Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND DIET WITH THE INCIDENCE OF HYPERTENSION IN THE ELDERLY IN CEPOGO DISTRICT, BOYOLALI Sukmaningsih, Wahyu Ratri; Aztiza, Zahra Anggra; Arisna, Arisna
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2023): JMIAK
Publisher : Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hypertension is a disease characterized by blood pressure that is high above normal and persistent. This disease has become a health problem in Indonesia and in the world, so it is called the silent killer and often occurs with increasing age. The aim of this study was to determine the relationship between nutritional status and diet with the incidence of hypertension in the elderly in Cepogo Boyolali District. Observational analytical research with a cross sectional design, where the population in this study is the entire community in Cepogo District, with a sample size of 160 respondents who meet the inclusion criteria, the sampling technique is purposive sampling. Statistical tests used Chi-Square with research results showing that there was a relationship between nutritional status (p= 0.003) and diet (p= 0.000) with the incidence of hypertension in the elderly in Cepogo Boyolali District. Efforts should be made to increase motivation among the elderly regarding hypertension prevention and control programs. Keywords: Nutritional Status, Diet, Hypertension, Elderly
Aanalisis Faktor Penghambat Implementasi Rekam Medis Elektronik di Klinik Pratama Harapan Bunda boyolali Awali'ah, Salsabilla Isro'atul; Sukmaningsih, Wahyu Ratri; Rizka Licia
Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI) Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus (Journal Health Information Management Indonesian)
Publisher : Sekretariat Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Indonusa Surakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jhimi.v4i2.274

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut berbagai instansi, termasuk sektor kesehatan, untuk terus beradaptasi. Sebagai respons terhadap kemajuan ini, fasilitas pelayanan kesehatan mulai beralih ke sistem rekam medis elektronik sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2022. Namun, dalam proses penerapannya, masih ditemukan berbagai hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang menghambat implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) di Klinik Pratama Harapan Bunda Boyolali. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan subjek petugas rawat jalan di Klinik Pratama Harapan Bunda Boyolali. Data diperoleh melalui wawancara dan observasi, dianalisis dengan reduksi, triangulasi, penyajian, dan verifikasi. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang menghambat implementasi Rekam Medis Elektronik di Klinik Pratama Harapan Bunda Boyolali. Faktor yang diidentifikasi meliputi man, method, machine, material, dan money. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan petugas, ketersediaan SOP, jaringan internet, dan kendala sistem menjadi penghambat utama, meskipun anggaran untuk pengembangan sudah tersedia.
Sosialisasi Tentang Masalah Kesehatan Yang Diakibatkan Oleh Rokok Pada Masyarakat Sambilegilor, Maguwo, Sleman, Diy Novratilova, Sinta; Sukmaningsih, Wahyu Ratri; Wibowo, Lucky Nurcahya; Darmawan, Septa Aulia
Bengawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 02 (2025): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jurnal_bengawan.v5i02.209

Abstract

Abstrak: Berdasarkan RISKESDAS 2018, prevalensi merokok pada penduduk Indonesia usia di atas 10 tahun mencapai 28,8%, sementara konsumsi tembakau pada kelompok usia di atas 15 tahun tercatat sebesar 62,9% pada pria dan 4,8% pada wanita, dengan total prevalensi 33,8%. Di Padukuhan Sambilegilor, sebagian besar pengurus Jagawarga merupakan laki-laki dan perokok aktif. Sementara itu, Kabupaten Sleman telah memiliki regulasi berupa Peraturan Bupati Sleman Nomor 42 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Menyikapi hal tersebut, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat melalui sosialisasi kesehatan terkait dampak negatif rokok, sebagai bagian dari peningkatan kapasitas anggota Jagawarga. Kegiatan ini menggunakan pendekatan partisipatif dengan melibatkan 17 peserta perokok aktif. Materi mencakup bahaya merokok, zat berbahaya dalam rokok, serta berbagai penyakit terkait. Evaluasi dilakukan melalui pretest dan posttest. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan kenaikan skor sebesar 64,4%; hanya 2 peserta menjawab benar seluruh soal sebelum pelatihan, meningkat menjadi 13 peserta setelah pelatihan. Kegiatan ini berkontribusi dalam memperkuat kapasitas komunitas lokal dalam pengendalian konsumsi rokok dan disarankan untuk dilanjutkan secara berkelanjutan dalam bentuk program bebas asap rokok. Kata Kunci: Rokok, Jagawarga, penyakit, tobacco
Edukasi Peningkatan Gizi Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Ibu Balita Di Desa Pandak, Sragen Sukmaningsih, Wahyu Ratri; Kurniawan, Adhitya Wahyu; Fauziah, Nurlita; Rohmiyati, Sri; Setyawati, Zakiya Murni; Munawwarah, Munawwarah
Bengawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 02 (2025): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jurnal_bengawan.v5i02.230

Abstract

Stunting, masalah gizi yang telah berlangsung sejak lama, masih menjadi masalah utama bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Peningkatan kesadaran ibu balita tentang pentingnya gizi seimbang adalah salah satu cara untuk mencegah stunting. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mencegah stunting di Desa Pandak, Kabupaten Sragen dengan meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang nutrisi. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif dan edukatif yang melibatkan masyarakat secara langsung dalam setiap fase meliputi tahap persiapan, pembukaan, pretest, penyampaian materi, diskusi dan tanya jawab, posttest, serta evaluasi dan dokumentasi. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 ibu balita, sebagian besar ibu rumah tangga yang berusia antara 23-45 tahun. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan peserta dengan nilai rata-rata pretest sebesar 60% dan nilai rata-rata posttest sebesar 85%, hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan edukasi efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta tentang gizi seimbang dan cara mencegah stunting. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah stunting sejak dini, diharapkan upaya serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan.