Perangin Angin, Yakub Hendrawan
Unknown Affiliation

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Bahasa Roh Dalam Teologi Pantekosta Dan Implikasinya Bagi Hidup Orang Percaya Perangin Angin, Yakub Hendrawan; Yeniretnowati, Tri Astuti
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.373 KB)

Abstract

Today, many Christians claim to be able to use tongues that are obtained from the Holy Spirit. This has become a polemic in God's church from throughout the history of the church to the present. The problem of using tongues in worship meetings and its interpretation has become an ongoing problem and has not the least caused divisions among churches. Through research with analytical methods on a number of literature reviews, namely by analyzing tongues in Pentecostal theology and its implications for believers, the conclusion is that every believer must return to the correct understanding of the Bible and there must be maturity in fellowship with other Christians in order to function. and the purpose of gifts is devoted to building up God's church and for God's glory.Abstrak Saat ini banyak orang Kristen yang mengaku dapat menggunakan bahasa roh yang didapat dari Roh Kudus, Hal ini menjadi polemik dalam gereja Tuhan dari mulai sepanjang sejarah gereja sampai saat ini. Permasalahan penggunaan bahasa roh dalam pertemuan ibadah dan penafsirannya telah menjadi persoalan yang tidak kunjung selesai dan tidak sedikit menimbulkan perpecahan di antara gereja-gereja. Melalui penelitian dengan metode analisis terhadap sejumlah tinjauan pustaka, yaitu dengan cara menganalisis tentang bahasa roh dalam teologi Pentakosta dan implikasinya bagi orang percaya didapatkan kesimpulan bahwa setiap orang percaya harus kembali kepada pemahaman Alkitab yang tepat dan harus ada kedewasaan dalam bersekutu bersama umat Kristen lainnya agar fungsi dan maksud karunia dicurahkan untuk membangun gereja Tuhan dan bagi kemuliaan Tuhan.
Implikasi Dari Kepemimpinan Yang Berintegritas Bagi Pendidikan Pemimpin Kristen Yeniretnowati, Tri Astuti; Perangin Angin, Yakub Hendrawan
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.264 KB) | DOI: 10.59177/veritas.v4i1.141

Abstract

Leadership with integrity is increasingly difficult to have and find in today's world. The same thing was also experienced by several Christian organizations and churches. Even some leaders of Christian organizations show behavior and character that does not reflect the integrity as a church leader as stated in the Bible. The research method used in this research is literature study. The results of this study in realizing Christian leader education as a regeneration process that must be carried out intentionally and seriously, namely: First, Successful Leadership is Strongly Influenced by Integrity. Second, Leadership with Integrity Can Produce Christian Leaders with Integrity. Third, the Call to Form and Develop Integrity Leadership.AbstrakKepemimpinan yang berintegritas semakin sulit dimiliki dan ditemukan dalam dunia saat ini. Hal serupa juga dialami juga oleh beberapa organisasi Kristen dan gereja. Bahkan beberapa pemimpin organisasi Kristen menunjukkan perilaku dan karakter yang tidak mencerminkan integritas sebagaimana seharusnya pemimpin gereja sebagaimana dinyatakan Alkitab. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Hasil dari penelitian ini dalam mewujudkan pendidikan pemimpin Kristen sebagai proses regenerasi yang harus dilakukan dengan sengaja dan serius, yaitu: Pertama, Kepemimpinan yang sukses sangat dipengaruhi integritas. Kedua, Kepemimpinan yang berintegritas dapat melahirkan pemimpin Kristen berintegritas. Ketiga, Panggilan membentuk dan mengembangkan kepemimpinan yang berintegritas.
Kajian Teologis Hubungan Suami Istri Yang Kokoh Berdasarkan Efesus 5:22-33 Perangin Angin, Yakub Hendrawan; Yeniretnowati, Tri Astuti
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.919 KB)

