Articles
MANAJEMEN PRIVASI KOMUNIKASI MAJLIS SEMA’AN AL-QUR’ĀN JANTIKO MANTAB DAN DZIKRUL GHŌFĪLĪN
Santoso, Bobby Rachman
Islamic Communication Journal Vol 4, No 1 (2019): EDISI JANUARI - JUNI
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21580/icj.2019.4.1.3561
This research purpose to describe the communication of the Majlis Sema'an Al-Qur'Än Jantiko Mantab and Dzikrul GhÅfÄ«lÄ«n in their position as a group that has influential religious activities and is in the public interest.By using communication privacy management theory, the author tries to explain the dialectical process carried out by MSQ Jantiko Mantab and Dzikrul GhÅfÄ«lÄ«n in developing their activities.The result, that MSQ Jantiko Mantab and Dzikrul GhÅfÄ«lÄ«n conducted the opening of private information with direct and indirect communication.They congregation conducted the opening of private information aimed at clarifying misunderstandings regarding the activities of the MSQ of Jantiko Mantab and Dzikrul GhÅfÄ«lÄ«n. Information disclosure also purpose to develop the MSQ Jantiko Mantab and Dzikrul GhÅfÄ«lÄ«n in various regions. It was proven that initially only a few people attended, now thousands of people followed, and their activities were carried out in various regions, especially East Java.
TRANSFORMASI DAKWAH DI ERA DIGITAL: STUDI PENYAMPAIAN PESAN ISLAMI USTAZ ABI AZKAKIA TERHADAP REMAJA GAMERS PADA CHANNEL @ABIAZKAKIA
Santoso, Bobby Rachman;
Hakim, Iqbal
Bayan lin-Naas : Jurnal Dakwah Islam Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Dakwah Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien Prenduan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.28944/bayanlin-naas.v8i1.1629
Transformasi dakwah di era digital mencakup berbagai platform, termasuk media sosial dan konten online seperti channel @AbiAzkakia. Ustaz Abi Azkakia menghadirkan pesan-pesan Islami kepada remaja gamers dengan pendekatan yang sesuai dengan konteks dan minat mereka. Melalui channel tersebut, dia mungkin menggunakan bahasa yang akrab bagi remaja gamers, mengaitkan ajaran Islam dengan konten yang relevan dalam game atau budaya populer, serta menyampaikan nilai-nilai yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini memungkinkan pesan-pesan keagamaan untuk lebih mudah dipahami dan diterima oleh audiens targetnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang spesifikasinya yaitu penelitian fenomenologis. Hasil penelitian ini yakni Ustadz abi Azkakia menggunakan bahasa yang baik dan kata-kata yang bagus untuk berdakwah dan dia juga menggunakan kata-kata untuk berdoa dan berdakwah tentang mencegah bahaya dengan tidak melukai satu sama lain. Ustaz Abi Azkakia memiliki modal sosial untuk secara tidak langsung menjadi seorang pendakwah atau tokoh agama yang menonjol dari tokoh agama lain yang sejenis. Ia juga berhasil menarik pemain-pemain Mobile Legends yang mayoritas adalah anakanak muda dan remaja. Selain gamer Muslim, Ustaz Abi Azkakia juga berurusan dengan nonMuslim yang kadang-kadang memendam permusuhan terhadap Islam. Secara alami, toleransi kemudian harus ditunjukkan. Masih tergantung pada Ustaz Abi Azkakia untuk mengamati kapan dakwah halus diberikan dan kapan panggilan untuk Islam diperpanjang. Bagi generasi milenial, tanggung jawab Ustadz Abi Azkakia adalah membangun dan menciptakan masyarakat berdasarkan prinsip kebaikan dan kebenaran yang berkaitan dengan hak asasi manusia. sehingga masyarakat bisa mendapatkan hidayah supaya tidak melakukan perkataan yang toxic, mengajarkan pendidikan islam dan selau mengajak berdzikir kepada allah SWT.
