Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

RELATIONSHIP BETWEEN WOMEN'S PERCEPTIONS MARRIED WOMEN WITH PARTICIPATION IN THE USE OF INTRAUTERINE DEVICE USE IN PETANG VILLAGE BADUNG DISTRICT Widiastrini, Ni Wayan; Senjaya, Asep Arifin; Budiani , Ni Nyoman
Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 5 (2024): Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Publisher : Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The low use of IUDs is due to several factors that can create a separate perception in married women about the IUD contraceptive method. The purpose of this study was to determine the relationship between married women's perceptions and participation in the use of intrauterine contraceptives in Petang Village, Badung Regency. This type of research is quantitative with a cross-sectional approach. Implementation in March to April 2024. The sample consisted of 47 people with a purposive sampling technique. Data collection using a questionnaire. The results of the study showed that 33 people (70.2%) had negative perceptions about the use of IUDs and 40 people (85.1%) did not use IUDs. Data analysis using the Chi-Square test obtained a p-value of 0.002 (<0.05). The conclusion of the study is that there is a relationship between married women's perceptions and participation in the use of intrauterine contraceptives in Petang Village, Badung Regency. Suggestions that can be given to the Petang I Health Center are to continue to provide counseling and include positive testimonials from individuals who have previously used IUDs.
Gambaran Dampak Pasca Abortus Spontan Pada Wanita Usia Subur di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Widiantari, Gusti Ayu Made Yuni; Rahyani, Ni Komang Yuni; Suarniti, Ni Wayan; Wirata, I Nyoman; Senjaya, Asep Arifin
Journal of Borneo Holistic Health Vol 7, No 2 (2024): JOURNAL OF BORNEO HOLISTIC HEALTH
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v7i2.5571

Abstract

Abortus spontan termasuk dalam perdarahan obstetrik merupakan salah satu penyebab Angka Kematian Ibu yang dialami oleh wanita usia subur. Abortus spontan dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik, mental dan sosial ibu. Dalam penelitian ini, digunakan recall memory yaitu mengingat kembali dengan petunjuk seperti menjawab soal. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran dampak pasca abortus spontan pada wanita usia subur di Rumah Sakit Ibu dan Anak. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2024 menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 52 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner melalui google form menggunakan analisis data univariate. Hasil: Hasil Penelitian menunjukkan proporsi dampak fisik jangka pendek: perdarahan pervaginam 55,8%, nyeri abdomen/kram perut 88,5%, kelelahan 59,6%, dampak fisik jangka panjang: perubahan siklus menstruasi 51,9%, infertilitas 38,5%, infeksi 23,1%, dampak psikologis: kesedihan 96,2%, kecemasan 73,1%, rasa bersalah dan penyesalan 88,5%, mimpi buruk 51,9%, trauma emosional 76,9%, depresi 11,5%, dampak sosial: interaksi sosial langsung 19,2%, perubahan hubungan sosial 15,4%, keputusan kehamilan masa depan 55,8%. Simpulan penelitian: dampak fisik, psikologis dan sosial yang dominan dialami oleh sebagian besar responden pasca abortus adalah nyeri abdomen/kram perut, kesedihan dan keputusan kehamilan masa depan. Sebagai upaya untuk mengurangi dampak fisik, psikologis dan sosial pasca abortus spontan diharapkan dari pihak Rumah Sakit melaksanakan asuhan komprehensif seperti pemberian edukasi dan konseling pasca abortus.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PERILAKU ISTRI DALAM DETEKSI DINI KANKER SERVIKS Puspadewi, Gusti Agung Mas; Purnamayanti, Ni Made Dwi; Senjaya, Asep Arifin
Maternity and Neonatal : Jurnal Kebidanan Vol. 13 No. 1 (2025): Maternity and Neonatal : Jurnal Kebidanan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30606/jmn.v13i1.2983

