Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Keterhubungan Ruang Permukiman Tradisional di Desa Sukarara Berlandaskan Nilai-Nilai Nyensek dan Begawe Yunianti, Sri Rahmi; Sudaryono, Sudaryono; Iskandar, Doddy Aditya
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v13i1.17544

Abstract

Culture changes in community will affect its social structure (Hirsan, 2005). Additionally, Auliya (2009) said that cultural changes also determine the elements of residential. Social culture changes not only will influence the order of settlement space but also the concept of spatial structure. Sukarara Village as one of tourism destination for handicraft weaving in Lombok Tengah Regency has changed, especially in settlement physic. There was six traditional house type but remain four types, which mixed with modern buildings. Physically, settlement building seen using modern element; however, the community has strong belief on cosmologic value, which implemented in settled rules and tradition. This study is to find out the connectedness in the phenomena between developments of an increasingly modern society with rules and tradition belief to settle; how integration and pattern formed in Sukarara Village. This research used qualitative inductive method, which approached with phenomenology technique using in-depth interview in Sukarara Vilage. The result shows that there are four kinds of integration and pattern concept in Sukarara Village: (1) bale beleq as spatial shaping : connectedness history; (2) nature as sacred clue to settle: connectedness community culture; (3) various type and building shape as settlement pattern transformation: connectedness spatial physic; (4) farming and weaving as living basic: connectedness of source of life. The four concepts change pattern orientation in traditional settlement, which is adapted by community along live activity, nyensek and begawe.
PENDAMPINGAN PEMETAAN KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN GUNUNG SARI Baiq Harly Widayanti; Febrita Susanti; Rasyid Ridha; Sri Rahmi Yunianti
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i2.442-448

Abstract

Kecamatan Gunung Sari merupakan salah satu kecamatan yang berbatasan langsung atau hinterland Kota Mataram. Permasalahan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan terbangun cukup tinggi di Kecamatan Gunung Sari. Dokumen rencana tata ruang sangat dibutuhkan sebagai salah satu acuan atau instrumen untuk meminimalkan pelanggaran pemanfaatan ruang. Sehingga tujuan pengabdian ini untuk mendampingi pihak kecamatan Gunung Sari dalam melakukan pemetaan kemampuan lahan sehingga dapat diperoleh rekomendasi kawasan yang layak untuk dikembangkan sebagai lahan terbangun dan kawasan yang tidak dapat dikembangkan untuk kawasan terbangun. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan melakukan pendampingan dalam pengolahan data sekunder berupa data morfologi, erosi, bencana alam, curah hujan dan jenis tanah. Data sekunder tersebut divalidasi dengan survey primer dan informasi yang diperoleh dari masyarakat. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya Peta Fungsi Kawasan dan Peta Kemampuan Lahan. Luas lahan yang difungsikan sebagai kawasan budidaya 20,56%, kawasan penyangga 30,99% dan kawasan lindung 48,45%. Peta fungsi kawasan dan kemampuan lahan ini dapat digunakan sebagai acuan dan arahan dalam pemberian ijin pemanfaatan ruang serta dalam menentukan arah pengembangan Kecamatan Gunung Sari. Substansi dan isi peta yang telah dibuat disosialisasikan kepada masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Gunung Sari sehingga mereka memahami fungsi dari peta tersebut.
PENDAMPINGAN PEYUSUNAN PETA POTENSI DAN MASALAH DESA KARANG BAYAN, KECAMATAN LINGSAR, KABUPATEN LOMBOK BARAT Sri Rahmi Yunianti; Baiq Harly Widayanti; Febrita Susanti; Sri Apriani Puji Lestari
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 4 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i4.1234-1243

