Pedesaan merupakan wilayah yang potensial untuk dikembangkan menjadi objek wisata. Kekayaan alam, budaya dan tata cara hidup di desa merupakan salah satu daya tarik untuk dikembangkan sebagai desa wisata. Berkembangnya otonomi daerah main mendorong banyak wilayah yang mengembangkan pedesaan sebagai destinasi wisata. Pada masa pandemic covid- 19 pengembangan wisata didesain dapat diarahkan pada buku wisata sehat berbasis sport tourism. Desa Tanggung memiliki potensi wisata yang beragam. Ikon utamanya adalah Gunung Budheg yang merupakan aset alam yang sebagai destinasi wisata pendakian, camping, outbond dan wisata religi. Pasca Pandemi COVID-19 perlu dikembangkan wisata alternatif sesuai perubahan minat wisatawan. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan upaya pendampingan Desa Wisata Tanggung dalam mengembangkan sport tourism. Kegiatan Pengmas terdiri (1) sosialisasi tentang Desa Wisata, (2) pelatihan Pemetaan Potensi Sport Tourism, (3) Pelatihan implementasi CHSE bagi Pokdarwis, dan (4) penguatan kelembagaan Desa Wisata. Kegiatan sosialisasi Desa Wisata dilaksanakan tanggal 11 Agustus 2021 diikuti Ketua dan Pengurus Pokdarwis, tokoh masyarakat Desa Tanggung. Sebagai tindak lanjut dilakukan Penandatanganannya dilaksanakan di Balai Desa Tanggung oleh Dekan Fakultas Vokasi Unair dan Kepala Desa Tanggung pada tanggal 25 September bersamaan dengan penyerahan bantuan sepeda sekaligus launching kegiatan “Ngontel Sobo Deso”. Pelatihan CHSE dilakukan dengan sasaran pengurus dan Ketua Pokdarwis agar pasca Pandemi masih tetap menjaga aspek kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan. Pelaksanaan Pengmas ditutup dengan kegiatan penguatan kelembagaan Desa Wisata antara lain berkaitan dengan penguatan peran Pokdarwis dalam mengelola Desa Wisata.