Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EDUKASI PEMILIHAN PRODUK KOSMETIK YANG AMAN DAN HALAL DI KALANGAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH MATARAM Hati, Melati Permata; Nurbaety, Baiq; Fitriana, Yuli; Furqoni, Nur; Sugara, Taufan Hadi; Wahid, Abdul Rahman; Ittiqo, Dzun Haryadi
Journal of Community Empowerment Vol 2, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/joce.v2i2.20332

Abstract

ABSTRAK                                                                                     Kosmetika merupakan salah satu produk farmasi yang digunakan oleh semua kalangan dan pengguna kosmetika terbanyak adalah generasi milenial. Permintaan pasar akan kosmetik terus meningkat, hal ini mendorong berkembangnya industri kosmetika di Indonesia. Sehingga jenis dan merk kosmetika yang beredar di pasar terus meningkat termasuk kosmetika ilegal yang mengandung bahan berbahaya yang dilarang penggunaannya dalam  kosmetika. Generasi milenial akrab dengan dunia media sosial dan akun jual beli barang online merupakan salah satu konsumen kosmetika yang perlu mendapatkan edukasi tentang cara memilih kosmetika yang aman dan halal. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk mengedukasi pentingnya memilih  kosmetik  yang  aman  dan  halal  kepada  mahasiswa  di  Universitas Muhammadiyah Mataram khususnya mahasiswa program studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) yang diharapkan lebih bertemu dengan orang banyak di dalam dunia pekerjaannya. Sosialisasi ini dilakukan dengan pretes, pemberian leaflet, edukasi secara langsung dan postes kepada 20 mahasiswa. Keberhasilan kegiatan ini didapatkan dengan membandingkan hasil pretes dan postes peserta terhadap pengetahuan mengenai pemilihan kosmetik yang halal dan tersertifikasi BPOM. Kegiatan ini dinilai berhasil memperbaiki pengetahuan mengenai pemilihan produk kosmetik yang halal dan tersertifikasi BPOM semua partisipan dengan nilai rata-rata postes lebih tinggi dibandingkan pretes yaitu dengan hasil rata-rata pretes(90) dan postes(96,6). Kata kunci: Kosmetik ilegal; generasi milenial ABSTRACTCosmetics are a kind of pharmaceutical product that is used in all generations and millennials made up the largest share of consumers. The cosmetic product market in Indonesia has widespread increased along with the large of consumers. This condition also invited the presence of unethical market businesses that provide illegal cosmetic products with harmless components product in the Indonesian cosmetic market, including the online market. Based on this problem, the millennial generation must know how to choose halal and BPOM-labeled cosmetic products. Therefore, it is important to conduct socialization in the millennial generation. This study was educated and socialized students in Fisipol Universitas Muhammadiyah Mataram who will be working in large social communication. 20 participants were given a leaflet, pre-test, direct material presentation and post-test to 20 participants. The results of their level of understanding about choosing halal and BPOM-labeled cosmetic products was comparing means score pretest and posttest. This study reported the posttest means score (96,6) is higher than the pretest means score (90) so that education and socialization improved participant understanding in choosing halal and BPOM-labeled products. Keywords: illegal cosmetics; millennial generation  
Edukasi pengelolaan limbah obat dalam rumah tangga di Desa Labuapi Nurbaety, Baiq; Fitriana, Yuli; Ittiqo, Dzun Haryadi; Sugara, Taufan Hari; Furqani, Nur; Nopitasari, Baiq Leny; Ningsih, Risma Widia; Rosdiawati, Rosdiawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27944

Abstract

AbstrakLimbah medis merupakan limbah yang mengandung bahan atau kandungan yang dapat menginfeksi seseorang atau makhluk hidup di sekitarnya. Pada umumnya, masyarakat belum mengetahui bahwa pengolahan limbah medis dan limbah rumah tangga memiliki perbedaan. Pembuangan obat dan sediaan farmasi lain secara tidak tepat akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti obat dijual kembali secara ilegal dan disalahgunakan, terutama jika obat dibuang dalam kemanasan aslinya. Masyarakat di Desa Labuapi masih banyak yang belum memahami tentang cara pembuangan limbah obat rumah tangga dengan baik dan benar. Masyarakat yang menangani obat yang rusak/kadaluwarsa dengan cara dibuang ke tempat sampah rumah tangga dan penyimpanan obat yang tidak terpakai dilakukan hingga mencapai tanggal kadaluwarsa. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk  memberikan  informasi pengelolaan limbah obat rumah tangga di Desa Labuapi. Peserta yang terlibat dalam pengabdian ini sejumlah 23 orang yang terdiri dari perwakilan ibu rumah tangga, kader dan karang taruna. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet, booklet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Subyek pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat Desa Labuapi. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan tersebut dapat dilihat terjadi peningkatan  pengetahuan  masyarakat Desa Labuapi tentang pengelolaan limbah obat rumah tangga. Pada saat pretest nilai rata-rata peserta adalah 43,47% yang dalam kategori kurang sedangkan pada saat posttest nilai rata-rata peserta meningkat menjadi 78,69% yang dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik. Kata kunci: pengelolaan; limbah obat; rumah tangga; desa labuapi AbstractMedical waste is waste that contains materials or ingredients that can infect a person or living creatures around them. In general, people do not know that the processing of medical waste and household waste is different. Improper disposal of medicines and other pharmaceutical preparations will result in undesirable things such as illegal resale of medicines and misuse, especially if the medicines are thrown away in their original packaging. Many people in Labuapi Village still do not understand how to dispose of household medicinal waste properly and correctly. People handle damaged/expired medicine by throwing it in the household trash and storing unused medicine until it reaches the expiry date. The aim of this community service activity is to provide information on household drug waste management in Labuapi Village. There were 23 participants involved in this service consisting of representatives of housewives, cadres and youth organizations. The methods used in this activity are the lecture method, giving leaflets, booklets and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subjects of this community service are the people of Labuapi Village. Based on the pretest and posttest results from this activity, it can be seen that there has been an increase in the knowledge of the Labuapi Village community regarding household drug waste management. During the pretest the participants' average score was 43.47% which was in the poor category, while during the posttest the participants' average score increased to 78.69% which was in the Good category. This shows that the participants can receive the education provided well. Keywords: management; medicinal waste; household; labuapi village
Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder pada Ekstrak dan Fraksi Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Khairi, Widayatul; Widodo, Gunawan Pamudji; Harmastuti, Nuraini; Safwan, Safwan; Wahid, Abdul Rahman; Hendriyani, Irmatika; Ittiqo, Dzun Haryadi
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 6, No 2 (2025): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v6i2.30257