Abstract

Desa Karang Bayan merupakan salah satu desa di Pulau Lombok yang memiliki berbagai kekayaan alam dan budaya. Dalam peraturan daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 11 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Lombok Barat menetapkan Desa Karang Bayan sebagai kawasan cagar budaya desa tradisional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai cara pembuatan peta potensi dan masalah desa yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengembangkan dan memasarkan potensi yang ada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan metode transek desa, yang mana hasil dari transek ini selanjutnya FGD kan bersama dengan masyarakat. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat berbagai potensi di Desa Karang Bayan yakni potensi alam (pertanian, hasil perkebunan buah, hutan penyangga dan perikanan), potensi wisata dan budaya, serta potensi ekonomi lokal. Selain itu terdapat beberapa permasalahan terkait lingkungan dan budaya yang semakin terkikis. Dari hasil tersebut, kemudian dilakukan penyusunan peta bersama masyarakat untuk menetapkan titik lokasi masalah dan potensi yang dapat dijadikan wisata desa, hal ini sebagai arahan bagi masyarakat dan perangkat desa untuk mengembangkan Desa Karang Bayan sebagai desa wisata
POTENSI DAN MASALAH PENGEMBANGAN DESA WISATA KARANG BAYAN KABUPATEN LOMBOK BARAT Yunianti, Sri Rahmi; Yuniarman, Ardi; Widayanti, Baiq Harly
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i2.6843

Abstract

Desa Karang Bayan merupakan salah satu desa di Pulau Lombok yang memiliki berbagai kekayaan alam dan budaya. Dalam peraturan daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 11 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Lombok Barat menetapkan Desa Karang Bayan sebagai kawasan cagar budaya desa tradisional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengindentifikasi potensi dan masalah di desa Karang Bayan sehingga pengembangan desa sebagai tujuan wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat berbagai potensi di Desa Karang Bayan yakni potensi alam (pertanian, hasil perkebunan buah, hutan penyangga dan perikanan), potensi wisata dan budaya, serta potensi ekonomi lokal. Selain itu terdapat beberapa permasalahan terkait lingkungan dan budaya yang semakin terkikis. Dari hasil tersebut, dapat dijadikan sebagai arahan bagi masyarakat dan perangkat desa untuk mengembangkan Desa Karang Bayan sebagai desa wisata.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PETA JALUR EVAKUASI BENCANA BERBASIS SIG DI DESA PEMENANG TIMUR, KABUPATEN LOMBOK UTARA Yunianti, Sri Rahmi
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 3 (2024): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i3.7833

Abstract

East Pemenang Village is one of the tourist destination villages in North Lombok district, with coastal and hilly areas. There are also religious tourism such as the Vanna Sabha Loka Vihara in Jeliman Ireng district and the Jaya Wijaya Vihara in Tebango district (Anwar et al, 2023). However, the 2018 earthquake caused damage to the tourist location. The purpose of the service activity to assist in the preparation of Disaster Evacuation Route Maps using the Geographic Information System (GIS) Application is to compile data and create disaster information media in the form of a map. Information in the maps related to disaster evacuation routes need to be prepared to make it easier for the community and tourists in the East Pemenang Village to know the evacuation routes and assembly points when a disaster are coming. The method used in this activity was FGD with the community and the East Pemenang village officials. The result of this activity is that there is a GIS-based disaster evacuation route map and the community and village officials understand the importance of digital maps in the disaster risk management process.
ASSISTANCE IN MAPPING THE FUNCTION OF THE AREA AND LAND CAPABILITY OF GANGGA DISTRICT Widayanti, Baiq Harly; Susanti, Febrita; Ridha, Rasyid; Yunianti, Sri Rahmi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 4 (2022): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i4.9804

