Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengembangan Instrumen 4TSDT (Four Tier – Science Diagnostic Test) untuk Mengidentifikasi Level Konsepsi Calon Guru Sekolah Dasar Yulianawati, Dewi; Wahyuningsih, Asih; Pebriana, Nur Aisa
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 6 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i6.4117

Abstract

Konsepsi sebelum dan setelah pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan pembelajaran sains yang efektif di semua jenjang pendidikan. Setiap guru sains harus memiliki penguasaan konsep sains yang benar-benar mutlak, sesuai dengan konsepsi para ilmuwan. Berdasarkan hal tersebut, instrument tes diperlukan untuk mendiagnosis level konsepsi mahasiswa pada topic sains. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan tes diagnostic berformat empat tingkat, Four Tier – Science Diagnostic Test (4TSDT). Metode penelitian ini menggunakan 4D yaitu Defining, Designing, Developing dan Disseminating. Pada tahap defining dilakukan analisis miskonsepsi dan tes diagnostic pada topic sains. Selanjutnya, pada tahap designing diperoleh kisi-kisi instrumen hingga instrumen tes diagnostic berformat two tier. Instrumen tersebut dikembangkan menjadi tes diagnostic berformat empat tingkat pada tahap developing, sehingga menghasilkan instrumen 4TSDT. Tahapan akhir dari penelitian ini yaitu melakukan uji validasi dan uji coba 4TSDT kepada 40 mahasiswa calon guru sekolah dasar di salah satu universitas wilayah Cirebon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instrument 4SDT dapat mendiagnosis level konsepsi dan mengungkap miskonsepsi mahasiswa pada topik sains
Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas V Pada Materi Jaring-Jaring Makanan di SDN Kertayasa Fitri, Nurul; Karim, Abdul; Yulianawati, Dewi
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 6 No. 4 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v6i5.5545

Abstract

Kurikulum Merdeka, yang mengintegrasikan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang lingkungan secara holistik. Penelitian ini berfokus pada motivasi belajar siswa kelas V di SDN Kertayasa pada materi jaring-jaring makanan, dengan tujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik dan ekstrinsik siswa. Metode penelitian kualitatif digunakan, melibatkan observasi, wawancara, dan analisis data berdasarkan model Miles dan Huberman. Hasil menunjukkan bahwa motivasi intrinsik siswa sangat tinggi, dengan 74,58% menunjukkan hasrat dan keinginan berhasil, 79,38% memiliki dorongan dan kebutuhan belajar yang tinggi, serta 79,17% mengaitkan pembelajaran dengan cita-cita masa depan mereka. Motivasi ekstrinsik juga signifikan, dengan 79,58% siswa merasakan dampak positif dari penghargaan, dan 77,92% menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang kondusif berperan penting. Temuan ini mengindikasikan bahwa penerapan metode pembelajaran yang bervariasi dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Kata kunci: Kurikulum Merdeka, Motivasi Belajar
Pengembangan Instrumen 4TSDT (Four Tier – Science Diagnostic Test) untuk Mengidentifikasi Level Konsepsi Calon Guru Sekolah Dasar Yulianawati, Dewi; Wahyuningsih, Asih; Pebriana, Nur Aisa
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 6 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i6.4117

Abstract

Konsepsi sebelum dan setelah pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan pembelajaran sains yang efektif di semua jenjang pendidikan. Setiap guru sains harus memiliki penguasaan konsep sains yang benar-benar mutlak, sesuai dengan konsepsi para ilmuwan. Berdasarkan hal tersebut, instrument tes diperlukan untuk mendiagnosis level konsepsi mahasiswa pada topic sains. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan tes diagnostic berformat empat tingkat, Four Tier – Science Diagnostic Test (4TSDT). Metode penelitian ini menggunakan 4D yaitu Defining, Designing, Developing dan Disseminating. Pada tahap defining dilakukan analisis miskonsepsi dan tes diagnostic pada topic sains. Selanjutnya, pada tahap designing diperoleh kisi-kisi instrumen hingga instrumen tes diagnostic berformat two tier. Instrumen tersebut dikembangkan menjadi tes diagnostic berformat empat tingkat pada tahap developing, sehingga menghasilkan instrumen 4TSDT. Tahapan akhir dari penelitian ini yaitu melakukan uji validasi dan uji coba 4TSDT kepada 40 mahasiswa calon guru sekolah dasar di salah satu universitas wilayah Cirebon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa instrument 4SDT dapat mendiagnosis level konsepsi dan mengungkap miskonsepsi mahasiswa pada topik sains
Pelaksanaan Pembelajaran Diferensiasi dan Pendidikan Inklusi untuk Kelas 1B dan 1C Di SDN Rangkah IV Rafandi, Rafandi; Wahyuningsih, Asih; Yulianawati, Dewi; Octavianti, Rahma Putri; Azhahra, Rahma Ayuzuana; Khoiriyah, Nikmatul; Aljannah, Sri Ayu
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4: Agustus 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v4i4.10991

