Sebong, Perigrinus Hermin
Departemen Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata, Jalan Pawiyatan Luhur IV/1, Kota Semarang, Jawa Tengah 50234, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Capaian SPM KIA-KB di Puskesmas Bengkayang, Ledo dan Jagoi Babang: Studi Baseline Santoso, Ferry; Sebong, Perigrinus Hermin
VITASPHERE Vol 1, No 1: Desember 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/vit.v1i1.2946

Abstract

Latar Belakang: Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama akan menjadi unit terdepan dalam upaya pencapaian target-target SPM. Tercapainya target SPM akan berkontribusi besar pada peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak serta membantu menurunkan AKI dan AKB.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performance outcome layanan kesehatan ibu dan anak berbasis pada indikator SPM serta identifikasi faktor layanan tenaga kesehatan dan sosial demografi yang mempengaruhi pencapaian SPM di Kabupaten Bengkayang.Metode: Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan dua pendekatan yaitu eksplorasi cross sectional dan analisis situasi berbasis tinjauan di level manajemen kesehatan dan unit layanan kesehatan di daerah. Penelitian ini dilakukan sejak Agustus – Oktober 2020. Penelitian ini dilakukan di tiga Puskesmas di Kabupaten Bengkayang. Teknik sampling menggunakan purpose sampling dengan jumlah responden 10 orang.Hasil: Kinerja SPM KIA dan KB tahun  2019  di 3 Puskesmas masih fluktuasi. Cakupan K4 di puskesmas Ledo belum mencapai target. Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan di Puskesmas Bengkayang, Ledo dan Jagoi Babang belum mencapai target nasional. Cakupan target KN1 dan imunisasi dasar di Puskesmas Ledo dan Jagoi Babang belum mencapai target nasional. Cakupan layanan KB di Puskesmas Jagoi Babang belum mencapai  target yang ditetapkan dan data KB di Puskesmas Ledo tidak lengkap.Kesimpulan: Kinerja SPM perlu ditingkatkan dengan menggalakkan promosi dan kemitraan dengan masyarakat, sehingga semua persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Puskesmas juga perlu update proses pencatatan dan pelaporan terkait dengan indikator layanan keluarga berencana.
Pola Interaksi Dan Kepatuhan Protokol Kesehatan Oleh Pedagang Di Pasar X Kota Semarang: Studi Kualitatif Eksploratif Kuntardjo, Novalia; Sebong, Perigrinus Hermin
VITASPHERE Vol 1, No 1: Desember 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/vit.v1i1.2974

Abstract

Latar Belakang: Kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat yang awalnya banyak terjadi pada golongan ekonomi menengah keatas sekarang telah menyebar keseluruh lapisan masyarakat bahkan sampai ke pasar tradisional. Pasar merupakan salah satu tempat terjadinya interaksi sosial dan berpotensi menjadi tempat penularan. Berdasarkan data yang dari Indonesian Traditional Market Traders Association menunjukan bahwa pasar tradisional menjadi klaster baru dan provinsi Jawa Tengah menempati urutan ke empat.Tujuan: Penelitian ini bertujuan memberikan bukti-bukti baru tentang pola interaksi dan kepatuhan protokol kesehatan COVID-19 di klaster pasar tradisional.Metode: Jenis penelitian mengunakan kualitatif ekploratif melalui in-depth interview. Sampel yang digunakan sebanyak 28 orang (12 positif dan 16 negatif) yang direkrut menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-November 2020 pada pasar X di Kota Semarang. Analisis data menggunakan analisis isi.Hasil: 23 pedagang memiliki persepsi yang cukup tentang faktor resiko penularan COVID-19 di lingkungan masyarakat; 12 pedagang telah menjalani isolasi dan karantina mandiri; 21 pedagang belum patuh jaga jarak dan memakai masker, 15 responden tidak selalu mencuci tangan setelah berjualan.Kesimpulan: Mayoritas pedagang memiliki persepsi yang cukup memadai tentang faktor resiko penularan COVID-19 di lingkungan masyarakat. Sebagian besar pedagang belum patuh untuk menjaga jarak, mencuci tangan serta memakai masker dengan benar
Hubungan Antara TG/HDL-C dengan Kontrol Glikemik pada Pasien Diabetes di Puskesmas Lebdosari Kota Semarang Cynthia Tjitradinata; Perigrinus Hermin Sebong
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan (Journal of Research and Development in Health Services)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jpppk.v5i2.5333

