Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS’S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU Yuli Fitriana; Sumarno '; Gimin '
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 1, No 1 (2014): Wisuda Februari Tahun 2014
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aims to investigate the influence of learning facilities to thelearning outcomes of students at class X and XI IPS on economic subjects in SMANegeri 3 Pekanbaru. Based on a survey that has been done by the writer at theschool, there are skill students in class XI IPS who have not reached the KKM.While students in the class X most still many who have not reached the KKM oneconomic subject which can be based on semester exam brade in 2012/2013. Theresearch has been done to X dan XI IPS students in SMA Negeri 3 Pekanbaru. Thenumber of entire class or population of X dan XI IPS class are 448 students and thesample in this research is 82 students. The data collection techniqe is using simplerandom sampling. Data collected by using questionnaire that contain the questionsabout the students facilities at school or at home/ students individual property that isthen distributed to students as the respondents in this research, and this data is calledprimer data. As for the secondary data in the form of the value of the secondsemester of academic year 2012/2013 on economic subjects. In this study the datawere analyzed using simple linear regression. Test used in the analysis requirementsof normality and linearity test data. Hypothesis testing is done by using T test and itcan be seen that the calculated value of T (11.130)> T table value (1.664), the errorrate of 5%. Analysis of the calculation results in a simple regression equationobtained a constant value of 21 421 and a regression coefficient or b values obtainedfor 17 352. And the coefficient of determination (R ^ 2) obtained by the R value of0.780 and the coefficient of determination (R Square) of 0.608.\Key Word:Learning facilities, Students’s Learning Outcomes
Hubungan Rasio Neutrofil Limfosit (RNL) Dengan Skor Gleason Pasien Kanker Prostat andriyani, fatimah; Sari, Puspita; Wahyuni, Rossa Dwi; Fitriana, Yuli; Tutu, Arlin Rinni; Aristo, .
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i06.P15

Abstract

One of the diseases of the prostate gland is prostate cancer. This cancer causes abnormal growth of prostate cells. Trigger factors for the emergence of this cancer are age, genetics, obesity, a diet high in fat and animal fiber. The neutrophil lymphocyte ratio (RNL) is recommended as a biomarker for inflammatory diseases and also in a number of cancers, one of which is prostate cancer. The higher of the RNL value indicates that the cancer prognosis is getting worse. This study aims to determine the relationship between RNL and Gleason score in prostate cancer patients at Undata Hospital, Palu 2019-2022, In this study, the researcher used an analytic observational research design with a cross-sectional design. Samples were taken using total sampling with a total of 33 samples from 2019 to 2022. Samples were taken using total sampling with a total of 33 samples from 2019 to 2022. Based on the Spearman correlation test, the total significance was obtained between RNL and gleason score (r=;-0.105 P=0.562. ). There is no significant relationship between RNL and gleason score in prostate cancer patients Keywords : Neutrofil to lymphocyte ratio, prostate cancer, Gleason score.
PENGARUH LATIHAN TES COOPER TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH PADA MAHASISWA OBESITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO Badaruddin, Rahma; Fudail, Muhammad; Fitriana, Yuli; Ramadhan, Mohammad Zainul
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i3.1208