Abstract

In every marriage and family as an institution established by Allah, Allah has established rules, roles, and responsibilities for each person in the household. The goal of a Christian marriage or family will not be achieved if the underlying relationship between husband and wife is not based on the truth that God has ordained. The path that humans take, including believers in building harmonious relationships in their marriage, is often not smooth, sometimes even unsuccessful and meets this destruction because it does not apply the pattern that has been declared by God as written in Ephesians 5; 22-33 as a pattern specifically and the standards of Christian husband and wife relationships that run according to God's provisions.AbstrakDalam setiap pernikahan dan keluarga sebagai sebuah lembaga yang ditetapkan Allah, maka Allah sudah menetapkan aturan, peran, tanggung jawab untuk setiap pribadi dalam rumah tangga itu. Tujuan pernikahan atau keluarga Kristen tidak akan tercapai kalau hubungan yang mendasari suami dan istri tidak berdasarkan kebenaran yang Allah sudah tetapkan. Jalan yang manusia tempuh termasuk orang percaya dalam membangun relasi yang harmonis di dalam pernikahnnya sering kali tidak mulus bahkan tidak jarang yang tidak berhasil dan menemui kehancuran hal ini karena tidak menerapkan pola yang sudah dinyatakan oleh Allah sebagaimana tertulis dalam Efesus 5;22-33 sebagai pola khusus dan standar hubungan suami istri Kristen yang berjalan sesuai ketetapan Allah. 
Implikasi Nilai Manusia dalam Praksis Kepemimpinan Menurut Kejadian 1:26-27 Perangin Angin, Yakub Hendrawan; Yeniretnowati, Tri Astuti; Arifianto, Yonatan Alex
MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 2, No 1: Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.179 KB) | DOI: 10.52220/magnum.v2i1.72

Abstract

The implementation of human values in leadership praxis based on the Book of Genesis 1: 26-27 is raised because of various phenomena that have occurred in which many people are treated inhumanely. The analysis was carried out by means of a literature review, by analyzing the leadership practices that occur both in general and Christian circles. The main sources of analysis are several relevant sources, including research results contained in journals and books. All of these sources were analyzed by looking at the relationship and compatibility with the title of this paper. So it can be concluded that his leadership can describe how the leader's view of humans, "whole" or partial. In another sense, whether leaders treat humans only as limited as "resources" or not, of course, will appear in the way leaders treat "anyone" around the scope of their leadership. Whether to behave and act exploitatively or not, of course, depends on the way the leadership treats "anyone" around the sphere of leadership. In the sphere of the church, the pastor as a leader in leading the church organizationally and at the same time as an organism, the people who are in the leadership line develop their understanding of it does not necessarily lie in the way they perceive humans. Our Lord Jesus, the Great Leader, has provided an extraordinary example where He who is the Lord and Savior of mankind is willing to sacrifice his life, give His life and wash the feet of His followers. This is perfect leadership, thank God that humans have a Leader profile who becomes a role model.AbstrakImplementasi nilai manusia dalam praksis kepemimpinan berdasarkan Kejadian 1:26-27 diangkat karena berbagai fenomena yang telah terjadi dimana manuasia banyak diperlakukan dengan tidak manusiawi. Analisis dilakukan dengan tinjauan pustaka, dengan menganalisis terkait prakis kepemimpinan yang terjadi baik di lingkungan umum maupun kekristenan. Adapun sumber utama dari analisis adalah beberapa sumber yang relevan, meliputi hasil penelitian yang terdapat pada jurnal dan buku. Semua sumber ini dianalisis dengan cara mencermati hubungan dan kecocokan dengan judul penulisan ini. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa kepemimpinannya dapat menggambarkan bagaimana  pandangan pemimpin terhadap manusia, ”utuh” atau parsial. Dengan pengertian lain, apakah pemimpin memperlakukan manusia hanya sebatas ”resources” atau tidak, tentu akan nampak dalam cara pemimpin memperlakukan ”siapa saja” disekitar lingkup kepemimpinanya. Apakah akan bersikap dan bertindak eksploitatif atau tidak, sama tentunya bergantung pada cara pemimpinan memperlakukan ”siapa saja” disekitar lingkup kepemimpinannya. Di lingkup gereja, gembala sebagai pemimpin dalam memimpin gereja secara organisatoris dan sekaligus sebagai organisme, orang-orang yang ada di lini kepemimpinan berkembang pemahamannya ataukah tidak tentunya terletak pada cara pandangnya terhadap manusia. Tuhan Yesus Sang Pemimpin Agung kita sudah memberikan keteladanan yang luar biasa dimana Ia yang adalah Tuhan dan Juru Selamat umat manusia rela untuk mengorbankan nyawanya, memberi hidup-Nya dan membasuh kaki pengikut-Nya inilah kepemimpinan yang sempurna, syukur bahwa manusia memiliki profil Pemimpin yang menjadi panutan.
KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PEMIMPIN KRISTEN Angin, Yakub Hendrawan Perangin; Keriapy, Frets; Yeniretnowati, Tri Astuti
Alucio Dei Vol 8 No 2 (2024): Alucio Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Duta Panisal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55962/aluciodei.v8i2.141

