Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Sustainability Pengrajin Purun Kecamatan Haur Gading Amuntai Rahma Yuliani; Widyakanti Widyakanti; Adisti Rahmatiasari
At-Taradhi Jurnal Studi Ekonomi Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Islamic Economics and Business Faculty of UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/at-taradhi.v12i1.4659

Abstract

Craftsmen in the village of Pulantani, Kecamatan Haur Gading, Hulu Sungai Utara produces handicraft products derived from purun. The types produced are baskets, bags, mats (lampit) and hats. The product has been well produced, but there are problems related to its business continuity which still not optimal. This research examines the sustainability of purun craftsmen based on three aspects of sustainable development; environmental, economic, and social aspects. This research using a qualitative descriptive as an analysize method with primary data source and secondary data source which obtained by some interviews and observations. The research was analyzed using the theory of three sustainable pillars to look at environmental, social and economic factors. The results of the study based on analysis using the theory of three sustainable pillars then based on environmental factors proved by the absence of hazardous waste produced purun products. From the economic pillars it brings change to the economic income of the purun craftsmen community. As well as social factors, the craftsmen community, “Kelompok Usaha Berkat Ilahi” has been running for almost 2 years and will continue for the next few years. This proves that the existence of the craft purun activity can provide prosperity to the economy and the people of purun craftsmen community. Pengrajin di Desa Pulantani Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara memproduksi produk kerajinan turunan purun. Jenis yang diproduksi adalah bakul, tas, tikar (lampit) dan topi. Produk telah diproduksi dengan baik, tetapi permasalahan terkait berkelanjutan usahanya masih belum optimal. penelitian ini meneliti tentang keberlanjutan pengrajin purun yang dilihat berdasarkan tiga aspek pembangunan berkelanjutan yaitu aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data primer dan data sekunder, pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori tiga pilar berkelanjutan untuk melihat faktor lingkungan, sosial dan ekonominya. Hasil penelitian setelah analisis menggunakan teori tiga pilar berkelanjutan maka berdasarkan faktor lingkungan terbukti dengan tidak adanya limbah berbahaya yang dihasilkan produk purun. Dari pilar ekonomi membawa perubahan kepada pendapatan ekonomi masyarakat pengrajin purun. Serta dari faktor sosial, kelompok usaha maju bersama berkat ilahi ini sudah berjalan hampir 2 tahun dan akan berlanjut hingga beberapa tahun mendatang. Hal ini membuktikan bahwasanya adanya kerajinan purun ini dapat memberikan kesejahteraan bagi perekonomian masyarakat pengrajin purun.
Implementasi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palangka Raya Suprayitno Suprayitno; Widyakanti Widyakanti; Sidderatul Akbar
Anterior Jurnal Vol 20 No 1 (2020): Anterior Jurnal
Publisher : ​Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/anterior.v20i1.1683

Abstract

Salah satu fungsi utama Satpol PP Kota Palangka Raya adalah menegakkan peraturan daerah dan menjadi barometer implementasi peraturan daerah khususnya peraturan daerah no.3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kota Palangka Raya. Tetapi ternyata masih banyak Personel yang merokok di Kantor Satpol PP Kota Palangka Raya sehingga hal ini menarik untuk diteliti. Penelitian ini dilakukan di Kantor Satpol PP Kota Palangka Raya dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil Penelitian ini menunjukan implementasi Perda Kawasan Tanpa Rokok di Satpol PP Kota Palangka Raya belum terimplementasi dengan baik. Hal ini karena belum adanya Sosialisasi menyeluruh, Sistem Pengawasan yang masih lemah, Belum adanya Penegakan dan Pembinaan yang optimal kepada personel. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil observasi dan wawancara serta pendukung data lainnya. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data nya adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data Satpol PP Kota Palangka Raya sebagai garda terdepan penegakan peraturan daerah harus menjadi contoh bahwa mereka mampu mengimplementasikan peraturan tersebut di internal mereka. Harus ada perbaikan di internal Satpol PP Kota Palangka Raya agar Perda no.3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dapat terimplementasi dengan baik dengan cara Melakukan Sosialisasi Menyeluruh, Memberikan Sanksi Yang Tegas, Harus Ada SOP yang Jelas, Penambahan Kamera Pengawas, dan Melarang aktivitas jual beli rokok di Kantor Satpol PP Kota Palangka Raya.
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN SURAT KETERANGAN TEMPAT USAHA (SKTU) SECARA ONLINE di DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN SATU PINTU KOTA BANJARMASIN Anna Sulastri; Widyakanti Widyakanti
Jurnal Administrasi Publik dan Pembanguan Vol 3, No 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpp.v3i1.3842

