Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA Berbasis Keterampilan Proses Sains Prima Mutia Sari; Zulfadewina; Husnin Nahry Yarza
Jurnal SOLMA Vol. 10 No. 1s (2021): Spesial Issue
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v10i1s.6844

Abstract

Pembelajaran sains di SD sebaiknya lebih menekankan pada keterampilan proses sains melalui kegiatan praktikum yang dirancang dalam bentuk lembar kerja peserta didik (LKPD). Akan tetapi guru-guru di SDN Mampang Prapatan 05 Pagi belum membuat LKPD yang berbasis keterampilan proses sains. Beberapa masalah yang dihadapi mitra adalah 50% guru belum mengetahui tentang keterampilan proses sains, sehingga LKPD yang dirancang belum berbasis keterampilan proses sains. Solusi yang ditawarkan berupa kegiatan pelatihan yang terdiri dari tiga tahap yaitu 1) persiapan, 2) pelaksanaan pelatihan meliputi a) pemaparan materi LKPD, b) Pemaparan materi KPS, c) Workshop Pembuatan LKPD dan 3) evaluasi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis persentase ketercapaian setiap indikator keterampilan proses sains dan persentase respon peserta. Hasil tes keterampilan proses sains menunjukkan peserta sudah menguasai setiap indikator KPS. Hasil respon peserta menunjukkan hasil yang positif dimana para guru mendapatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan produk dalam pembuatan LKPD IPA Berbasis keterampilan proses sains. Kendala dalam kegiatan ini terkait dengan alokasi waktu dan kedisiplinan peserta.
Pelatihan Penyusunan Instrumen Keterampilan Proses Sains Berbantuan Media Kahoot Prima; Zulfadewina
DIKEMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterampilan proses sains dibutuhkan untuk menghadapi kemajuan zaman. Akan tetapi guru-guru di SDN Pasar Minggu 01 Pagi dan SDN Pasar Minggu 03 Pagi belum mengetahui keterampilan proses sains. Beberapa masalah yang dihadapi mitra adalah 50% guru belum memahami tentang keterampilan proses sains, dan penggunaan media Kahoot sebagai alat evaluasi. Solusi yang ditawarkan berupa kegiatan pelatihan yang terdiri dari tiga tahap yaitu 1) persiapan, 2) pelaksanaan pelatihan meliputi a) tes awal keterampilan proses sains, b) pemaparan materi keterampilan proses sains, c) Pemaparan materi dan Workshop media Kahoot, d) tes akhir keterampilan proses sains, 3) evaluasi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis persentase ketercapaian setiap indikator keterampilan proses sains, uji Wilcoxon dan persentase respon peserta. Hasil tes keterampilan proses sains menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara tes awal dan tes akhir. Hasil respon peserta menunjukkan hasil yang positif dimana para guru mendapatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan produk dalam penyusunan instrument keterampilan proses sains berbantuan media Kahoot. Kendala dalam kegiatan ini terkait dengan alokasi waktu dan kedisiplinan peserta.
Implementasi Pendidikan Karakter terhadap Sikap Kepedulian Lingkungan Sekolah Dasar Rhomadiyah, Desti; Zulfadewina
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Vol. 6 No. 3 (2023): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jippg.v6i3.64243

Abstract

Rendahnya pemahaman dan kesadaran manusia terhadap pentingnya menjaga lingkungan berdampak terhadap sulitnya tercipta kebersihan lingkungan, hal ini terlihat dari masih banyak ditemukan siswa yang membuang sampah sembarang sehingga perlu adanya inovasi agar siswa memiliki dan paham terhadap pentingnya menjaga lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami implementasi pendidikan karakter terhadap sikap kepedulian lingkungan sekolah kelas IV SD. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Sampel dalam penelitian adalah siswa dan guru kelas IV SD. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kuisioner, dokumentasi. Lalu dianalisa menggunakan teknik reduksi, penyajian data dan verifikasi. Untuk pemeriksaan keabsahan menggunakan triangulasi, ketekunan pengamatan dan review informan. Berdasarkan hasil bahwa implementasi pendidikan karakter berpengaruh terhadap kepedulian lingkungan sekolah dan pelaksanaannya sudah cukup baik. Hanya beberapa saja yang belum mengimplementasikan pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan.  Implementasi pendidikan karakter di kelas IV SD meliputi tanggung jawab, sehat dan bersih, kreatif, saling peduli antar sesama, disiplin, jujur. Dari pendidikan karakter ini menumbuhkan sikap kepedulian meliputi memilah sampah, menjaga kebersihan kelas, membuang sampah pada tempatnya, mendaur ulang sampah, menjaga dan memelihara tanaman di halaman sekolah, tidak memetik bunga sembarangan, memperindah sekolah dan kelas.
Pendidikan Inklusi di SDN Ciracas Jakarta Timur: Tantangan dan Implementasi di Sekolah Salma , Qorin Akhshypani; Najibah , Fairuz; Zulfadewina
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 2 No. 2 (2025): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pgsd.v2i2.1373

