Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Effect of lutein extract from spinach (Amaranthus sp) on n-hexane fraction on bulk cooking oil peroxide numbers Aryanie, Novia; Kurniasih, Nunung; Rosahdi, Tina Dewi; Junitasari, Assyifa
Asian Journal of Health and Applied Sciences Vol. 1 No. 2 (2022): Asian Journal of Health and Applied Sciences (AJHAS)
Publisher : Lighthouse Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.473 KB) | DOI: 10.53402/ajhas.v1i2.11

Abstract

The use of cooking oil for too long can cause rancidity in cooking oil which produces cancer-triggering free radicals. This rancidity can be overcome by adding antioxidants, namely compounds that can ward off free radicals. Lutein is an antioxidant compound that contains a hydroxyl group. In this study, green spinach leaves were used as a source of lutein. Green spinach leaves have a high lutein content that is not inferior to Kenikir and Broccoli flowers. The purpose of this study was to analyze the effect of adding lutein as an antioxidant compound in bulk cooking oil. The test begins with the maceration extraction stage using n-hexane solvent, determining the Rf value of lutein with TLC using an eluent mixture of n-hexane: acetone: chloroform (6: 2: 2) and analyzed by iodometric titration method. The results show that lutein has an Rf value of 0.58, which is almost the same as the standard Rf of lutein, which is 0.59, while the lutein content in green spinach leaves is quite high at 7.86 ppm. Lutein can inhibit the rancidity process caused by an increase in the number of peroxides. At a concentration of 3% lutein has a peroxide value smaller than 1% tocopherol which in this study was used as a comparison, namely synthetic antioxidant compounds.
Pembuatan dan Karakterisasi Leather Temu Mangga (Curcuma amada) - Xylitol Serta Bioaktivitasnya terhadap Bakteri Streptococcus mutans DIANA ALFARIZQI; NUNUNG KURNIASIH; ASSYIFA JUNITASARI
Gunung Djati Conference Series Vol. 34 (2023): Prosiding Seminar Nasional Kimia Tahun 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies gigi merupakan masalah kesehatan mulut yang dialami 3,5 miliar orang di dunia. Karies gigi disebabkan oleh adanya aktivitas dari bakteri Streptococcus mutans. Temu mangga (Curcuma amada) yang mengandung senyawa kurkuminoid dan xylitol diketahui berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Maka dari itu, dilakukan pengembangan produk olahan pangan fungsional berbentuk fruit leather berbahan dasarkan temu mangga (Curcuma amada) dan xylitol yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri dan berpotensi menghambat bakteri Streptococcus mutans sebagai penyebab karies gigi. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan fruit leather dengan lima variasi penambahan temu mangga dan xylitol yaitu 80:20, 70:30, 50:50, 30:70, 20:80%, lalu dilakukan analisis karakteristik, uji organoleptik dan uji aktivitas antibakteri. Metode yang digunakan untuk mengetahui karakteristik meliputi penentuan kadar air (metode thermogravimetri), jumlah gula (sukrosa) (metode luff schoorl), kadar cemaran logam menggunakan instrumen AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Metode yang dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri yaitu difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan variasi rasio penambahan temu mangga dan xylitol mempengaruhi kadar air, jumlah gula (sukrosa), dan cemaran logam. Semakin besar penambahan temu mangga meningkatkan kadar air, dan menurunkan nilai kadar gula, sebaliknya dengan xylitol. Selain itu, variasi rasio penambahan temu mangga dan xylitol mempengaruhi karakteristik sensoris fruit leather yang dapat dilihat dari parameter warna, tekstur, rasa dan aroma. Variasi fruit leather yang paling banyak disukai panelis yaitu variasi 20:80% dengan variasi penambahan xylitol terbesar. Nilai aktivitas antibakteri terbesar yaitu dengan zona hambat sebesar 7,10 mm dimiliki oleh variasi 80:20% dengan variasi penambahan temu mangga terbesar.