Abstract

Pemahamaman konsep pengambilan keputusan bagi seorang pemimpin Kristen sangat penting bahkan dapat dikatakan termasuk diantara kompetensi utama yang harus dimiliki pemimpin terkait pengetahuan kepemimpinan karena akan mempengaruhi kehidupan pribadi juga kehidupan berorganisasinya. Metode dalam penelitian ini dilakukan secara penelitian literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana pemahaman konsep pengambilan keputusan yang benar dapat membawa dampak bukan saja bagi pemimpin itu sendiri tetapi juga bagi orang dan organisasi di mana pemimpin memimpin. Paling tidak implikasi dari penelitian ini, adalah: Pertama, Lapar Akan Pertumbuhan Pribadi. Kedua, Memiliki Mitra Konsultasi. Ketiga, Membagikan Keterampilan Pengambilan Keputusan Sebagai Manajemen Pengetahuan.
Church Social Responsibility Dengan Panduan ISO 26000 Dan Implikasinya Bagi Gereja Perangin Angin, Yakub Hendrawan; Yeniretnowati, Tri Astuti
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 4, No 2 (2022): Teologi dan Pendidikan Kristen - Agustus 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v4i2.159

Abstract

The term Church Social Responsibility in this study was borrowed from the term Corporate Social Responsibility, because the principles of CSR are in line with the principles contained in CSR based on the ISO 26000 standard, namely the Social Responsibility Guidelines. The practice of good church social responsibility has become not only an obligation but a necessity and even a necessity for the church now and in the future to implement good church social responsibility management. The ISO 26000 standard is recommended to be applied as a model in church governance in implementing good social responsibility because the criteria contained in it can lead the church to achieve good, healthy and effective governance of church social responsibility implementation by complying with the rules and Bible truth. This research was conducted by library research method. The results of this study show how very important and strategic it is for church leaders to be actively involved in the movement to carry out good church social responsibility. the context of the call and its services. Third, church leaders must be committed to starting to implement a model of implementing church social responsibility based on ISO 26000 guidelines, which is an easy and simple approach because it is based on the Plan-Do-Check-Act (PDCA) pattern.AbstrakIstilah Church Social Responsibility pada penelitian ini dipinjam dari istilah Corporate Social Responsibility, karena prinsip-prinsip dari CSR senada dengan prinsip yang terkandung dalam CSR berbasis standar ISO 26000 yaitu Panduan Tanggung Jawab Sosial. Praktik tanggung jawab sosial gereja yang baik sudah menjadi bukan hanya kewajiban tetapi keharusan bahkan kebutuhan bagi gereja saat ini dan masa mendatang untuk menerapkan manajemen tanggung jawab sosial gereja yang baik. Standar ISO 26000 disarankan untuk diterapkan sebagai model dalam tata kelola gereja dalam menerapkan tanggung jawab sosialnya yang baik karena kriteria yang terkandung di dalamnya dapat mengantarkan gereja mencapai tata kelola pelaksanaan tanggung jawab sosial gereja yang baik, sehat dan efektif dengan mematuhi aturan peraturan dan kebenaran Alkitab. Penelitian ini dilakukan dengan metode riset pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan betapa sangat penting dan strategisnya pemimpin gereja untuk terlibat aktif dalam gerakan menjalankan tanggung jawab sosial  gereja yang baik. Kedua, pemimpin gereja sudah saatnya untuk berupaya keras menyadari dan memahami berbagai konsep model pelaksanaan tanggung jawab sosial gereja yang baik dan cocok sesuai kontek panggilan dan pelayanannya. Ketiga, pemimpin gereja harus komitmen untuk mulai menerapkan model pelaksanaan tanggung jawab sosial gereja berdasarkan panduan ISO 26000 yang pendekatannya mudah dan sederhana karena berbasiskan pola Plan-Do-Check-Act (PDCA).
Praktik Kepemimpinan Tim Dalam Alkitab Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya Yeniretnowati, Tri Astuti; Perangin Angin, Yakub Hendrawan
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 6, No 1 (2024): Teologi dan Pendidikan Agama Kristen (Februari 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v6i1.263

