang seimbang di antara anggota keluarga dan lingkungannya, sehingga mampu menerapkan dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum deskriptif normatif dengan pendekatan konseptual. Sumber-sumber utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Al-Qur’an, dan pandangan para ulama tafsir. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif untuk mendukung temuan penelitian.
E-Zakat: Breakthroughs and Innovations in Information Technology in Increasing Zakat Receipts in Indonesia Vientiany, Dini; Arfa, Faisar Ananda; Ruslan, Dede
International Journal of Artificial Intelligence Research Vol 6, No 1.2 (2022)
Publisher : STMIK Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.737 KB) | DOI: 10.29099/ijair.v6i1.366

Abstract

Zakat is one of the obligations that need to be carried out by Muslims. Baznas has made significant advancements and advances in the zakat program through the use of digital technology, such as online zakat payments. It is the goal of this research to determine whether or not the digital zakat system's installation and impact on Baznas's acceptance of zakat funds. As a result of the study, Baznas and muzakki can save time and money by digitizing zakat and using it to collect zakat funds digitally. The collecting of zakat funds should also be made more open to the public, transparent, enormous, and effective. Through bank transfers, websites, QR code scans, and social media, Baznas aims to digitize zakat. Due to lack of socialization and promotion by Baznas to the community and some people's unwillingness to pay their zakat digitally, the community hasn't felt the full impact of the digitalization system from its website and QR code.
Hubungan Filsafat Dengan Hukum & Mencari Definisi Hukum Bayu Suhairi, Mhd. Arbi; Arfa, Faisar Ananda
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 5 No. 1 (2025): Vol. 5 No. 1 Januari - Juni 2025
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v5i1.744

Abstract

Artikel ini membahas hubungan antara filsafat dan hukum serta upaya untuk mencari definisi yang tepat mengenai hukum. Filsafat, sebagai kajian mendalam tentang hakikat, nilai, dan prinsip-prinsip dasar, memiliki peran penting dalam membentuk teori-teori hukum. Hukum tidak hanya dipahami sebagai seperangkat aturan yang mengatur perilaku manusia, tetapi juga sebagai sistem yang dipengaruhi oleh pandangan filsafat tentang keadilan, moralitas, dan hak asasi manusia. Artikel ini menganalisis berbagai pendekatan filsafat hukum, termasuk positivisme hukum, hukum alam, dan teori-teori kritis, serta bagaimana pendekatan-pendekatan tersebut membentuk pemahaman tentang hukum. Selanjutnya, artikel ini mencoba mencari definisi hukum yang lebih komprehensif, yang tidak hanya mencakup aspek normatifnya tetapi juga aspek praktis dan sosiologis yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai hubungan timbal balik antara filsafat dan hukum serta pentingnya definisi yang jelas dalam memandang hukum dalam konteks yang lebih luas.
TRANSFORMASI HUKUM WARIS DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT HUKUM ISLAM Hasanah, Uswatun; Arfa, Faisar Ananda; Nurasiah, Nurasiah
JOURNAL OF SCIENCE AND SOCIAL RESEARCH Vol 8, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jssr.v8i1.2755

Abstract

Abstract: Inheritance law in Islam has a strong foundation in the Qur'an and Hadith, but its implementation often faces challenges due to shifting social values and the needs of modern society. This study aims to examine the transformation of Islamic inheritance law in Indonesia and its relevance to contemporary socio-cultural values.Using an Islamic legal philosophy approach, this article analyzes how the fundamental principles of Islamic inheritance law can address modern issues such as gender equality, children's rights, and the diverse needs of the Indonesian Muslim community. The research usess a qualitative approach with descriptive analysis. The findings indicate that the transformation of inheritance law is not only necessary to meet the demands of the times but also to uphold justice and welfare in society.  Keywords: inheritance law, transformation, Islamic legal philosophyAbstrak: Hukum waris Islam mempunyai landasan yang kokoh dalam Alquran dan Hadis, namun penerapannya seringkali menghadapi tantangan akibat perubahan nilai-nilai sosial dan kebutuhan masyarakat modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi transformasi hukum waris Islam di Indonesia dan relevansinya dengan nilai-nilai sosial budaya kontemporer. Artikel ini menggunakan pendekatan filsafat hukum Islam untuk menganalisis bagaimana prinsip dasar hukum waris Islam menjawab permasalahan kontemporer seperti kesetaraan gender, hak anak, dan kebutuhan komunitas Muslim Indonesia yang beragam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reformasi hukum waris tidak hanya sekedar kebutuhan untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman, namun juga kebutuhan untuk menjaga keadilan dan kepentingan social Kata kunci: hukum waris, transformasi, Filsafat Hukum Islam 
PROBLEMATICS OF LEGAL SYSTEM PROVISION OF HEALTH SERVICES FOR THE COMMUNITY IN THE PERSPECTIV Harisman, Harisman; Arfa, Faisar Ananda; Panjaitan, Budi Sastra
Pena Justisia: Media Komunikasi dan Kajian Hukum Vol. 24 No. 1 (2025): Pena Justisia
Publisher : Faculty of Law, Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study discusses the problems of the legal system in the implementation of health services for the community in Indonesia. The main focus of this study is on the discrepancy between the applicable regulations and the implementation, which has an impact on the non-optimal health services. Factors such as weak coordination between agencies, limited human resources and health facilities, and lack of supervision over the implementation of regulations are the main obstacles. The research method used is a normative juridical approach by reviewing laws and regulations. The results of the study show the need for regulatory harmonization and strengthening of the supervision system to ensure fair and equitable health services. In addition, improving the quality of human resources and health infrastructure is a crucial factor in realizing optimal health services.
Aliran Realisme Hukum Dalam Filsafat Hukum Islam Dan Barat Siregar, Rais Abdurrahman; Arfa, Faisar Ananda; Nurasiah, Nurasiah
Jurnal Media Informatika Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Media Informatika
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jumin.v6i2.5542

