Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Perbedaan Asupan Serat dan Cairan Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Status Ekonomi, dan Status Gizi Pada Lansia di Provinsi Riau (Riskesdas 2010) Andhani, Nuansa Retno; Irianto, Sugeng Eko
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 5, No 1 (2013): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v5i1.1248

Abstract

AbstrakLansia rentan mengalami masalah gizi yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurang asupan pangan, sosial-ekonomi, pendidikan, dan lingkungan. Tujuan: Mengetahui perbedaan rata-rata asupan serat dan cairan berdasarkan tingkat pendidikan, status ekonomi, dan status gizi pada lansia di provinsi Riau Tahun 2010. Metode penelitian ini sesuai Riskesdas 2010 yaitu potong lintang (cross-sectional), non-intervensi/observasi. Dengan Populasi seluruh lansiaberusia≥60 tahun di provinsi Riau. Uji statistik menggunakan Regresi Linier. Hasil: Rata-rata konsumsi serat (3.61 gr ±1.91 gr) yang terbanyak berasal dari serealia, sayur dan kacang-kacang. Rata-rata konsumsi cairan (968.87 ml ±279.97 ml) yang terbanyak berasal dari air mineral, teh, dan kopi. Rata-rata asupan serat tidak berbeda secara bermakna berdasarkan tingkat pendidikan dan status gizi (p≥0.05), namun berbeda secara bermakna berdasarkan status ekonomi (p<0.05). Rata-rata asupan cairan tidak berbeda secara bermakna berdasarkan tingkat pendidikan dan status ekonomi (p≥0.05), namun berbeda secara bermakna berdasarkan status gizi (p<0.05). Kata kunci: Serat, Lansia, Pendidikan, Ekonomi
Hubungan Status Gizi Dengan Asupan Zinc dan Kalsium Pada Remaja Usia 10-15 Tahun di Provinsi NTB NTT (Analisis Riskesdas 2010) Fauziah, Faradhilla; Irianto, Sugeng Eko
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 7, No 1 (2015): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v7i1.1276

Abstract

AbstractBackground: Basic Health Research (RISKESDAS) data of 2010 shows that thinness prevalence of adolescents within 13-15 years old is 10.1 percent including 2.7 percent of very thin adolescents and obesity prevalence of 2.5 percent. Purpose: To understand the relationship of body mass index towards education level, intake of zinc and calcium to adolescents within 10-15 years old in West Nusa Tenggara and East Nusa Tenggara. Total respondents in this research are 1015 person, forming a sample of 2010’s Basic Health Research (Riset Kesehatan Dasar / RISKESDAS). Data collected in this research based on RISKESDAS report in 2010 on RKD10 block. RT and RKD10.OND block and interview method 1x24 hours. Result: The Average age of adolescents (12.28±1.725 SD), nutrition status is very skinny in West Nusa Tenggara in amount of 27 respondents (5.9%), skinny of 39 respondents (8.5%), normal of 331 respondents (72.4%), fat of 46 respondents (10.1%) and obese of 14 respondents (3.1%). Whereas in East Nusa Tenggara nutrition status of very skinny is 24 respondents (4.3%), skinny of 77 respondents (13.8%), normal of 417 respondents (74.7%), fat of 28 respondents (5.0%) and obese of 12 respondents (2.2%). The average of zinc intake in West Nusa Tenggara on male of age 10-12 and 13-15 years old (4.64±1.88 SD) and (5.34±2.1 SD), on female of age 10-12 and 13 – 15 years old (4.83±2.23 SD) and (4.96±2.24 SD), in East Nusa Tenggara on male of age 10-12 and 13-15 years old (3.42±1.82 SD) and (3.77±1.79 SD), on female of age 10-12 and 13 – 15 years old (3.64±1.99 SD) and (4.17±2.98 SD). There is no relationship between nutrition status with age and zinc intake (p>0.05). There is no difference between nutrition status and education level, nor between sex with zinc intake and calcium. There is a difference between nutrition status with sex and there is also a difference between nutrition status with intake of calcium (p<0.05). Conclusion: Information and socialization about balance nutrition and nutrition status towards adolescents is required. Keywords: body mass index, zinc, calcium
ASUPAN ZAT GIZI MAKRO BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH ANAK USIA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS, KABUPATEN TANGERANG Mulyani, Erry Yudhya; Jus’at, Idrus; Irianto, Sugeng Eko
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 9, No 02 (2017): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v9i02.2198

