Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Analysis of Problem Solving Ability Judging from the Ethnicity of Junior High School Students on Social Arithmetic Materials in Singkawang City West Kalimantan Tya Nur Sukmawati; Nurul Husna; Rika Wahyuni
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 7, No 4 (2021): December
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.819 KB) | DOI: 10.33394/jk.v7i4.3920

Abstract

This study aims to analyze; 1) the level of problem-solving ability of ethnic Chinese students; 2) the level of problem-solving ability of ethnic Malay students; 3) Students' problem-solving abilities based on the type of questions; 4) Differences in problem-solving abilities of ethnic Malay and Chinese students. This research method uses qualitative research. Students of ethnic Malay and ethnic Chinese class VIII at SMPN 1 Singkawang are the samples of this study. The problem-solving ability test was used as a research instrument. The data analysis technique uses an interactive (qualitative) model, namely by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. Based on the results of this study it can be concluded; 1) The problem-solving ability of ethnic Chinese students on social arithmetic material is in the medium criteria; 2) The problem-solving ability of ethnic Malay students on social arithmetic material is in the medium criteria; 3) Based on the type of question, ethnic Malay and Chinese ethnic students are more able to work on question 1 than questions number 2 and 3; 4) there is no significant difference between ethnic Chinese and ethnic Malay students in their problem-solving abilities. Overall, the findings in this study indicate that there is no difference in problem-solving abilities between ethnic Chinese and ethnic Malay students. However, the indicator determines the plan: writing the formula that will be used in answering the questions of ethnic Malay students is superior to ethnic Chinese students.
EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIII SMP NEGERI 12 SINGKAWANG Chandra Ela Novia; Rika Wahyuni; Nurul Husna
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 2, No 2 (2017): Volume 2 Number 2 September 2017
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.449 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v2i2.227

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas model Problem Posing untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Singkawang pada materi Teorema Pythagoras. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental Desaign dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Desaign. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Singkawang dan ditentukan dengan teknik Simple Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol. Sebelum soal diberikan kepada siswa, soal terlebih dahulu di uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh yaitu 1) kemampuan penalaran matematis siswa mencapai KKM yaitu 70 secara individual maupun klasikal pada materi Teorema Pythagoras yang diajarkan dengan menggunakan model Problem Posing. 2) terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa yaitu  t hitung > t tabel11, 8 > 2,00 yang diajarkan menggunakan model Problem Posing dengan kemampuan penalaran matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung pada materi teorema Pythagoras. 3) aktivitas belajar siswa tinggi sebesar 86,71% pada materi teorema Pythagoras dengan menggunakan model pembelajaran Problem Posing. 4) motivasi belajar siswa tinggi sebesar 74,17 pada materi teorema Pythagoras dengan menggunkaan model pembelajaran Problem Posing.
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN SUPERITEM TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI PtLSV KELAS VII SMP NEGERI 8 SINGKAWANG Rika Wahyuni; Nindy Citroresmi Prihatiningtyas
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 4, No 2 (2019): Volume 4 Number 2 September 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.962 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v4i2.1475

Abstract

Abstrak. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:1) Pengaruh Strategi Pembelajaran Superitem Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa pada Materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Kelas VII, 2) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi pembelajaran superitem pada materi pertidaksamaan linear satu variabel kelas VII, 3) untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan strategi superitem menjadi aktif, 4) untuk mengetahui minat siswa terhadap strategi pembelajaran superitem tergolong baik. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, bentuk penelitian the nonequivalent posstest-only control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII yang terdiri dari lima kelas. Sampel penelitian diambil menggunakan sampling jenuh maka didapat kelas VII A dengan jumlah siswa yaitu 26 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B dengan jumlah siswa yaitu 26 siswa sebagai kelas kontrol. Hasil perhitungan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa  dengan menggunakan Uji independen sampel t-test terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara kelas eksperimen dengan menggunakan strategi pembelajaran superitem dan kelas kontrol yang diberikan model pembelajaran langsung. Strategi pembelajaran superitem berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan kriteria tinggi dengan menggunakan perhitungan Effect Size. Lembar observasi aktivitas belajar siswa dengan strategi pembelajaran superitem menggunakan perhitungan persentase frekuensi aktivitas. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa, di mana pada pertemuan pertama diperoleh persentasenya sebesar 84,54% dan pertemuan kedua sebesar 88,61% dengan kriteria sangat aktif. Hasil analisis lembar angket strategi pembelajaran superitem dengan kriteria sangat tinggi. Kata Kunci :  Superitem, kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, aktivitas, minat.
Pengaruh Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Pada Materi Lingkaran Kelas VIII Desi Gusnarsi; Citra Utami; Rika Wahyuni
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 2, No 1 (2017): Volume 2 Number 1 March 2017
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.922 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v2i1.207