Abstract

Aliran realisme hukum lahir untuk menjawab kritik terhadap Aliran hukum positif atau positivisme, yaitu salah satu aliran hukum yang memandang perlu adanya pemisahan antara hukum dengan moral. Aliran realisme hukum memisahkan sementara antara das sollen dan das sein agar dapat menemukan hakikat hukum yang sebenarnya. Menariknya, nilai realisme hukum juga dapat ditemukan didalam hukum Islam. Meskipun hukum Islam berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits, tetapi pemahaman hukum Islam didasarkan atas pertimbangan realitas sosial yang berkembang di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengurai dan menjelaskan bagaimana aliran realisme hukum dalam filsafat hukum Islam dan Barat. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan filsafat hukum Islam dan Barat. Penelitian dilakukan dengan cara mengkaji dan menganalisis literatur-literatur yang relevan dengan topik penelitian yang sedang dilakukan, seperti literatur hukum Islam dan teori-teori hukum Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran realisme hukum melalui kacamata filsafat hukum Barat memandang hukum bukan hanya berada pada keilmuan hukum saja, tetapi juga meliputi kepribadian manusia dan lainnya. Begitupun dengan realisme hukum dalam pandangan filsafat hukum Islam, bahwa pemahaman hukum Islam didasarkan atas pertimbangan realitas sosial yang berkembang di masyarakat, atau berdasarkan fakta yang terjadi di masyarakat. Salahsatu contoh produk hukum Islam yang mengandung nilai realisme hukum adalah Fatwa
Method of Istinbath Al-Ahkam and Law Socialization by the Salafi-Wahabi Manhaj: Impacts on Social Interactions Azmi, Armaya; Arfa, Faisar Ananda; Fuad, Zainul; Syafaruddin, Syafaruddin
Madania: Jurnal Kajian Keislaman Vol 28, No 1 (2024): JUNE
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/madania.v28i1.3501

Abstract

This study examines the method of istinbath al-ahkam (deriving legal rulings) employed by scholars and leaders of the Salafi-Wahabi manhaj in issuing fatwas in North Sumatra and its impact on social interaction and harmony among different religious communities. The research adopts a combined approach, encompassing a doctrinal perspective on istinbath al-ahkam and a non-doctrinal view on legal socialization issues. Through literature review, interviews, and observations, data is gathered from the fatwas of Salafi-Wahabi scholars such as Sheikh Muhammad Nasiruddin Albani, Abdullah bin Baz, and Muhammad Shalih Fauzan. The findings indicate that the istibath al-ahkam method applied by Salafi-Wahabi adheres to the principles of the Ahlu Sunnah wal Jamaah, though leaning towards the Hanbali school of thought. In legal socialization, Salafi-Wahabi initiates it from the smallest social units to educational institutions and media, with a focus on study circles (halaqah). This legal socialization enhances legal awareness among the people of North Sumatra but also brings the potential for conflict and disharmony. Certain teachings within the Salafi-Wahabi manhaj, such as tabdi’, tadlil, tahzir, takfiri, and the restriction of learning exclusively from Salafi-Wahabi scholars, have the potential to create tension among groups and religious communities. While not all members of the Salafi-Wahabi manhaj share identical views, a majority tends to embrace these controversial concepts. Therefore, extremist ideologies emerging within the Salafi-Wahabi jihadist faction pose a potential threat to national political stability. Penelitian ini mengkaji metode istibath al-ahkam yang digunakan oleh para ulama dan pemimpin manhaj Salafi-Wahabi dalam mengeluarkan fatwa di Sumatera Utara dan dampaknya terhadap interaksi sosial dan kerukunan di antara berbagai komunitas agama yang berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan, yang mencakup perspektif doktrinal tentang istibath al-ahkam dan pandangan non-doktrinal tentang isu-isu sosialisasi hukum. Melalui studi literatur, wawancara, dan observasi, data dikumpulkan dari fatwa-fatwa ulama Salafi-Wahabi seperti Syekh Muhammad Nasiruddin Albani, Abdullah bin Baz, dan Muhammad Shalih Fauzan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa metode istibath al-ahkam yang diterapkan oleh Salafi-Wahabi menganut prinsip-prinsip Ahlu Sunnah wal Jamaah, meskipun lebih condong ke mazhab Hanbali. Dalam sosialisasi hukum, Salafi-Wahabi memulainya dari unit sosial terkecil hingga lembaga pendidikan dan media, dengan fokus pada kelompok-kelompok pengajian (halaqah). Sosialisasi hukum ini meningkatkan kesadaran hukum di kalangan masyarakat Sumatera Utara, namun juga membawa potensi konflik dan ketidakharmonisan. Ajaran-ajaran tertentu dalam manhaj Salafi-Wahabi, seperti tabdi', tadlil, tahzir, takfiri, dan pembatasan belajar secara eksklusif dari ulama Salafi-Wahabi, memiliki potensi untuk menciptakan ketegangan di antara kelompok-kelompok dan komunitas-komunitas keagamaan. Meskipun tidak semua anggota manhaj Salafi-Wahabi memiliki pandangan yang sama, mayoritas cenderung menganut konsep-konsep kontroversial ini. Oleh karena itu, ideologi ekstremis yang muncul di dalam faksi jihadis Salafi-Wahabi menimbulkan ancaman potensial terhadap stabilitas politik nasional.