Articles
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA ALUR MANIS KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG
Srie Wahyuni
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 2: JURNAL EDUKES VOLUME 2 NOMOR 1, EDISI MARET 2019
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52136/edukes.v2i1.317
Diare merupakan penyakit endemis dengan kejadian luar biasa di Indonesia yang bisa menyerang seluruh kelompok usia, Berdasarkan data dinas kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang cakupan pukesmas dengan penemuan kasus diare tertinggi yaitu Pukesmas Kota Kualasimpang, Pukesmas Rantau, dan Pukesmas Rantau, wilayah kerja Pukesmas Rantau merupakan Pukesmas dengan penemuan kasus diare tertinggi setelah Pukesmas Kota Kualasimpang yaitu 778 kasus. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya diare adalah telah berjalan kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Tujuannya untuk mengetahui hubungan antara sanitasi total berbasis masyarakat dengan kejadian diare di Desa Alur Manis Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh kepala keluarga yang sudah tersosialisasi STBM sebanyak 1.191 responden dengan teknik proposional random sampling didapatkan sampel 59 responden. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sanitasi total berbasis masyarakat. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian Diare. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan uji Korelasi spearman rank (rho) dengan αlpa< 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setengah dari responden mempunyai sanitasi total berbasis masyarakat dengan kriteria kurang yaitu 32 responden (54,2%), sedangkan didapatkan setengah dari responden mengalami diare yaitu 31 responden (52,4%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Statistik spearman rank (rho)didapatkan hasil p value =0,003 jika α = 0,05 maka p < α yang artinya H1 diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini, ada hubungan sanitasi total berbasis masyarakat dengan kejadian diare.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN TINDAKAN PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS 3R (REDUCE, REUSE DAN RECYCLE) DI DESA TENGGULUN KABUPATEN ACEH TAMIANG
Srie Wahyuni
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 3: JURNAL EDUKES VOLUME 3 NOMOR 1, EDISI MARET 2020
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52136/edukes.v3i1.352
Masalah sampah di Indonesia merupakan salah satu masalah yang rumit karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap akibat yang dapat ditimbulkan oleh sampah. Faktor lainnya juga adalah meningkatnya taraf hidup masyarakat yang tidak disertai dengan keselarasaan pengetahuan tentang lingkungan dan juga partisipasi masyarakat yang kurang untuk memelihara kebersihan dan mengelola sampah dengan baik dan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga dengan tindakan pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse dan recycle) di Desa Tenggulun Kabupaten Aceh Tamiang.. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 responden yang merupakan ibu rumah tangga. Data dianalisa secara univarat dan bivariat menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian diperoleh Ada hubungan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga dengan Tindakan Pengelolaan Sampah Berbasis 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) di Desa Tenggulun Kabupaten Aceh Tamiang dengan nilai p-value (0,036). Ada hubungan Sikap Ibu Rumah Tangga dengan Tindakan Pengelolaan Sampah Berbasis 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) di Desa Tenggulun Kabupaten Aceh Tamiang dengan nilai p-value (0,020). Berdasarkan hasil penelitian, saran yang diajukan agar perlunya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah, agar tercipta lingkungan yang bersih.
TINJAUAN KEPADATAN LALAT DENGAN METODE FLY GRILL DI TPA KOTA LANGSA
Srie Wahyuni
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 3: JURNAL EDUKES VOLUME 3 NOMOR 2, EDISI SEPTEMBER 2020
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52136/edukes.v3i2.368
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penggunaan fly grill dalam mendeteksi kepadatan lalat di TPA Gampong Kebun Ireng Kota Langsa. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen kualitatif dengan rancangan One - Shot Case Study. Yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding dan juga tanpa adanya tes awal. Populasi pada penelitian ini adalah jumlah lalat dari TPA Gampong Kebun Ireng Kecamatan Langsa Lama, dan sampelnya bagian dari jumlah dan karateristik yang di miliki populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah kepadatan lalat di TPA Gampong Kebun Ireng Kecamatan Langsa Lama. Alat yang digunakan ialah Fly Grill, Counter, Timer, Alat tulis serta Blanko Pengukuran. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar TPA di kota langsa memiliki kepadatan lalat tinggi 55% dan kepadatan lalat kategori tidak tinggi 45%. Lalat dapat masuk ke pukiman karena jarak terbang lalat yang sangat jauh. Jarak terbang lalat sangat bervariasi tergantung dari kecepatan angin, kelembapan dan lain-lain.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SERBUK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius) DAN SERBUK DAUN SIRSAK (Annonamuricata L) SEBAGAI ZAT PENOLAK ALAMI (Repellent) SERANGGA KECOA RUMAH (Periplaneta americana)
Srie Wahyuni
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 4: JURNAL EDUKES VOLUME 4 NOMOR 1, EDISI MARET 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52136/edukes.v4i1.386