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung penerapan pembelajaran diferensiasi di sekolah inklusif, dengan fokus pada SDN Rangkah VI di Kota Surabaya. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pendampingan, observasi, dan diskusi bersama guru kelas dan penanggung jawab siswa berkebutuhan khusus. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pemahaman, contoh praktik, dan evaluasi terhadap strategi pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan individu siswa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pembelajaran diferensiasi telah diterapkan secara aktif di kelas 1B dan 1C, dengan pendekatan yang berfokus pada pengenalan gaya komunikasi dan kenyamanan belajar bagi siswa berkebutuhan khusus. Guru menunjukkan sikap empatik yang berdampak positif terhadap motivasi dan perkembangan karakter siswa. Dalam aspek evaluasi, sekolah menerapkan sistem penilaian khusus yang menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan masing-masing siswa. Laporan hasil belajar pun disusun secara individual untuk mencerminkan pendekatan inklusif yang diterapkan. Kegiatan ini memperkuat efektivitas strategi diferensiasi dalam mendukung pendidikan inklusif dan menjadi refleksi penting bagi guru dalam merancang pembelajaran yang adil dan adaptif.
Implementasi Pengembangan Profil Pelajar Pancasila melalui Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter di SDN Rangkah VI Kota Surabaya Ikhsan, Mohamad Hafidz; Wahyuningsih, Asih; Yulianawati, Dewi; Suparti, Putri Rara; Anggraeni, Reva Tri; Aula, Zakkiyyatul
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4: Agustus 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v4i4.10992

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendukung implementasi pengembangan profil pelajar Pancasila melalui program pendidikan karakter di SDN Rangkah VI Kota Surabaya. Program ini dilatarbelakangi oleh pentingnya penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik sejak usia dini guna membentuk generasi yang berakhlak mulia, cinta tanah air, dan berwawasan kebangsaan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi observasi, pendampingan, dan pemberian modul penguatan karakter kepada guru dan siswa. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa sekolah telah menjalankan sejumlah program, seperti Anarashol, program gemar membaca, serta kegiatan yang mendorong budaya positif dan nasionalisme. Kegiatan pengabdian ini berhasil memperkuat pelaksanaan program-program tersebut dan meningkatkan partisipasi aktif guru dan siswa dalam pembentukan karakter pelajar yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia melalui Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Muhammadi, Fauzan Mirza Al; Yulianawati, Dewi; Nurlidah, Nurlidah
Edukasi Tematik: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 6 No. 2 (2025): EDUKASI TEMATIK: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar - Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/edukasitematik.v6i2.507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V sekolah dasar melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya capaian hasil belajar akibat dominasi metode ceramah yang monoton dan minim interaksi. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dua siklus dengan subjek 28 siswa. Data dikumpulkan melalui tes tertulis dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan baik pada rata-rata nilai maupun ketuntasan belajar setelah penerapan PBL. PBL terbukti mendorong keterlibatan aktif siswa, pengembangan kemampuan berpikir kritis, serta pemahaman materi Bahasa Indonesia secara lebih kontekstual. Temuan ini menguatkan penelitian sebelumnya bahwa PBL efektif diterapkan di sekolah dasar dan direkomendasikan sebagai alternatif strategi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia.
Implementasi Model Pembelajaran Visual Auditory Dan Kinestetik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPAS Kelas IV SD Surahman, Surahman; Dianasari, Dianasari; Yulianawati, Dewi
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 8: Juli 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v3i8.4557

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh siswa yang belum menguasai materi IPAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap penerapan model pembelajaran VAK dalam pembelajaran IPAS. Subjek yang digunakan adalah siswa kelas IV SDN 1 Pabedilankaler. Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas model Kurt Lewin yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang berkesinambungan yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran VAK dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi IPAS. Hasil belajar siswa meningkat dilihat dari pra siklus jumlah siswa yang tuntas hanya 8 (30%), pada siklus pertama siswa yang tuntas berjumlah 13 (42%), dan siklus kedua siswa yang tuntas berjumlah 26 (84%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa implementasi model VAK dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Pabedilankaler.
Analisis Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru Di SD Negeri 1 Susukanlebak Helmayanti, Devyna Dhita; Karim, Abdul; Yulianawati, Dewi
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 8: Juli 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v3i8.4661

