Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

ANALISIS NILAI SOSIAL TRADISI LEFA DALAM NOVEL LAMAFA KARYA FINCE BATAONA Ruing, Maria Septiani; Wissang, Imelda Oliva; Lemba, Vinsensius Crispinus
Jurnal Education and Development Vol 13 No 3 (2025): Vol 13 No 3 September 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v13i3.7483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis nilai sosial tradisi Lefa dalam novel Lamafa karya Fince Bataona.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif desktiptif dengan pendekatan sosiologi sastra. Tradisi Lefa menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Lamalera.Tradisi Lefa sebagai warisan budaya. Berdasarkan hasil analisis terhadap novel Lamafa karya Fince Bataona, dapat disimpulkan bahwa terdapat nilai-nilai sosial, yakni nilai social berkaitan dengan kebersamaan, pendidikan, gotong royong, budaya, dan religius.
PENINGKATAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN MEDIA SCRAPBOOK KELAS X SMA NEGERI 1 DEMON PAGONG Sogen, Pankrasius Muhala; Wissang, Imelda Oliva; Pande, Rikardus
Jurnal Education and Development Vol 13 No 3 (2025): Vol 13 No 3 September 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v13i3.7486

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas SMA Negeri 1 Demon Pagong tahun ajaran 2024/2025 dengan mengunakan media Scrapbook. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan metode penelitian kualitatif dan kuantutatif. Metode kualitatif digunakan untuk memahami peroses pemahaman dan metode kuantitatif digunakan unntuk mengukur hasil belajar siswa. Kombinasi dari kedua metode tersebut adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang peroses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Demon Pagong yang berjumlah 20 siswa. Data dikumpul melelui observasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengunaan media Scrapbook dapat meningkatkan kemampuan menulis teks laporan observasi siswa. Hal ini ditunjukan dengan presentase sebesar 17,35%. Peningkatan ini terlihat dari peningkatkan nilai rata-rata siswa dari siklus l ke siklus ll. Penelitian ini menyimpulkan bahwa media Srapbook dapat menjadi alternatif yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis teks laporan hasilobservasi siswa.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW DI KELAS X SMA NEGERI 1 ADONARA TENGAH Weran, Elisabet Diniana Danu; Lawet, Pilipus Wai; Wissang, Imelda Oliva
Jurnal Education and Development Vol 13 No 3 (2025): Vol 13 No 3 September 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v13i3.7487

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas X SMA Negeri 1 Adonara Tengah, melalui penerapan metode pembelajaran tipe jigsaw. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes unjuk kerja keteramilan berbicara, yang dianalisis secara kuantitatif dan kualitati. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode jigsaw mampu meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Rata-rata nilai siswa meningkat dari 56,73 pada siklus I menjadi 85,94 pada siklus II. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh aspek penilaian keterampilan berbicara, termasuk pelafalan, intonasi, diksi, sikap tenang dan wajar, gerak dan mimik, volume suara, kelancaran, serta penguasaan topik. Dengan demikian, penerapan metode jigsaw efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
PENDIDIKAN KARAKTER GERAK TARI LUSI LERANG DI DESA RIANGBARING KECAMATAN ILE BURA Wolor, Theresia Lelu; Wissang, Imelda Oliva; Keban, Sirilus Karolus Keroponama
Jurnal Education and Development Vol 13 No 3 (2025): Vol 13 No 3 September 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v13i3.7489