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) terhadap kemampuan penalaran matematis siswa pada materi lingkaran kelas VIII. Penelitian yang digunakan true experiment design dengan desain pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII di SMP Negeri 04 Singkawang. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan terpilih kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan VIII D sebagai kelas kontrol. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus N-gain dan uji-t (independen) untuk mengetahui perbedaan peningkatan, Effect Size untuk mengetahui pengaruh, persentase aktivitas siswa dan nilai motivasi belajar siswa untuk mengetahui aktivitas siswa dan motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa setelah diberikan model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) yang dibuktikan dengan nilai N-gain 0,51 kategori sedang pada kelas eksprimen dan 0,25 kategori rendah pada kelas kontrol serta uji-t (independen) diperoleh nilai thitung = 5,67 > ttabel = 2,00, (2) terdapat pengaruh model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) terhadap kemampuan penalaran matematis siswa yang dibuktikan perolehan nilai Effect Size sebesar 1,76 dengan kategori tinggi, (3) terdapat pengaruh model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) terhadap aktivitas siswa yang  dibuktikan dengan perolehan persentase aktivitas 67,4% dengan kategori aktif, (4) terdapat pengaruh model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) terhadap motivasi siswa yang dibuktikan dengan nilai rata-rata motivasi belajar siswa keseluruhan sebesar 44,76 dengan kategori tinggi.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI POLA BILANGAN Soraya Soraya; Rosmaiyadi Rosmaiyadi; Rika Wahyuni
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 6, No 1 (2021): Volume 6 Number 1, March 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpmi.v6i1.880

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran SQ3R terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa, aktivitas dan motivasi belajar siswa saat pembelajaran dengan model SQ3R pada materi pola bilangan kelas VIII SMP Negeri 13 Singkawang. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII SMP Negeri 13 Singkawang yang terdiri dari tiga kelas yang berjumlah 82 siswa. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Adapun sampel yang dipilih terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan: 1) model pembelajaran SQ3R berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis; 2) model pembelajaran SQ3R memberikan pengaruh besar  terhadap kemampuan komunikasi matematis; 3) aktivitas belajar siswa tergolong aktif dengan diterapkannya model pembelajaran SQ3R  pada materi pola bilangan; 4) motivasi belajar siswa tergolong tinggi dengan diterapkannya model pembelajaran SQ3R pada materi pola bilangan.
Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Pada Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar Kelas VIII SMP Firman Firman; Mariyam Mariyam; Rika Wahyuni
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 5, No 2 (2020): Volume 5 Number 2, September 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpmi.v5i2.649

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa sesudah menggunakan model pembelajaran group investigation. (2) keterlaksanaan penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar. (3) aktivitas siswa terhadap penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar. (4) respon siswa terhadap model pembelajaran group investigation. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 11 Singkawang di kelas VIII menggunakan metode ekperimen dengan rancangan berupa pre-test dan post-test group. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Singkawang. Sampel pada penelitian ini yaitu kelas VIII B yang berjumlah 32 orang siswa. Untuk teknik pengambilan sampel yang digunakan teknik Purposive Sampling. Soal yang diberikan dalam bentuk essay terdiri dari 3 soal untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang telah diuji cobakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran group investigation mencapai kriteria sedang, (2) keterlaksanaan pembelajaran tergolong baik setelah diterapkan model pembelajaran group investigation dengan kriteria sangat baik, (3) aktivitas siswa tergolong aktif setelah diterapakannya model pembelajaran group investigation dengan presentase skor aktivitas siswa berada pada ktiteria baik, (4) respon siswa tergolong kategori positif  terhadap penerapan model pembelajaran group investigation dengan kriteria baik.
Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Pada Materi Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Melalui Model Problem Based Learning Berbantuan Modul Mariyam Mariyam; Nindy Citroresmi Prihatiningtyas; Rika Wahyuni
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 3, No 2 (2018): Volume 3 Number 2 September 2018
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v3i2.730

Abstract

Penelitian ini  bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV) melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan modul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan bentuk penelitian adalah True Experimental dengan rancangan penelitian Pretest-Posttest Control Group Design.Populasi dalam Penelitian ini adalah semua siswa Kelas VII SMP N 2 dan SMP N 7 Singkawang. Sampel dipilih dengan teknik simple random sampling.Hasil analisis data menunjukkan bahwa; (1)Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi PtLSV di SMP N 2 Singkawang dan SMP N 7 Singkawang sebelum dan sesudah diterapkannya model PBL berbantuan modul berbeda, berdasarkan uji paired t test didapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest siswa, (2) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi PtLSV di SMP N 2 Singkawang dan SMP N 7 Singkawang sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran langsung berbantuan modul berbeda, berdasarkan uji paired t test didapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest siswa, (3) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi PtLSVanatara kelas yang menggunakan model PBL dan kelas yang menggunakan Model pembelajaran langsung dengan pendekatan Saintifik  berbantuan modul baik di SMP N 2 Singkawang dan SMP N 7Singkawang .
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS Rika Wahyuni; Mariyam Mariyam; Dewi Sartika
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Number 1 March 2018
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v3i1.520