Abstract

Abstrak: Kecamatan Gangga yang berbatasan dengan perkotaan Tanjung memiliki permasalahan dalam alih fungsi lahan menjadi kawasan permukiman. Tujuan pengabdian ini untuk mendampingi pihak kecamatan Gangga sehingga memiliki peta fungsi kawasan dan peta kemampuan lahan sebagai arahan untuk pemilihan lokasi bermukim yang aman. Metode yang digunakan dengan memanfaatkan peta dasar yaitu:  jenis tanah, curah hujan, morfologi, erosi, kebencanaan dan kestabilan lereng. Keakuratan data yang diolah diverifikasi dengan survey primer dan berdasarkan informasi dari masyarakat setempat. Peta tersebut dioverlay sehingga menghasilkan peta fungsi kawasan dengan pembagian kawasan budidaya seluas 112,23 (55,21%) dan fungsi lindung 91,06 (44,79%). Peta fungsi kawasan dan kemampuan lahan dijadikan acuan oleh pemerintah Kecamatan Gangga dalam memberikan ijin pengembangan kawasan permukiman. Pengembangan kawasan permukiman dapat dilakukan pada kawasan budidaya. Hasil pengabdian ini kemudian disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka paham terkait dengan arahan pengembangan kawasan permukiman yang telah ditetapkan.Abstract:  Gangga district bordering the Tanjung city, has problems in converting land functions into residential areas. The purpose of the activity is to accompany the Gangga district so that it has a map of the function of the area and a map of land capabilities as rules for safe settlement locations. The method uses the base map, namely: marbles, soil type, rainfall, morphology, erosion, disaster and slope stability. The method uses the base map, namely: soil type, rainfall, morphology, erosion, disaster and slope stability. The accuracy of the processed data is verified by primary surveys and based on information from the local community. The base map was covered, resulting in a cultivated area of 112.23 (55.21%) and a protected area of 91.06 (44.79%). The map of the function of the area and the ability of the land is used as a rule by the Gangga District government in issuing permits for the development of residential areas. The development of residential areas can be carried out in cultivated areas. The results of the activities are socialized to the community so that they understand related to the rules for the development of predetermined residential areas.
ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN DESA WISATA KARANG BAYAN Yunianti, Sri Rahmi; Lestari, Sri Apriani Puji
Jurnal Planoearth Vol 8, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v8i2.6945

Abstract

Abstrak: Desa Karang Bayan merupakan salah satu desa di Pulau Lombok yang memiliki berbagai kekayaan alam dan budaya. Dalam peraturan daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 11 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Lombok Barat menetapkan Desa Karang Bayan sebagai kawasan cagar budaya desa tradisional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengindentifikasi potensi dan masalah di desa Karang Bayan sehingga pengembangan desa sebagai tujuan wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat berbagai potensi di Desa Karang Bayan yakni potensi alam (pertanian, hasil perkebunan buah, hutan penyangga dan perikanan), potensi wisata dan budaya, serta potensi ekonomi lokal. Selain itu terdapat beberapa permasalahan terkait lingkungan dan budaya yang semakin terkikis. Dari hasil tersebut, dapat dijadikan sebagai arahan bagi masyarakat dan perangkat desa untuk mengembangkan Desa Karang Bayan sebagai desa wisata.Abstract: Karang Bayan Village is one of the villages on the island of Lombok which has a variety of natural and cultural riches. In the regional regulation of West Lombok Regency Number 11 of 2011 concerning the RTRW of West Lombok Regency, Karang Bayan village is designated as a traditional village cultural heritage area. This research was conducted with the aim of identifying the potential and problems in the village of Karang Bayan so that the development of the village as a tourist destination. The method used in this research is descriptive qualitative using SWOT analysis. The results of this study found that there are various potentials in Karang Bayan Village, namely natural potential (agriculture, fruit plantations, buffer forests and fisheries), tourism and cultural potential, and local economic potential. In addition, there are several problems related to the environment and culture that are increasingly being eroded. From these results, it can be used as a direction for the community and village officials to develop Karang Bayan Village as a tourist village.
PELATIHAN PENGELOLAAN KONTEN DIGITAL MEDIA SOSIAL DALAM MENDUKUNG RENCANA PEMBANGUNAN PERKOTAAN DI KOTA MATARAM Hirsan, Fariz Primadi; Kurniawan, Agus; Yunianti, Sri Rahmi; Ridha, Rasyid; Rapudin, Armei
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i1.31068