Abstract

Latar Belakang: Obesitas masih menjadi tantangan besar masalah kesehatan masyarakat global yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit dan masalah body image. Faktor yang menyebabkan obesitas pada orang dewasa seperti mengonsumsi makanan cepat saji, kurangnya aktivitas fisik, genetik, sosial ekonomi serta jenis kelamin. Pencegahan dini baiknya dilakukan untuk mencegah kemungkinan penyakit seperti penyakit jantung, diabetes melitus tipe 2, penyakit ginjal kronis, kanker, dan gangguan sistem muskuloskeletal. Pencegahan obesitas dapat dilakukan melalui aktivitas fisik yang rutin dan terjadwal seperti lari di lintasan mendatar selama 12 menit (Tes Cooper).Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh latihan tes Cooper terhadap indeks massa tubuh (IMT) pada mahasiswa obesitas.Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan pre-experimental one group pretest-posttest. Subjek penelitian ini yakni mahasiswa fakultas kedokteran yang berjumlah 16 orang. Intervensi latihan tes Cooper dilaksanakan selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali seminggu dan dilakukan pengukuran indeks massa tubuh sebelum dan sesudah intervensi.Hasil: Rata-rata IMT sebelum dan setelah latihan adalah 33.23 kg/m² and 32.39 kg/m². Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara latihan tes Cooper terhadap iMT dengan nilai p 0,043.Kesimpulan: Ditemukan adanya pengaruh latihan tes Cooper terhadap IMT pada mahasiswa obesitas yakni terdapat penurunan indeks massa tubuh.
SOSIALISASI BUDIDAYA TANAMAN GULMA APU-APU (PISTIA STRATIOTES L.) SEBAGAI AGEN TERAPI OBAT Hendriyani, Irmatika; Ittiqo, Dzun Hariyadi; Fitriana, Yuli
Journal of Community Empowerment Vol 2, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/joce.v2i2.20355

Abstract

ABSTRAK Di wilayah Lombok Nusa tenggara Barat tanaman apu-apu (Pistia stratiotes L.) masih dikenal sebagai gulma atau tanaman hama dikalangan para petani sebab dianggap mengganggu hasil dari pertanian. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan tanaman apu-apu (Pistia stratiotes L.) sebagai agen terapi obat, dikarenakan tumbuhan apu-apu (Pistia Stratiotes L) mempunyai kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, fenol, saponin, tanin, steroid, dan juga alkaloid. Pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui sosialisasi, dengan melibatkan beberapa mahasiswa dan perangkat desa Bug-bug  setempat sebagai mitra, dan beberapa warga desa yang dengan berbagai latar belakang. Dengan adanya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat dari tanaman apu-apu (Pistia stratiotes L.), masyarakat dapat menerapkan ilmu serta dapat memandang sisi positif dari tanaman gulma tersebut, sehingga beberapa diantaranya tergerak untuk membudidayakan tanaman tersebut untuk pemanfaatan dalam bidang farmasi. Dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini dapat mengubah paradigma masyarakat terhadap tanaman gulma dalam hal ini apu-apu. Keuntungan dari sosialisasi dan edukasi ini juga memberikan peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, untuk dapat bermitra dengan para peneliti dalam pemanfaatan tanaman gulma sebagai TOGA. Kata kunci: Gulma; Apu-apu; Tanaman obat Keluarga. ABSTRACTIn the Lombok region, West Nusa Tenggara, the apu-apu plant (Pistia stratiotes L.) is still known as a weed or pest plant among farmers because it is considered to disrupt agricultural results. The aim of this service is to provide education to the public regarding the use of the apu-apu plant (Pistia stratiotes L.) as a drug therapy agent, because the apu-apu plant (Pistia Stratiotes L) contains secondary metabolite compounds such as flavonoids, phenols, saponins, tannins, steroids, and also alkaloids. The activities were carried out through socialization, involving several students and local Bug-bug village officials as partners, and several village residents from various backgrounds. By providing outreach and education to the public about the benefits of the apu-apu plant (Pistia stratiotes L.), the public can apply knowledge and see the positive side of this weed plant, so that some of them are moved to cultivate this plant for use in the pharmaceutical field. With this socialization and education, it can change the community's paradigm towards weed plants, in this case apu-apu. The benefits of this outreach and education also provide employment opportunities for local communities, to be able to partner with researchers in using weed plants as TOGA. Keywords: Gulma; Apu-apu; Herbal
EDUKASI PEMILIHAN PRODUK KOSMETIK YANG AMAN DAN HALAL DI KALANGAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH MATARAM Hati, Melati Permata; Nurbaety, Baiq; Fitriana, Yuli; Furqoni, Nur; Sugara, Taufan Hadi; Wahid, Abdul Rahman; Ittiqo, Dzun Haryadi
Journal of Community Empowerment Vol 2, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/joce.v2i2.20332