Isolation and Identification of Lactic Acid Bacteria form Chinese Cabbage Waste by 16s rRNA Amplification using The Polymerase Chain Reaction (PCR) Method Junitasari, Assyifa; Rosahdi, Tina Dewi; Lestari, Yuni Siti
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 9, No. 1, May 2023
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jkv.v9i1.29466

Abstract

Waste is material that is disposed of from sources of human and natural activities that do not yet have economic value. Physically, vegetable waste is perishable due to its high-water content, especially Chinese Cabbage waste. The purpose of this study was the isolation and identification of lactic acid bacteria from Chinese Cabbage waste. Isolation was carried out to obtain isolates of lactic acid bacteria from Chinese Cabbage waste. Then it was amplified using a Polymerase Chain Reaction (PCR) instrument. The results of chromosomal DNA amplification of bacterial isolates from mustard 1, mustard 2 and mustard 3 waste showed DNA bands with a size of ± 1200 bp, so it can be concluded that the process of amplification of the 16s rRNA gene fragment in mustard 1, mustard 2 and mustard 3 isolates was successful. The results of the 16s rRNA base sequence analysis showed that the mustard 1 isolate had a similarity index of 84.65% with Bacillus sp, the gene for the mustard 2 isolate had a similarity index of 84.09% with the Uncultured bacterium clone, and the mustard 3 isolate gene had a similarity index of 85.42% with Environmental 16s rDNA sequence.
Uji Aktivitas Antibakteri Streptococcus pyogenes Terhadap Sediaan Sabun Mandi Cair Kombucha Berbasis Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Tika Audi Rahmawati; Assyifa Junitasari; Tina Dewi Rosahdi
Gunung Djati Conference Series Vol. 44 (2024): Seminar Nasional (SEMNAS) Kimia Tahun 2024
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak kulit buah manggis memiliki banyak kandungan senyawa metabolit sekunder yang bermanfaat bagi kesehatan, selain itu juga dapat dijadikan sebagai media pengganti teh dalam pembuatan kombucha. Kombucha ekstrak kulit buah manggis ditambahkan ke dalam sediaan sabun mandi cair sebagai bahan aktif potensial untuk memperkuat efek antibakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi kualitas mutu sabun yang dihasilkan dengan penambahan kombucha ekstrak kulit buah manggis berdasarkan SNI 4085:2017, mengidentifikasi hasil uji organoleptik, serta mengidentifikasi aktivitas antibakteri yang dimiliki oleh sabun mandi cair dengan penambahan kombucha ekstrak kulit buah manggis. Pengujian kualitas mutu sabun mandi cair meliputi pH, total bahan aktif, alkali bebas atau asam lemak bebas, pengujian organoleptik dilakukan terhadap 30 panelis tidak ahli, sedangkan pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun mandi cair dengan penambahan kombucha ekstrak kulit buah manggis sesuai dengan syarat SNI 4085:2017. Pengujian organoleptik mendapatkan hasil warna yang paling disukai pada variasi F0, aroma yang paling disukai vaiasi F2, dan tekstur yang paling disukai variasi F0. Hasil pengujian aktivitas antibakteri pada sabun mandi cair kombucha ekstrak kulit buah manggis hanya mampu menghambat pertumbuhan bakteri tanpa membunuh bakteri, ditandai dengan adanya zona hambat (irradical zone). Zona hambat tertinggi yang dihasilkan berada pada variasi sabun mandi cair kombucha ekstak kulit buah manggis variasi F3 dengan zona hambat sebesar 9,55 mm.