Abstract

The aim of this study was to analyze the differences in nutrient intake based on region characteristics in children under-five, in health centers, Kabupaten Tangerang. We used primary data such as; eating habits (nutrient intake), and characteristics of the region with the cross-sectional approach. The total of subject is about 48 children with using voluntary sampling technique. Independent sample t-test and Mann Whitney (non-parametric) were applied to answer the research questions. Children aged 6-23 months and 24-48 months were female (53.3%) and male (55.6%). Children aged 6-23 months living in rural areas (76.7%), their parents as Fishermen and Farmers (40.0%), the average of household expenditure is about < Rp.2.649.086 (82.8%). Children aged 24-48 months living in urban areas (72.2%), their parents as laborers (72.2%), the average household expenditure is about <Rp.2.649.086 (72.2%). There are differences between energy, carbohydrate, protein, and fat intake based on the level of household expenditure in the group of children aged 6-23 months (p<0.05), but the study failed to find in the age group 24-48 months (p≥0. 05). Education programs need to be intensified for MPASI local (6-24bulan), to increase area income. Keywords : macronutrient intake, region characteristics, children underfive
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Pesawaran Febrica, Susan; Irianto, Sugeng Eko; Djamil, Achmad
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 3 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i3.506

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan rendahnya pencapaian ASI Eksklusif di Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Besar sampel adalah 100 orang yang merupakan ibu menyusui bayi usia 6 bulan s.d < 2 tahun. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pesawaran. Waktu pelaksanaan pada bulan Maret 2021. Analisis data yaitu uji statistik Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian yaitu responden yang tidak memberikan ASI eksklusif sebesar 42%. Usia dan pekerjaan ibu secara statistic tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan rendahnya capaian ASI ekslusif dengan nilai p > 0,05. Variable yang memiliki hubungan yang bermakna dengan nilai p < 0,05 adalah Pendidikan ibu, dukungan suami dan penyuluhan petugas Kesehatan. Nilai OR tertinggi adalah penyuluhan oleh petugas kesehatan sebesar 6,7. Kesimpulan yaitu faktor yang paling dominan terhadap rendahnya pencapaian ASI eksklusif adalah penyuluhan oleh petugas kesehatan setelah dikontrol oleh variabel pendidikan dan dukungan suami
A Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Kabupaten Mesuji Tahun 2022 Lestari, Rini Iwan; Rahayu, Dewi; Budiati, Endang; Irianto, Sugeng Eko; Karyus, Aila
An Idea Health Journal Vol 3 No 02 (2023): JULY
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ihj.v3i02.157

Abstract

According to WHO (2020) 35.5% of infant deaths are caused by low birth weight (LBW). In Indonesia, 79.1% of deaths occur in infants. In Mesuji District, there were 97 cases of LBW from 2,786 births. The research objective was to analyze the factors associated with the incidence of low birth weight in Mesuji District. This type of quantitative research, with a case control approach design. study population, all newborns were 2,907 babies. The research sample is 124 respondents. The sampling technique was purposive sampling. The method of collecting data is by observing checking medical record books and MCH books. Based on statistical tests, it was found that there was a relationship between maternal age (p-value 0.035, OR 2.476), ANC visits (p-value 0.000, OR 24.537), maternal nutritional status (p-value 0.001, OR 4.253), and anemia (p-value 0.010 OR 3.133) with the incidence of low birth weight in Mesuji District.The ANC visit variable became the dominant variable (p-value 0.000 OR 22.624) with the incidence of LBW. Suggestions, it is hoped that the health office can facilitate increased collaboration in improving education and community empowerment in order to create public understanding of health behavior and optimal utilization of health services.
PELATIHAN PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT PADA RELAWAN DI WILAYAH PUSKESMAS PACET, KABUPATEN CIANJUR Mulyani, Erry Yudhya; Arrozi, Muhammad Fachruddin; Ummanah, Ummanah; Wahyuni, Yulia; Fadhilla, Reza; Irianto, Sugeng Eko
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 10, No 01 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v10i01.7203