Communication Style of Imigrant Dai in Da’wah
Kulsum, Ummi;
Santoso, Bobby Rachman
El Madani: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam Vol. 4 No. 1 (2023): El-Madani: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Islam
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas PTIQ Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53678/2rheve59
Islam adalah agama dengan persentase terbesar di Indonesia. Mayoritas ini menjadikan Indonesia rumah bagi banyak dai, masing-masing dengan gaya dan caranya sendiri. Selain da'i lokal, ada dai yang berasal dari luar negeri yaitu Syekh Ali Jaber. Ia berdakwah dengan memperhatikan kearifan lokal dan toleransi. Syekh Ali Jaber yang berasal dari Arab memiliki jumlah ma'du yang besar di Indonesia. Popularitas dakwahnya karena Syekh Ali Jaber memiliki metode dakwah yang unik dibandingkan dai lokal di Indonesia. Namun, ia sempat menjadi kontroversi setelah insiden penikaman oleh seseorang saat berdakwah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan kajian pustakaresearch untuk mengungkap gaya komunikasi dan implikasi dakwah Syekh Ali Jaber. Data primer yang digunakan adalah literatur, media sosial, berita, dan jurnal tentang Syekh Ali Jaber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyampaikan dakwahnya, Syekh Ali Jaber menggunakan qaulan layyinan, qaulan kariman, dan qaulan balighan. Sedangkan dakwah disampaikan dengan cara hikmah, mauidhah hasanah, dan mujadalah. Masyarakat menilai bahwa dakwah yang dilakukan Syekh Ali Jaber bersifat moderat, mencerminkan kedamaian, dan santun (tidak memihak ormas atau lembaga dakwah). Syekh Ali Jaber dalam menjalankan dakwahnya lebih terbuka dan juga berasimilasi dengan seluruh kalangan umat Islam tanpa membedakan ormas dan aliran keagamaan lainnya.
NAHI MUNGKAR DALAM DAKWAH (Konstruksi Hadis Dakwah Terhadap Pengembangan Dakwah)
AZIZ, ABD.;
SANTOSO, BOBBY RACHMAN
TASAMUH Vol. 18 No. 2 (2020): DAKWAH DAN MODERNISASI
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20414/tasamuh.v18i2.2766
In Islam, activity of da’wah is not only invite the public to kindness but also prevent the people from nahi munkar. In that practice, dai puts forward the encouragement of kindness rather than nahi munkar. The reason is that nahi munkar be more risk in da'wah. Even though nahi munkar is a more important obligation in da'wah. The Prophet Muhammad practiced nahi munkar by giving priority to methods through hands, oral and heart. Nahi munkar in da'wah is always related to community norms and traditions. Therefore, dai can endure impossible by knowing the various types of mad’u. Dai will face a different mad'u in tradition, religious understanding, mastery of science and level of intelligence. Of course the measurement of truth in munkar is al-Quran, Hadis and the understanding of ulama, not on the basic of personal understanding.
Adabiah Da'wah Strategy Of Indonesian Muslim Youth
Santoso, Bobby Rachman
TASAMUH Vol. 21 No. 1 (2023): DA'WAH COMMUNICATION AND REVITALIZATION OF ISLAMIC TRADITION
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20414/tasamuh.v21i1.7053
Da'wah now should focus on youth. Teenagers should convey da'wah and use strategies that are suitable for the condition of society, especially teenagers and changing times. The da'wah strategy that is applied in various activities is followed by the latest communication media that is able to provide the overall appeal of mad'u. The development of modern technology and media has an impact on the da'wah strategies carried out by teenagers, which must be recognized in order to get feasibility and recognition in the world of da'wah. Especially in this day and age people are presented with a wide range of life problems. Teenagers can create adabiah da'wah by staying guided by Islamic teachings. The da'wah strategy carried out can attract public attention and reduce the negative side of the current era. Teenagers are required to understand the situation and condition of mad'u both socially and psychologically to find the right strategy in preaching.