Abstract

ABSTRAK                                                                                     Kosmetika merupakan salah satu produk farmasi yang digunakan oleh semua kalangan dan pengguna kosmetika terbanyak adalah generasi milenial. Permintaan pasar akan kosmetik terus meningkat, hal ini mendorong berkembangnya industri kosmetika di Indonesia. Sehingga jenis dan merk kosmetika yang beredar di pasar terus meningkat termasuk kosmetika ilegal yang mengandung bahan berbahaya yang dilarang penggunaannya dalam  kosmetika. Generasi milenial akrab dengan dunia media sosial dan akun jual beli barang online merupakan salah satu konsumen kosmetika yang perlu mendapatkan edukasi tentang cara memilih kosmetika yang aman dan halal. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah untuk mengedukasi pentingnya memilih  kosmetik  yang  aman  dan  halal  kepada  mahasiswa  di  Universitas Muhammadiyah Mataram khususnya mahasiswa program studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) yang diharapkan lebih bertemu dengan orang banyak di dalam dunia pekerjaannya. Sosialisasi ini dilakukan dengan pretes, pemberian leaflet, edukasi secara langsung dan postes kepada 20 mahasiswa. Keberhasilan kegiatan ini didapatkan dengan membandingkan hasil pretes dan postes peserta terhadap pengetahuan mengenai pemilihan kosmetik yang halal dan tersertifikasi BPOM. Kegiatan ini dinilai berhasil memperbaiki pengetahuan mengenai pemilihan produk kosmetik yang halal dan tersertifikasi BPOM semua partisipan dengan nilai rata-rata postes lebih tinggi dibandingkan pretes yaitu dengan hasil rata-rata pretes(90) dan postes(96,6). Kata kunci: Kosmetik ilegal; generasi milenial ABSTRACTCosmetics are a kind of pharmaceutical product that is used in all generations and millennials made up the largest share of consumers. The cosmetic product market in Indonesia has widespread increased along with the large of consumers. This condition also invited the presence of unethical market businesses that provide illegal cosmetic products with harmless components product in the Indonesian cosmetic market, including the online market. Based on this problem, the millennial generation must know how to choose halal and BPOM-labeled cosmetic products. Therefore, it is important to conduct socialization in the millennial generation. This study was educated and socialized students in Fisipol Universitas Muhammadiyah Mataram who will be working in large social communication. 20 participants were given a leaflet, pre-test, direct material presentation and post-test to 20 participants. The results of their level of understanding about choosing halal and BPOM-labeled cosmetic products was comparing means score pretest and posttest. This study reported the posttest means score (96,6) is higher than the pretest means score (90) so that education and socialization improved participant understanding in choosing halal and BPOM-labeled products. Keywords: illegal cosmetics; millennial generation  
Peningkatan literasi kesehatan pada anak di sekolah pesisi juang Ampenan melalui dongeng PHBS Irmatika Hendriyani; Baiq Leny Nopitasari; Anna Pradiningsih; Abdul Rahman Wahid; Safwan Safwan; Yuli Fitriana; Baiq Lenysia Puspita Anjani; Cyntiya Rahmawati; Nur Furqani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.24644