Abstract

ABSTRAK                                                                            Perkembangan teknologi informasi terutama media sosial membawa suatu perubahan di dalam masyarakat. Media sosial sebagai media platform digital yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi secara online. Pengguna dapat membuat, berbagi, dan bertukar informasi dengan pengguna lain. Media Sosial saat ini dipergunakan juga sebagai wadah interaksi antara masyarakat dan pemerintah dalam hal melakukan interaksi terkait evaluasi rencana pembangunan yang sedang berlangsung, atau sebagai media mengutarakan ide-ide terkait pembangunan perkotaan khususnya di Kota Mataram. Masalah yang dihadapi dewasa ini terkait konten media sosial adalah, kurangnya substansi dari konten sosial media yang sering digunakan, sehingga perlu dilakukan pelatihan terkait konten-konten yang sesuai dengan substansi dari penggunaan media sosial tersebut, dengan maksud agar masyarakat, terutama content creator secara khusus dan masyarakat secara umum dapat berkontribusi dalam upaya sharing informasi dengan pemerintah sebagai kontribusi dalam perencanaan kota. Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode pendekatan ceramah-partisipatif, praktik, dan demo hasil berbasis teknologi digital.Hasil yang dicapai pada kegiatan pengabdian ini menunjukkan hasil yang signifikan dari perubahan substansi konten media sosial yang telah disusun. Dari keseluruhan peserta, 90% peserta mampu menghasilkan konten yang berkualitas ditunjukkan dari kualitas visual maupun substansi konten, mudah dipahami tujuan dari konten yang disusun tersebut. Pelatihan ini juga memberikan solusi bagi masyarakat dalam memberikan masukan secara santun, terpercaya dan interaktif, sebagai bentuk partisipasinya dalam kegiatan rencana perkotaan. Kata kunci: Konten Digital; Media Sosial; Rencana Kota; Pembangunan ABSTRACTThe advancement of information technology, particularly social media, has brought significant changes within society. Social media, as a digital platform, enables users to interact online, allowing them to create, share, and exchange information with others. Currently, social media is also utilized as a medium for interaction between the community and the government, facilitating engagement concerning the evaluation of ongoing development plans or as a platform for expressing ideas related to urban development, especially in Mataram City. A prevalent issue nowadays regarding social media content is the lack of substantiality. Therefore, training on appropriate content, aligned with the substance of social media usage, is essential. The aim is to empower the community, specifically content creators and the general public, to contribute to information sharing with the government as a valuable input for urban planning. This community service initiative employed a participatory lecture approach, practical sessions, and digital technology-based demonstrations. The results achieved from this activity showed a significant improvement in the substance of the social media content produced. Out of all participants, 90% were able to generate high-quality content, evidenced by both visual quality and content substance, and the clarity of the content's objective. This training also offered a solution for the community to provide feedback respectfully, reliably, and interactively, as a form of their participation in urban planning activities. Keywords: Digital Content; Social Media; Urban Planning; Development
POTENSI DAN MASALAH PENGEMBANGAN DESA WISATA KARANG BAYAN KABUPATEN LOMBOK BARAT Yunianti, Sri Rahmi; Yuniarman, Ardi; Widayanti, Baiq Harly
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 2 (2024): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i2.6843

Abstract

Desa Karang Bayan merupakan salah satu desa di Pulau Lombok yang memiliki berbagai kekayaan alam dan budaya. Dalam peraturan daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 11 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Lombok Barat menetapkan Desa Karang Bayan sebagai kawasan cagar budaya desa tradisional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengindentifikasi potensi dan masalah di desa Karang Bayan sehingga pengembangan desa sebagai tujuan wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat berbagai potensi di Desa Karang Bayan yakni potensi alam (pertanian, hasil perkebunan buah, hutan penyangga dan perikanan), potensi wisata dan budaya, serta potensi ekonomi lokal. Selain itu terdapat beberapa permasalahan terkait lingkungan dan budaya yang semakin terkikis. Dari hasil tersebut, dapat dijadikan sebagai arahan bagi masyarakat dan perangkat desa untuk mengembangkan Desa Karang Bayan sebagai desa wisata.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PETA JALUR EVAKUASI BENCANA BERBASIS SIG DI DESA PEMENANG TIMUR, KABUPATEN LOMBOK UTARA Yunianti, Sri Rahmi
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 11 No 3 (2024): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v11i3.7833

Abstract

East Pemenang Village is one of the tourist destination villages in North Lombok district, with coastal and hilly areas. There are also religious tourism such as the Vanna Sabha Loka Vihara in Jeliman Ireng district and the Jaya Wijaya Vihara in Tebango district (Anwar et al, 2023). However, the 2018 earthquake caused damage to the tourist location. The purpose of the service activity to assist in the preparation of Disaster Evacuation Route Maps using the Geographic Information System (GIS) Application is to compile data and create disaster information media in the form of a map. Information in the maps related to disaster evacuation routes need to be prepared to make it easier for the community and tourists in the East Pemenang Village to know the evacuation routes and assembly points when a disaster are coming. The method used in this activity was FGD with the community and the East Pemenang village officials. The result of this activity is that there is a GIS-based disaster evacuation route map and the community and village officials understand the importance of digital maps in the disaster risk management process.