Pemanfaatan Lactobacillus plantarum sebagai Starter dalam Produk Olahan Keju Halal Sucitra; Assyifa Junitasari; Vina Amalia
Gunung Djati Conference Series Vol. 47 (2024): Seminar Nasional Biologi (SEMABIO) ke-9 Tahun 2024
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produk halal merupakan produk yang dalam proses produksinya tidak diperbolehkan mengandung unsur atau bahan yang diharamkan untuk dikonsumsi umat Islam, serta tahap pengolahannya harus sesuai dengan prinsip syariat Islam. Salah satu produk halal terutama di bidang pangan yang banyak dijumpai adalah keju yang dibuat melalui fermentasi dengan bantuan enzim rennet. Namun, enzim rennet tersebut dapat menyebabkan produk keju olahan menjadi tidak halal, dikarenakan asal muasal hewannya tidak diketahui secara pasti. Salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti enzim rennet tersebut adalah starter dari mikroorganisme Bakteri Asam Laktat (BAL). Starter yang digunakan dalam pembuatan keju olahan ini adalah Lactobacillus plantarum dengan tiga variasi konsentrasi yaitu 1; 2,5; dan 5%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas mutu keju olahan berdasarkan SNI No. 2980 Tahun 2018 dengan penambahan starter Lactobacillus plantarum, serta menentukan kadar alkohol menggunakan instrumentasi Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Metode yang digunakan adalah inokulasi starter Lactobacillus plantarum ke dalam susu pasteurisasi, kemudian difermentasi selama 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji kualitas mutu (kadar lemak dalam berat kering, total padatan, cemaran logam berat timbal (Pb), dan cemaran mikroba (Escherichiacoli), penambahan starter Lactobacillus plantarum sebanyak 5% menghasilkan kualitas keju olahan yang baik, ditandai dengan nilai kadar yang konsisten memenuhi standar SNI. Selain itu, penambahan konsentrasi starter 5% ini memiliki kandungan alkohol sebesar 0,0057%. Dapat disimpulkan bahwa starter Lactobacillus plantarum dengan konsentrasi 5% merupakan starter dengan kualitas yang baik untuk produksi keju olahan karena telah memenuhi standar SNI Keju Olahan, serta diinokulasikan dalam media yang halal.
Analysis of Aroma Compounds in Tofu from Lembang, Sumedang and Garut West Java, Indonesia Junitasari, Assyifa
Science Education and Application Journal Vol 3 No 2 (2021): Science Education and Application Journal
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/seaj.v3i2.365

Abstract

Tofu from Lembang, Tofu from Sumedang and Tofu from Garut are three types tofu that are produced in different places, but still close. Although made from the same raw material that is soy, every tofu will produce a different tofu, both in terms of taste, aroma, texture and suppleness. Differences in the type of flavour compouds used can also be a factor causing divergence of any tofu product. The characteristic of the tofu were determined by identifying the flavour compouds GC-MS, as well as organoleptic tests. To determine differences in compound-producing falvour in the tofu. The results extraction method was carried out on tofu samples using n-pentane as solvent then analyzed using GC-MS. Flavour compounds of all three types of tofu included into the ester group, alkenes and aldehydes. Organoleptic tests show that the panelists prefered. Tofu from Sumedang for test of colour appearance (82%), for the test texture panelists like Tofu from Garut (83%), for test of elasticity panelists prefered Tofu from Garut Lembang (75%), for taste test panelists prefered Tofu from Lembang (88%), panelists prefered Tofu from Lembang for flavour test (82%).