Kecoa merupakan serangga yang tergolong sebagai hama perumahan. Kecoa disebut sebagai hama karena menjadi vektor bagi beberapa penyakit. Upaya pengendalian vektor dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan bersifat lebih ramah lingkunga.. Salah satu tanaman yang memiliki komposisi kimia, bisa membunuh kecoa adalah tanaman pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) dan daun sirsak (Annona muricata L). Dosis yang digunakan 5gr, 10gr, 15gr, pada waktu pengamatan 20 menit/1jam. Jenis penelitian ini eksperimen deskriptif. Sampel yang digunakan kecoa (Periplaneta americana) sebanyak 60 ekor pada tiap perlakuan menggunakan 5 ekor sampel Hasil penelitian menunjukan bahwa serbuk daun pandan wangi lebih efektif dari pada serbuk daun sirsak karena pada dosis 10gr, mampu mengusir hampir seluruh jumlah sampel sebanyak 4 ekor kecoa. sedangkan serbuk daun sirsak mampu mengusir pada dosis 15gr, dengan jumlah kecoa yang terusir 3 ekor. Kesimpulan yang didapat yaitu pada dosis yang sama dan waktu yang sama serbuk daun pandan wangi lebih efektif jika dibandingkan serbuk daun sirsak., disarankan masyarakat dapat menggunakan insektisida alami dalam pengendalian kecoa karena ramah lingkungan, residunya mudah hilang, aman bagi manusia dan lingkungan
PENGARUH MIKROORGANISME LOKAL (MOL) LIMBAH NANAS TERHADAP PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS DI GAMPONG BIREM PUNTONG
Srie Wahyuni
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 4: JURNAL EDUKES VOLUME 4 NOMOR 2, EDISI SEPTEMBER 2021
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52136/edukes.v4i2.407
Pengelolaan sampah dengan menjadikan pupuk kompos bisa dilakukan dengan cara penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) yang merupakan proses dekomposisi terkendali secara biologis terhadap sampah padat organik dalam kondisi aerobik (terdapat oksigen) atau anaerobik (tanpa oksigen). Pengomposan dengan bahan baku limbah nanas merupakan teknologi ramah lingkungan, sederhana dan menghasilkan produk akhir yang sangat berguna bagi kesuburan tanah. Keuntungan pengomposan adalah mengurangi pencemaran lingkungan, mampu melestarikan SDA serta menghasilkan sumber daya baru yaitu kompos yang bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mikroorganisme lokal (MOL) limbah nanas terhadap pengolahan sampah organik menjadi kompos di Gampong Birem Puntong. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental murni dengan desain one group jenis one-shot case study, dimana model eksperimen ini yaitu terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya di observasi hasilnya. Hasil penelitian limbah dari buah nanas dapat diolah menjadi MOL, pengelolaan MOL dari limbah nanas dilakukan selama 1 minggu dengan menggunakan bahan utama nanas, ragi, gula merah dan air nira, lama waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuatan pupuk kompos dari sampah organik dilakukan selama 14 hari. Proses penguraian dibantu oleh mikroorganisme yang terdapat didalam MOL limbah nanas, terjadi perubahan warna menjadi coklat kehitaman, terkstur menjadi halus dan bau seperti bau tanah pada pupuk kompos. Diharapakan penelitian ini dapat memberikan informasi bagi para masyarakat terutama Ibu-Ibu PKK yang ada di Gampong Birem Puntong agar bisa memanfaatkan limbah nanas menjadi pupuk kompos dengan nilai ekonomis yang tinggi agar dapat membantu perekonomian keluarga.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA KECACINGAN PADA BALITA DI DESA GAMPONG BLANG KECAMATAN LANGSA KOTA
Srie Wahyuni
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 2: JURNAL EDUKES VOLUME 2 NOMOR 2, EDISI SEPTEMBER 2019
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52136/edukes.v2i2.439
Penyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat di Indonesia yang berhubungan erat dengan sanitasi lingkungan dan perilaku. Banyak dampak yang disebabkan oleh infeksi kecacingan terhadap kesehatan anak, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2012 dalam Buku Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia beberapa dampak yang disebabkan oleh infeksi kecacingan yaitu menyebabkan morbiditas (23,4%) dan kadang dapat menyebabkan kematian (0.1%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala kecacingan pada balita di Desa Gampong Blang Kecamatan Langsa Kota. Jenis penelitian ini adalah analytic yang bersifat cross sectional. Populasi dalam penelitia ini adalah seluruh balita yang ada di Desa Gampong Blang Kecamatan Langsa Kota, jumlah sampel sebanyak 57 responden dengan teknik Proportional Stratified Random Sampling. Data yang telah dikumpulkan dianalisa secara univariat dan bivariat dalam bentuk distribusi frekuensi, analisa data dilakukan dengan cara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan sosial ekonomi dan penggunaan alas kaki dengan gejala kecacingan pada balita di Desa Gampong Blang Kecamatan Langsa Kota dengan p-value 0,001 (p<0,05) serta ada hubungan kebesihan kuku dan kebiasaan mencuci tangan dengan gejala kecacingan pada balita di Desa Gampong Blang Kecamatan Langsa Kota dengan p-value 0,000 (p<0,05). Saran bagi Puskesmas Langsa Kota agar mengadakan penyuluhan dan perlu edukasi kepada masyarakat dan orang tua khususnya ibu yang mengasuh anak guna meningkatkan pola asuhan ibu yang lebih baik, perilaku hidup sehat, dan peningkatan sarana kebersihan dan kesehatan yang lebih baik untuk mencegah terjadinya kejadian infeksi cacingan baik
ANALISIS STUDI KUALITATIF PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA LANGSA
Srie Wahyuni
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 5: JURNAL EDUKES VOLUME 5 NOMOR 2, EDISI SEPTEMBER 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52136/edukes.v5i2.448
Pengelolaan sampah didefinisikan sebagai kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan sampah dan penanganan sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengelolaan Sampah di Kota Langsa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan ethnography dengan melakukan pengamatan dan wawancara. Sumber data dalam penelitian ini di Dinas Lingkungan Hidup Kota Langsa dengan melakukan wawancara kepada 5 orang Informan. Alat pengumpulan data melalui pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kelima aspek terdapat 3 Aspek belum memenuhi kesesuai standart dan 2 aspek lainnya sudah memenuhi standart.
