Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERILAKU REMAJA PENGGEMAR KOREAN WAVE: SYSTEMATIC REVIEW Wulansari, Ni Made Ayu
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya pop korea yang sering disebut Hallyu (Korean Wave). Hallyu adalah budaya korea yang terkenal dikalangan anak muda, budaya ini terdiri dari Korean musik (K-pop), drama (K-drama), film, fashion, makanan dan kecantikan.  Penggemar Korean wave lebih banyak pada anak muda dibangku SMA dan kuliah. Setiap remaja memiliki perilaku yang berbeda untuk menunjukkan kesukaan pada Korean wave. Kajian ini bertujuan untuk meninjau artikel mengenai perilaku remaja penggemar Korean wave yang dapat digunakan untuk memahami perubahan perilaku pada tahap perkembangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan systematic review tentang perilaku penggemar Korean wave. Metode yang digunakan adalah mencari, menyaring dan menganalisa artikel berdasarkan kata kunci ditetapkan yaitu “Korean wave”, “perilaku penggemar Korea Selatan”, “Hallyu”, “Adolescent behavior” dan “Idol K-Pop” melalui database Google Scholar, Pubmed dan Proquest. Berdasarkan searching menggunakan kata kunci didapatkan 10 artikel yang memenuhi kriteria inklusi Kriteria inklusi yaitu artikel lengkap, bahasa Indonesia atau Inggris, Artikel dari tahun 2008-2019 dan Pendidikan peneliti minimal sarjana. Hasil pencarian artikel adalah remaja penggemar Korean Wave melakukan imitasi gaya rambut, model pakaian, aksesoris sampai pola hidup dan pola makan serta cara berinteraksi dengan teman sebaya sesuai dengan idolanya. Selain itu, remaja tersebut memiliki budaya konsumtif, permainan role play seolah-olah menjadi idola dan praktik seksual (ciuman pipi, meraba-raba dan fantasi seksual).Korean wave memiliki pengaruh pada perilaku remaja. Perilaku ini perlu diperhatikan karena pada tahap remaja merupakan tahap pembentukan identitas diri. Pada tahap pembentukan diri perlu adanya pengawasan orang tua untuk menghindari perilaku remaja yang mengidolakan idolanya secara berlebihan
A Pilot Study Pengaruh Bibliotherapy pada Penderita Penyakit Kronis dengan Health Anxiety Wulansari, Ni Made Ayu; Riani, Suksi; Fitriasari, Ragil Aidil; Kristiani, Heni
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.453-458

Abstract

Kecemasan kesehatan adalah kecemasan yang dialami seseorang karena penyakit yang dideritanya. Kecemasan ini dapat dialami oleh seseorang yang menderita penyakit kronis dalam jangka waktu lama. Pada kecemasan ini ditandai dengan tanda fisik seperti perubahan tekanan darah. Salah satu pendekatan terapi yang dilakukan untuk menangani kecemasan kesehatan adalah dengan bibliotherapy.  Terapi ini merupakan terapi dengan pendekatan mengubah insight seseorang sehingga dapat mengubah sudut pandang dalam menghadapi masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh tindakan biblotherapy terhadap kecemasan kesehatan. Metode penelitian ini adalah dengan pendekatan pilot study dengan jumlah responden 27 lansia. Penelitian ini dilakukan disalah satu kelurahan di Kota Semarang. Hasil penelitian ditemukan adanya pengaruh tindakan biblotherapy terhadap kecemasan kesehatan dengan nilai p value 0,008 kesimpulan dalam penelitian ini adalah terapi bibilotherapy dapat menjadi salah satu alternatif terapi yang digunakan untuk menangani kecemasan kesehatan. Terapi ini juga merupakan terapi dengan biaya murah dan dapat dilakukan oleh semua orang.
Deteksi Dini Masalah Perilaku Psikososial pada Remaja di Sekolah Menengah Atas Kota Semarang Lathifah, Arinny Zahrah; Wulansari, Ni Made Ayu; Nuraeni, Asti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.1.2024.67-74