Abstract

Abstrak Prevalensi diabetes melitus meningkat setiap tahun di seluruh dunia. Kontrol glikemik merupakan hal penting dalam pengelolaan pasien Diabetes Mellitus (DM) karena mengurangi risiko komplikasi. Pemeriksaan Glycated Haemoglobin (HbA1C) sebagai gold standard kontrol glikemik dengan target pencapaian HbA1C <7%. Petanda lain faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskuler pada pasien DM tipe 2 adalah dislipidemia. Rasio trigliserid terhadap high-density lipoprotein cholesterol (TG/HDL-C) diketahui sebagai indeks atherogenic plasma, yang merupakan faktor risiko utama pada penyakit kardiovaskuler dan sindrom metabolik. Tujuan penelitian ingin mengetahui hubungan antara TG/HDL-C dengan kontrol glikemik pada pasien DM. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian cross sectional yang dilakukan selama 3 bulan (September – November 2020). Subjek penelitian diklasifikasikan berdasarkan kadar HbA1c menjadi 2 grup: 40 pasien DM tipe 2 HbA1c <7% dan 40 pasien DM tipe 2 HbA1c ≥7 %. Analisis statistik menggunakan Mann Whitney dengan signifikansi p ≤ 0,05. Terdapat perbedaan signifikan rasio TG/HDL-C pada kelompok Hb1c < 7% dan kelompok HbA1 c≥ 7% (p=<0,011). Rasio TG/HDL-C pasien DM tipe 2 HbA1c ≥ 7% lebih rendah signifikan dibandingkan DM tipe 2 HbA1c<7 % membuktikan bahwa rasio TG/HDL-C dapat digunakan sebagai alternatif pemeriksaan status pengendalian glukosa darah pada pasien DM tipe 2. Kata kunci: diabetes melitus, glycated hemoglobin, high density lipoprotein cholesterol, high-performance liquid chromatograph. Abstract The prevalence of diabetes is increasing every year all over the world. Glycemic control is important to managing patients with Diabetes Mellitus (DM) because it could decrease complication risk. Glycated Haemoglobin (HbA1C) examination is a gold standard for studying glycemic control with its target of less than 7%. the other risk factor sign of cardiovascular disease in a patient with type 2 DM is dyslipidemia. Trygliserida/high-density lipoprotein cholesterol ratio is known as atherogenic plasma index and is a primary risk factor in cardiovascular disease and metabolic syndrome. An analytic observational study with a cross-sectional approach was conducted in 3 months (September – November 2020). The sample size in this study was 80 patients. They were divided into 2 groups, involving 40 patients with type 2 DM HbA1c <7% and 40 patients with type 2 DM HbA1c ≥7% at Diabetic Clinic, Semarang. TG and HDL-C levels between groups were analyzed using Mann Whitney, p<0.05 were considered significant. There are significant differences in levels of TG/HDL-C ratio between the 2 groups (p =0.001). TG/HDL-C ratio levels were higher in group hbA1c > 7% compared to group HbA1c < 7% can be used as glycemic control in type 2 DM. Keyword: diabetes melitus, glycated hemoglobin, high density lipoprotein cholesterol, high-performance liquid chromatograph.
Length of Hospitalization and Polypharmacy in Diabetes Multimorbidity with Infectious Diseases Tasrif Ahmad; Hari Saktiningsih; Firdy Permana; Perigrinus Hermin Sebong; Yanri Wijayanti Subronto; Riris Andono Ahmad
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 2 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.853 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i2.1195

Abstract

Patients with chronic condition have a higher risk of death and disability than others without chronic condition. Meanwhile, low to middle income countries facing challenges in reducing the burden of Non-Communicable Diseases (NCDs) and controlling infectious diseases such as Human Immunodeficiency Virus, Tuberculosis and Malaria. Patients with Diabetes are more often facing infection than people without diabetes. This research aimed to evaluate the length of hospitalization and polypharmacy in patients with multimorbidity of Diabetes with TB, HIV, and Malaria. Design of this research was a retrospective cohort study. All patients diagnosed with Diabetes since 2008 were grouped according to their illnesses to examine the impact of the diseases from the clinical perspective. Data were collected and extracted from the electronic medical records of PT. Freeport Indonesia since 2008. Determination of level of multimorbidities was performed by using principal component analysis, then the clinical impact of those multimorbidities analyzed using ANOVA tests. Multimorbidities have a significant effect on length of stay (p<0.05) and polypharmacy (p<0.05). The highest need for hospitalization and medication was in the Diabetes-Malaria-Tuberculosis group compared to the other multimorbidity groups. Multimorbidities have a significant impact on length of stay and polypharmacy.
Length of Hospitalization and Polypharmacy in Diabetes Multimorbidity with Infectious Diseases Tasrif Ahmad; Hari Saktiningsih; Firdy Permana; Perigrinus Hermin Sebong; Yanri Wijayanti Subronto; Riris Andono Ahmad
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 2 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.853 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i2.1195