Abstract

Artikel ini membahas tentang pendidikan karakter yang tercermin dalam gerak tari Lusi Lerang di Desa Riangbaring, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tari tardisonal ini bukan hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga sarana pembentukan karakter positif bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pendidikan karakter yang tercermin dalam gerak tari Lusi Lerang di Desa Riangbaring, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif jenis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerak tari Lusi Lerang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter seperti karakter kedisiplinan, karakter tanggung jawab, karakter kerja sama, karakter cinta budaya dan tanah air, karakter penghormatan, dan karakter percaya diri.
ANALISIS MAKNA UKIRAN YANG TERDAPAT PADA KORKE DI DESA RIANGKOTEK KECAMATAN LEWOLEMA Koten, Kristina Jenifo Nero; Leu, Yohakim Yolanda Mario; Wissang, Imelda Oliva
Jurnal Education and Development Vol 13 No 3 (2025): Vol 13 No 3 September 2025
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/ed.v13i3.7546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna ukiran yang terdapat pada bangunan Korke, dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce, yang mencakup konsep ikon, indeks, dan simbol. Metode yang digunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian analisis makna ukiran yang terdapat pada korke di desa Riangkotek kecamatan Lewolema disimpulkan sebagai berikut (1) Ukiran buaya pada bumbung Korke memiliki makna perlindungan dalam perjalanan laut, sebagai simbol sakral, (2) Ukiran perahu atau tena memiliki makna sebagai petunjuk terhadap peristiwa pelayaran. Sebagai simbol, perjalanan hidup, perpindahan, harapan, dan keselamatan, dan kelangsungan hidup masyarakat, (3) Ukiran ayam memiliki makna interaksi, penanda waktu, pergantian, keteraturan hidup. Sebagai lambang kedisiplinan waktu dan hubungan sosial, (4) Ukiran belah ketupat memiliki makna keeratan hubungan manusia, alam, dan yang ilahi. Simbol kesuburan, pengorbanan, dan kehidupan, (5) Ukiran ular naga dan tokek memiliki makna kekuatan. Ular Naga merupakan simbol kekuatan, tokek melambangkan penyembuhan, kesehatan, dan keseimbangan antara manusia dan alam, (6). Ukiran ikan memiliki makna pemberian diri. Simbol persembahan, dan pengabdian kepada Sang Pencipta (Nogo Ema), serta penghargaan terhadap laut sebagai sumber rezeki, (7) Ukiran parang memiliki makna keberanian, perlindungan, dan kekuatan. Lambang kesiapan melindungi keluarga serta semangat bekerja untuk bertahan hidup, dan (8) Ukiran burung elang memiliki makna pelepasan, pembebasan. Lambang transformasi spiritual
MENENTUKAN TEMA DALAM CERITA Wissang, Imelda Oliva; Bala, Alexander
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i2.27314

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan kegiatan menentukan tema dalam cerita yang dilaksanakan bersama musayarawah guru mata pelajaran bahasa Indonesia tingkat SMA sekabupaten Ngada. Tema sebaai ide dasar cerita merupakan nsur penting dalam sebuah cerita pendek. Kegiatan menentukan tema dalam cerita menggunakan metode langsung, yakni service learning relevan dengan Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) dalam bidang pendidikan. Hasil yang diperoleh dapat diketahui dari kegiatan, diskusi menentukan tema cerpen yang disiapkan dengan mengikuti langkah-langkahnya. Kegiatan ini berdampak positif pada minat, kreativitas, sikap kritis para guru yang akan diteruskan kepada siswa dalam pembelajaran di kelas.
Pendampingan Menulis Cerita Fabel Berbasis Kearifan Budaya Lamaholot di SMPS Ratu Damai, Flores Timur: Assistance in Writing Fables Based on Lamaholot Cultural Wisdom at SMPS Ratu Damai, East Flores Wissang, Imelda Oliva; Pande, Rikardus; Deta, Bernadete
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol. 4 No. 2 (2023): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v4i2.2771

Abstract

Assistance in writing fairy tales for students at school is very important. Fairy tales are stories from the animal world that aim to entertain as well as a medium of moral education. Fable writing skills can only be achieved through directed, guided, and continuous practice in learning literature where students can translate their ideas, creative thoughts, and feelings into written language. This assistance aims to explain the implementation of the Lamaholot culture-based fable story writing activity with image media to the students of Ratu Damai class. The method used is the KKN method which directly assists students in writing fables using media images with implementation stages, including (1) the pre-implementation stage, (2) the analysis stage, (3) the training stage, (4) the mentoring stage, and (5) evaluation stage. This stage of activity is adjusted to the structure of the fable story which includes orientation, complication, resolution, and coda. Through fable writing assistance using image media, students can write fables which can be seen from the work in the form of fables written with imagination, high creativity, and interesting titles and moral messages conveyed regarding Lamaholot's cultural wisdom towards the marine environment. This guided activity can monitor students' interest and creativity in writing fables based on a given theme.
Gaya Bahasa dan Makna Semantik Pada Iklan Minuman di Televisi Ola Latan, Rifaldo Yosephine; Wissang, Imelda Oliva; Karoponama Keban, Sirilus Karolus
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v6i2.5442