Abstract

Cervical cancer is a significant health concern for women, especially in developing countries, where it is a leading cause of mortality. Understanding the behavior of wives in detecting cervical cancer early is crucial in addressing this public health issue. This study aims to determine the relationship between knowledge level and husband's support with wife's behavior in early detection of cervical cancer in Negari Banjarangkan Village. This is a quantitative study using a cross-sectional approach. The sample size used was 153 people using the proportional sampling method. Data collection was done using questionnaires, and data analysis was performed using the Chi-square test. The test was conducted at a significance level of 5%. The results showed that the majority of the knowledge level about early detection of cervical cancer in Negari Banjarangkan Village in 2024 was in the moderately good category (75.8%). The majority of husband's support about early detection of cervical cancer in Negari Banjarangkan Village in 2024 was in the supportive category (50.3%). The majority of wife's behavior in early detection of cervical cancer in Negari Banjarangkan Village in 2024 was in the category of never doing early detection of cervical cancer (55.6%). Concluded there is a significant relationship between the level of knowledge and the wife's behavior in early detection of cervical cancer in Negari Banjarangkan Village in 2024.
2KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DENGAN SIKAP REMAJA Putri, Luh Putu Devita Pramesti; Senjaya, Asep Arifin; Sriasih, Ni Gusti Kompiang
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41810

Abstract

Kesehatan remaja termasuk hal yang memiliki kompleksitas tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya, disebabkan oleh faktor pubertas yang mempengaruhi mereka. Menurut World Health Organization (WHO), 5% remaja di dunia terjangkit Penyakit Menular Seksual (PMS) dengan gejala keputihan setiap tahunnya. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Badung menunjukkan bahwa infeksi menular seksual termasuk 175 kasus syphilis, 256 kasus gonore, 1.692 kasus AIDS, dan 326 kasus HIV. Penyakit menular seksual adalah salah satu dari sepuluh penyebab kematian. Data di Indonesia menunjukan pada wanita usia 15-49 tahun pernah melakukan hubungan seksual dan mengalami infeksi menular seksual (IMS) sebanyak 12%, sedangkan prevalensi IMS atau gejalanya tertinggi terjadi pada wanita belum menikah yaitu sebanyak 24% dan wanita umur 15-19 tahun yaitu 19%. Jumlah kasus HIV di Kabupaten Badung tahun 2022 sebanyak 370 kasus dengan kelompok jenis kelamin menunjukkan bahwa kasus terbanyak pada jenis kelamin laki-laki (81,4%). Penelitian ini merupakan analisis korelatif. Berdasarkan data karakteristik, terdapat 40 (44,4%) laki-laki dan 50 (55,6%) perempuan. Dari jumlah subjek yang dianalisis, 56,7% memiliki pemahaman baik, 20,0% memiliki pemahaman cukup, dan 23,3% dengan pemahaman kurang. Mengenai sikap, 64,4% menunjukkan sikap positif, sementara  35,6% menunjukkan sikap negatif. Kesimpulannya, ditemukan korelasi antara pengetahuan dengan sikap remaja mengenai penyakit seksual yang menular di SMAN 2 Mengwi pada tahun 2024.
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Trimester III tentang Metode Kontrasepsi Intra Uterine Device Pasca Persalinan Sudani, Ni Wayan; Suindri, Ni Nyoman; Senjaya, Asep Arifin
JURNAL KEBIDANAN Vol. 14 No. 1 (2025): JKDH
Publisher : AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35890/jkdh.v14i1.396

