Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KONSUMSI PAKAN DAN INDEKS PENGURANGAN SAMPAH BUAH DAN SAYUR MENGGUNAKAN LARVA BLACK SOLDIER FLY Zahro, Nadiatuz; Eurika, Novy; Prafitasari, Aulya Nanda
BIOMA Vol 6, No 1 (2021): BIOMA:JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v6i1.5034

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan biokonversi sampah buah dan sayur menggunakan larva BSF (Hermetia illucens). Penelitan ini  merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Larva yang digunakan merupakan larva yang telah berumur 6 hari. Penelitan ini menggunakan 5 perlakuan perbandingan sampah buah dan sayur dengan perbandingan tertentu. Analisis data menggunakan uji kruskal wallis dan dilanjutkan dengan uji mann-whitneey dengan derajat kepercayaan α=0,05. Hasil penelitian dan uji analisis data menunjukkan adanya perbedaan konsumsi pakan dan indeks pengurangan sampah  pada perlakuan sampah buah dan sayur dengan perbandingan tertentu. Konsumsi pakan tertinggi terdapat pada perlakuan 80% sampah buah: 20% sampah sayur dengan nilai 2,202 gram/gram berat badan/hari. Perlakuan tersebut juga lebih banyak mereduksi sampah dengan nilai WRI 6,408 gram per hari.
Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi Proses dengan Problem Based Learning pada Pembelajaran Biologi Irma, sep; Prafitasari, Aulya Nanda
National Multidisciplinary Sciences Vol. 2 No. 2 (2023): Proceeding SIGMA-1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum merdeka menuntut pembelajaran menyesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan belajar siswa. Setiap siswa itu memiliki karakteristik dan kebutuhan yang unik, mereka tidak ada yang sama. Berdasarkan observasi di SMA Muhammadiyah 2 Wuluhan bahwasannya guru belum pernah dilakukan pembelajaran diferensiasi terutama pada mata pelajaran biologi, strategi pembelajaran yang digunakan guru bersifat konvensional dimana pembelajaran berpusat hanya kepada guru sehingga transfer pengetahuan kurang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi pembelajaran berdiferensiasi dengan model problem based learning dalam pembelajaran biologi. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, angket siswa dan hasil refleksi siswa di akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian bahwasannya implementasi pembelajaran berdiferensiasi proses dengan model problem based learning menggunakan aspek gaya belajar yang terdiri dari gaya belajar visual, auditori dan kinestetik bahwasannya setiap tipe gaya belajar di berikan fasilitas belajar yang berbeda. Hasil dari implementasi pembelajaran yang telah dilakukan adalah siswa sangat senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir. Keaktifan siswa mengalami peningkatan seperti bertanya, menanggapi pertanyaan, berdiskusi dengan teman untuk menyelesaikan permasalahan dan aktif dalam mengumpulkan informasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya pembelajaran diferensiasi dengan model problem based learning membuat guru dapat memfasilitasi kebutuhan belajar siswa sesuai gaya belajarnya, sehingga siswa belajar natural sesuai kebutuhannya dan juga dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Fleksibilitas Kurikulum Merdeka Belajar dalam Mempersiapkan Peserta Didik menjadi Komunitas Masyarakat Sains dan Digital Firmansyah, Ridlo; Prafitasari, Aulya Nanda; Ningrum, Dewi Septia
National Multidisciplinary Sciences Vol. 2 No. 6 (2023): Proceeding SIGMA-1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

: Kurikulum merdeka belajar diyakini sebagai sebuah lompatan besar dalam praktik pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini menyediakan banyak keleluasaan dan fleksibilitas dalam berbagai aspek pembelajaran yang menjadikannya mampu menyediakan berbagai hal yang dibutuhkan peserta didik dalam menjawab kompleksitas perkembangan jaman, menyediakan bekal yang dibutuhkan guna berproses menjadi bagian dari masyarakat digital dan sains – sebuah konsep komunitas di mana setiap orang dapat berkontribusi melalui bidang keahliannya dalam menyediakan iklim saintifik yang positif serta pendayagunaan ruang digital yang bertanggungjawab. Salah satu fleksibilitas yang ditawarkan hadir dalam bentuk kegiatan kolaboratif antara guru dengan peserta didik. Melalui keterlibatan langsung peserta didik dalam proses perencanaan hingga evaluasi kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktualisasi dari kegiatan kolaboratif antara guru dan peserta didik dalam menghadirkan lingkungan belajar yang responsif, partisipatif, serta adaptif. Hasil survey kepada 65 peserta didik kelas X SMA Negeri 5 Jember terkait persepsi mereka tentang kegiatan kolaboratif dalam perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran memperoleh tanggapan yang sangat positif serta ≥ 86% peserta didik merasakan bahwa kegiatan kolaboratif tersebut dapat memudahkan interaktivitas mereka terhadap proses saintifik dan kecapakapan digital,
Pembelajaran Teaching at the Right Level sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka Hadiawati, Nurhalima Meirina; Prafitasari, Aulya Nanda; Priantari, Ika
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 1 No. 4 (2024): June
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jtp.v1i4.95

Abstract

Pembelajaran Teaching at the Right Level merupakan pendekatan pembelajaran yang berdasarkan kemampuan peserta didik. Artikel ini bertujuan untuk mereview pembelajaran Teaching at the Right Level dalam upaya implementasi kurikulum merdeka yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi literatur dari artikel dan buku. Hasil penelitian konseptual mengungkapkan bahwa level kemampuan peserta didik merupakan acuan utama dalam merancang proses pembelajaran. Peserta didik dengan level kemampuan yang sama dikelompokkan dalam sebuah proses pembelajaran tanpa memperhatikan tingkat kelas dan usia. Selain itu, pendekatan ini dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan literasi dasar peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Teaching at the Right Level memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuannya secara efisien dan natural dengan guru sebagai mediator untuk menciptakan pendekatan yang dibutuhkan oleh peserta didik. Penerapan pembelajaran teaching at the right level mampu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan menjadi lebih efektif sehingga dapat meningkatkan motivasi peserta.
Analisis Kesulitan Guru Dalam Menyusun Modul Ajar di SMA Negeri Pakusari Jember Agusty, Selly Syeh; Afrida, Indah Rakhmawati; Prafitasari, Aulya Nanda
Jurnal Biologi Vol. 1 No. 2 (2024): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/biology.v1i2.1955

Abstract

Salah satu perangkat penting untuk melancarkan penerapan pem- belajaran dalam kurikulum merdeka belajar adalah modul ajar. Guru wajib menyusun modul ajar secara lengkap dan sistematis hal ini karena merupakan kompetensi pedagogik guru yang perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kesulitan guru dalam menyusun modul ajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 15 guru yang mengajar di kelas X SMA Negeri Pakusari Jember dengan kisaran umur kurang dari 30 tahun sampai lebih dari umur 50 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian ini yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 3 kriteria kesulitan guru yaitu: (1) guru paham mengenai modul ajar beserta komponennya sebesar 53%; (2) guru paham mengenai modul ajar tetapi kurang paham komponennya sebesar 20%; dan (3) guru tidak paham mengenai modul ajar beserta komponennya sebesar 27%. Komponen modul ajar yang harus dipahami oleh guru adalah komponen infomasi umum dan komponen inti.
Penerapan Problem Based Learning Bermedia Picture Puzzle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Kelas XB SMAM 2 Wuluhan Irma S, Septi; Prafitasari, Aulya Nanda; Kurniawati, Endah; Azizah, Siti Alfiyana
Jurnal Biologi Vol. 1 No. 4 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/biology.v1i4.1988

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di SMAM 2 Wuluhan, bahwa dalam pembelajaran biologi guru masih mengandalkan teknik ceramah yang dapat membuat sebagian siswa bosan, di lain waktu guru juga menjelaskan materi dengan gambar atau video, namun beberapa siswa lebih menyukai kegiatan belajar yang melibatkan gerakan, seperti observasi atau pembelajaran yang diselingi dengan sebuah permainan seru. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar biologi dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan media puzzle gambar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus. Tehnik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, angket siswa dan hasil evaluasi siswa. Wawancara dilakukan kepada guru biologi dan siswa kelas XB, observasi dilakukan ketika pra siklus pembelajaran, angket siswa dilakukan untuk mengetahui gaya belajar siswa dan hasil evaluasi siswa dilakukan berdasarkan nilai posttest siswa setelah akhir pembelajaran dalam siklusnya. Data yang yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Teknik analisis deskriptif kuantittatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwasannya hasil belajar siswa dari prasiklus 4,8% mengalami tingkat keberhasilan dari siklus I 71,43% menjadi 84,28% di siklus II. Dengan demikian penerapan model pembelajaran model problembased learning dengan picture puzzle pada biologi dapat meningkatkan hasil belajar pada materi perubahan lingkungan.
Peningkatan Literasi Kesehatan melalui Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Literasi Berpasangan di Kelas XI MIPA 2 SMA Negeri Ambulu Faradila, Anisa; Prafitasari, Aulya Nanda; Farida, Amaliyah
Jurnal Biologi Vol. 1 No. 4 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/biology.v1i4.1995

Abstract

Literasi kesehatan adalah suatu bentuk kemampuan dalam memperoleh, menyimak, dan memahami serta mengolah informasi yang berkaitan dengan kesehatan dalam masyarakat. Kemampuan berliterasi kesehatan ini penting dimiliki oleh masyarakat khususnya peserta didik pada abad ke-21, karena hal ini berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan berliterasi yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Kecakapan berliterasi kesehatan yang baik dapat menuntun generasi muda untuk membangun kesehatan individu dan masyarakat, dengan pemahaman akan informasi kesehatan yang diperoleh. Kondisi idealis berliterasi kesehatan ini belum tergambar pada Sekolah Menengah Atas (SMA), sehingga penting dilakukannya upaya untuk meningkatkan ke-mampuan berliterasi kesehatan pada peserta didik tingkat menengah atas. Melalui metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model penelitian bersiklus sebanyak dua siklus dengan empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, diharapkan ke-mampuan berliterasi kesehatan peserta didik kelas XI MIPA 2 SMA Negeri Ambulu dapat meningkat. PTK yang diterapkan menggunakan pembelajaran berbasis masalah yang dilaksanakan mulai dari tanggal 3-11 Mei 2023 pada 36 peserta didik. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuisioner HLS-EU-Q16 modifikasi. Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 terdiri atas penyusunan instrument pembelajaran dan asesmen, mendapatkan hasil kemampuan literasi kesehatan yang menunjukkan kriteria cukup dengan nilai indeks 40. Sehingga perlu diperbaiki dan disempurnakan pada perencanaan tindakan siklus 2 dengan beberapa modifikasi sehingga mengalami kenaikan nilain indeks kemampuan literasi kesehatan sebesar 3% dan menunjukkan kriteria sempurna. Berdasarkan penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa aktifitas literasi ber-pasangan dapat meningkatakan kemampuan literasi kesehatan peserta didik kelas XI MIPA 2 pada materi system reproduksi.
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi Berdasarkan Profil Belajar Peserta Didik pada Materi Sistem Imun Biologi SMA Maulidia , Feny Rahma; Prafitasari, Aulya Nanda; Wulandari, Fifit
Jurnal Biologi Vol. 1 No. 4 (2024): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/biology.v1i4.1996

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di SMAM 2 Wuluhan, bahwa dalam pembelajaran biologi guru masih mengandalkan teknik ceramah yang dapat membuat sebagian siswa bosan, di lain waktu guru juga menjelaskan materi dengan gambar atau video, namun beberapa siswa lebih menyukai kegiatan belajar yang melibatkan gerakan, seperti observasi atau pembelajaran yang diselingi dengan sebuah permainan seru. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar biologi dengan menggunakan model Problembased learning (PBL) dengan media puzzle gambar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus. Tehnik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, angket siswa dan hasil evaluasi siswa. Wawancara dilakukan kepada guru biologi dan siswa kelas XB, observasi dilakukan ketika pra siklus pembelajaran, angket siswa dilakukan untuk mengetahui gaya belajar siswa dan hasil evaluasi siswa dilakukan berdasarkan nilai posttest siswa setelah akhir pembelajaran dalam siklusnya. Data yang yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Teknik analisis deskriptif kuantittatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwasannya hasil belajar siswa dari prasiklus 4,8% mengalami tingkat keberhasilan dari siklus I 71,43% menjadi 84,28% di siklus II. Dengan demikian penerapan model pembelajaran model problembased learning dengan picture puzzle pada biologi dapat meningkatkan hasil belajar pada materi perubahan lingkungan.
Contained Testing: Comparison of Scientific Literacy Ability of Middle and High School Students Aged 15 Years Old Prafitasari, Aulya Nanda; Pradhana, Restasa Britan
Science Education and Application Journal Vol 5 No 2 (2023): Science Education and Application Journal
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/seaj.v5i2.895

Abstract

One of skills used as the basic of high order thinking skills is scientific literacy ability. This ability is evaluated by OECD in PISA program follow by students aged 15 years old from various countries. Therefore, this article is amied to compare scientific literacy ability of middle and high school students aged 15 years old on a limited scale.  Scientific literacy ability has 4 indicators which are nominal literacy, functional literacy, conceptual/procedural literacy, and multi-dimensional literacy. The data were gained from the comparison between 25 students grade IX SMP Negeri 7 Jember and 25 students grade X SMA Negeri 2 Situbondo. The data were analyzed using Kruskal Wallis with SPSS program. The result showed that 3 among 4 indicators of scientific literacy test of middle and high school students aged 15 years old had sig >0.05, which means there is no significant difference. Those 3 indicators are nominal literacy (0.204), functional literacy (0.107), and conceptual/procedural literacy (0.154). Meanwhile, for multi-dimensional literacy showed sig 0.04 or <0.05, hence it can be concluded that there is significant difference of multi-dimensional literacy ability between middle and high school students aged 15 years old.
Identification of Student Misconception Level Through The Four Tier Dignostic Test as A Result of The Implementation of E-Module Development Prafitasari, Aulya Nanda; Pipit Candrasari
Science Education and Application Journal Vol 6 No 1 (2024): Science Education and Application Journal
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/seaj.v6i1.1029

Abstract

Learning in Kurikulum Merdeka guides students not only to wait for information from the teacher, but also to independently obtain good learning resources. Each student's literacy skills will influence their ability to understand material. Students having a misconception still becomes a big threat, therefore the students need specially designed learning media based on materials needed which is listed on the teacher's lesson plan. The learning media was developed in e-modules that can be used both offline and online so as to help reduce misconceptions in the material being studied. This study aims to identify the level of students' misconceptions between classes that use e-modules and those that do not. The research design used a posttest only control group design with questions of the type of four tier diagnostic test. Students answered by google forms and analyzed based on the Certainty of Response Index (CRI) criteria. The results of the implementation of e-modules, that have been developed based on the needs of the teacher's lesson plan, show differences in the level of misconceptions between classes that use it and those who don't. In the experimental class, 33.4% of students stated misconceptions, while in the control class it was 51.7.