Prabowo, Paulus Dimas
Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Yogyakarta

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : HUPERETES: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen

Kajian Didaktis Mengenai Cinta Lelaki dan Wanita dalam Kidung Agung Paulus Dimas Prabowo
HUPERETES: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 2, No 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46817/huperetes.v2i1.28

Abstract

A popular interpretation of the Song of Solomon states that the love poetry in it is a description of the relationship between God and His people. The Jews interpreted it as the relationship between Yahweh and Israel (allegorical), while Christians interpreted it as the relationship between Christ and the church (Christological). However, if one considers the genre of the book, the use of the Hebrew word dod, and the close praise for Solomon and the Shulamite, it would be argued that the Song of Songs contains a celebration of eros love between man and woman as an offering God that can be enjoyed. Song of Songs also presents another dimension in all of its articles, namely the values about the love relationship between a man and a woman. This article is written to explore the didactic aspects of the love relationship between a man and a woman in the entire Song of Songs. The method to be used is thematic analysis, using a literal perspective that takes into account the rules of Hebrew poetry. Finally, it found the didactic aspects of love in it including the right timing, a binding marriage, a charming character, equality, strong loyalty, role as a friend, communication, and solving problems quickly.Penafsiran yang populer terhadap Kidung Agung menyatakan bahwa puisi cinta di dalamnya merupakan penggambaran dari hubungan antara Tuhan dengan umat-Nya. Orang Yahudi memaknainya sebagai hubungan antara Yahweh dengan umat Israel (alegoris), sedangkan orang Kristen memaknainya sebagai hubungan antara Kristus dengan gereja (Kristologis). Namun bila mempertimbangkan genre kitab, pemakaian kata Ibrani dod, dan adanya puji-pujian fisik yang begitu intim antara Salomo dengan gadis Sulam, maka akan dimengerti bahwa Kidung Agung berisi selebrasi tentang cinta eros antara lelaki dan wanita sebagai pemberian Tuhan yang perlu dinikmati. Tidak sekedar urusan seksualitas dan sensualitas, Kidung Agung juga menyajikan dimensi lain di dalam seluruh pasalnya, yakni nilai-nilai pengajaran tentang hubungan cinta antara seorang laki-laki dan seorang wanita. Artikel ini ditulis untuk mengupas aspek didaktis tentang hubungan cinta seorang laki-laki dan seorang wanita di dalam seluruh kitab Kidung Agung. Metode yang akan dipakai adalah analisis tematis, dengan memakai perspektif literal yang memperhatikan kaidah-kaidah puisi Ibrani. Akhirnya, ditemukanlah aspek didaktis tentang cinta di dalamnya meliputi waktu yang tepat, pernikahan yang mengikat, karakter yang memikat, persamaan derajat, kesetiaan yang kuat, peran sebagai sahabat, komunikasi yang hangat, dan penyelesaian masalah dengan cepat.
Kaidah Penafsiran Puisi Perjanjian Lama Paulus Dimas Prabowo
HUPERETES: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3, No 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46817/huperetes.v3i1.73

Abstract

God who is so creative not only used various types of people to write His revelations but also used various types of literature (genre) known in human civilization. That is why, the methods of studying and analyzing a text may differ from one another, depending on the type of literature. Recently, the results of biblical research have looked at the type of literature as the main consideration in finding the meaning. The same thing should also be adopted by biblical researchers in this country. This article aims to explain how to analyze biblical texts in the genre of Old Testament poetry. Because it is not uncommon for students to find poetry book Bibles with improper procedures. Writing poetry is not the same as telling stories about narrative, epistolary, and other genres. Therefore, the writer tries to present a way to analyze the Old Testament poetry books, in order to equip the readers with the right procedure in capturing the Old Testament poetry texts. The method used in this article is to find a literature study, where the data in this article were obtained from various sources with related topics.Allah yang begitu kreatif tidak hanya memakai beragam jenis orang untuk menuliskan wahyu-Nya, tetapi juga memakai bermacam jenis sastra (genre) yang dikenal dalam peradaban manusia. Itu sebabnya, metode dalam mempelajari dan menganalisa sebuah teks bisa berbeda satu sama lain, tergantung jenis sastranya. Belakangan, hasil-hasil penelitian biblika telah melirik jenis sastra sebagai pertimbangan utama dalam menggali dan menemukan makna. Hal senada juga seyogyanya dianut oleh para peneliti biblika di negeri ini. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana menganalisis teks alkitabiah dalam genre puisi Perjanjian Lama. Sebab, tidak jarang pelajar Alkitab menggali buku puisi dengan prosedur yang tidak semestinya. Cara penggalian kitab puisi tidak sama dengan cara penggalian kitab narasi, epistolari, dan genre lainnya. Oleh karena itu penulis mencoba menyajikan suatu cara untuk menganalisis kitab-kitab puisi Perjanjian Lama, guna membekali pembaca dengan prosedur yang tepat dalam menggali teks-teks puisi Perjanjian Lama. Metode yang dipakai dalam artikel ini ialah studi literatur, di mana data-data dalam artikel ini diperoleh dari beragam sumber dengan topik terkait.