Spiritualist Entrepreneurship in Pesantren Exploring the Potential for Economic Empowerment in Pesantren Communities
Mutrofin, Mutrofin;
Ni'amah, Luthfi Ulfa;
Santoso, Bobby Rachman;
Assidiis, Abdur Rohman
Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 9, No 1 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/jail.v9i1.35285
Abstrak: Artikel ini mengkaji tentang pesantren berbasis entrepreneurship spiritualis. Pesantren merupakan sebuah lembaga tradisional mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari masa ke masa. Keberhasilan pesantren ditunjukkan dari eksistensinya yang mampu mengintegrasikan antara nilai-nilai agama dengan nilai-nilai keterampilan kewirausahaan. Di satu sisi, pesantren dengan konsep tafaqquh fi addin, di sisi lain pesantren mampu mengajarkan spirit praktek bisnis. Perpaduan pesantren sebagai pusat pembelajaran agama dan pesantren sebagai wadah inkubasi usaha memiliki potensi untuk meningkatkan dan memberdayakan perekonomian masyakarat di lingkungan pesantren. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini menggarisbawahi adanya proses integrasi proses pembelajaran agama dengan pengajaran keterampilan berbisnis yang diajarkan oleh pengasuh pondok pesantren kepada seluruh santrinya. Hal ini memberikan kesempatan dan peluang bagi masyarakat sekitar pesantren untuk memanfaatkan sumber daya lokal yang dimiliki. Selain itu implementasi pesantren berbasis entrepreneurship dapat memperkuat rasa tanggungjawab dengan pendekatan spiritual yang berbasis pada nilai-nilai agama dan etika Abstract: This article examines pesantren based on spiritualist entrepreneurship. Pesantren, as a traditional institution, has undergone significant development over time. The success of pesantren is demonstrated by its ability to integrate religious values with entrepreneurial skills. On one hand, pesantren emphasizes tafaqquh fi ad-din (deep understanding of religion), on the other hand, it instills the spirit of business practice. The combination of pesantren as a center for religious learning and as an entrepreneurial incubation hub has the potential to enhance and empower the local economy within the pesantren community. This research employs a descriptive qualitative method with an ethnographic approach. It highlights the integration process between religious education and business skill development, which is taught by pesantren leader to all santri. This integration provides opportunities for the surrounding community to utilize local resources effectively. Furthermore, the implementation of pesantren based entrepreneurship can strengthen a sense of responsibility through a spiritual approach grounded in religious and ethical values
Da'wah Strategy in Improving Youth Morality in Lamongan
Kasanah, Siti Uswatun Nur;
Ismawati, Zulva;
Santoso, Bobby Rachman
Munazzama: Journal of Islamic Management and Pilgrimage Vol. 1 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21580/mz.v1i2.9900
This study aims to analyze da’wah strategy through social media toimprove adolescent morality. Where modern means of digitalizationare easy to bring a significant influence in the lives of teenagers. So,using social media for communicative preaching in improving andimproving teenagers' morality, especially teenagers in the Lamongan,is an excellent opportunity for da’I. Social media is a means of da’wahbecause many teenagers have social media accounts that are usedto share their activities. However, many teenagers do not use socialmedia correctly and adequately, causing a lack of morals andmanners. This article utilizes qualitative descriptive methods, namelyobservation and documents as a data collection tool. The results ofthe research obtained are the effectiveness of da’wah strategy through social media as a means of communicative da’wah that canimprove adolescent morale. In addition, communicative social mediada’wah can create a great opportunity for preachers to convey da’wahthat understands and adapts to the times so that the existence ofda’wah can always be spread bringing the teachings of Islam tomankind.
Da'wah Through Nasyid to The Millennial Generation (Figure Study of Da’wah of Alfina Nindiyani)
Santoso, Bobby Rachman;
Habiburrahman, Mardiyah
Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Kontemplasi
Publisher : UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21274/kontem.2022.10.1.45-58
Da’wah is an effort to invite people to a fitrah. Today da’wah is increasingly diverse in its style. Social media is one of the alternatives for millennial da’wah expansion. Nasyid is one of the media for preaching through poetry. The development of nasyid over time has increasingly changed its style significantly. Currently nasyid, also has relatively large competitiveness in the world of da’wah, especially towards millennials. Alfina Nindiyani ioneon of the murshid who preaches through poetry with its distinctive features and optimization in its presentation so that it can have implications for honey. Researchers in this case use the descriptive qualitative method. This study’s results reveal the role of nasyid in da’wah, the process of the da’wah, and the implication of Alfina Nindiyani’s trough nasyid. It is appropriate that the various kinds of da’wah are presented properly while still looking at the context of their da’wah partners. As a da’i, he must be smart to see and analyze the target of da’wah to achieve success and prosperity.