Abstract

Psikososial merupakan hubungan antar kondisi sosial dengan kesehatan mental atau emosional. Perkembangan kepribadian seseorang berasal dari pengalaman sosial sepanjang hidupnya sehingga disebut sebagai perkembangan psikososial. Perkembangan ini berpengaruh sangat besar pada kualitas ego seseorang. Konflik yang sering muncul pada masalah psikososial yaitu adanya krisis indentitas, faktor yang menyebabkan krisis identitas yaitu bermasalah dalam kemampuan mengendalikan emosi, bermasalah menempatkan diri dengan teman sebaya, dan tidak mendapatkan figure yang tepat untuk mencapai identitas diri yang bagus.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa gambaran deteksi dini masalah perilaku psikososial pada remaja di Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2022. merupakan penelitian kuantitatif. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 98 responden dengan  metode random sampling. Berdasarkan uji deskriptif di dapatkan hasil penelitian Post Traumatic Distress Syndrom yaitu sebanyak 84 responden (85,7%),  Cemas dan Depresi, yakni dengan 63 responden (64,3%), Gangguan Psikotik sebanyak 63 responden (64,3%). Deteksi dini mengenai masalah perilaku psikososial pihak sekolah perlu mengadakan pertemuan mengenai bimbingan konseling dengan siswa agar mengerti lebih dalam mengenai permasalahan yang dialami siswa.
Pemberdayaan Kader Jiwa Berbasis Masyarakat Mengenai Masalah Psikososial Lansia dengan Penyakit Kronik di Kelurahan Karangayu Semarang Wulansari, Ni Made Ayu; Handayani, Prita Adisty; Addini, Ragil Aidil Fitriasari
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2217

Abstract

Penyakit kronis menjadi masalah yang sering dialami oleh lansia. Penyakit kronis berdampak pada fisik dan psikologis. Banyaknya kasus kecemasan pada lansia dengan penyakit kronis menjadi masalah utama yang sering ditemui. Masalah kecemasan ini menajadi masalah psikososial yang sering ditemui di lansia dengan penyakit kronis. Penanganan masalah psikososial sering kali terlupakan dan hanya berfokus pada masalah fisik pada penyakit kronis Pengabdian masyakat ini dengan pendekatan pemberdayan kader berbasis Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dengan masalah psikososial di Kelurahan Karangayu. Pada pengabdian ini, pesertanya adalah kader Kesehatan sejumlah 30 orang kader. Sebelum dilakukan pelatihan kader, kader diberikan lembar pertanyaan pre test kemudian setelah dilakukan pelatihan pada saat monitoring evaluasi diberikan lembar pertanyaan post test. pelatihan mengenai masalah psikososial dan penanganan masalah psikososial. Pelatihanyang diajarkan adalah deteksi dini masalah kecemasan pada lansia, relaksasi napas dalam dan Senam Tai chi. Hasil pre test dan post test dianalisis pendekatan learning gain. Hasil analisis learning gain menunjukkan peningkatan pemahaman kader mengenai masalah psikososial. Pemahaman yang meningkat diharapkan akan mengurangi stigma dan peningkatan deteksi dini mengenai masalah psikososial.
Edukasi dan Pelatihan Nursing Implementation Terapeutik Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Gangguan Pernapasan Riani, Suksi; Wulansari, Ni Made Ayu; Aldila, Silvy
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3234

