Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Rasio Karbomer dan HPMC Terhadap Karakteristik dan Stabilitas Fisik Emulgel Minyak Ikan Salmon Rakhma, Dita Nurlita; Najih, Yuli Ainun; Eka Pratiwi, Fadhilah
Journal of Pharmacy and Science Vol. 5 No. 2 (2020): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v5i2.171

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio gelling agent Karbomer dan HPMC terhadap karakteristik dan stabilitas fisik emulgel minyak ikan salmon. Pada penelitian ini digunakan minyak ikan salmon sebagai bahan aktif karena mengandung Omega-3 yaitu EPA dan DHA yang berkhasiat sebagai antiiflamasi secara topikal. Rasio karbomer:HPMC yang digunakan yaitu 2:0 (FI), 0:2 (FII), 0,5 :1,5 (FIII) dan 1:1 (FIV). Pengujian yang dilakukan meliputi pH, viskositas, dan daya sebar. Pengujian stabilitas fisik yang dilakukan meliputi uji sentrifugasi dan cycling test. Pada uji pH diperoleh hasil semua formula memenuhi rentang pH kulit. Pada pengukuran viskositas dan daya sebar terdapat perbedaan bermakna pada masing-masing formula (p<0,05) dimana FI memiliki viskositas yang paling tinggi dan untuk uji daya sebar menunjukkan bahwa FII mempunyai nilai daya sebar paling tinggi. Pada uji stabilitas fisik baik uji cycling test maupun sentrifugasi menunjukkan bahwa perbedaan rasio gelling agent tidak memberikan pengaruh terhadap stabilitas fisik emulgel minyak ikan salmon pada FI, FIII, dan FIV. Namun memberikan pengaruh pada FII dengan rasio gelling agent Karbomer:HPMC (0:2) yang ditunjukkan dengan pemisahan fase pada uji sentrifugasi. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan rasio gelling agent karbomer:HPMC memberikan pengaruh terhadap karakter dan stabilitas fisik emulgel minyak ikan salmon.
Optimization of Skin Moisturizer Formula Based on Fixed Oil (VCO, Olive Oil, and Jojoba Oil): Optimasi Formula Pelembab Kulit Berbasis Minyak Nabati (VCO, Minyak Zaitun dan Minyak Jojoba) Rakhma, Dita Nurlita; Nailufa, Yuyun; Ainun Najih, Yuli; Wahjudi, Hery
Journal of Pharmacy and Science Vol. 6 No. 2 (2021): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v6i2.221

Abstract

Currently, formulations of skin moisturizers are derived from natural compounds. Fixed oils are known to have compounds that potential to be developed as skin moisturizers based on emollient mechanism. Therefore, this study aims to determine the effect of oil type on the physical characteristics of skin moisturizer creams. In this study, a skin moisturizer cream was formulated using three types of fixed oils: VCO (F1), Olive Oil (F2), and Jojoba Oil (F3). All formulas were tested for physical characteristics of pH, cream type, viscosity, spreadability, and homogeneity. The test results show that all formulas appropriate to the skin pH range, have o/w type creams and homogeneous texture. In the results of the viscosity test, there was a significant difference (p<0.05) with the highest value of viscosity for F2 (16750 ± 250 cP) > F3 (14200 ± 346cP) > F1 (5833 ± 58 cP), while for spreadability test there were also significant differences (p<0.05) with the highest diameter for F1 (5.8 ± 0.1 cm) = F3 (5.7 ± 0.2 cm) > F2 (4.3 ± 0.2 cm). Based on the results, it can be concluded that the type of oil can affect the physical characteristics of the moisturizer formula. F1 and F3 have better physical characteristics than F2.
Karakterisasi Sistem Dispersi Padat Meloksikam Dengan Matriks PEG 6000 Dan Poloxamer 188 Dibuat Dengan Menggunakan Metode Peleburan Najih, Yuli Ainun; Nailufa, Yuyun; Rakhma, Dita Nurlita; Widjaja, Bambang; Silviyah, Lailatul; Mujahida, Choirun
Journal of Islamic Pharmacy Vol 6, No 1 (2021): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v6i1.11284

