Latar belakang: Artificial Intelligence (AI) semakin banyak diterapkan dalam pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien dan efisiensi praktik keperawatan. Implementasi AI dalam konteks keperawatan juga diterapkan dalam dunia pendidikan. Namun masih memerlukan kajian komprehensif untuk memahami jenis AI dan penerimaannya pada mahasiswa keperawatan. Tujuan: Mengidentifikasi dan menganalisis penerapan AI dalam praktik pendidikan keperawatan, termasuk penerimaan, sikap dan perilaku mahasiswa. Metode: Tinjauan sistematis mengikuti pedoman PRISMA 2020. Pencarian literatur dilakukan pada basis data Scopus dan PubMed yang dipublikasikan antara 2018-2025. Kriteria inklusi meliputi studi yang meneliti penerapan AI dalam praktik pendidikan keperawatan. Skrining dilakukan secara bertahap pada judul/abstrak dan full-text. Data diekstraksi menggunakan form terstruktur dan dianalisis secara naratif. Protokol tinjauan ini telah terdaftar di PROSPERO (CRD420251135389).Hasil: Dari 479 artikel yang diidentifikasi, sebanyak 9 artikel memenuhi kriteria inklusi. Tiga tema utama penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam keperawatan ditemukan, yaitu (1) Mahasiswa keperawatan mayoritas menerima keberadaan AI. Namun sumber daya pengajar perlu ditingkatkan; (2) Sikap mahasiswa sangat positif terhadap keberadaan AI dan pembelajaran terkait AI; dan (3) Mahasiswa keperawatan mayoritas tidak menganggap AI sebagai ancaman atau pengganti asuhan keperawatan, asalkan diimbangi dengan kemampuan mengoperasikannya. Simpulan: Penerapan AI dalam pelayanan kesehatan merupakan isu kesehatan yang penting. Studi ini menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki sikap positif terhadap AI secara keseluruhan. Karena kurangnya pengetahuan ini, terdapat kebutuhan untuk memasukkan AI ke dalam kurikulum mahasiswa atau menambah pelatihan yang relevan.