Abstract

Indonesia memiliki 4 kasus penyakit pernapasan terbanyak yaitu PPOK, kanker paru, pneumonia dan asma. Data penyakit pernapasan sesuai profil Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2022 yaitu TB Paru dan pneumonia. Data dari RSUD Sunan Kalijaga Demak bulan Juni tahun 2023 kasus terbanyak pasien gangguan pernapasan yaitu bronkopneumonia. Pasien mengalami gangguan fisik seperti batuk, sesak napas, saturasi turun. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam mengaplikasikan tindakan keperawatan berbasis penelitian. Tindakan keperawatan mandiri perawat (nursing implementation terapeutik) dapat diberikan yaitu batuk efektif, konservasi energi, active cycle breathing dan inhalasi aromaterapi. Tindakan tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup pasien gangguan pernapasan. Fenomena yang terjadi perawat belum menerapkan tindakan keperawatan mandiri yang sudah dilakukan penelitian. Oleh karena itu perawat perlu mendapatkan edukasi dan pelatihan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu teknik pemberdayaan masyarakat. Hasil kegiatan ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan perawat dalam menerapkan nursing implementation terapeutik untuk memperbaiki kualitas hidup pasien. Perawat harus melakukan penelitian tindakan keperawatan yang efektif untuk mengatasi masalah fisik maupun psikologis pasien.
PENYULUHAN KECEMASAN KESEHATAN DI KELURAHAN PLOMBOKAN, KOTA SEMARANG Wulansari, Ni Made Ayu; sari, Rinda Intan; ardiyanti, anis
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v7i1.764

Abstract

Kecemasan Kesehatan adalah salah satu masalah psikososial yang dialami penyakit kronis. Pada hasil penelitian kami, dari rentang usia lanjut usia dan dewasa menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 50 persen yang mengalami kecemasan kesehatan. Kecemasan Kesehatan merupakan kekhawatiran yang muncul karena penyakit yang diderita, kekhawatiran ini menyebabkan penderita penyakit kronis menjadi takut untuk berobat dan melakukan pemeriksaan Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit. Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah berupa kegiatan penyuluhan pada penderita lanjut usia dan dewasa penyakit kronik. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dengan dilakukan penyuluhan penanganan untuk mengurangi kecemasan Kesehatan di Kelurahan Plombokan. Penanganan yang diajarkan adalah terapi menulis dan terapi bibliotherapy. Melalui penyuluhan yang dihadiri 47 orang. diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para audience mengenai kecemasan kesehatan serta dapat mempraktikan terapi tersebut ketika mengalami kecemasan Kesehatan. Hal ini dapat menjadi tindakan preventif dalam mencegah berkembangnya masalah psikososial di masyrakat.
PENGARUH PEMBERIAN POSISI ORTHOPNEIC TERHADAP SATURASI OKSIGEN, RESPIRATION RATE DAN FATIGUE PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE DI INSTALASI GAWAT DARURAT Tanujiarso, Bagus Ananta; Santoso, Bagus; Wulansari, Ni Made Ayu
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 16 No 1 (2025): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v16i1.2733

Abstract

Structural and functional abnormalities of the heart cause congestive heart failure (CHF), a clinical syndrome. CHF is characterized by a reduced ability of the heart to pump blood so that the resulting cardiac outputis inadequate which affects hemodynamics such as oxygen saturation and respiratory rate as well as complaints of fatigue. In CHF patients, position adjustment affects respiration rate, oxygen saturation, and shortness of breath. The study aims to determine the effect of orthopneic positioning on oxygen saturation, respiration rate, and fatigue in patients with CHF in IGD. This research was quantitative study with a pre experiment one group pretest posstest design approach. The sample in this study consisted of 32 respondents with quota sampling. The Wilcoxon rank test obtained a p-value <0,001, indicating the influence of orthopneic position on patients with CHF in the emergency care unit. Following the prescribed orthopneic position, the oxygen saturation value increased to 96.50%, the respiration rate increased to 21.75 times/min, and the fatigue rate remained moderate. These results demonstrate that orthopneic positions can effectively alleviate breathing difficulties and fatigue in patients with CHF because in this position it can improve respiratory muscle function and maximize the process of inspiration and expiration. The researcher suggests the implementation of orthopneic positions as an alternative to addressing problems of oxygen saturation, respiration rate, and fatigue in patients with CHF in the emergency care facility.