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas pelayanan publik dalam pembuatan surat keterangan tempat usaha (SKTU) secara online di Dinas Penanaman Modal Satu Pintu Kota Banjarmasin dan faktor-faktor penghambatnya dimana pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat menjadi salah satu indikator dari keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan. Metode penelitian yang digunakan adalah  penelitian   deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Fokus penelitian kualitas pelayanan publik secara online  menggunakan empat dimensi  yaitu efficiency, fulfillment, system availability dan privacy.Hasil penelitian  kualitas pelayanan publik dalam pembuatan surat keterangan tempat usaha  sudah cukup baik dimana untuk  persyaratan pelayanan, sistem mekanisme dan prosedur, biaya/ tarif dan prosedur pelayanan  sudah berjalan baik , masyarakat merasa  mudah   untuk mengaksesnya website nya dan pelayanan sudah  sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP) namun untuk jangka waktu penyelesaian dan  pelayanan pengaduan belum baik dan belum memuaskan masyarakat karena tidak sesuai dengan SOP yaitu ketidaksesuaian akurasi janji layanan terkait jangka waktu penyelesaian standart pelayanan yang berlaku  serta pengaduan masyarakat lambat direspon oleh petugas .  Faktor-faktor penghambat  adalah kendala jaringan dan kurangnya staff pelayanan di bagian  Front Office.Kata Kunci: Kualitas Pelayanan Elektronik, Pelayanan Publik Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU)
IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (Studi Komparatif Pada Taman Kanak-Kanak yang Terakreditasi dan Tidak Terakreditasi di Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan) Mega Pardosi; Widyakanti Widyakanti; M. Nur Iman Ridwan
Jurnal Administrasi Publik dan Pembanguan Vol 1, No 1 (2019): JANUARI - JUNI 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpp.v1i1.2483

Abstract

Early Childhood Education Programs is a government way to create human resources are ready to compete in the era of globalization. The purpose of this research is to find (1) the implementing of early childhood education programs, especially in Mantui Village, Sub-district South Banjarmasin, and (2) what are the constraints of implementing process. The result of research is (1) implementation early childhood education there are not according to the standards listed in Permendiknas No.58 tahun 2009, and based on the results in the field, accredited kindegarten, the implementation is not accordance with the standards of early childhood education.(2) The most common of constraints is, human resources like most teachers have not scholar, and another constraint is facilities communication and information ,and infrastructure. The research recommend to(1) Banjarmasin Education Office :requiring teachers to graduate, not only for public servant but also private. (2) Kindergarten principal:giving priority to data management. (3) Kindergarten teachers : take more training provided by the government.
PENGABDIAN : MENCIPTAKAN VALUE ADDED (NILAI TAMBAH) KRIPIK TEMPE SAGU MELALUI VARIASI RASA DAN INOVASI KEMASAN Rahma Yuliani; Widyakanti Widyakanti
KUAT : Keuangan Umum dan Akuntansi Terapan Vol 2 No 2 (2020): Edisi November
Publisher : Polytechnic of State Finance STAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.46 KB) | DOI: 10.31092/kuat.v2i2.990

