Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa

Analisis Faktor Demografi, Sosial, dan Status Gizi Terhadap Kecemasan Pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Tahun 2025 Yutanti, Wulan Tri; Laferani, Yuni; Nugrahaeni, Meita Tyas
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 4 No 3 (2025): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol4.Iss3.1984

Abstract

Mahasiswa sebagai kelompok usia transisi dari remaja menuju dewasa, rentan mengalami kecemasan. Pada fase ini terjadi transisi kemandirian, beban akademik meningkat, tekanan sosial, dan permasalahan ekonomi yang dapat memicu kecemasan. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi makanan kurang sehat dapat menyebabkan perubahan status gizi, terutama status gizi tidak normal dikaitkan dengan peningkatan risiko kecemasan. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kecemasan pada mahasiswa berdasarkan faktor demografi, sosial, dan status gizi. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan total sampling berjumlah 148 mahasiswa. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner sosio demografi terdiri dari usia, jenis kelamin, masalah keuangan, konflik sesama teman, beban akademik, dan status tinggal bersama dengan keluarga. Generalized Anxiety Disorder-7 untuk mengukur kecemasan dan status gizi diukur berdasarkan Indeks Massa Tubuh. Hasil penelitian diperoleh faktor demografi dan status gizi tidak terdapat hubungan signifikan dengan kecemasan (p-value > 0,05), sedangkan faktor sosial diperoleh hasil yang signifikan terhadap kecemasaan pada faktor masalah keuangan, konflik sesama teman, dan beban akademik (p-value < 0,05). Kesimpulan, di antara semua variabel yang diteliti pada penelitian ini, diperoleh tiga variabel yang signifikan berhubungan dengan gangguan kecemasan pada mahasiswa yaitu masalah keuangan, konflik sesama teman, dan persepsi beban akademik. Berdasarkan hasil tersebut, pentingnya penyelenggaraan suatu program untuk mendukung kesehatan mental di lingkungan kampus yang berfokus pada manajemen keuangan, keterampilan penyelesaian konflik, dan strategi penanganan stres akademik untuk mengurangi tingkat kecemasan pada mahasiswa.