Abstract

Written in one paragraph The government establishes family planning policies through the implementation of family planning programs to create a balanced population growth and quality families, in accordance with Law Number 52 of 2009 concerning Population Development and Family Development. The low number of post-placental IUD acceptors is due to a lack of knowledge about post-placental IUDs. This research is a descriptive study with a quantitative approach used. The research location and data collection in this study was carried out at the Tampaksiring I Community Health Center, Jalan DR. IR. Soekaeno, Tampaksiring, Gianyar Regency. The research results showed that most of the respondents had multigravida parity status, 71.7%. Therewere 48 respondents (90.6%) who had a positive attitude about postpartum IUD contraception. All respondents had been exposed to information about postpartum IUDs, the majority of respondents had good knowledge about postpartum IUDs, namely 50 respondents (94.3%). most of the information came from electronic media as much as 69.8%. This shows that of the 53 respondents studied, there were 44 respondents (83%) who had secondary education, and only 9 respondents (17%) had tertiary education. Conclusion: Education is closely related to knowledge, the higher a person's level of education is expected to be easier to grasp the knowledge conveyed. Knowledge of third trimester pregnant women regarding postpartum intrauterine device contraceptive methods is more likely to be in the good category. The attitudes of third trimester pregnant women regarding intrauterine device contraceptive methods postpartum people have more positive attitude categories
Hubungan Imunisasi Dasar Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Junianti, Ni Wayan; Senjaya, Asep Arifin; Erawati, Ni Luh Putu Sri
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting memberikan efek jangka panjang dan pendek kepada bayi. Faktor langsung yang menyebabkan stunting yaitu asupan makanan yang masih kurang dan adanya suatu penyakit infeksi. Infeksi bisa disebabkan karena bayi tidak mendapatkan imnisasi lengkap sehingga menyebabkan terganggunya tumbuh kembang bayi. Tujuan penelitian mengetahui hubungan imunisasi dasar dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas Nusa Penida III. Jenis penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel 56 orang yang diambil secara purposive sampling, analisa dengan rank spearman. Hasil penelitian 91,1% balita mendapatkan imunisasi dasar lengkap, balita sangat pendek 3,6%, pendek 8,9%. balita yang mendapatkan imunisasi dasar namun tidak lengkap, dengan kondisi sangat pendek sebanyak 2 orang (40%) dan pendek 2 orang (40%). Namun didapati 3 balita (3,9%) dengan kondisi pendek walaupun telah mendapat imunisasi dasar lengkap.  Kesimpulan berarti ada hubungan antara imunisasai dasar dengan stunting pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nusa Penida III. Kepada orang tua yang memilik Balita agar memberikan imunisasi lengkap kepada bayinya untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah stunting dan kepada tenaga kesehatan perlu bekerjasama dengan tokoh mayarakat dan kader untuk melakukan sweeping terhadap balita yang belum mendapatkan imunisasi lengkap.
Gambaran Indikasi Ibu Bersalin Dengan Tindakan Seksio Sesarea Di UPTD RSUD Gema Santi Nusa Penida Tahun 2024 Dwipayanti, Ni Made Rahayu; Wirata, I Nyoman; Erawati, Ni Luh Putu Sri; Ariyani, Ni Wayan; Senjaya, Asep Arifin
Jurnal Berita Kesehatan Vol 18 No 1 (2025): Special Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58294/jbk.v17i1.279

Abstract

Bali memiliki tingkat persalinan SC tertinggi kedua secara nasional yaitu 30,2% dan tingginya angka persalinan SC di RS Gema Santi Nusa Penida menarik untuk diteliti. Risiko komplikasi pada persalinan dengan seksio sesarea lima kali lebih besar dibandingkan persalinan normal. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran indikasi persalinan seksio sesarea di RSUD. Gema Santi Nusa Penida tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian didapat dari data sekunder berupa rekam medis di SIMRS dan kohort ibu bersalin di ruang kebidanan (VK) dengan metode total sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari 602 data ibu bersalin dengan tindakan SC, didapatkan gambaran karakteristik kejadian persalinan SC terbanyak diusia reproduktif 20-35 tahun yaitu 86 %, dengan tingkat pendidikan tertinggi SMA sebanyak 76,2 %, pada paritas tertinggi multigrande 59,8 %, dan pekerjaan Ibu tertinggi yaitu Ibu Rumah Tangga sebanyak 58,1 %. Sedangkan Indikasi dilakukan tindakan SC adalah 72,3 % merupakan indikasi mutlak pada
Penyuluhan Pemeliharaan dan Makanan yang Bergizi untuk Kesehatan Gigi pada Ibu-Ibu PKK Lingkungan Balun Kelurahan Padangsambian Denpasar Wirata, I Nyoman; Tedjasulaksana, Regina; Senjaya, Asep Arifin; Suarniti, Ni Wayan; Astiti, Ni Komang Erny; Mahayati, Ni Made Dwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 6 (2025): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i6.2876