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang gaya bahasa dan makna semantik yang terkandung dalam iklan minuman di televisi. Bahasa periklanan sebagai elemen persuasif menggunakan gaya linguistik dan bertujuan mendorong orang lain agar menggunakan produk atau layanan yang disediakan. Teori yang digunakan pada penelitian iklan ini adalah teori semantik dengan metode penelitian ini adalah kualitatif menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada iklan minuman di saluran televisi terdapat gaya bahasa dan makna semantik, yakni (1) gaya bahasa hiperbola, (2) gaya metafora, dan (3) gaya bahasa personifikasi. Makna semantik yang terkandung dalam gaya bahasa pada iklan minuman di televisi ini, yakni (1) makna denotatif, dan (2) makna konotatif. Kata kunci: gaya bahasa, makna semantik, iklan. Abstract This research aims to describe the language style and semantic meaning contained in beverage advertisements on television. Advertising language as a persuasive element uses linguistic style and aims to encourage other people to use the products or services provided. The theory used in this advertising research is semantic theory with this research method being qualitative using descriptive qualitative methods. The results of this research show that in drink advertisements on television channels there are language styles and semantic meanings, namely (1) hyperbolic language style, (2) metaphorical style, and (3) personification language style. The semantic meaning contained in the language style in this drink advertisement on television, namely (1) denotative meaning, and (2) connotative meaning. Keywords: language style, semantic meaning, advertising
Analisis Nilai Moral Dalam Novel Perempuan Dari Lembah Mutis Karya Meza E. Pollundou Klobong, Maria Selvia; Wissang, Imelda Oliva; Lawet, Pilipus Wai
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v6i2.5444

Abstract

ABSTRAK Tujuan penenlitian ini untuk mendeskripsikan wujud dan fungsi nilai moral dalam novel Perempuan dari Lembah Mutis karya karya Mezra E. Pellondou. Teori yang digunakan adalah sosiologi sastra. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa novel Perempuan dari Lembah Mutis karya karya Mezra E. Pellondou memiliki wujud dan fungsi nilai moral, (1) nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri. a) perjuangan tokoh utama dengan fungsi nilai moral b) Penghargaan terhadap diri, c) memiliki impian, d) pengembangan diri, e) ketekuan, f) keberanian, g) komitmen, h) kebahagiaan, dan i) penyesalan, (2) Nilai moral yang berhubungan dengan sesama manusia. a) empati, b) Kerja sama, c) kepeduliaan, d) penghargaan, e) Pemberdayaan, f) Penyesalan, dan g) Kesetiaan, (3) Nilai moral yang berhubungan dengan Tuhan. a) Rasa Syukur, b) Kepercayaan, c) Pengakuan akan kuasa Tuhan, d) Permohonan, dan e) Pengabdian, (4) Nilai moral yang berhubungan dengan lingkungan. a) Tanggung jawab, b) kesadaran, dan c) kepeduliaan. Kata Kunci: nilai, moral, novel, sosiologi sastra. ABSTRACT The purpose of this research is to describe the form and function of moral values in the novel Women from the Lembah Mutis by Mezra E. Pellondou. The theory used is literary sociology. The research method used is qualitative descriptive. Based on the results of data analysis, it was concluded that the novel Women from the Lembah Mutis by Mezra E. Pellondou has the form and function of moral values, (1) the moral value of human relationships with oneself. a) the struggle of the main character with the function of moral values b) Respect for oneself, c) having dreams, d) self-development, e) perseverance, f) courage, g) commitment, h) happiness, and i) regret, (2) moral values related to fellow human beings. a) empathy, b) cooperation, c) caring, d) appreciation, e) empowerment, f) regret, and g) loyalty, (3) moral values related to God. a) Gratitude, b) Trust, c) Recognition of God's power, d) Petition, and e) Service, (4) Moral values related to the environment. a) Responsibility, b) awareness, and c) care. Keywords: values, morals, novels, literary sociology
Makna Pesan Ekologis Dalam Pentas Tuno Wujo Zaini, Zaini; Wissang, Imelda Oliva; K.Keban, Sirilus Karolus
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v6i2.5484

Abstract

Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah makna pesan ekologis dalam pentas Tuno Wujo? Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan makna pesan ekologis dalam pentas Tuno Wujo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini nara sumber, video pementasan, teks teater Tuno Wujo. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat makna pesan ekologis dalam pementasan Tuno Wujo, yakni ( 1) menjaga relasi dengan Tuhan melalui ketekunan dan setia, moral yang tinggi, berjuang dan bekerja keras selalu bersyukur atas setiap pemberian Tuhan dalam alam semesta ini, (2) menjaga relasi dengan sesama terbuka, saling mendengarkan, saling membantu, selalu semangat dan penuh harapan, seperti alam yang selalu memberi harapan, memberi tanda, mengingatkan manusia dalam menata kehidupannya, (3) menjaga relasi dengan alam lingkungan dengan sikap berani, berjuang, dan berkorban, (4) menjaga relasi dengan diri dengan memiliki keterbukaan dan ketulusan, dan (5) menjaga relasi dengan adat budaya dengan penuh tanggung jawab, kerja keras, korban, cinta budaya. Kata kunci: makna, pesan, ekologi, pentas