Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Culture of “Hijabers” Top Class in Social Media: Counter Hegemony or Next Hegemony? (Netnographic Study on the Instagram Accounts of Dian Pelangi and Dato' Seri Vida) Rahman, Khairul Arief
Translitera : Jurnal Kajian Komunikasi dan Studi Media Vol 12 No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/translitera.v12i2.3097

Abstract

This article will discuss how Muslim women currently support their Islamic views through clothing that has been constructed in such a way. One of them is the phenomenon of "hijabers" among high-ranking Muslims as if confirming a new identity that is considered Muslim but still "current". Mastery in this discussion refers to a number of artists or public figures who also share their style and fashion via social media to fans. Making this kind of domination of upper-middle class Muslims over other class Muslim women. However, on the one hand, the use of the hijab as part of eastern culture is actually gaining ground again in line with people's desire to be religious but still trendy. So the hegemony that occurs can be said to be without coercion and is a necessity. However, on the other hand, this mastery is also a serious problem to be observed because the stigma that appears appears to be too luxurious and excessive due to the addition of "wow" accessories and the Western elements that are tried to be included.
Membangun Budaya Mitigasi Bencana di Media Sosial Rahman, Khairul Arief; Nayiroh, Luluatu; Nurkinan, Nurkinan; Baihaqi, Ahmad Faruq
Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Vol 14 No 2 (2025): July
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jikom.v14i2.9679

Abstract

Media sosial dapat membantu masyarakat sebagai pemberi peringatan dini, khususnya dalam konteks bencana. Namun di daerah dapat menjadi masalah karena bencana lokal lebih sulit diprediksi dan sering luput dari perhatian media secara nasional. Secara otomatis, media sosial dapat digunakan sebagai alternatif masyarakat dalam mendapatkan informasi bencana di daerah sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi fungsi media sosial sebagai pemberi peringatan dini dan membangun budaya mitigasi bencana. Penelitian ini menggunakan metode netnografi, untuk mengkaji penggunaan media sosial pada akun Instagram dan cakupan media lokal yang berfokus pada postingan akun Instagram @infokrw dalam rentang waktu Agustus-Oktober 2024. Sub-fokus dalam penelitian ini adalah melihat pesan dengan memberikan komentar atau menyukai informasi tersebut dan melihat ciri-ciri pesan yang bisa digunakan untuk membangun budaya mitigasi bencana pada lingkup lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun Instagram @infokrw proses penyampaian pesan terkait mitigasi bencana terbukti memberikan dampak informasi yang dapat difungsikan masyarakat. Salah satunya yakni perolehan informasi seputar kondisi bencana ataupun resiko pasca bencana, sehingga masyarakat bisa melakukan antisipasi dini dari dampak bahaya bencana lanjutan.
Pengaruh Postingan Instagram @Lambe_Turah Terhadap Kesiapan Untuk Menikah (Studi Kasus Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven ) Al Fauziah, Saidatul Aminah; Budhiharti, Widya; Rahman, Khairul Arief
Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE) Vol 4 No 3 (2025): Juli
Publisher : LPPJPHKI Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/mude.v4i3.8554

Abstract

The declining number of marriages in Indonesia has become a noteworthy social phenomenon, particularly in relation to the influence of social media platforms such as Instagram. The @lambe_turah account, which has over 12 million followers, reflects a strong public interest in its content. This study aims to examine the influence of Instagram, specifically the @lambe_turah account, on individuals' readiness for marriage, focusing on three subvariables: intensity of exposure, message content, and attractiveness of the content. The study population consisted of @lambe_turah Instagram followers, with a sample of 100 respondents determined using the Slovin formula. This research employed a quantitative descriptive method, utilizing questionnaires as the primary data collection instrument. The findings indicate that all three subvariables significantly influence marital readiness, as evidenced by t-values exceeding the critical threshold. Collectively, the three variables accounted for 44.2% of the variation in marital readiness, while the remaining 55.8% was attributed to other factors beyond the scope of this study. The results suggest that frequent exposure to content, the thematic focus on celebrity marital issues, and the appeal of content presentation play a notable role in shaping individuals’ perceptions and attitudes toward marriage
KONSTRUKSI BERITA KASUS KEKERASAN SEKSUAL PADA MEDIA ONLINE DETIK.COM DAN KOMPAS.COM Mayuri, Syifa; Budhiharti, Tri Widya; Rahman, Khairul Arief
Jurnal Network Media Vol 8, No 2 (2025): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jnm.v8i2.6412