Abstract

The phenomenon that has occurred so far shows that many leadership practices that occur in ministry have not followed the example of Biblical figures whose leadership practice was team leadership, and the team leadership demonstrated by figures in the Old and New Testaments showed satisfactory results. Organizations in a Christian environment should emulate and apply the principles of successful team leadership demonstrated by Bible figures, because there are so many examples and examples of leaders in the Bible who carry out team leadership very well and bring success to the lives of organizations and people. believe. The research method used is a qualitative research method with a literature study approach. The results of this research show that many Bible figures practiced team leadership very well and successfully which can be an inspiration and model for the current and future leadership practices of believers. Several important implications were obtained as part of the contribution of this research, namely: First , making team leadership the style and culture of a successful service organization. Second, socialize the importance of the team's role in achieving the organization's vision. Third, apply the concept of awareness and motivation to be part of a team. Fourth, apply the concept of team leadership at work. Fifth, apply the concept of team leadership in personal life and marriage in order to achieve a true life vision.AbstrakFenomena yang terjadi selama ini menunjukan bahwa praktik kepemimpinan yang terjadi di dalam pelayanan masih banyak yang belum mengikuti teladan dari tokoh-tokoh Alkitab yang praktik kepemimpinannya adalah kepemimpinan tim, dan kepemimpinan tim yang diperagakan oleh tokoh dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menunjukkan hasil yang memuaskan. Organisasi dilingkungan Kristen sudah seharusnya meneladani dan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan tim yang sukses yang diperagakan oleh tokoh-tokoh Alkitab, karena begitu banyak contoh dan teladan dari para pemimpin di Alkitab yang melaksanakan kepemimpinan tim dengan sangat baik dan membawa keberhasilan bagi kehidupan organisasi dan umat orang percaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi Pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para tokoh Alkitab banyak yang mempraktikan kepemimpinan tim dengan sangat baik dan sukses yang dapat menjadi inspirasi serta model bagi praktik kepemimpinan orang percaya saat ini dan masa mendatang, beberapa implikasi penting didapat sebagai bagian kontribusi dari penelitian ini, yaitu: Pertama, menjadikan kepemimpinan tim sebagai gaya dan budaya organisasi pelayanan yang berhasil. Kedua, mensosialisasikan pentingnya peranan tim dalam mencapai visi organisasi. Ketiga, menerapkan konsep kesadaran dan motivasi untuk menjadi bagian dari tim. Keempat, menerapkan konsep kepemimpinan tim dalam pekerjaan. Kelima, menerapkan konsep kepemimpinan tim dalam hidup pribadi dan perkawinan guna mencapi visi hidup sejati.
Teladan dan Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Yosua dan Implikasinya Bagi Pemimpin Kristen Perangin Angin, Yakub Hendrawan; Yeniretnowati, Tri Astuti; Baskoro, Paulus Kunto
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 5, No 2 (2023): Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen - Agustus 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v5i2.231