Abstract

Penyelenggaraan makanan darurat di lakukan sebagai salah satu upaya penanggulangan kejadian bencana seperti tanah longsor, banjir, gempa bumi, kebakaran, kemarau panjang dan lainnya. Kegiatan ini dilakukan di bulan November-Desember. Mitra dalam kegiatan ini adalah masyarakat korban gempa di wilayah Cianjur yang terletak di Desa Ciherang, Kabupaten Cianjur, Kecamatan Pacet. Adapun subjek utama dalam kegiatan ini adalah relawan yang ditugaskan di Desa Ciherang, Kabupaten Cianjur, Kecamatan Pacet berjumlah 15 peserta dengan latar belakang gizi dan 5 peserta latar belakang non gizi. Kegiatan ini terdiri dari 3 tahapan yaitu sosialisasi, Focus Group Discussion (FGD), dan praktik (observasi). Kegiatan sosialisasi dilakukan selama 60 menit, pemaparan 20 menit dan diskusi 40 menit dengan memberikan materi penyelenggaraan makanan darurat. Kegiatan ini dilakukan berkelompok pada saat pembagian kelompok di lapangan. FGD ini dilakukan selama 30 menit sebelum melakukan pekerjaan dilapangan. Setelahnya, dilakukan evaluasi akhir kegiatan selama 30 menit. Penyelenggaraan dapur umum relawan dengan menyajikan makanan untuk makan utama 3 kali dan 2 kali snack. Malam hari melayani relawan yang secara accidental membutuhkan asupan makan atau minum. Berdasarkan pelatihan didapat adanya peningkatan pengetahuan terhadap manajemen penyelenggaraan makanan darurat untuk tim relawan. Namun demikian, perlu penyesuaian keterbatasan bahan makanan agar dapat memberikan pelayanan makanan darurat yang bergizi seimbang. Kata Kunci : Dapur-darurat, Edukasi, Penyelenggaran-makanan-darurat, Relawan
Analisis Penggunaan Indeks Gizi Prognostik pada Kesintasan Keseluruhan Pasien Kanker Payudara Sofiatin, Fitri; Irianto, Sugeng Eko; Setiaji, Bambang; Karyus, Aila
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i2.1905

Abstract

Indeks gizi prognostik, dihitung melalui formula sederhana menggunakan kadar albumin serum dan jumlah sel limfosit dalam darah tepi. PNI telah dilaporkan terkait dengan efek terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai indeks gizi prognostik dengan kesintasan keseluruhan pasien kanker payudara. Penelitian observasional analitik yang berfokus pada analisis kesintasan pasien kanker payudara di RSUD Abdul Moeloek, Provinsi Lampung tahun 2018 dengan Keterangan Kelaikan Etik No. S.25/019/FKES10/2023 pada tanggal 15 Februari 2023 yang di keluarkan oleh Universitas Mitra Indonesia. Sampel terdapat 159 pasien kanker payudara menggunakan purposive sampling. Data dianalisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda.  Hasil penelitian terdapat 6 pasien meninggal (3,75%) dan 153 pasien (96,25%) bertahan. Nilai rerata PNI pada pasien kanker payudara yaitu 70,0175 dengan PNI <45 sebanyak 44 orang dan PNI >45. Hasil kesintasan keseluruhan pasien kanker payudara yang memiliki nilai indeks gizi prognostik lebih dari 45 sebanyak 90,7%. Data menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara PNI terhadap kesintasan keseluruhan 5 tahun dengan nilai p 0,046 dengan OR 0,171 dimana pasien dengan PNI <45 berisiko memiliki kesintasan < 5 tahun 0,171 kali lebih besar. Kesintasan keseluruhan pasien kanker payudara dalam 5 tahun sebanyak 96,25%. Terdapat hubungan indeks gizi prognostik dengan kesintasan keseluruhan pasien kanker payudara.
Compliance Level of the Wear of Masks of Street Vendors During the Covid-19 Pandemic PH, Livana; Irianto, Sugeng Eko; Kurian, Midhu; Gouda, Amel Dawod Kamel
Journal of Economics and Public Health Vol 1 No 3 (2022): Journal of Economics and Public Health: September 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jeph.v1i3.883