Abstract

AbstrakKegiatan pengabdian masyarakat ini bertempat di daerah bintaro Ampenan, tujuan dari kegiatan ini adalah memperkernalkan prilaku hidup bersih sehingga target sasaran pada program pengabdian ini adalah anak-anak usia 5 tahun dan sekolah dasar dimana usia tersebut adalah usia rentan lalai akan kebersihan diri. Metode penyampaian yang diberikan berupa dongeng PHBS dengan cara bercerita tentang perilaku hidup sehat yang diadaptasi dari beberapa referensi buku cerita. Tingkat keberhasilah dari kegitian ini adalah anak-anak dapat menerapkan perilaku hidup bersih dengan menerapkan cuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah berkegitan atau makan, anak-anak juga mampu untuk diajak bekerjasama dalam kegiatan gotong royong yang melibatkan para remaja masjid didaerah bintaro. Waktu yang dihabiskan selama kegiatan ini berlangsung adalah tiga bulan dari persiapan dan termasuk dengan monitring evaluasi kegiatan selama kurang lebih sebulan untuk memastikan kegiatan ini tetap terlaksana. Kata kunci: PHBS; literasi. AbstractThis community service activity takes place in the Bintaro Ampenan area, the aim of this activity is to introduce clean living behavior so that the targets for this service program are children aged 5 years and elementary school where this age is the age that is vulnerable to neglecting personal hygiene. The delivery method given is in the form of PHBS fairy tales by telling stories about healthy living behavior adapted from several story book references. The level of success of this activity is that children are able to adopt clean living behavior by washing their hands with soap before and after doing activities or eating, children are also able to be invited to collaborate in mutual cooperation activities involving mosque teenagers in the Bintaro area. The time spent during this activity was three months of preparation and included monitoring and evaluation of the activity for approximately a month to ensure this activity was still carried out. Keywords: PHBS; literation.
POTENSI ROSUVASTATIN SEBAGAI AGEN ANTI FIBROTIK: KAJIAN IN VIVO STRUKTUR ALVEOLARIS PARU DAN JUMLAH SEL MAST TIKUS MODEL FIBROSIS Pakaya, David; Sarifuddin Anwar; Yuli Fitriana; Rais Trisiyambudi; Dion Solli Ruruktipa; Muhammad Yoland Muliadi; Farid Indra Gunawan; Mohammad Fiqri Novian Affandy
Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 3 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v6i3.254

Abstract

Inflamasi kronis menyebabkan terjadi proliferasi sel fibroblast dan penebalan dinding alveolus akibat deposisi kolagen. Rosuvastatin merupakan salah satu obat golongan statin diduga memiliki efek anti inflamasi sehingga dapat menjadi agen anti fibrotik. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek rosuvastatin terhadap ketebalan septum inter alveolaris dan jumlah sel mast pada tikus model fibrosis paru. Penelitian eksperimental dengan rancangan posttest only controlled group design. Penelitian ini menggunakan tikus Wistar jantan, berusia 8 minggu, berat badan (BB) 200-250 gram, berjumlah 15 ekor. Tikus diberikan amiodarone dosis 40 mg/kgBB selama 28 hari. Tikus dibagi dalam 3 Kelompok Perlakuan; K1: kontrol normal; K2: model fibrosis; K3: model fibrosis + terapi Rosuvastatin 10mg/kgBB selama 28 hari. Dilakukan pengukuran BB secara berkala. Gambaran ketebalan septum inter alveolaris didapatkan dari pewarnaan hematoksilin eosin (HE), gambaran sel Mast didapatkan dari pewarnaan Toluidine biru pada jaringan hati tikus, dan dikuantifikasi menggunakan perangkat lunak ImageJ. Data dianalisis dengan GrapPhad Prism 8.0.0 menggunakan uji non parametrik Kruskal-Wallis. Didapatkan Terapi rosuvastatin pada tikus model fibrosis paru menunjukan perbedaan bermakna ketebalan septum inter alveolaris (p=0,0001) dan jumlah sel mast berbeda bermakna (p=0,0009). Disimpulkan bahwa Rosuvastatin mampu memperbaiki ketebalan septum inter alveolaris dan jumlah sel mast pada tikus model fibrosis paru.
Edukasi pengelolaan limbah obat dalam rumah tangga di Desa Labuapi Nurbaety, Baiq; Fitriana, Yuli; Ittiqo, Dzun Haryadi; Sugara, Taufan Hari; Furqani, Nur; Nopitasari, Baiq Leny; Ningsih, Risma Widia; Rosdiawati, Rosdiawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27944

