Mose, Johannes Cornelius
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Effect of Methotrexate on Anti-Mullerian Hormone Levels, β-hCG and Tumor Size in Women with Low-Risk Gestational Trophoblast Disease Madjid, Tita Husnitawati; Masitoh, Imas; Harsono, Ali Budi; Purwara, Benny Hasan; Rinaldi, Andi; Mose, Johannes Cornelius; Sunardi, Sunardi
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 7 Nomor 1 Maret 2024
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia.v7i1.610

Abstract

Introduction: This study aimed to evaluate the effect of methotrexate (MTX) chemotherapy on anti-mullerian hormone (AMH) levels, human chorionic gonadotropin (HCG) levels, and tumor size in women with gestational trophoblastic disease (GTD). Method: This study was conducted at Hasan Sadikin General Hospital, Bandung, West Java, from April to October 2020. The AMH level, beta human chorionic gonadotropin (ß-hCG) and tumor size in women with a low risk of GTD prior to and after MTX chemotherapy treatment were measured and compared.Results: Our study found a reduction in mean AMH level to 0.82 ng/ml after the MTX chemotherapy. The mean AMH level after chemotherapy in women with low-risk GTD decreased to 0.82 ng / ml. In addition, ß-hCG level decreased after chemotherapy with MTX. There was a negative relationship between ß-hCG level and tumor size before and after chemotherapy. Higher ß-hCG levels and tumor size before chemotherapy resulted in a further increase in AMH after chemotherapy.Discussion: There was a decrease in AMH and ß-hCG levels after three cycles of MTX chemotherapy in women with low-risk GTD. Tumor size and ß-hCG correlated with post-chemotherapy AMH results.Pengaruh Metotreksat terhadap Kadar Hormon Anti Mullerian, β-hCG dan Ukuran Tumor pada Wanita dengan Penyakit Trofoblas Gestasional Risiko RendahAbstrakPendahuluan: Penelitian ini mengevaluasi efek kemoterapi metotreksat (MTX) terhadap kadar hormon anti-mullerian (AMH), kadar human chorionic gonadotropin (HCG), dan ukuran tumor pada wanita yang didiagnosis penyakit trofoblas gestasional (GTD) risiko rendah.Metode: Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, dari bulan April hingga Oktober 2020. Kadar AMH, beta human chorionic gonadotropin (ß-hCG), dan ukuran tumor pada wanita dengan GTD risiko rendah sebelum dan sesudah pengobatan kemoterapi MTX diukur dan dibandingkan.Hasil: Pada penelitian kami menemukan penurunan kadar AMH rata-rata menjadi 0,82 ng/ml setelah kemoterapi MTX. Rata-rata kadar AMH setelah kemoterapi pada wanita dengan GTD risiko rendah menurun menjadi 0,82 ng/ml. Selain itu, kadar ß-hCG juga menurun setelah kemoterapi dengan MTX. Terdapat hubungan negatif antara kadar ß-hCG dan ukuran tumor sebelum kemoterapi dan AMH setelah kemoterapi. Kadar ß-hCG yang lebih tinggi dan ukuran tumor sebelum kemoterapi menunjukkan peningkatan lebih tinggi pada AMH setelah kemoterapi.Kesimpulan: Terjadi penurunan kadar AMH dan ß-hCG setelah tiga siklus kemoterapi MTX pada wanita dengan GTD risiko rendah. Ukuran tumor dan kadar ß-hCG berkorelasi dengan hasil kadar AMH setelah kemoterapi.Kata kunci: Kemoterapi, Metotreksat, Hormon anti-mullerian, ß-hCG, Tumor trofoblas gestasional
Non-Severe Preeclampsia and Subclinical Inflammation: A Study of Cyclophilin A, NF-κB, PARP- 1, and Apoptosis in Human Placentas Resistantie, Novi; Wibowo, Noroyono; Prasmusinto, Damar; Jusman, Sri Widia Azraki; Yamin, Muhammad; Siregar, Nurjati Chairani; Prihartono, Joedo; Mose, Johannes Cornelius; Suhendro, Suhendro; Yunita, Ferdiana; Rosmanah, Lis; Margyaningsih, Nur Ita; Qotrunnada, Labibah; Roviqoh, Cindy Fawwaz; Rauf, Saidah
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 8 Nomor 3 November 2025
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia.v8i3.947

Abstract

Objective: To compare the expression of CyP-A, NF-κB, PARP-1, and apoptotic index in Non-Severe Preeclampsia (NS-PE) and Normal Pregnancy (NP) and explore their roles in inflammation during preeclampsia.Methods: Conducted in Depok, Indonesia, the cross-sectional study involved 28 participants divided into NS-PE and NP groups based on ISSHP criteria. NP was defined as uncomplicated pregnancies at 38–40 weeks gestation. Placental weight was measured, and ELISA was used to assess biomolecule levels. Data were analyzed using T-tests or Mann-Whitney tests.Result: Maternal gestational age, body mass index, and leukocyte levels were significantly higher in NS-PE. The apoptotic index, measured by TUNEL assay, was also significantly elevated in NS-PE (41.56 ±24.87) compared to NP (23.96 ±18.79; p = 0.044). While CyP-A, PARP-1, and NF-κB levels were higher in NS-PE eventhough they were not statistically significant. Immunohistochemistry confirmed an overall increase in these molecules, supporting their clinical relevance.Conclusion: Despite the lack of statistical significance, increased inflammation and apoptosis in NS-PE may contribute to placental dysfunction and adverse pregnancy outcomes.Non-Severe Preeclampsia dan Inflamasi Subklinis: Studi CyP-A, NF-κB, PARP-1, dan Apoptosis pada Plasenta ManusiaAbstrak Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ekspresi CyP-A, NF-κB, PARP-1, dan indeks apoptosis antara preeklamsia non-severe (NS-PE) dan kehamilan normal (NP), serta perannya dalam proses inflamasi pada preeklamsia.Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Depok, Indonesia, dengan 28 partisipan yang dikelompokkan menjadi NS-PE dan NP berdasarkan kriteria ISSHP. Berat plasenta diukur dan kadar biomolekul dianalisis menggunakan ELISA. Uji T dan alternatif Mann-Whitney digunakan untuk analisis statistik.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia kehamilan, indeks massa tubuh (IMT), dan kadar leukosit secara signifikan lebih tinggi pada NS-PE. Indeks apoptosis (TUNEL) juga lebih tinggi secara signifikan pada NS-PE (41,56 ±24,87) dibandingkan NP (23,96 ±18,79; p = 0,044). Kadar CyP-A, PARP-1, dan NF-κB lebih tinggi pada NS-PE meskipun tidak signifikan secara statistik, pemeriksaan IHK mengonfirmasi relevansi klinis peningkatan pada keseluruhan biomolekul tersebut. Kesimpulan: Meskipun signifikansi statistik rendah, peningkatan peradangan dan apoptosis pada NS-PE dapat menyebabkan disfungsi plasenta dan dampak buruk pada kehamilan.Kata kunci: Apoptosis; inflamasi; preeklamsia.