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui ketercapaian ketuntasan siswa pada materi persamaan garis lurus setelah diterapkannya model pembelajaran CPS; 2) Mengetahui  perbedaan peningkatan kemampuan berfikir kritis matematis siswa pada materi persamaan garis lurus antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran CPS dan yang mendapat model pembelajaran langsung; 3) Mengetahui aktivitas belajar siswa selama diterapkannya model pembelajaran CPS. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental dengan bentuk The Nonequivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang dipilih dari 4 kelas. Pengambilan sampel menggunakan  teknik purposive sampling dan terpilihlan kelas   VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Pertimbangan dipilihnya kedua kelas tersebut karena masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan rata-rata ketuntasan siswa belum mencapai KKM. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) Siswa mencapai ketuntasan secara individu maupun klasikal pada kelas yang menggunakan model pembelajaran CPS  2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berfikir kritis matematis antara siswa yang diberikan model pembelajaran CPS dengan siswa yang diberikan model pembelajaran langsung; 3) Aktivitas siswa tergolong aktif selama diterapkan model pembelajaran CPS.
PENGARUH MODEL INQUIRY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA PADA MATERI FUNGSI KUADRAT KELAS X SMA NEGERI 3 SINGKAWANG Giyanti Prameswari; Ristia Apriana; Rika Wahyuni
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 3, No 1 (2018): Volume 3 Number 1 March 2018
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v3i1.522

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model inquiry learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen dengan desain True Eksperimental Design dengan bentuk desain Post-test Only Control Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kritis matematis, angket motivasi belajar siswa, dan lembar observasi keterlaksanaan model inquiry learning. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui pengaruh model inquiry learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis digunakan rumus Effect Size, untuk mengetahui pengaruh model inqiry learning terhadap motivasi belajar siswa dan keterlaksanaan model inquiry learning dianalisis secara deskriptif menggunakan persentase rata-rata. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa: 1) Terdapat pengaruh model inquiry learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa yaitu nilai Effect Size yaitu sebesar 0,9 yang berada pada kriteria tinggi; 2) Model inquiry learning memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap motivasi belajar siswa karena persentase rata-rata motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan model inquiry learning sebesar 81,64% dengan kriteria sangat tinggi sedangkan persentase rata-rata motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung sebesar 69,28% dengan kriteria tinggi; 3) Keterlaksanaan model inquiry learning terlaksana dengan sangat baik dengan persentase keterlaksanaan model inquiry learning sebesar 81,44% memiliki kriteria sangat baik.  
Penerapan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Aljabar Kelas VIII SMP Negeri 10 Pemangkat Ayu Novia Sari; Rika Wahyuni; Rosmaiyadi Rosmaiyadi
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 Number 1 March 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v1i1.78

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Penerapan pendekatan pembelajaran Open-Ended dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi aljabar. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 01 Pemangkat. Jenis penelitian ini yang digunakan kuantitatif, bentuk penelitian yang digunakan desain Quasi eksperimental dengan bentuk Nonequivalent Control Group. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII yang terdiri dari lima kelas. Sampel penelitian diambil menggunakan purposivesampling maka di dapat kelas VIIIC dengan jumlah 22 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIE dengan jumlah 22 siswa sebagai kelas kontol. Pengambilan data menggunakan instrument berupa tes uraian yang disesuaikan dengan karakteristik soal kemampuan berpikir kritis matematis dan telah diuji mengunakan validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Hasil perhitungan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen ditunjukan dengan nilai rata rata Post test sebesar 76,5 sedangkan pada kelas control ditunjukan dengan rata rata post test  sebesar 69,8 hasil dari uji N-Gain sebesar 0,60 dengan kriteria sedang. Aktivitas yang dilakukan ada peningkatan dari pertemuan pertama yaitu 92,86% dan pertemuan kedua 93,81%. Dari beberapa hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa Penerapan pendekatan Open-Ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan Penerapan Pendekatan Open-Ended lebih baik. Keterlaksanaan yang dilakukan ada peningkatan dari pertemuan pertama yaitu 80,27 %  dan pertemuan kedua 85,55 %. Dari beberapa hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa Penerapan Pendekatan Open-Ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan Penerapan Pendekatan Open-Ended lebih baik.