Abstract

Program Guru Penggerak memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kesadaran dan inovasi pembelajaran di kalangan guru Kepala sekolah berperan penting dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru. Penelitian ini mengkaji peran kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru di SD Negeri 1 Susukanlebak selama tahun ajaran 2023/2024 menggunakan metode kualitatif melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran kepala sekolah di SD Negeri 1 Susukanlebak sebelum mengikuti kegiatan guru penggerak masih banyak program yang belum terealiasikan, akan tetapi setelah mengikuti kegiatan guru penggerak banyak program yang sudah terealiasikan. Kompetensi pedagogik guru di SD Negeri 1 Susukanlebak sudah dilakukan dengan baik hanya ada beberapa kekurangan pada kelas rendah yaitu pada pemahaman karakteristik peserta didik, faktor pendukung dari peningkatan kompetensi pedagogik guru yaitu dukungan kepala sekolah dalam mendorong praktik berpusat pada siswa dan penggunaan media inovatif, sedangkan faktor penghambat peningkatan kompetensi pedagogik guru yaitu kurangnya sarana dan prasarana serta keterbatasan anggaran dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Temuan menunjukkan bahwa kepala sekolah di SD Negeri 1 Susukanlebak telah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru melalui pemantauan kinerja, komunikasi terbuka, dan bimbingan.
Analisis Minat Membaca Siswa Di SDN 1 Pasindangan Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Hasanah, Adzra Altraf; Karim, Abdul; Yulianawati, Dewi
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 9: Agustus 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v3i9.4902

Abstract

Membaca adalah keterampilan yang paling dasar yang harus dimiliki oleh seseorang. Minat adalah kesukaan atau kegemaran terhadap sesuatu. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Pasindangan bertujuan untuk mengetahui minat membaca siswa di SD Negeri 1 Pasindangan, faktor yang mempengaruhi minat baca siswa serta upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat membaca siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang mana mengambarkan kondisi minat membaca siswa di SD Negeri 1 Pasindangan. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan siswa kelas III dan IV di SD Negeri 1 Pasindangan berjumlah 56 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan lembar kuisioner/ angket. Setelah di analisis melalui lembar angket yang diisi oleh siswa serta wawancara guru dan orang tua bahwa siswa kelas 4 cenderung memiliki minat baca yang lebih tinggi dibandingkan siswa kelas 3, terutama dalam aspek perasaan senang, keterlibatan emosional, dan motivasi membaca. Guru memainkan peran penting sebagai kreator, fasilitator, dan motivator dalam menciptakan lingkungan membaca yang menarik dan mendukung. Selain itu, peran orang tua dalam memberikan dukungan emosional, instrumental, informasi, dan penghargaan juga terbukti signifikan dalam meningkatkan minat baca siswa.
Revealing Widespread Misconception: A Multitier Science Instrument (MscI) to Assess Pre-Service Elementary Teachers' Understanding Yulianawati, Dewi; Rochmah, Eliya; Jannah, Widia Nur; Fikriyah, Fikriyah; Septiany Rahayu, Fanny
Profesi Pendidikan Dasar Vol. 12, No. 2, August 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ppd.v12i2.10069

Abstract

Prior studies demonstrate that numerous pre-service teachers retain scientific misconceptions, and existing assessment instruments are inadequate for accurately distinguishing levels of comprehension. This research developed the Multitier Science Instrument (MScI), a reliable diagnostic tool for improving the evaluation of conceptual comprehension.  The research utilised the 4D model, which consists of four phases: defining, designing, developing, and disseminating. The study involved thirty-one pre-service elementary school teachers, with an average age of 19 years, at an Islamic university in Cirebon, Indonesia. CVR analysis and other statistical techniques evaluated the instrument's validity and reliability while analysing the distribution of misconceptions. The results demonstrate that the Multitier Science Instrument (MScI) possesses high validity, evidenced by a Content Validity Ratio of 0.966, surpassing the benchmark of 0.672, and robust reliability, as indicated by a Cronbach's alpha coefficient of 0.827.  The responses from participants were divided into four groups: sound understanding, partial understanding, misconceptions, and no understanding. Fluid statics exhibited the highest degree of misconceptions among the evaluated subjects.  These findings underscore the pressing necessity for enhanced diagnostic instruments in education.  Conventional assessment techniques, such as multiple-choice examinations and essay prompts, inadequately reflect the genuine depth of pre-service elementary educators' conceptual comprehension