Abstract

The number of confirmed cases of Covid-19 is increasing. Prevention efforts are carried out by wearing personal protective equipment, one of which is wearing a mask. The study aims to identify the wear of masks of street vendors as an effort to prevent COVID-19. This study involved 90 street vendors selling in the District X area in Indonesia. The results showed that the majority of street vendors were taught to wear masks.
Analisis Determinan Perilaku Merokok pada Remaja SMA Negeri di Kota Bandar Lampung Tahun 2020 Sari, Lidya Yulanda; Irianto, Sugeng Eko; Karbito, Karbito
Jurnal Penelitian Inovatif Vol 4 No 4 (2024): JUPIN November 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jupin.974

Abstract

Latar belakang menurut Riskesdas 2018, prevalensi merokok pada remaja usia 10-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 1,9% dari tahun 2013 (7,20%) ke tahun 2018 (9,10%). Data yang diperoleh melalui SDKI 2017, prevalensi merokok pada remaja usia 15-18 tahun meningkat menjadi 48%. Berdasarkan data Riskesdas Lampung (2018), Kota Bandar Lampung menempati urutan kedua dengan pesentase 24,88%. Tujuan penelitian adalah mengetahui determinan perilaku merokok remaja SMA Negeri di Kota Bandar Lampung tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel secara proportionate stratified random sampling sebanyak 405 orang dari jumlah populasi 4754 orang dan dianalisa menggunakan analisa univariat, bivariat, serta multivariate. Hasil penelitian diperoleh pengetahuan tentang bahaya merokok (p0,000), pengaruh orang tua (p0,000), pengaruh teman sebaya (p0,000), pengaruh harga rokok (p0,007), pengaruh uang saku (p0,031), pengaruh iklan rokok (p0,016) dan sikap (p0,002) berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja SMA Negeri di Kota Bandar Lampung. Kesimpulan dan saran adanya hubungan perilaku merokok dengan variabel yang diteliti. Pengaruh teman sebaya menjadi faktor dominan. Diharapkan kepada pemerintah daerah untuk membuat regulasi tentang penjualan rokok, pemasangan iklan rokok, dan rutinitas penyuluhan tentang bahaya merokok.
Analisis Faktor Penghambat Calon Pengantin dalam Pencatatan Elsimil di Kabupaten Pesawaran tahun 2024 Anggraeni, Gustira; Karyus, Aila; Irianto, Sugeng Eko; Budiati, Endang
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 1 (2025): Volume 14 Nomor 1
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i1.16307

Abstract

Rendahnya pencatatan ELSIMIL pada calon pengantin di Indonesia berdampak pada beberapa masalah, diantaranya terhambatnya upaya pencegahan stunting, meningkatkan potensi angka stunting, memicu masalah kesehatan lainnya seperti anemia pada ibu, kekurangan gizi dan persalinan premature, melemahnya program pemerintah dalam pencegahan stunting. Di Kabupaten Pesawaran dari 612 calon pengantin yang ada, hanya 22% calon pengantin yang tercatat dalam aplikasi ELSIMIL. Tujuan penelitian, menganalisis faktor penghambat pencatatan ELSIMIL, dengan variabel independen pengetahuan, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, peran tokoh masyarakat, akses informasi dan motivasi calon pengantin. Jenis penelitian kuantitatif desain cross sectonal. Subjek penelitian seluruh calon pengantin di kecamatan Gedong Tataan (Perkotaan), Way Ratai (Pegunungan) dan Teluk Pandan (Pesisir) Kabupaten Pesawaran dengan jumlah 142 orang. Sampel penelitian sejumlah 105 responden. Teknik sampling proportional random sampling. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Hasil menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p-value 0,020), dukungan keluarga (p-value 0,037), dukungan petugas kesehatan (p-value 0,000), peran tokoh masyarakat (p-value 0,033), akses informasi (p-value 0,010) dan motivasi calon pengantin (p-value 0,016) dengan pencatatan ELSIMIL. Variabel dukungan petugas kesehatan paling dominan dengan (p-value 0,000) dan OR 5.704. Diharapkan Membentuk tim pendukung yang terdiri dari petugas kesehatan, KUA, dan tokoh masyarakat untuk membantu dalam proses pencatatan ELSIMIL di terutama daerah terpencil.