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media online Detik.com dan Kompas.com membingkai pemberitaan kasus kekerasan seksual di MAN 1 Gorontalo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menerapkan Model Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki sebagai metode analisis. Objek penelitian adalah enam berita terkait kasus kekerasan seksual yang diambil dari Detik.com dan Kompas.com dalam rentang waktu 23-25 September 2024. Hasil penelitian menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan dalam cara kedua media tersebut membingkai pemberitaan kasus ini. Persamaan Detik.com dan Kompas.com terletak pada fokus pemberitaan terkait unsur hubungan asmara atau seksual dan penekanan pada aspek video yang viral. Perbedaan tampak pada gaya penulisan dan cara penyajian informasi. Kompas.com menggunakan paragraf yang singkat namun informatif dan komprehensif, menghadirkan berbagai sumber, termasuk sudut pandang aktivis perempuan, sehingga memberikan gambaran yang lebih mendalam dan menyeluruh mengenai sanksi bagi pelaku dan kondisi korban. Perbedaan yang mencolok terdapat pada penggunaan istilah yang mempengaruhi pembaca dalam memaknai isi pemberitaan. Dalam hal ini, Kompas.com menggunakan istilah “video asusila” yang dianggap lebih formal. Sebaliknya, Detik.com menggunakan istilah “video mesum” yang dianggap kurang tepat dalam konteks pemberitaan kasus kekerasan seksual.
Framing Mass Hysteria Covid-19 dalam Berita Tempo dan Detikx Rahman, Khairul Arief; Laily, Hamidah Izzatu
Jurnal Inovasi Ilmu Sosial dan Politik (JISoP) Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jisop.v3i1.6782

Abstract

Coverage of the Coronavirus or Covid-19 in Indonesia was accompanied by confusion of information which resulted Mass Hysteria. Media criticism is also present as the vanguard of social control, which is not only limited to what and how it appeared, but also critically explores readiness from the political level of government to the social life of the affected community. How two "premium" media, namely Tempo and DetikX, build news construction about Covid-19? Then how do the media frame a topic or issue that has developed after Covid-19? and how is the concentration of the media in reporting on Mass Hysteria that developed after Covid-19 in Indonesia? This study takes news in March 2020, Especially on the main coverage presented by both media. This research uses qualitative research method and Pan and Kosicki's framing analysis model for explore data research. The Result is Tempo Magazine and DetikX generally drawing struggle toward Mass Hysteria and affair caused by Covid-19 on critics of handling policy government level and public with selectively choosing solution frame as shape of struggle.
Interaksi Melalui Voice Chat di Komunitas Valorant: Studi Netnografi tentang Pengembangan Keterampilan Komunikasi Generasi Z Budiputra, Muhamad Azka; Mayasari, Mayasari; Rahman, Khairul Arief
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 3 (2025): Oktober 2025 - Januari 2026
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i3.1830

Abstract

Penelitian ini membahas penggunaan voice chat dalam permainan daring Valorant sebagai sarana pengembangan keterampilan komunikasi pada Generasi Z yang tergabung dalam Valorant Indonesia Community. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana komunikasi berbasis suara di lingkungan virtual dapat meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, kepercayaan diri, dan adaptasi lintas budaya pemain. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode netnografi untuk menggali pengalaman subjektif pemain melalui observasi di kanal Discord dan wawancara mendalam terhadap lima informan aktif yang telah bermain minimal dua tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan voice chat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan keterampilan komunikasi, meliputi kemampuan berbicara jelas, menyampaikan instruksi efektif, memahami perbedaan gaya komunikasi antarbudaya, serta membangun kerja sama tim. Pemain juga mengalami peningkatan rasa percaya diri dan kemampuan beradaptasi dalam situasi sosial di luar permainan. Interaksi yang terjadi di ruang digital terbukti memiliki dampak terhadap pengembangan kemampuan komunikasi di dunia nyata, memperlihatkan bahwa game daring seperti Valorant tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media pembelajaran sosial bagi Generasi Z.