Abstract

AbstrakMoringa oleifera yang dikenal di Indonesia dengan nama kelor dan dikatakan sebagai “the miracle tree” atau pohon ajaib karena secara alamiah sebagai sumber gizi dan obat.Komponenekstrak daun kelor yang ditemukan memiliki golongan flavonoid. Sebagai antioksidan, antidiabetes, antiinflamasi, dan antimikroba, senyawa ini memiliki gugus -OH yang terikat pada cincin benzena. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder pada daun kelor. Ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil ekstrak dan fraksi daun kelor, termasuk air, etil asetat, dan n-heksan, terdapat senyawa flavonoid, tanin, alkaloid, dan saponin pada fraksi etil asetat sedangkan pada ekstrak dan fraksi air terdapat senyawa tanin, pada fraksi n-heksan terdapat senyawa steroid. Kesimpulan terdapat senyawa metabolit sekunder pada daun kelor (Moringa oleifera).AbstractMoringa oleifera, known in Indonesia as "kelor," is referred to as “the miracle tree” due to its natural nutritional and medicinal properties. The components found in the Moringa leaf extract belong to the flavonoid group. As antioxidants, antidiabetic, anti-inflammatory, and antimicrobial agents, these compounds contain -OH groups attached to a benzene ring. The aim is to identify the secondary metabolites present in Moringa leaves using thin-layer chromatography (TLC) techniques. The study includes extracts and fractions of Moringa leaves, specifically water, ethyl acetate, and n-hexane, showed the presence of flavonoids, tannins, alkaloids, and saponins in the ethyl acetate fraction, while tannins were found in both the extract and water fraction. Additionally, steroids were detected in the n-hexane fraction. In conclusion, Moringa oleifera leaves contain secondary metabolites.
Sex education: meminimalisir penyakit menular seksual melalui peran aktif majelis kesehatan Ittiqo, Dzun Haryadi; Pradiningsih, Anna; Qiyaam, Nurul; Nopitasari, Baiq Leny; Faisal, Muhammad; Adiputri, Ni Wayan Ari; Erwinayanti, Gusti Ayu Puti Sri; Hartanti, Intan Sri; Wiratama, I Ketut Wisnu Arya; Mutmainah, Umul
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.33261

Abstract

AbstrakPendidikan seksual adalah keterampilan dan pengetahuan yang penting untuk diajarkan sejak dini kepada anak-anak, mengenai perilaku seksual, guna mempersiapkan mereka menghadapi perubahan seiring bertambahnya usia serta membentuk karakter dan pola perilaku agar mereka dapat menghindari risiko pelecehan seksual dan perilaku seksual menyimpang. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada di Aula Posyandu Lingkungan Pagesangan Indah, Kota Mataram. Pemilihan kelompok sasaran ditentukan dengan banyaknya remaja sekitar kampus. Kemudain tim menganalisa jumlah masyarakat pada lingkungan mitra sebagai target sasaran pengabdian masyarakat. Target sasaran kegiatan ini adalah Kepala Lingkungan, Kader Lingkungan, Dai kesehatan, Kepala RT dan Perwakilan Kampung Keluarga Berencana (KKB). Kegiatan deteksi dan edukasi terkait dengan sex education dalam meminimalisir IMS sangat bermanfaat untuk memberikan pemahaman kepada mitra terkait fenomena yang terjadi di masyarakat. Edukasi ini dimaksudkan untuk menekan angka paparan IMS. Kata kunci: sex education; infeksi menular seksual; mejelis kesehatan muhammadiyah AbstractSex education is an essential skill and knowledge that should be taught to children from an early age, focusing on sexual behavior, in order to prepare them for changes as they grow older and to help shape their character and behavior patterns so they can avoid the risks of sexual abuse and deviant sexual behavior. This community service activity was carried out at the Posyandu Hall in the Pagesangan Indah neighborhood, Mataram City. The target group was chosen based on the large number of adolescents living near the campus. The team then analyzed the population in the partner community area to determine the target of the community service. The target audience of this activity included the Neighborhood Head, Community Health Cadres, Health Preachers (Dai Kesehatan), Neighborhood Chiefs (RT Heads), and representatives from the Family Planning Village (KKB). The detection and education activities related to sex education aimed at minimizing sexually transmitted infections (STIs) were very beneficial in providing partners with understanding about phenomena occurring in society. This education is intended to reduce the incidence of STI exposure. Keywords: sex education; sexually transmitted infections (STI); muhammadiyah health council