Abstract

Pendidikan inklusi di Sekolah Dasar Negeri Ciracas, Jakarta Timur, merupakan strategi kunci dalam pengembangan pendidikan yang bertujuan memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak, termasuk anak dengan kebutuhan khusus (ABK). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan pendidikan inklusi di sekolah tersebut, yang berupaya menghilangkan hambatan dalam proses belajar mengajar dan menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara kepada guru, siswa, dan orang tua. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun terdapat upaya untuk mengimplementasikan pendidikan inklusi, masih banyak tantangan yang dihadapi, termasuk kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan inklusi dan terbatasnya sarana dan prasarana. Selain itu, peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif sangat penting, namun masih perlu peningkatan kompetensi dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam pengajaran siswa dengan kebutuhan khusus. Dalam rangka mengoptimalkan pendidikan inklusi, perlu adanya kolaborasi lebih lanjut antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk memberikan dukungan di semua lini. Implementasi kurikulum yang fleksibel dan pelatihan bagi guru juga sangat diperlukan agar semua anak, tanpa terkecuali, dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal dalam lingkungan sekolah yang inklusif.
Identifikasi Siswa Berkebutuhan Khusus dan Implementasi Pendidikan Inklusi di Sekolah Dasar Ujma, Fadhilatul; Dewi, Tri Buana Tungga; Zulfadewina
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 2 No. 2 (2025): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pgsd.v2i2.1374

Abstract

Pendidikan merupakan aspek fundamental dalam kehidupan manusia dan berperan penting untuk menghadirkan generasi penerus yang cerdas dan kompeten. Pendidikan inklusif menjadi salah satu pendekatan yang mendukung hak seluruh anak untuk mengemban pendidikan yang setara. Pendidikan inklusif memungkinkan anak dengan kebutuhan khusus dan anak pada umumnya belajar bersama dalam satu lingkungan tanpa adanya diskriminasi. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis implementasi pendidikan inklusif di Sekolah Dasar dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan inklusi belum efektif, karena keterbatasan fasilitas dan minim pelatihan guru di sekolah. Penelitian ini juga menekankan kebijakan kepala sekolah terhadap pentingnya dukungan dan sumber daya memadai untuk meningkatkan efektivitas pendidikan inklusi di sekolah.
Tantangan dalam Implementasi Pendidikan Inklusi di SDN Kramat Jati 24: Tinjauan dari Perspektif Kepala Sekolah dan Guru Damayanti, Defia; Rachmadanis, Indah; Zulfadewina
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 2 No. 2 (2025): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pgsd.v2i2.1375

Abstract

Pendidikan inklusif di sekolah dasar sangat penting untuk memastikan setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, memperoleh kesempatan yang setara dalam proses pembelajaran. Selain itu, pendidikan inklusif juga merupakan langkah krusial untuk menjamin hak setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, untuk belajar. Artikel ini membahas secara mendalam tentang bagaimana anak berkebutuhan khusus diidentifikasi di kelas I hingga VI di SDN Kramat Jati 24, serta bagaimana guru dan kepala sekolah menerapkan kebijakan inklusi dalam pembelajaran sehari-hari. Fokus utama artikel ini adalah proses identifikasi yang dilakukan oleh guru, penerapan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan khusus siswa, serta kebijakan yang diterapkan oleh manajemen sekolah untuk mendukung keberhasilan pendidikan inklusif. Artikel ini juga memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar. Hasil kajian menunjukkan bahwa peran kepala sekolah sangat penting dalam menyediakan dukungan kebijakan yang memadai, serta perlunya peningkatan keterampilan guru dalam mengenali dan memenuhi kebutuhan anak berkebutuhan khusus secara efektif.
Peran Pendidik dan Kebijakan Sekolah Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Sekolah Dasar Negeri Saidah, Shabrina Alimatus; Muthmainnah, Nina; Zulfadewina
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 2 No. 2 (2025): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pgsd.v2i2.1404

Abstract

Pendidikan inklusif merupakan langkah strategis untuk memastikan semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, memperoleh hak yang sama dalam pendidikan. Artikel ini mendeskripsikan hasil observasi dan identifikasi terhadap anak-anak inklusi di SDN Jakarta Timur, yang tersebar dari kelas I hingga V. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi lapangan dan wawancara mendalam untuk memahami kebutuhan, tantangan, serta strategi pembelajaran yang diterapkan. Hasil observasi menunjukkan bahwa anak-anak inklusi membutuhkan perhatian khusus dalam proses pembelajaran, terutama dalam aspek akademik, sosial, dan emosional. Tantangan utama yang dihadapi meliputi keterbatasan sarana dan prasarana yang aksesibel, kurangnya pelatihan pendidik terkait pendidikan inklusif, serta rendahnya partisipasi masyarakat dan orang tua. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan sistem pendidikan inklusif yang lebih baik di tingkat sekolah dasar.
PERSEPSI PENDIDIK TERHADAP ABK JENIS ADHD DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SDN CIJANTUNG Rara Dini Alianti; Vira Febrianty; Zulfadewina
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 04 (2024): Volume 09 No. 04 Desember 2024 Press
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v9i04.21928

