Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Desa Wisata Partisipatif-Mandatori: Studi Kasus pada Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan-Bali Putra, I Made Ardana; Suardani, Made; Winaya, I Nyoman Anom Purwa; Widanta, I Made Rai Jaya; Ardika, I Wayan Dana
International Journal of Community Service Learning Vol 4, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.498 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v4i4.29198

Abstract

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian terbesar, hal ini dikarenakan semua sektor kehidupan seperti niaga, industri kecil rumahan, pertanian, pekebunan, perikanan dan lain sebagainya sangat bergantung pada perkembangan pariwisata. Namun dengan adanya pandmei covid-19, sektor pariwisata mulai merosot dan menyebabkan lumpuhnya kegiatan pariwisata. Berdasarkan masalah tersebut dapat dirumuskan tujuan penilitian yakni untuk mengembangkan desa wisata yang tepat guna ditengah wabah pandemi covid-19. Sehingga jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yakni kelompok peserta yang terlibat secara intensif dan peserta yang terlibat secara bermusim. Hal tersebut bergantung pada jenis kegiatan yang selenggarakan. Metode pengumpulan data digunakan adalah metode non tes dengan cara melakukan observasi, serta bertatap muka langsung dengan masyarakat. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dengan menggabungkan antara teori yang ada dengan kondisi dilapangan. Adapun Hasil kajian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model partisipatif dan mandatori sangat membantu percepatan pengembangan desa wisata Belimbing ini. Partisipasi setiap unsur sangat bermanfaat membantu lancarnya pengembangan tersebut. Selain itu, regulasi yang mengatur rambu-rambu pengembangan desa wisata daerah Tabanan sangat membantu semua unsur pengembangan tersebut sehingga setiap unsur atau pihak yang terlibat memiliki pedoman pasti dalam pengembangan ini.
Pengembangan Desa Wisata Partisipatif-Mandatori: Studi Kasus pada Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan-Bali Putra, I Made Ardana; Suardani, Made; Winaya, I Nyoman Anom Purwa; Widanta, I Made Rai Jaya; Ardika, I Wayan Dana
International Journal of Community Service Learning Vol. 4 No. 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.498 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v4i4.29198

Abstract

Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian terbesar, hal ini dikarenakan semua sektor kehidupan seperti niaga, industri kecil rumahan, pertanian, pekebunan, perikanan dan lain sebagainya sangat bergantung pada perkembangan pariwisata. Namun dengan adanya pandmei covid-19, sektor pariwisata mulai merosot dan menyebabkan lumpuhnya kegiatan pariwisata. Berdasarkan masalah tersebut dapat dirumuskan tujuan penilitian yakni untuk mengembangkan desa wisata yang tepat guna ditengah wabah pandemi covid-19. Sehingga jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yakni kelompok peserta yang terlibat secara intensif dan peserta yang terlibat secara bermusim. Hal tersebut bergantung pada jenis kegiatan yang selenggarakan. Metode pengumpulan data digunakan adalah metode non tes dengan cara melakukan observasi, serta bertatap muka langsung dengan masyarakat. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dengan menggabungkan antara teori yang ada dengan kondisi dilapangan. Adapun Hasil kajian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model partisipatif dan mandatori sangat membantu percepatan pengembangan desa wisata Belimbing ini. Partisipasi setiap unsur sangat bermanfaat membantu lancarnya pengembangan tersebut. Selain itu, regulasi yang mengatur rambu-rambu pengembangan desa wisata daerah Tabanan sangat membantu semua unsur pengembangan tersebut sehingga setiap unsur atau pihak yang terlibat memiliki pedoman pasti dalam pengembangan ini.
Campur Kode Penggunaan Bahasa Indonesia: Studi KasusMedia Sosial TikTok Sucipta, I Made Darma; Widanta, I Made Rai Jaya; Sutarma, I Gusti Putu; Ardika, I Wayan Dana; Hidayanti, Ni Nyoman Ayu Tri
Indonesian Journal on Education (IJoEd) Vol. 1 No. 4 (2025)
Publisher : LPPI Yayasan Almahmudi bin Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70437/w527tr74

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai campur kode penggunaan bahasa Indonesia di media sosial TikTok.Media sosial TikTok adalah salah satu aplikasi media sosial yang populer di kalangan masyarakat Indonesia.Beragam keunikan pada media sosial ini juga membawa pada keunikan penggunaan bahasanya. Beberapakonten kreator atau dalam penyebutannya “orang yang membuat konten” menggunakan bahasa yangberagam. Hal ini tentu sangat baik untuk dikaji mengenai penggunaan bahasa Indonesia pada media sosialTikTok. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datasimak dan catat dengan beberapa akun konten kreator TikTok. Hasil yang diperoleh campur kode dibedakanberdasarkan dua jenis: unsur serapan dan tingkat perangkat kebahasaan. Berdasarkan unsur serapannyaterdapat tiga jenis yaitu: campur kode ke dalam (bahasa Indonesia dicampur bahasa daerah seperti Sunda,Bali, Jawa, dan Padang). Campur kode ke luar (bahasa Indonesia dicampur bahasa asing. Seperti bahasaJepang dan bahasa Inggris). Campur kode campuran (penggunaan lebih dari dua bahasa seperti bahasaIndonesia, Jepang, dan Inggris, atau bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris). Sedangkan pada perangkatkebahasaan ditemukan hanya pada tataran frasa dan tataran kata. Adapun beberapa faktor penyebabterjadinya campur kode yaitu faktor penutur dan faktor bahasa.
The use of cake application to improve speaking ability Paramita, I Gusti Ayu Dewi; Ardika, I Wayan Dana; Setyono, Evin Yudhi; Yuliantini, Ni Nyoman; Suciani, Ni Ketut
Journal of Applied Studies in Language Vol. 6 No. 2 (2022): Dec. 2022
Publisher : Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/jasl.v6i2.345

Abstract

In an era where learning cannot be separated from technology, there are various Android-based applications that are very helpful, interesting and make learning adapt to the learner's time. Learning media is the learning source component that is able to stimulate students to study (Arsyad: 2005). In this paper the learning media is application. One such application is the Cake application. This application is a learning application that deserves to be tested because it has several advantages. One of the advantages of using learning applications is that there is no limited space and time for learners to learn. Learning is no longer limited to lecture rooms or lecture time. learning can be anytime and anywhere. The purpose of this research is to find out whether the Cake application has an effect on students who use it, especially in the speaking field, more specifically the pronunciation. This research is a type of quantitative research with a quasi-experimental approach. The design used is "Pretest – Posttest Non-Equivalent Control Group Design". The groups used in this study amounted to 2 groups, namely the experimental group using online learning and the control group using online learning as well but added with the application of Cake. In this study, according to determine the experimental class and control class, random assignment was done, namely, the selection was made randomly to choose the class. This research will provide benefits for teachers who want to try to apply the method so that it will be a reference later in the future.