Abstract

Patients with chronic condition have a higher risk of death and disability than others without chronic condition. Meanwhile, low to middle income countries facing challenges in reducing the burden of Non-Communicable Diseases (NCDs) and controlling infectious diseases such as Human Immunodeficiency Virus, Tuberculosis and Malaria. Patients with Diabetes are more often facing infection than people without diabetes. This research aimed to evaluate the length of hospitalization and polypharmacy in patients with multimorbidity of Diabetes with TB, HIV, and Malaria. Design of this research was a retrospective cohort study. All patients diagnosed with Diabetes since 2008 were grouped according to their illnesses to examine the impact of the diseases from the clinical perspective. Data were collected and extracted from the electronic medical records of PT. Freeport Indonesia since 2008. Determination of level of multimorbidities was performed by using principal component analysis, then the clinical impact of those multimorbidities analyzed using ANOVA tests. Multimorbidities have a significant effect on length of stay (p<0.05) and polypharmacy (p<0.05). The highest need for hospitalization and medication was in the Diabetes-Malaria-Tuberculosis group compared to the other multimorbidity groups. Multimorbidities have a significant impact on length of stay and polypharmacy.
Informing compliance factors regarding hospitals waste management procedures in Indonesia: a scoping review Kaban, Markus; Soeprobowati, Tri Retnaningsih; Suhartono, Suhartono; Pireno, Purwanto Adi; Kristanti, Alberta Widya; Sebong, Perigrinus Hermin
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 14, No 1: March 2025
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v14i1.24500

Abstract

The hospital staff's non-compliance in managing hazardous waste can hurt the environment and public health. There are various practicals to mitigate the harmful effects of hazardous medical waste on the environment and public health. However, there needs to be evidence to provide accurate data regarding compliance with hazardous waste management at hospitals in Indonesia. This study aims to assess and map the determinants affecting hospital liquid medical waste management. This study examined electronic databases from 2017-2023. Studies were screened based on inclusion and exclusion criteria. The study was grounded in the scoping review to inform compliance factors regarding waste management in Hospitals. One article describes compliance with the regulation, and the other concerns supervising hospital waste management. Those articles are not detailed enough in describing supervision, so we suggest further research about supervision support to foster the management process and the result of hospital waste management. Regulation is essential for all processes and products that affect the environment. Compliance with guidelines needs to become a habit and improve over time.
STUDI PRELIMINARY PERILAKU MEROKOK DAN HIPERTENSI OLEH ANGGOTA KELUARGA DI KELURAHAN SRONDOL WETAN KOTA SEMARANG Yanuarty, Maya; Sebong, Perigrinus Hermin; Suizke, Elfrida Claudia; Prawira, I Putu Tude Rangga; Ersani, Josephine Marcella Putry; Nanlohy, Dorcas Etreda; Wiguna, Mikhael Edward
Jurnal Pranata Biomedika Vol 3, No 1: Maret 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v3i1.11686

Abstract

Latar belakang: Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) merupakan program nasional dengan 12 indikator untuk menilai status kesehatan keluarga yang diwujudkan dalam Indeks Keluarga Sehat (IKS). Capaian IKS masih tergolong rendah di Jawa Tengah. Dinas Kesehatan mencatat pada tahun 2019 kota Semarang masih memiliki IKS rendah. IKS di Kelurahan Srondol Wetan Kota Semarang diteliti melalui wawancara dan sistem skoring.Tujuan penelitian: Untuk melakukan pengukuran IKS secara cluster di Kelurahan Srondol Wetan.Metode: Penelitian ini merupakan studi preliminary observasional dengan teknik cluster sampling. Kriteria inklusi adalah keluarga di Kelurahan Srondol Wetan yang berada di rumah saat pelaksanaan penelitian. Kriteria eksklusi adalah keluarga yang menolak mengikuti survei. Pengumpulan data menggunakan wawancara. Data dilakukan analisis dengan sistem skoring dan disajikan secara deskriptif.Hasil: Penelitian dilakukan pada 13 keluarga dengan jumlah laki-laki 25 orang dan perempuan 29 orang. Terdapat 9 dari 13 keluarga (69%) memiliki IKS di atas 0,8. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan 2 permasalahan utama. Indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok didapatkan hasil 38%. Indikator penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur diperoleh hasil 66%. Anggota keluarga yang merokok telah mengetahui dampak rokok namun tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Anggota keluarga yang menderita hipertensi tidak melakukan pengobatan secara teratur terkait kurangnya pengetahuan mengenai gejala dan dampak hipertensi jangka panjang.Kesimpulan:  Kelurahan Srondol Wetan memiliki IKS terkategori sehat. Permasalahan utama pada indikator merokok dan hipertensi. Penelitian pendahuluan ini dapat memberikan gambaran mengenai perilaku merokok dan hipertensi di masyarakat, khususnya di Kelurahan Srondol Wetan Kota Semarang.