Abstract

AbstrakLimbah medis merupakan limbah yang mengandung bahan atau kandungan yang dapat menginfeksi seseorang atau makhluk hidup di sekitarnya. Pada umumnya, masyarakat belum mengetahui bahwa pengolahan limbah medis dan limbah rumah tangga memiliki perbedaan. Pembuangan obat dan sediaan farmasi lain secara tidak tepat akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti obat dijual kembali secara ilegal dan disalahgunakan, terutama jika obat dibuang dalam kemanasan aslinya. Masyarakat di Desa Labuapi masih banyak yang belum memahami tentang cara pembuangan limbah obat rumah tangga dengan baik dan benar. Masyarakat yang menangani obat yang rusak/kadaluwarsa dengan cara dibuang ke tempat sampah rumah tangga dan penyimpanan obat yang tidak terpakai dilakukan hingga mencapai tanggal kadaluwarsa. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk  memberikan  informasi pengelolaan limbah obat rumah tangga di Desa Labuapi. Peserta yang terlibat dalam pengabdian ini sejumlah 23 orang yang terdiri dari perwakilan ibu rumah tangga, kader dan karang taruna. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode ceramah, pemberian leaflet, booklet dan metode pre - post test dalam bentuk kuesioner. Subyek pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat Desa Labuapi. Berdasarkan hasil pretest dan posttest dari kegiatan tersebut dapat dilihat terjadi peningkatan  pengetahuan  masyarakat Desa Labuapi tentang pengelolaan limbah obat rumah tangga. Pada saat pretest nilai rata-rata peserta adalah 43,47% yang dalam kategori kurang sedangkan pada saat posttest nilai rata-rata peserta meningkat menjadi 78,69% yang dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa para peserta dapat menerima edukasi yang diberikan dengan baik. Kata kunci: pengelolaan; limbah obat; rumah tangga; desa labuapi AbstractMedical waste is waste that contains materials or ingredients that can infect a person or living creatures around them. In general, people do not know that the processing of medical waste and household waste is different. Improper disposal of medicines and other pharmaceutical preparations will result in undesirable things such as illegal resale of medicines and misuse, especially if the medicines are thrown away in their original packaging. Many people in Labuapi Village still do not understand how to dispose of household medicinal waste properly and correctly. People handle damaged/expired medicine by throwing it in the household trash and storing unused medicine until it reaches the expiry date. The aim of this community service activity is to provide information on household drug waste management in Labuapi Village. There were 23 participants involved in this service consisting of representatives of housewives, cadres and youth organizations. The methods used in this activity are the lecture method, giving leaflets, booklets and the pre-post test method in the form of a questionnaire. The subjects of this community service are the people of Labuapi Village. Based on the pretest and posttest results from this activity, it can be seen that there has been an increase in the knowledge of the Labuapi Village community regarding household drug waste management. During the pretest the participants' average score was 43.47% which was in the poor category, while during the posttest the participants' average score increased to 78.69% which was in the Good category. This shows that the participants can receive the education provided well. Keywords: management; medicinal waste; household; labuapi village
EDUKASI PENGENALAN JENIS TANAMAN HERBAL KEPADA MASYARAKAT DI DESA KEKERI LOMBOK BARAT Hendriyani, Irmatika; fitriana, yuli; wahid, abdul rahman; nopitasari, baiq leny; pradiningsih, anna; nurbaety, baiq; hijriani, nursela; faisal, muhammad; puspitasari, sintha; anjani, baiq lenysia puspita; rahmawati, cyntiya; khairi, widayatul; safwan, Safwan
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i1.30246