Abstract

Persoalan yang selalu dihadapi kekeristenan pada setiap masa dan setiap generasi adalah kurangnya pekerja yang seharusnya bekerja giat di ladang Tuhan yang begitu luas untuk terus-menerus membangun gerakan penginjilan, pemuridan, pemerlengkapan, dan pengutusan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran akan keteladanan kepemimpinan dari Yosua, karena potret kepemimpinan saat ini sangat miskin keteladanan walaupun kaya akan banyak teori dan konsep serta model kepemimpinan yang sukses yang ditawarkan. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Kepemimpinan Yosua terbukti berhasil dan finishing well, yang mana sangat berharga untuk dipelajari dan diteladani bagi kepemimpinan dewasa ini, karena ada enambelas prinsip utama  kepemimpinannya, yaitu: Pertama, Pemimpin dengan visi yang jelas. Kedua, Memiliki karakter yang baik. Ketiga, Melangkah yang dimulai dari langkah-langkah kecil. Keempat, Memimpin dengan bergantung penuh kepada Allah. Kelima, Mewariskan amanat berharga bagi pengikutnya dan keluarganya. Keenam, Pemimpin yang bersedia belajar dan diperlengkapi. Ketujuh, Pribadi yang setia meneladani pemimpinnya. Kedelapan, Orang percaya yang memenuhi syarat untuk memimpin. Kesembilan, Pemimpin yang sadar diri. Kesepuluh, Pemimpin yang bertindak dengan bijaksana. Kesebelas, Memiliki kebiasaan yang baik dan berguna. Keduabelas, Memberikan pujian dan apresiasi. Ketigabelas, Tegas dan memberi arah penting bagi pengikutnya.Keempatbelas, Motivasi kepemimpinannya memuliakan Tuhan. Kelimabelas, Pribadi yang berani dan saleh. Keenambelas, Pemimpin yang bertindak dalam iman. 
Pemahaman Makna Manajemen Tim dan Implikasinya dalam Kehidupan Orang Kristen Perangin Angin, Yakub Hendrawan; Baskoro, Paulus Kunto; Yeniretnowati, Tri Astuti
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 5, No 1 (2023): Teologi dan Pendidikan Kristen - Februari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v5i1.206

Abstract

It is undeniable the importance of understanding team management for everyone, including believers in Christ and the Church as a group of Christians as well as various organizations, both profit and non-profit, and even religious service organizations, including Christian service organizations, are closely related to the team in all aspects of their lives. A person is never separated from the needs and life of the organization, this starts from the smallest organizational unit, namely the family which continues to expand to the church community, community, work, social and state environment. So that someone's success in his environment wherever he is in a community or organization must understand the meaning of being part of a team and how to build his life as a good team player. The method used in this research is library research which aims to describe the meaning and understanding of the concept of team management which includes types, structure, characteristics and principles so that it can have major implications for every believer who understands the meaning of team management comprehensively. The results of this study show how an understanding of the meaning of team management that is correct and intact can bring progress to every believer and Christian organization, namely: First, Having a holy ambition to become the person that every team wants. Second, implementing team management in life and ministry. Third, Principles for Christian leaders: Servants who lead through the team.AbstrakTidak dapat dipungkiri pentingnya pemahamaman manajemen tim bagi setiap orang termasuk tidak terkecuali orang percaya kepada Kristus dan Gereja sebagai kumpulan orang Kristen serta berbagai organisasi baik profit maupun non profit bahkan juga organisasi pelayanan keagamaan termasuk organisasi pelayanan Kristen sangat terkait dengan tim di dalam seluruh aspek kehidupannya. Seseorang tidak pernah lepas dari kebutuhan dan kehidupan organisasi hal ini dimulai dari unit terkecil organisasi yaitu keluarga yang terus meluas kepada lingkungan komunitas gereja, masyarakat, pekerjaan, sosial dan bernegara. Sehingga kesuksesan seseorang dalam lingkungannya di manapun tergabung dalam komunitas atau organisasi haruslah memahami makna sebagai bagian dari tim dan bagaimana membangun kehidupannya sebagai pemain tim yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset pustaka yang bertujuan untuk mendeskrispiskan pengertian dan pemahaman konsep manajemen tim yang mencakup jenis, struktur, karakteristik dan prinsip agar dapat berimplikasi besar bagi setiap orang percaya yang memahami makna manajemen tim dengan komprehensip. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana pemahaman makna manajemen tim yang benar dan utuh dapat membawa kemajuan bagi setiap orang percaya dan organisasi Kristen, yaitu: Pertama, Memiliki ambisi kudus untuk menjadi pribadi yang diinginkan setiap tim. Kedua, Menerapkan manajemen tim dalam kehidupan dan pelayanan. Ketiga, Prinsip bagi pemimpin Kristen: Pelayan yang memimpin melalui tim.
HL Senduk dan Kegerakan Pentakosta di Indonesia Yohanes, Heppy; Perangin Angin, Yakub Hendrawan; Yenirenowati, Tri Astuti
Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia Vol 1, No 3 (2021): Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia
Publisher : Pusat Studi Pentakosta Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.473 KB) | DOI: 10.54403/rjtpi.v1i3.25