Abstract

Meloxicam is included in the class II Biopharmaceutical Classification System (BCS). This drug has low solubility and high permeability. The solubility is one of the factors that affect in the dissolution rate of drug. One of the effort to increase dissolution of meloxicam is by forming a solid dispersion system made using melting method. The addition of PEG 6000 and poloxamer 188 carriers determine in the solid dispersion system aims to increase the dissolution rate of meloxicam. The purpose of this study is to characterize the meloxicam solid dispersion system with PEG 6000 and poloxamer 188 matrices at a ratio of 99:1 and 98:2 made by the melting method when compared with the physical mixture and its pure compound using Powder X-Ray Diffaction, DSC and FTIR. The results of meloxicam solid dispersion with a ratio 99:1 and 98:2 showed the disappearance of the typical peak of meloxicam at an angel of 2θ 6.5° and 11.2°. The thermogram data using DSC shows a decrease in melting point of solid dispersion system with a ratio of 99:1 and 98:2 namely 64.33°C and 64.21°C. The result of the characterization of meloxicam solid dispersion with FTIR showed that the identified spectrum were in the spectrum range of meloxicam, PEG 6000, poloxamer 188 indicating there was no incteraction in the meloxicam solid dispersion system.Keywords: Meloxicam, PEG 6000, Poloxamer 188, Solid Dispersion, Melting Method, Characterization
Uji Mutu Refined Karaginan Dari Eucheuma spinosum Berdasarkan Perbedaan Konsentrasi Kalium Hidroksida arto, Yanu andhi; Rakhma, Dita Nurlita; Fahmi, Nita Yunia
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 2 No 02 (2021): HERCLIPS VOL 02 NO 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v2i02.2418

Abstract

Carrageenan in the pharmaceutical industry can be used as a stabilizer, thickener, gelling agent, emulsifier, and binder. Alkaline solutions such as KOH have two functions, which help extract polysaccharides to be more perfect and accelerate the elimination of 6-sulfate from the monomer unit to 3,6-anhydro-D-galactose so that it can improve the quality of carrageenan. The purpose of this study is to evaluate the effect of to determine the effect KOH of differences concentration on yield carrageenan characteristics from the extraction results Microwave-assisted extraction (MAE). The carrageenan quality parameters tested water content, ash content, sulfate content and viscosity. The Eucheuma spinosum originating from the waters of Sumenep, Madura was extracted at the Phytochemical Laboratory of Pharmacy Program, Hang Tuah University, Surabaya using different concentrations of KOH 10%, 15%, and 20% with the Microwave Assisted Extraction (MAE) method which was then filtered and neutralized with filtration and neutralized with The HCl is then precipitated with ethanol 96%, drying and grinding until to obtain a fine carrageenan is powder. The carrageenan obtained was then calculated the for yield percentage and analyzed for the water content, ash content, sulfate content and viscosity. The concentration of KOH affects % yield where an average increase in yield results along with increasing the concentration of KOH, the highest yield at 20% concentration of KOH is 37.41% ± 1.186 and an analysis of the standard carrageenan quality test is carried out where those that meet the quality requirements are water content, ash content, and sulfate content. As for viscosity, there was no significant difference in the KOH concentrations of 15% and 20%.
Edukasi Bahan Kimia Berbahaya untuk Pengawetan Ikan serta Pelatihan Pembuatan Ikan Asin Menggunakan Bahan yang Aman Putri, Astrid Kusuma; Kresnamurti, Angelica; Nailufa, Yuyun; Rakhma, Dita Nurlita; Izazi, Farizah
PARAHITA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/parahita.v4i1.97

Abstract

Medokan Ayu di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur merupakan kelurahan penghasil ikan bandeng yang diperoleh dari tambak warga. Kelurahan tersebut mengelola ikan bandeng dimulai dari penjualan hasil tambak hingga pemasaran hasil olahannya, namun belum memiliki produk olahan ikan asin. Griya Amerta Regency, perumahan di Kelurahan Medokan Ayu, sebagian besar warganya mempunyai usaha mikro kecil dan menengah. Masyarakat ini terbuka dengan informasi dan pendampingan dari perguruan tinggi yang berorientasi kepada pembuatan produk yang baik dan sehat yang dapat meningkatkan pendapatan dalam berjualan. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan: (1) Pembuatan power point dan leaflet tentang edukasi bahan kimia berbahaya untuk pengawetan ikan serta cara pembuatan ikan asin yang aman; (2) Penyuluhan kepada warga; dan (3) Pelatihan pembuatan ikan asin menggunakan media video tutorial. Pelatihan ini diharapkan dapat membentuk kemandirian masyarakat dalam mengolah ikan segar menjadi produk ikan asin sehingga dapat memperpanjang umur simpan ikan hasil tangkapan. Kegiatan ini melibatkan warga Griya Amerta Regency berjumlah 36 orang warga dengan persentase terbesar adalah ibu rumah tangga yang memiliki usaha sampingan berjualan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan warga tentang bahan kimia berbahaya untuk pengawetan ikan serta cara pembuatan ikan asin menggunakan bahan yang aman.
Optimalisasi Penggunaan Obat Tradisional Saat Pandemi COVID-19 Ditinjau Dari Presepsi Dan Perilaku Masyarakat Kresnamurti, Angelica; Izazi, Farizah; Rakhma, Dita Nurlita; Nailufa, Yuyun Nurlita; Najih, Yuli Ainun
Indonesian Journal of Community Dedication in Health (IJCDH) Vol. 3 No. 01 (2022): IJCDH Vol 03 No 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijcdh.v3i01.4237

