Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Antibacterial Activity of Extract 96% Purple Leaf Graptophyllum pictum and Stingless Bee Honey Ointment Against Pseudomonas aeruginosa Nofariyanto, Haris; Wijayatri, Ratna; Sakti Wahyuningtyas, Eka; Handayani, Estrin; Wahyu Hidayat, Imron; Oktaviyani, Tiwi
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol. 14 No. 2 (2025): Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), October 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional & Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.373013/t68y9480

Abstract

Penggunaan antibiotik konvensional sering kali kurang efektif karena bakteri dapat membentuk biofilm yang mempersulit pengobatan. Penelitian mengenai terapi alternatif menggunakan bahan alami yang memiliki aktivitas antibakteri semakin berkembang. Salah satu bahan alami yang menjanjikan adalah ekstrak daun ungu Graptophyllum pictum (L.). Tanaman ini telah digunakan secara tradisional dalam pengobatan di Asia Tenggara dan mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, dan terpenoid yang berfungsi sebagai agen antibakteri. Selain itu, madu lebah klanceng juga memiliki sifat antibakteri karena mengandung senyawa seperti hidrogen peroksida, flavonoid, dan asam fenolat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas salep yang mengandung ekstrak Graptophyllum pictum (L.) dan madu lebah klanceng terhadap Pseudomonas aeruginosa. Tiga formula salep diuji berdasarkan diameter zona hambat, yaitu: F1 dengan hambatan 23,42 mm (konsentrasi tinggi), F2 dengan hambatan 14,10 mm (konsentrasi sedang), dan F3 dengan hambatan 13,12 mm (konsentrasi rendah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula F1 memiliki daya hambat terbesar terhadap P. aeruginosa, diikuti oleh F2 dan F3. Formula dengan konsentrasi lebih tinggi menunjukkan potensi antibakteri yang lebih kuat. Hasil ini menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak Graptophyllum pictum (L.) dan madu lebah klanceng, terutama pada konsentrasi tinggi, berpotensi menjadi agen antibakteri yang efektif untuk mencegah infeksi luka.