Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

EFEKTIFITAS ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI Alpia Rahmawati Suganda; Tatu Septiani N; Rissa Nuryuniarti
Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Bimtas: Jurnal Kebidanan Umtas
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/bimtas.v5i2.1857

Abstract

Dismenore merupakan rasa nyeri yang terjadi sebelum atau selama menstruasi yang sangat menyiksa bagi wanita. Sehingga tidak terjadi metabolisme anaerob (seperti glikolisis dan glikogenolisis) yang akan menghasilkan asam laktat, dimana jika terjadi penumpukan asam laktat akan menyebabkan kelelahan, nyeri atau kram pada otot. Laporan ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pada nyeri dismenore secara non_farmakologi. Dalam metode yang dilakukan adalah studi literatur dengan mengkaji 6 artikel penelitian. Pencarian jurnal artikel secara elektronik dengan menggunakan database google scholar.Dengan dilakukannya abdominal stretching exercise kurang lebih 10-15 menit selama 2 hari dilakukan pada hari pertama dan kedua menstruasi bagi wanita yang mengalami menstruasi akan meredakan nyeri menghasilkan relaksasi dan memperbaiki sirkulasi. Hasil study literature mengungkapkan bahwa manajemen untuk mengurangi nyeri dismenore yaitu dengan teknik abdominal stretching exercise.
Mobile Partograf: Aplikasi Untuk Memantau Kemajuan Persalinan Sri Wahyuni; Rissa Nuryuniarti; Endah Nurmahmudah
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 2, No 2 (2018): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.996 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v2i2.34

Abstract

Latar belakang: Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik. Penggunaan partograf secara rutin oleh bidan dapat memastikan ibu dan bayi mendapatkan asuhan persalinan secara aman, adekuat dan tepat waktu, serta membantu mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Namun kenyataan dilapangan masih banyak persalinan dengan penggunaan partograf yang kurang tepat, bidan melakukan pencatatan partograf pada saat setelah selesai persalinan. Tujuan penelitian: membuat sebuah aplikasi mobile partograf berbasis android yang dapat digunakan untuk memantau kemajuan persalinan. Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan pengembangan system Rapid Application Development (RAD). Hasil: menunjukkan bahwa aplikasi mobile partograf berbasis andoid sangat membantu bidan dalam pertolongan persalinan. Monitoring dan pendokumentasian asuhan menjadi lebh efektif dan efisien. Simpulan: Aplikasi mobile partograf berbasis android merupakan alat bantu digital dalam pemantauan kemajuan persalinan.
PENATALAKSANAAN AROMATERAPI LEMON UNTUK MENGURANGI EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I Rani Damayanti; Dewi Nurdianti; Noorhayati Novayanti; Rissa Nuryuniarti
Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Bimtas: Jurnal Kebidanan Umtas
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/bimtas.v6i2.2919

Abstract

Kehamilan merupakan suatu proses yang fisiologis dan alamiah, dimana setiap perempuan yang memiliki organ reproduksi sehat, telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang sehat maka besar kemungkinan akan mengalami kehamilan. Biasanya diikuti dengan rasa ketidaknyamanan yang dialami ibu hamil saat trimester pertama kehamilan yaitu mual & muntah (Emesis gravidarum). Penyebab terjadinya mual muntah salah satunya karena peningkatan hormon estrogen dan Human Chorionik Gonadotropin (HcG) yang jika tidak segera ditangani akan berlanjut pada Hyperemesis Gravidarum. Asuhan ini bertujuan untuk mengetahui penatalaksanaan aromaterapi lemon untuk menurunkan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. Metode asuhan ini dilakukan kepada ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum dengan cara menghirup aroma terapi lemon yang ditetes dalam tisu atau kapas yang sudah diberikan 5 tetes minyak esensial lemon dihirup kurang lebih 5 menit. Hasil asuhan yang telah dilakukan pada 5 orang responden menunjukan hasil rata-rata skala mual muntah sebelum asuhan yaitu 9 dan sesudah dilakukan pemberian aromaterapi lemon menjadi 3,2. Dapat disimpulkan bahwa aromaterapi lemon terbukti efektif dapat menurunkan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. Bagi ibu hamil diharapkan dapat menggunakan aromaterapi lemon sebagai alternatif atau sebagai salah satu jenis terapi non farmakologi dalam penanganan emesis gravidarum
PELATIHAN WIRAUSAHA KULINER Endah Nurmahmudah; Rissa Nuryuniarti; Ida Herdiani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.983 KB)