Abstract

H.L. Senduk merupakan salah seorang tokoh rohani yang dikenal di Indonesia, khususnya bagi kalangan Pentakosta. Sejak pertobatannya dan pengalaman akan baptisan Roh Kudus, ia mengikuti jejak gurunya Pdt. Van Gessel di Gereja Pentakosta, hingga akhirnya ia mendirikan Gereja Bethel Injil Sepenuhnya (GBIS). Seiring berjalannya waktu ia mengalami konflik dan akhirnya keluar dan mendirikan Gereja Bethel Indonesia (GBI). Kehidupan dan pelayanan H.L. Senduk sangatlah berpengaruh bagi kalangan Pentakosta di Indonesia yang terlihat dari sinode GBI merupakan sinode terbesar ketiga di Indonesia pada tahun 2021 dan terus mengalami pertumbuhan baik secara kuantitas ataupun kualitas. Pelayanan H.L. Senduk yang berdampak luar biasa ini pastinya merupakan sesuatu hal yang harus diketahui oleh banyak orang Kristen dan sangat penting untuk dipelajari. Penulisan kisah H.L. Senduk ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Naratif agar mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kehidupan H.L. Senduk dari berbagai sumber, sehingga bisa mengetahui warisan rohani yang sangat penting bagi gereja di Indonesia. Warisan rohani H.L. Senduk pastinya akan terkait dengan pandangan teologisnya, kepemimpinan yang ia lakukan, dan pelayanannya. Pandangan teologis H.L. Senduk yang paling utama bagi gereja-gereja pentakosta adalah terkait dengan pentingnya gereja untuk terbuka dan dinamis terhadap tuntunan dan karya Roh Kudus. Kepemimpinan H.L. Senduk pastinya sangat penting untuk diteladain, karena berdampak dengan membuat sindoe GBI sebesar sekarang. Kepemimpinan yang visioner dengan memberikan teladan dan menampilkan karakter yang baik bagi seluruh kalangan. Pelayanan H.L. Senduk yang menekankan penginjilan mendorong GBI untuk terus melayani secara realistis sosial dengan relevan dan efektif. H.L. Senduk is a well-known spiritual figure in Indonesia, especially among Pentecostals. Since his conversion and experience of the baptism of the Holy Spirit, he has followed in the footsteps of his teacher Rev. Van Gessel at the Pentecostal Church, until finally he founded the Full Gospel Bethel Church (GBIS). Over time he experienced conflicts and eventually left and founded the Indonesian Bethel Church (GBI). The life and ministry of H.L. Senduk is very influential for Pentecostals in Indonesia as seen from the GBI synod, which is the third largest synod in Indonesia in 2021 and continues to experience growth both in quantity and quality. H.L. Service This amazingly impactful spoon is definitely something that many Christians should know and very important to learn. Writing the story of H.L. This Senduk uses a qualitative method with a narrative approach in order to get a clear picture of the life of H.L. Senduk from various sources, so that we can know the spiritual heritage that is very important for the church in Indonesia. The spiritual legacy of H.L. Senduk will certainly have to do with his theological views, his leadership, and his ministry. H.L.'s theological view the main thread for the Pentecostal churches is related to the importance of the church to be open and dynamic to the guidance and work of the Holy Spirit. H.L. Leadership Senduk is certainly very important to follow, because it has an impact by making the GBI sindoe as big as it is now. Visionary leadership by setting an example and displaying good character for all circles. H.L. Service Senduk which emphasizes evangelism encourages GBI to continue to serve with realistically- socially in a relevant and effective manner.