Abstract

Pada masa pandemi covid-19, meningkatkan sistem kekebalan tubuh merupakan salah satu upaya penting sebagai pertahanan tubuh melawan virus. Penggunaan obat tradisional menjadi salah satu upaya yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tingkat pengetahuan masyarakat yang beragam tentang obat tradisional, menyebabkan perbedaan persepsi dan perilaku masyarakat. Untuk mengetahui persepsi dan perilaku masyarakat terhadap Obat Tradisional terutama dalam meningkatkan daya tahan tubuh, cara penggunaan, dan pembuatannya selama masa pandemi Covid-19, maka dilakukan survey secara online, dan didapatkan 310 responden. Berdasarkan hasil survey didapatkan bahwa responden menunjukkan ketidaktauan isi jamu yang dibeli, membeli produk tanpa register BPOM, dan menggunakan jamu dengan jumlah bahan >5jenis/hari. Bahan jamu yang paling banyak dipilih responden untuk meningkatkan daya tahan tubuh pada masa pandemi ini adalah Jahe, Kunyit, Temulawak, Jahe Merah, dan Empon-empon. Kesimpulan pada survey ini adalah bahwa responden berpersepsi positif dalam penggunaan OTI untuk peningkatan daya tahan tubuh dalam mencegah Covid-19 namun belum terlihat hubungan antara persepsi dan perilaku responden dalam penggunaan OTI. Selain itu analisis perilaku responden terkait cara mendapatkan, mengkonsumsi OTI dan membuat jamu masih terdapat kaidah yang belum tepat. Oleh karena itu masih diperlukan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam penggunaan OTI sebagai upaya preventif terhadap Covid-19.
Edukasi Bahan Kimia Berbahaya untuk Pengawetan Ikan serta Pelatihan Pembuatan Ikan Asin Menggunakan Bahan yang Aman Putri, Astrid Kusuma; Kresnamurti, Angelica; Nailufa, Yuyun; Rakhma, Dita Nurlita; Izazi, Farizah
PARAHITA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/parahita.v4i1.97

Abstract

Medokan Ayu di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur merupakan kelurahan penghasil ikan bandeng yang diperoleh dari tambak warga. Kelurahan tersebut mengelola ikan bandeng dimulai dari penjualan hasil tambak hingga pemasaran hasil olahannya, namun belum memiliki produk olahan ikan asin. Griya Amerta Regency, perumahan di Kelurahan Medokan Ayu, sebagian besar warganya mempunyai usaha mikro kecil dan menengah. Masyarakat ini terbuka dengan informasi dan pendampingan dari perguruan tinggi yang berorientasi kepada pembuatan produk yang baik dan sehat yang dapat meningkatkan pendapatan dalam berjualan. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan: (1) Pembuatan power point dan leaflet tentang edukasi bahan kimia berbahaya untuk pengawetan ikan serta cara pembuatan ikan asin yang aman; (2) Penyuluhan kepada warga; dan (3) Pelatihan pembuatan ikan asin menggunakan media video tutorial. Pelatihan ini diharapkan dapat membentuk kemandirian masyarakat dalam mengolah ikan segar menjadi produk ikan asin sehingga dapat memperpanjang umur simpan ikan hasil tangkapan. Kegiatan ini melibatkan warga Griya Amerta Regency berjumlah 36 orang warga dengan persentase terbesar adalah ibu rumah tangga yang memiliki usaha sampingan berjualan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan warga tentang bahan kimia berbahaya untuk pengawetan ikan serta cara pembuatan ikan asin menggunakan bahan yang aman.