Abstract

Pelatihan adalah pengembangan keterampilan, baik keterampilan teknik maupun non teknik yang mampu menjadikan seseorang menjadi terampil dalam bidang tertentu yang diinginkan dan mengerti tata cara dan peraturan kerja, keselamatan kerja serta diselenggarakan dalam waktu yang singkat dan lebih mengutamakan praktek daripada teori. Pelatihan yang dimaksud adalah pelatihan wirausaha kuliner yaitu membuat makanan dan minuman yang sedang booming di masyarakat dengan tujuan untuk diperjualbelikan atau untuk kepentingan wirausaha bisnis kuliner, sedangkan peningkatan pemahaman adalah berupa pemberian materi tentang manajemen/ pengelolaan wirausaha kuliner. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah membantu memberikan jalan keluar atas masalah yang terjadi di masyarakat dalam hal ini sampelnya adalah masyarakat di Cibangunkidul Ciherang, Cibeureum kota Tasikmalaya. Kegiatan ini telah berhasil dilaksanakan. Peserta antusias mengikuti kegiatan pelatihan dari awal sampai akhir karena ada keinginan untuk belajar dan adanya harapan dan cita-cita untuk mendapatkan penghasilan supaya kehidupannya lebih baik terlihat dari evaluasi yang menunjukan 62,5% peserta memiliki antusias tinggi, 25% peserta sangat antusias, dan 12,5% peserta cukup antusias.
WEWENANG BIDAN DALAM MELAKUKAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA MENURUT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG KEBIDANAN Rissa Nuryuniarti; Endah Nurmahmudah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan penelitian yang berjudul Hubungan Pemberian Asi Penuh dengan Perkembangan Bayi Usia 3-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Kabupaten Ciamis Februari 2013, dengan hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan pemberian ASI Penuh dengan perkembangan bayi usia 3 – 6 bulan dengan ρ value sebesar 0,002 (0,002 < 0,05). Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik cross sectional dengan pendekatan observasi. Populasi dalam penelitian adalah bayi yang berusia 3-6 bulan di Kelurahan Ciamis yaitu 149 bayi. Sedangkan yang dijadikan sampel adalah 66 bayi. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan non probability dengan metode purposive sampling. Metode yang dilakukan dalam penilaian perkembangan bayi yaitu dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP).(Nuryuniarti, 2013) Bidan merupakan tenaga kesahatan, dimana tenaga keseahatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan menurut Pasal 23 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Pada pelayanan kesehatan anak yang tencantum pada Pasal 50 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan, Bidan berwenang memberikan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, memberikan imunisasi sesuai program Pemerintah Pusat, melakukan pemantauan tumbuh kembang pada bayi, balita, dan anak prasekolah serta deteksi dini kasus penyulit, gangguan tumbuh kembang, dan rujukan, danmemberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada bayi baru lahir dilanjutkan dengan rujukan.(KEBIDANAN, 2019) Dapat disimpulkan bahwa bidan sudah melakukan asuhan kebidanan pada bayi sesuai dengan kewenangannya berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan.
1000HPK Training For Cadres and Pregnant Women To Prevent Stunting In The Bungursari Health Center Work Area Of Tasikmalaya City In 2020 Melsa Sagita Imaniar; Rissa Nuryuniarti; Sri Wahyuni Sundari; Wiatanti Wiatanti; Hikmatunnisa Hikmatunnisa
AbdimasMu UMTAS Vol. 1 No. 1 (2022): AbdimasMu UMTAS: Journal Of Community Service
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.743 KB) | DOI: 10.35568/amu.v1i1.1679