Abstract

ABSTRAK                                                                            Tanaman herbal memiliki potensi besar sebagai alternatif pengobatan alami yang aman dan ekonomis. Namun, pemahaman masyarakat tentang jenis dan manfaat tanaman herbal masih tergolong rendah. Oleh karena itu, kegiatan edukasi pengenalan jenis tanaman herbal kepada masyarakat di Desa Kekeri, Lombok Barat, dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai manfaat, identifikasi, dan pengolahan tanaman herbal. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan, demonstrasi praktik, dan diskusi interaktif. Evaluasi efektivitas kegiatan dilakukan melalui kuesioner yang diberikan kepada 20 peserta, dengan aspek yang dinilai meliputi pemahaman materi, keterampilan membedakan jenis tanaman herbal, kesiapan dalam mengolah tanaman herbal, relevansi materi, metode penyampaian, ketersediaan fasilitas, dan tingkat kepuasan peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat efektif, dengan rata-rata persentase skor sebesar 88,57%. Rincian hasil evaluasi meliputi pemahaman manfaat tanaman herbal (88%), kemampuan membedakan jenis tanaman herbal (84%), kesiapan dalam mengolah tanaman herbal (80%), relevansi materi (94%), metode penyampaian (90%), ketersediaan fasilitas (86%), dan tingkat kepuasan peserta (92%). Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa edukasi ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat terkait tanaman herbal. Rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya adalah menambah sesi praktik dan penyediaan bibit tanaman herbal agar masyarakat dapat langsung menerapkan ilmu yang diperoleh. Kata kunci: Edukasi, Tanaman Herbal, Pengenalan, Masyarakat, Evaluasi. ABSTRACTHerbal plants hold great potential as a safe and economical alternative for natural medicine. However, public understanding of the types and benefits of herbal plants remains relatively low. Therefore, an educational program on the identification and recognition of herbal plants was conducted in Kekeri Village, West Lombok, to enhance community awareness and knowledge regarding the benefits, identification, and processing of herbal plants. The methods employed in this program included lectures, practical demonstrations, and interactive discussions. The effectiveness of the program was evaluated using questionnaires distributed to 20 participants, assessing aspects such as comprehension of the material, ability to differentiate types of herbal plants, readiness to process herbal plants, relevance of the material, delivery methods, availability of facilities, and participant satisfaction. The evaluation results indicate that the program was highly effective, with an average score percentage of 88.57%. Specifically, the evaluation scores were as follows: understanding the benefits of herbal plants (88%), ability to differentiate types of herbal plants (84%), readiness to process herbal plants (80%), relevance of the material (94%), delivery methods (90%), availability of facilities (86%), and participant satisfaction (92%). Based on these findings, it can be concluded that this educational program successfully improved community understanding and skills related to herbal plants. Future recommendations include adding more practical sessions and providing herbal plant seedlings to enable participants to apply the knowledge gained directly. Keywords: Education, Herbal Plants, Recognition, Community, Evaluation.
Uji Aktivitas Antibakteri Dan Antijamur Fraksi Aseton, Etil Asetat, Dan Air Pada Tanaman Apu-Apu (Pistia stratiotes) Hendriyani, Irmatika; Safwan, Safwan; Hariadi Ittiqo, Dzun; Fitriana, Yuli; Wahid, Abdul Rahman
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 5, No 2 (2024): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v5i2.14591

Abstract

Tanaman apu apu (Pistia stratiotes L) biasa digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati demam, batuk rejan, flu, radang, serta penyakit kulit seperti bisul dan eksim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menentukan perbandingan aktitivitas fraksi air, etil asetat dan n-heksan tanaman apu-apu terhadap bakteri Propionibacterium acnes, Eschericia coli dan jamur Candida albicans. Metode yang digunakan pada uji aktivitas antibakteri dan antijamur dengan tiga kali pengulangan menggunakan metode cakram kertas. Hasil penelitian menunjukan pada bakteri Propionibacterium acnes dari ketiga fraksi pada bagian tanaman apu-apu yang memiliki zona hambat yang baik terdapat pada fraksi n-heksan dan fraksi etil asetat dengan masing-masing diameter pada daun 7.9±0.95 mm, 3.1±0.36 mm pada batang, dan pada akar 7.2±0.49 mm. Pada bakteri Eschericia coli dari ketiga fraksi pada bagian tanaman apu-apu yang memiliki zona hambat yang baik terdapat pada daun fraksi n-heksan dengan diameter zona hambat 7.3±0.49 mm. Pada jamur Candida albicams dari ketiga fraksi yang memiliki diameter zona hambat yang baik terdapat pada daun fraksi etil asetat dengan besar diameter 2.2±0.88 mm. Kesimpulan penelitian ini adalah pada ketiga fraksi tanaman apu-apu memiliki aktivitas antibakteri dan antijamur yang berbeda-beda terhadap bakteri Propionibacterium acne, Escherichia coli dan jamur Candida albicans, dengan diameter zona hambat terbesar terdapat pada bakteri Propionibacterium acne sebagai gram positif.