Pembuatan dan Uji Mutu Sabun Cair Ekstrak Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Serta Uji Antibakterinya terhadap Streptococcus pyogenes Febrianto, Ichwan Bagus; Junitasari, Assyifa; Rosahdi, Tina Dewi
Kimia Padjadjaran Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes biasanya dikenal sebagai infeksi streptokokus yang merupakan masalah kesehatan kulit yang serius. Selama ini pengobatan penyakit infeksi hanya menggunakan antibiotik yang menimbulkan efek samping. Alternatif pengobatan penyakit kulit ini adalah dengan menggunakan buah mahkota dewa yang mengandung berbagai jenis senyawa aktif seperti senyawa flavonoid, alkaloid, saponin sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Senyawa aktif ini dapat dimanfaatkan sebagai campuran dalam formulasi sediaan sabun cair. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak buah mahkota dewa dengan metode skrining fitokimia, menguji mutu sabun cair esktrak buah mahkota dewa serta menguji aktivitas antibakteri sabun cair ekstrak mahkota dewa. Penelitian ini menggunakan metode skrining fitokimia untuk mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder dalam ekstrak buah mahkota dewa, kualitas mutu sabun cair berdasarkan SNI 4085:2017 yang meliputi uji pH, total bahan aktif, alkali bebas atau asam lemak bebas, serta uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram dengan amoxicillin sebagai kontrol positif. Berdasarkan pengujian yang sudah dilakukan, ekstrak buah mahkota dewa mengandung senyawa alkaloid, tanin, saponin serta flavonoid. Uji kualitas mutu sabun cair menghasilkan sabun cair ekstrak buah mahkota dewa dengan konsentrasi 30% yang sesuai dengan syarat mutu SNI 4085:2017. Aktivitas antibkateri sabun cair ekstrak buah mahkota dewa menghasilkan diameter zona hambat sebesar 8,275 mm, sedangkan untuk sabun cair tanpa ekstrak buah mahkota dewa menghasilkan diameter zona hambat sebesar 8 mm. Hasil ini menunjukkan zona hambat sabun cair ekstrak mahkota dewa berkategori sedang.
Uji Kualitas Mutu, Uji Organoleptik, dan Uji Aktivitas Antioksidan pada Yoghurt Tempe Sorgum (Sorgum bicolor L. Moench) dengan Variasi Konsentrasi Starter Sari, Intan Purnama; Junitasari, Assyifa; Satiyarti, Rina Budi
Kimia Padjadjaran Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Kimia Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yoghurt merupakan salah satu minuman dengan kandungan probiotik yang dikenal dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Yoghurt tidak hanya dapat diperoleh dari susu segar, tetapi juga dapat berasal dari diversifikasi produk nabati seperti susu tempe yang dapat menjadi alternatif bagi vegetarian. Bahan baku pembuatan tempe dapat digantikan oleh sorgum yang memiliki kandungan zat gizi yang tidak jauh berbeda dengan kedelai sehingga dapat meningkatkan kualitas tempe yang dihasilkan. Selain itu Pemberian variasi konsentrasi starter dapat mempengaruhi karakteristik yoghurt. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mutu, tingkat kesukaan serta aktivitas antioksidan pada yoghurt tempe sorghum berdasarkan variasi konsentrasi starter. Tempe dibuat dengan diinokulasi dengan ragi dan diinkubasi selama 48 jam, kemudian tempe dibuat menjadi susu tempe dan dipasteurisasi. Susu tempe hasil pasteurisasi diinokulasi dengan starter Lactobacillus bulgaricus: Streptococcus thermophilus (1:1) dengan variasi 6%, 8% dan 10%.  Uji kualitas mutu meliputi uji kadar protein, uji kadar abu, uji cemaran logam Cu serta uji keasaman. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH serta uji tingkat kesukaan dilakukan dengan uji organoleptik meliputi bau, penampakan dan rasa. Hasil terbaik pada uji kualitas mutu ditunjukkan oleh perlakukan dengan penambahan starter 10% dengan nilai keasaman 0,8815%, kadar abu 0,770%, kadar protein 40,259 mg/mL dan cemaran logam Cu 1,05 mg/kg. Serta hasil terbaik pada uji organoleptik dengan tingkat kesukaan terbaik yaitu pada penambahan starter 10%, dengan nilai 4.37 pada parameter penampakan, 4,34 pada parameter rasa, dan 4,14 pada parameter bau. Sedangkan aktivitas antioksidan pada penambahan starter 6%,8%,10% berturut – turut sebesar 56,144%; 53,252%; 52,769%.