Unification of Humor in Da’wah : Da’wah Bil-Lisan KH. Anwar Zahid
Andayani, Andayani;
Santoso, Bobby Rachman
Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan Vol. 27 No. 2 (2023): Dakwah: Jurnal Dakwah dan Kemasyarakatan
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/dakwah.v27i2.36747
Dakwah identik dengan penyebaran agama Islam, yang disampaikan secara serius oleh seorang dai. Seiring perkembangan zaman, dakwah memulai fleksibilitasnya dengan memasukkan humor sebagai upaya menarik minat mad’u. Hal tersebut yang dilakukan oleh KH. Anwar Zahid sejak periode dakwahnya menggunakan humor. Berdasarkan esensialnya memadukan humor dalam dakwah salah satu unsur yang penting. Humor suatu bentuk gurauan yang bersifat menghibur dan kebutuhan bagi pendengar. Humor disini bertujuan untuk mempermudah mad’u dalam menangkap pesan dakwah. Dakwah merupakan proses mempengaruhi orang lain dengan cara bijaksana tanpa ada unsur paksaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan sosio-psikologis. Hasil penelitian yang ditemukan bahwasanya dakwah bil-lisan dalam konten Youtube @Anza Channel KH. Anwar Zahid, bahwa KH. Anwar Zahid mendeklarasikan humor dalam setiap dakwah bil-lisannya. Hal tersebut dibuktikan bahwa, setiap masyarakat yang melihat konten dakwah tersebut, pasti mengatakan dakwahnya selalu lucu. Dalam konteksitas penggunaan humor yang diselipkan pada dakwah KH. Anwar Zahid, humornya berkesinambungan dengan tema pembahasan. Selain itu, dibalik seorang dai yang lucu, KH. Anwar Zahid memiliki peran yang menonjol di masyarakat. Selain berdakwah KH. Anwar Zahid juga memberikan fasilitas pendidikan kepada anak yatim-piatu secara gratis, baik kebutuhan sekolah maupun mengaji di pondok pesantrennya. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi penerus bangsa sebagai pejuang agama Islam dimasa depan.
LEGALIZATION OF KBIHU INSTITUTIONS IN INDONESIA
santoso, bobby rachman;
Nur Kasanah, Siti Uswatun
Jurnal Manajemen Dakwah Vol. 11 No. 1 (2023): -
Publisher : Program Studi Manajemen Dakwah - Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/jmd.v11i1.31757
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi legalisasi lembaga KBIHU agar dapat memahami standardisasi KBIHU dan kontribusinya dalam menyelenggarakan haji dan umrah di Indonesia. Tanpa izin operasional dari Kementerian Agama suatu lembaga sulit dipercaya dan berdampak buruk bagi kualitas lembaga. Oleh karena itu, legalisasi menjadi hal penting yang harus dilakukan agar KBIHU menjadi lembaga yang memiliki kontribusi baik. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan library research seperti buku, e-book, jurnal, Undang-undang dan artikel sebagai alat pengumpulan data. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pentingnya melegalisasi lembaga KBIHU dengan melakukan perizinan pada Kementerian Agama yang bertujuan agar mendapatkan perlindungan hukum. Selain itu, standardisasi lembaga KBIHU dapat dilihat dengan memiliki kantor yang jelas, memiliki website resmi atau medsos, sudah resmi terdaftar di Kemenag dan memiliki reputasi baik. Lembaga KBIHU juga harus mampu berkontribusi dalam menyelenggarakan haji dan umrah dengan memberikan pelayanan yang sesuai ajaran agama Islam pada calon jamaah.