Jalur Rempah merupakan salah satu jaringan perdagangan maritim terbesar yang tidak hanya memfasilitasi pertukaran komoditas, tetapi juga interaksi antar budaya. Pesan nonverbal, seperti simbol, gestur, dan artefak, memiliki peran penting dalam membangun diplomasi budaya pada era tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk pesan nonverbal yang digunakan serta menganalisis perannya dalam memperkuat hubungan budaya dan perdagangan di sepanjang Jalur Rempah. Metode yang digunakan adalah analisis historis dan kualitatif berbasis literatur, dengan pendekatan teori komunikasi antar budaya dan analisis artefak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol pada barang dagangan, gestur dalam negosiasi, dan artefak budaya digunakan sebagai media komunikasi nonverbal yang efektif untuk menjembatani perbedaan bahasa dan budaya. Pesan nonverbal ini terbukti berkontribusi dalam menciptakan harmoni antar bangsa serta memperkuat hubungan diplomasi pada masa itu. Penelitian ini menunjukkan pentingnya komunikasi nonverbal dalam membangun hubungan multikultural, yang relevan dalam konteks diplomasi budaya saat ini.