Latar belakang: Selain konsekuensi terhadap kesehatan fisik, perilaku gizi seimbang, aktivitas fisik, dan perilaku menetap, beberapa studi melaporkan kemungkinan perilaku ini dapat mempengaruhi prestasi akademik remaja. Rendahnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia, membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan menganalisis pengaruh perilaku gizi seimbang, konsumsi makanan/minuman halal, kebiasaan shalat fardhu/sunnah, aktifitas fisik dan perilaku menetap terhadap prestasi akademik remaja. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional study. Self-administrated kuesioner digunakan dalam proses pengumpulan data. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling. Populasi dalam penelitian ini merupakan remaja berumur 13-17 tahun (kelas 7-9). Penelitian akan dilakukan di SMPN. 17 Makassar. Dengan jumlah sampel 249 siswa/siswi. Analysis univariate, bivariaante dan multivariate (Binary Logistic Regression mengukur Crude Odds Ratio) dilakukan untuk menjawab rumusan masalah, dengan menggunakan software SPSS 20.0. Hasil: adanya pengaruh perilaku gizi tidak simbang (merasa lapar karena tidak cukup makan dirumah) dengan kesulitan mengerjakan tugas OR 2.52 (95% CI 1.304-4.856) p-value 0.006; adanya pengaruh perilaku gizi tidak simbang (tidak mengkonsumsi buah) dengan nilai rendah OR 1.68 (95% CI 1.287-2.616) p-value 0.03; adanya pengaruh perilaku gizi tidak simbang (tidak mengkonsumsi sayur) dengan kesulitan mengerjakan tugas OR 2.67 (95% CI 1.027-3.897) p-value 0.042; adanya pengaruh perilaku gizi tidak simbang (mengkonsumsi mie instant) dengan nilai rendah OR 1.62 (95% CI 1.299-2.293) p-value 0.011. Untuk perilaku konsumsi makanan dan minuman haram serta kebiasaan shalat diperoleh adanya pengaruh perilaku mengkonsumsi minuman haram dengan nilai rendah OR 1.36 (95% CI 1.127-1.919) p-value 0.026; ada pengaruh Tidak Shalat Fardhu/sunnah (=>5 kali sehari) terhadap nilai sekolah yang rendah OR 3.17 (95%CI 1.189-8.45) p-value 0.041. Selanjutnya, masalah ketidakaktifan fisik diperoleh ada pengaruh tidak aktif secara fisik (selama 60 menit - minimal 5 hari dalam sepekan) dengan nilai rendah OR 1.21 (95%CI 1.471-3.123). Serta, perilaku sedendari diperoleh memiliki pengaruh terhadap kesulitan mengerjakan tugas OR 1.76 (95%CI 1.901-3.422) dan nilai rendah OR 1.33 (95%CI 1.613-2.887) dengan p value <0.005. Kesimpulan: Adanya pengaruh indepent positif antara perilaku gizi tidak seimbang, ketidakaktifan fisik, konsumsi makanan/minuman haram, kebiasaan tidak shalat, dan perilaku sedentari terhadap prestasi akademik yang rendah. Intervensi berbasis sekolah dan keluarga sangat diperlukan untuk mengurangi dan mencegah unhealthy behaviours pada remaja guna meningkatkan prestasi akademik dan kesehatan mental remaja.