Abstract

Status kesehatan gigi anak dapat mempengaruhi status gizi anak. Sehingga kesehatan gigi dengan asupan gizi saling terkait erat . Organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia adalah PKK, Peran ibu PKK sangat penting, PKK sendiri terkenal akan “10 program pokok”-nya, diantaranya adalah salah satu tugas pokok PKK adalah perencanaan sehat. Untuk mewujudkan perencanaan sehat bisa dilakukan melalui Penyuluhan kesehatan. Tujuan kegiatan pengabmas adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu PKK tentang cara memelihara kesehatan gigi dan makanan bergizi untuk kesehatan gigi.Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2022, bertempat di Bale Banjar lingkungan Balun Kelurahan Padangsambian Denpasar. Pelaksanaan Pengabmas berjalan lancar sesuai yang direncanakan, terdapat peningkatan pengetahuan ibu PKK, Sebelum penyuluhan sebagian besar pengetahuan responden memiliki pengetahun kurang (70,31%), dan sebagian kecil yang memiliki pengetahuan kurang (7,81%). Sesudah penyuluhan sebagain besar responden memiliki pengetahuan (79,69%), dan sebagian kecil responden memiliki pengetahuan kurang (6,25%). Hal ini menunjukan kegaitan pengabmas dengan metode penyuluhan sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan Ibu PKK lingkungan Balun Kelurahan Padangsambian Denpasar.
Hubungan Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Kejadian Karies Gigi Permanent Pada Siswa Kelas V SDN 7 Pedungan Denpasar Selatanm Tahun 2025 Supariani, Ni Nyoman Dewi; Senjaya, Asep Arifin; Arini, Ni Wayan; Sirat, Ni Made; Fadila, Yulastri
Jurnal Kesehatan Gigi (Dental Health Journal) Vol 12, No 2 (2025)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jkg.v12i2.4202

Abstract

Oral and dental hygiene is an important factor in the process of caries formation. 100% of school-age children, 60-90% experience dental caries. The purpose of this study was to determine the relationship between oral and dental hygiene and permanent dental caries in grade V students of SDN 7 Pedungan, South Denpasar in 2025. This study is a descriptive and analytical study of the relationship between oral and dental hygiene and the incidence of permanent dental caries. The sample in this study was grade V students of SDN 7 Pedungan, South Denpasar totaling 62 people. The results of the study on 62 respondents showed that the percentage of students' oral and dental hygiene was at most 76% good criteria, the average level of oral and dental hygiene was 0.93 with good criteria. The average of permanent dental caries of fifth grade students of SDN 7 Pedungan, South Denpasar in 2025 was 0.61, Sig value: 0.262 ( 0.05) meaning there is no relationship between dental and oral hygiene and permanent dental caries in fifth grade students of SDN 7 Pedungan, South Denpasar. The conclusion is that the level of dental and oral hygiene of fifth grade students at SDN 7 Pedungan is in good criteria, but students who have permanent dental caries are still relatively high and have not reached the national target.
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Makanan Kariogenik dan Karies Gigi Tetap Siswa Kelas III di SD Muhammadiyah 2 Denpasar Tahun 2025 Sirat, Ni Made; Senjaya, Asep Arifin; Supariani, Ni Nyoman Dewi; Agung, Anak Agung Gede; Pradnyaswari, Putu Intan
Jurnal Kesehatan Gigi (Dental Health Journal) Vol 12, No 2 (2025)
Publisher : Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jkg.v12i2.4178

Abstract

World Health Organization in 2016, of 100% of school-aged children, 60%-90% experience dental caries. The aim of this research is to determine the relationship between the level of knowledge about cariogenic foods and the caries condition of permanent teeth in class III students at SD Muhammadiyah 2 Denpasar in 2025. This type of research is observational. The type of data used in this research is primary and secondary data using question sheets and direct examination. The results of this research on 50 class III students showed that the majority of students' knowledge level regarding cariogenic foods was in the good category, namely 48 students (96%). Only one student (2%) had sufficient knowledge and one student (2%) had insufficient knowledge. The average knowledge obtained was 92.8. The percentage of permanent dental caries with very low criteria was 42 students (84%), six students (12%) had low caries levels, and two students (4%) had moderate caries levels. The average number of dental caries experienced by students was 0.64, which is included in the very low category. The results of Spearman's correlation analysis obtained a significance value of 0.203, greater than 0.05, meaning there is no relationship between the level of knowledge about carcinogenic foods and permanent dental caries in class III students at SD Muhammadiyah 2 Denpasar in 2025. The conclusion of this research is that students who have knowledge about cariogenic foods with good criteria tend to have low dental caries conditions.