FAKTOR - FAKTOR KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA SUNGAI PAUH TANJUNG KECAMATAN LANGSA BARAT KOTA LANGSA
Srie Wahyuni
Jurnal EDUKES : Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan Vol. 6: JURNAL EDUKES VOLUME 6 NOMOR 1 EDISI MARET 2023
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) BUSTANUL ULUM LANGSA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52136/edukes.v6i1.465
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah dengan menyediakan failitas sanitasi dasar di masyarakat,salah satunya Jamban. Kepemilikan jamban termasuk kedalam sanitasi dasar yang seharusnya tersedia di setiap rumah, jika kepemilikan jamban dimasyarakat rendah maka akan meningkatnya perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS), dimana hal tersebut dapat mengganggu kesehatan dan menimbulkan pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor ang mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa Sungai Pauh Tanjung Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa. Metode penelitian menggunakan rancangan observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 62 responden lansia di ambil dengan cara menggunakan random sampling. Analisis statistik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan bermakna antara pengetahuan (p = 0,000) , sikap (p = 0.020) dan peran petugas kesehatan (0,004) dengan kepemilikan jamban sehat di Desa Sungai Pauh Tanjung.
Pengelolaan Daur Ulang Sampah Rumah Tangga sebagai Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Desa Bueng Ceukok, Ingin Jaya, Aceh Besar
Srie Wahyuni;
Nur Najikhah;
Yuli Zukhrina;
Diana Diana
ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri Vol. 3 No. 2 (2025): ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61132/ardhi.v3i2.1082
Indonesia is a tropical country which of course cannot avoid the occurrence of dengue fever. engue fever is still one of the serious diseases faced in Indonesia. The results of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2022, the number of dengue cases reached 131.265. Prevention and eradication measures are more effective by eradicating mosquito larvae with PSN. PSN efforts require cooperation between the government and community participation. The role of eradicating mosquito nests must always be increased, includes draining water reservoirs, tightly closing water reservoirs, reusing used goods that can hold water and have the potential to become breeding grounds for mosquitoes that transmit dengue fever. In general, most residents use water reservoirs and there are piles of rubbish around the house and there are still puddles and water reservoirs. For this reason, there needs to be education for the community about eradicating mosquito nests, one of which is by utilizing used goods so that they do not become a place for the shelter and development of mosquito larvae that cause dengue fever. The method used in this community service is by providing education and counseling to the community regarding explanations regarding waste management, sorting, benefits and recycling of waste. The implementation of this PkM activity went well and smoothly. The community was enthusiastic in participating in this activity. There was an increase in public knowledge and understanding during the discussion session of the activity. It is hoped that the community can manage waste properly and correctly to avoid various diseases, especially Dengue Fever (DBD).
Penyuluhan tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Remaja di Pesantren Babussa’adah Al Munawarah di Desa Ulee Tanoh Kecamatan Tanah Pasir Kab Aceh Utara
Srie Wahyuni;
Rosalia Putri;
Qurananayati Qurananayati;
Asmuri Yadna
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025): Juni : SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56910/sewagati.v4i2.2508
Adolescence is a transition phase between childhood and adulthood, there are significant changes in various aspects of life. n addition to physical, psychological and social changes, adolescence is also an important time to develop skills, discover interests, and prepare for adult life The importance of early recognition of forms of mental disorders as an effort to reduce the incidence of mental disorders in society. This activity aims to increase adolescent knowledge through socialization about mental health and its treatment. The target of this Community Service activity is students in pesantren Babussa’addah Al Munawarrah di Desa Ulee Tanoh Kecamatan Tanah pasir, Aceh Utara a total of 30 people and activities take place for one day presenting material using the lecture method followed by evaluation. The results of this community service show an increase in knowledge and students' understanding of mental health causes, symptoms, and treatment. Changes in student understanding by showing greater positive responses. It is hoped that this service will contribute to efforts to maintain mental health and improve the psychological well-being of adolescents.