Abstract

Bungursari Health Center in 2018 had stunting toddlers as many as 219 out of 1140 toddlers (19%). In 2018 there were 28 stunted toddlers with chronic malnutrition conditions, as well as pregnant women who experienced KEK as many as 23 people, as many as 56% of mothers who breastfeed exclusively and mothers as much as 74% have provided complementary breast milk since the age of 4 months and many mothers provide breast milk companion food with a menu that does not meet the STANDARD 4 quadrant WHO. This community service aims to carry out 1000 HPK mentoring training for cadres so that there is an increase in the knowledge and skills of cadres in escorting 1000 HPK so as to prevent stunting. Community Service training of 1000 HPK followed by 30 cadres for 2 days involving expert sources in their fields, namely the Head of Health Center, Midwife Coordinator, Nutritionist and Promkes and Midwife with the expertise of breastfeeding counselors, training is carried out face-to-face question and answer discussion methods and practicums. The results of the activities obtained are in the improvement of the knowledge and skills of cadres in controlling 1000 HPK.
Healthy Life Education for Students In Malaysia Mujiarto; Miftahul Falah; Budi Hendrawan; Gilang Sepriangga Nuryudi; Desta Hikmah Ramdani; Joan Sepni Subagja; Reza Hawari; Adam Firdaus; Slamet Rebiyanto; Anggia Suci Pratiwi; Milah Nurkamilah; Rissa Nuryuniarti; Aceng Sambas; Neni Nuraeni; Gugun Gundara
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v6i4.4135

Abstract

Healthy living behavior is a reflection of a family lifestyle that always pays attention to and maintains the health of all family members. School-age children are a critical age group because at that age a child is vulnerable to health problems. In addition, school-age children are also in a condition that is very sensitive to stimuli so they are easy to guide, direct, and still have good habits, including healthy living habits. Children of this age also have the trait of always wanting to convey what they receive and know from other people. The results of observations made at the Kuala Langat Malaysia Guidance Centre still have a lack of healthy behavior. The conditions of the students were very diverse and the facilities were inadequate, because all classes, from grade 1 to grade 6, were made into 1 class. Washing hands with soap (Hand Hygiene) is one of the healthy living behavior in students. This is important for children who are vulnerable to both communicable and non-communicable diseases. The method of implementing community service is through education and the practice of washing hands with soap directly to students. The results show that students and teachers are very enthusiastic and follow every step practiced by the presenters. they were happy and practiced together after the activity was over. By providing education on healthy living, especially hand washing, it is hoped that teachers and students at the Kuala Langat Guidance Centre will have good and healthy habits.
Upaya Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Di Puskesmas Tamansari Sri Wahyuni Sundari; Ade Kurniawati; Meti Patimah; Sri Susilawati; Dewi Nurdianti; Winda Windiyani; Rissa Nuryuniarti; Melsa Sagita Imaniar; Noorhayati Novayanti; Tatu Septiani; Ratni N; Endah Nurmahmudah
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/balarea.v2i2.3720

Abstract

Remaja sebagai penerus dan calon pemimpin bangsa di masa depan, mendapatkan hak dan kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, terjamin kelangsungan hidupnya, bebas dari tindakan diskriminasi dan perlakuan yang salah, termasuk terlindungi dari berbagai masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang sering dijumpai pada remaja diantaranya anemia, masalah gizi, penyalahgunaan NAFZA, terutama yang disebabkan karena kecenderungan untuk perilaku yang berisiko. Beberapa upaya yang selama ini sudah dikembangkan oleh pihak Puskesmas untuk meningkatkan status kesehatan remaja adalah dengan program Upaya Kesehatan Sekolah (UKS). Program UKS berada di bawah naungan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan. Puskesmas Tamansari merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dengan kampus Universitas Muahmmadiyah Tasikmalaya dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan remaja melalui program pokok UKS, akan tetapi tidak semua sekolah mempunyai kegiatan UKS yang aktif dan rutin. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan peran dan fungsi UKS. Kegiatan Pengabdian telah dilaskanakan di SMA 8, yang merupakan sekolah diwilayah kerja PKM Tamansari. Kegiatan menunjukan antusiasme dari siswa dan siswi, dengan berkunjung ke UKS untuk dilakukan pemeriksaan dan pendidikan kesehatan. Hasil menunjukan bahwa sebagian besar sasaran memiliki status IMT normal sebesar 67,6%, tidak anemia sebear 67% serta dengan status kesehatan normal sebear 89,3%. Namun demikian amsih ada diantaranya siswa dengan masalah kesehatan dan ini memerlukan perhatian dan dukungan berbagai pihak. Sehingga Diperlukan pendampingan pada petugas UKS untuk mengembangkan program dan keberkalaan kegiatan supaya bias dilaksanakan setiap waktu dan dapat diakses oleh remaja.