Abstract

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) begitu pesat. Untuk mendorong pertumbuhan UMKM di  kota Banjarmasin Kalimantan Selatan, Pemerintah Kota  telah memberikan bantuan dan pelatihan agar UMKM dapat menembus pasar modern. Usaha mikro  kecil menengah diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Usaha kecil menengah pada pengabdian ini adalah beberapa usaha mikro pada Kelurahan Kelayan kota Banjarmasin. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan nilai tambah keripik tempe “Ridho” sehingga produk ini dapat dijual di pasar modern. Permasalahan mitra dalam kegiatan ini adalah proses produksi masih menggunakan alat-alat yang sangat tradisional, kemasan produk yang sangat sederhana , label yang kurang menarik dan belum adanya P-irt  sehingga produk ini hanya sampai pada pasar tradisional. Hasil dari kegiatan ini adalah proses produksi yang lebih cepat  dengan menggunakan mesin pemotong keripik tempe, kemasan menggunakan standing pouch,  desain label  menarik, adanya sertfikat keamanan pangan yang diterbitkam dinas kesehatan Pemerintah kota Banjarmasin maka pangsa pasar keripik tempe sagu meningkat pada pasar modern.Kata kunci: UMKM, kemasan, label,keamanan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI DESA MANDIKAPAU TIMUR KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR Antari Desyana; Widyakanti Widyakanti
Jurnal Administrasi Publik dan Pembanguan Vol 4, No 2 (2022): JULI - DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpp.v4i2.6531

Abstract

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) bertujuan  meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat di desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran kota (peri-urban) termasuk di Kabupaten BanjarMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.  Proses pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun penelitian ini menggunakan teori Pemberdayaan Masyarakat yang disebut Tri Bina (Bina Manusia, Bina Usaha, dan Bina Lingkungan) dari Mardikanto. Lokasi penelitian Desa Mandikapau Timur Kabupaten Banjar.Hasil penelitian diketahui pemberdayaan masyarakat melalui PAMSIMAS di Desa Mandikapau Timur dikaitkan dengan Tri Bina berhasil dilaksanakan. Keberhasilan dapat  dilihat dari indikator  penyadaran dan partisipasi masyarakat dalam PAMSIMAS, bertambahnya  jumlah masyarakat yang mempunyai sarana air minum yang layak serta dikelola dan dibiayai dengan efektif, terpenuhinya tingkat kepuasan masyarakat pengguna PAMSIMAS, terbentuknya kelembagaan yang bertanggung jawab untuk mengarahkan warga desa dan perilaku hidup sehat dan pelayanan sanitasi   sehingga Desa Mandikapau Timur layak untuk mendapatkan penghargaan menjadi 1 dari 10 Desa di Indonesia dan satu-satunya di Kalimantan yang berhasil dalam pelaksanaan PAMSIMAS.Kata Kunci: PAMSIMAS, Pemberdayaan Masyarakat   
Management of Communication Media of Regional Disaster Management Agency in Mitigating the Impact of Covid19 Omicron Variant in South Kalimantan Putri Ayu Hidayatur Rafiqoh; Widyakanti Widyakanti
Hut Publication Business and Management Vol. 1 No. 3 (2022): Hut Publication Business and Management
Publisher : PT. Hanken SUkses Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The spread of the new variant of the COVID-19 virus is a continuous polemic in the community. The South Kalimantan government has taken more action to handle it by managing the communication media so that people don't panic about this new variant. This study discusses the Regional Disaster Management Agency (BPBD) Disaster Communication Model in Combating the Spread of the Omicron Variant of Covid-19 in South Kalimantan. This study refers to the theory of Disaster Communication in which there are several indicators with the following results; Planning, the South Kalimantan BPBD in collaboration with the South Kalimantan Communication and Information Technology and the Covid-19 task force in managing information related to Covid-19. Then, Organizing is dividing the tasks in each field to respond to the pandemic situation. Furthermore, Actuating is a communication media that is managed in an integrated manner by the Communication and Information Technology of South Kalimantan province. And the last one is Controlling, which is listening to the possibility of a response from the community so that all forms of response and answers that are given depend on the intended field.
Implementation Of Digital Branding For Rural Tourism Development Rafiqoh, Putri Ayu Hidayatur; Widyakanti, Widyakanti
Metacommunication Journal of Communication Studies
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/mc.v10i1.21997

Abstract

Rural tourism is a strategic step developed by the government to promote regional culture and improve the global economy. the development of rural tourism can be done through social media by promoting the concept of digital branding, but the fact is that the concept of digital branding is still rarely practiced by rural tourism actors. This research uses exploratory qualitative methods that aim to explore something new, which is not widely known by the public. It is found that to build digital branding, the actors need to pay attention to the keywords, captions and taglines used, identify the uniqueness of the tourist attraction to be featured in the content, and conceptualize the content material about telling experience. By applying these concepts, each destination can promote its uniqueness and characteristics through a digital media effectively.