Abstract

Penelitian ini berjudul "Persepsi Pendidik Terhadap ABK Jenis ADHD dalam Proses Pembelajaran di SDN Cijantung" bertujuan untuk memahami bagaimana pendidik memandang dan menangani peserta didik dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) di lingkungan sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara dengan pendidik di salah satu sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik tidak menghadapi tantangan signifikan dalam proses pembelajaran dengan adanya peserta didik ADHD. Mereka melaporkan bahwa peserta didik tersebut dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, asalkan diberikan perhatian dan pendekatan yang sesuai. Penelitian ini menyoroti bahwa meskipun ada tantangan yang mungkin dihadapi oleh peserta didik ADHD, dengan pendekatan yang tepat dari pendidik, proses pembelajaran dapat berlangsung efektif dan inklusif. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pengembangan strategi pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar.
The Role of Teachers in Learning for Children with Special Needs in Elementary Schools Julvianti, Chevinda; Gmaries, Garnish Gemintang; Vidyayanti, Nabila Qonitah; Zulfadewina
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 11 No. 1 (2025): Vol. 11 No.1 Februari 2025
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v11n1.p73-85

Abstract

Inclusive education ensures equal learning opportunities for children with special needs (ABK). This study explores the role of teachers in educating ABK at SDN Baru 06 Pagi, Jakarta. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through interviews, observations, and documentation. The findings reveal that ABK at this school exhibits diverse classifications, including ADHD, dyslexia, slow learners, and intellectual disabilities. Teachers implement individualized learning approaches and inclusive strategies to maximize students' potential, emphasizing differentiated instruction and adaptive teaching methods. Additionally, collaboration with parents plays a crucial role in supporting students’ academic and social development. Despite these efforts, several challenges persist, such as limited access to specialized training for teachers and inadequate learning facilities, which hinder the effectiveness of inclusive education. The study underscores the need for continuous professional development programs, government support, and well-equipped learning environments to enhance the quality of education for ABKs. Strengthening teacher competencies and promoting inclusive policies can significantly contribute to fostering an equitable and supportive learning experience. These findings highlight the importance of ongoing improvements in inclusive education practices to ensure that ABK receive the necessary support to reach their full potential.
PENDIDIKAN UNTUK SEMUA: PRAKTIK INKLUSI DAN PERAN GURU DALAM MENGAJAR SISWA DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS Aliyah Hasna Zahirah; Daz Adreamsky Maharani; Nadilla; Zulfadewina
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 01 (2025): Volume 10, Nomor 01 Maret 2025 in progress
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i01.22187

Abstract

This study aims to analyze the implementation of inclusive education in elementary schools, with a focus on identifying children with special needs and understanding the role of teachers in overcoming challenges. Using a qualitative descriptive method with a case study approach, data were collected through in-depth interviews with teachers and school principals, classroom observations, and policy document analysis. The findings reveal the diverse types of children with special needs, including Intellectual Disabilities, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), Slow Learners, and Specific Learning Difficulties, and the strategies employed by teachers to address their unique needs. The study highlights the importance of teacher training, adequate facilities, and school management policies in supporting inclusive education. In conclusion, inclusive education requires a collaborative effort among teachers, parents, and school management to create an environment that accommodates the needs of all students, particularly those with special needs, to ensure equal learning opportunities. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah dasar, dengan fokus pada identifikasi anak berkebutuhan khusus dan pemahaman peran guru dalam mengatasi tantangan. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru dan kepala sekolah, observasi kelas, serta analisis dokumen kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan beragam jenis anak berkebutuhan khusus, termasuk Tunagrahita, ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), Slow Learners, dan Hambatan Kesulitan Belajar Spesifik, serta strategi yang diterapkan oleh guru untuk memenuhi kebutuhan mereka. Penelitian ini menekankan pentingnya pelatihan guru, fasilitas yang memadai, dan kebijakan manajemen sekolah dalam mendukung pendidikan inklusif. Kesimpulannya, pendidikan inklusif memerlukan kerja sama antara guru, orang tua, dan manajemen sekolah untuk menciptakan lingkungan yang dapat mengakomodasi kebutuhan semua siswa, terutama mereka yang berkebutuhan khusus, guna memastikan kesempatan belajar yang setara.