Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KONTRIBUSI HIGIENITAS BOTOL SUSU DAN SUMBER AIR TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS KENALI BESAR KOTA JAMBI Darmawan, Armaidi; Kusdiyah, Erny; Mulyadi, Deri; Herlambang, Herlambang; Aurora, Wahyu Indah Dewi; Harahap, Asro Hayani; Moniga, Agra Farellio
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 10 No. 2 (2022): Special Issues: Jambi Medical And Health Sciences International Conference (JA
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.713 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Diarrhea contributed to 8.8% of the average death per 1000 births as a cause of child mortality in children under 5 years old in the Southeast Asian region in 2016. This disease is influenced by many factors, including hygiene and sanitation of eating and drinking utensils. As many as 75% of infants in developing countries are bottle fed, but the contribution of hygiene and water sources is unknown. Objective: This study aims to determine the relationship between feeding bottle hygiene and water sources with the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months in the work area of Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi on 2020. Methods: This study is an analytical observation survey with a Case Control approach. This study uses the help of a questionnaire that has been tested for validity and reliability. A total of 80 samples were involved in this study. Results: Factors that influence the relationship between feeding bottle hygiene and diarrhea are how to wash bottles, use of soap, use of special brushes, sterilization of milk bottles, storage of milk bottles and based on the use of water sources where more respondents used water that was not refilled as many as 55 people (68.8 %). The physical quality of the water used by the respondents was cloudy as many as 18 samples (22.5%) and smelly as many as 4 samples (5.0%). The bacteriological quality of the water used by the respondents was positive for Lactose Broth (LB) as many as 33 samples (41.3%) and the positive for Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB) were 29 samples (36.3%). Conclusion: The researcher concluded that the use of soap and how to store milk bottles and water sources were the causes of diarrhea in toddlers. It is hoped that this research can be a recommendation for regional policy makers to pay attention, especially to the water sources used. Keywords: diarrhea, toddlers, feeding bottle hygiene, water sources ABSTRAK Latar belakang: Diare berkontribusi terhadap 8,8 % dari rata-rata kematian per 1000 kelahiran sebagai penyebab kematian anak pada balita dibawah 5 tahun di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2016. Penyakit ini dipengaruhi banyak faktor, termasuk higienitas dan sanitasi alat makan-minum. Sebanyak 75% bayi di negara berkembang mendapatkan susu botol, namun kontribusi higienitas dan sumber air belum diketahui. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan higienitas botol susu dan sumber air dengan kejadian diare pada anak usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi tahun 2020. Metode: Penelitian ini adalah survei yang bersifat observasi analitik dengan pendekatan Case Control. Penelitian ini menggunakan bantuan kuesioner yang telah di uji validitas dan realibilitas. Sebanyak 80 sampel terlibat dalam penelitian ini. Hasil: Faktor yang mempengaruhi hubungan higienitas botol susu dengan kejadian diare yaitu berupa cara mencuci botol, penggunaan sabun, penggunaan sikat khusus, cara sterilisasi botol susu, penyimpanan botol susu, serta berdasarkan penggunaan sumber air dimana lebih banyak responden menggunakan air yang bukan isi ulang yaitu sebanyak 55 orang (68,8 %). Kualitas fisik air yang digunakan responden yaitu keruh sebanyak 18 sampel (22,5 %) dan berbau sebanyak 4 sampel (5,0 %). Kualitas bakteriologis air yang digunakan responden bersifat positif Lactose Broth (LB) sebanyak 33 sampel (41,3 %) dan yang positif Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB) sebanyak 29 sampel (36,3 %). Kesimpulan: Peneliti menyimpulkan bahwa terdapat bahwa pengunaan sabun dan cara penyimpanan botol susu serta sumber air merupakan penyebab diare pada balita. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi rekomendasi pengambilan kebijakan daerah untuk memperhatikan terutama sumber air yang digunakan. Kata kunci: diare, balita, higienitas botol susu, sumber air
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH SEBAGAI DETEKSI OSTEOPOROSIS PADA WANITA USIA 40-60 TAHUN DI KOTA JAMBI Aurora, Wahyu Indah Dewi; Kusdiyah, Erny; Mulyadi, Deri
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 10 No. 2 (2022): Special Issues: Jambi Medical And Health Sciences International Conference (JA
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.57 KB)

Abstract

ABSTRACT Background The number of women over the age of 40 years experiencing menopause is increasing. According to data released by the WHO in 2014 which said that by 2030 the number of women worldwide and will enter menopause could reach 1.2 billion. In Indonesia in 2025 it is estimated that there will be 60 million menopausal women. This condition is a risk factor for osteoporosis. In addition to naturally due to menopause, there are other factors that influence, namely Body Mass Index (BMI) and calcium levels in the blood. The purpose of this study was to determine the relationship between body mass index and blood calcium levels as the detection of osteoporosis in women aged 40-60 years in Jambii City. Methods This research is a quantitative research method (sequential explanatory design) with a cross sectional method. The sample is 60, with data analysis using univariate and bivariate analysis. Results: There is a significant relationship between Body Mass Index and Calcium Levels in the blood with 95% CI 0.035-0.566, the Prevalence Ratio (PR) obtained is 1.77 Conclusion: interpretation of high body mass index or obesity risk to have low blood calcium levels by 1.7 times compared to people who have a normal body mass index. Key words : Osteoporosis, Blood calcium, Body Mass Index (BMI) ABSTRAK Latar Belakang Jumlah wanita lebih dari usia 40 tahun mengalami menopause semakin meningkat. Menurut data yang dikeluarkan oleh WHO tahun 2014 yang mengatakan bahwa pada tahun 2030 jumlah perempuan di seluruh dunia dan akan memasuki masa menopause bisa mencapai 1,2 miliar. Di Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan akan dada 60 juta perempuan menopause. Kondisi ini menjadi faktor risiko untuk terjadinya osteoporosis. Selain secara alami karena menopause, ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi yaitu adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) dan kadar kalsium pada darah. Tujuan untuk hubungan antara indeks massa tubuh dan kadar kalsium dalam darah sebagai deteksi osteoporosis pada wanita usia 40-60 tahun di Kota Jambii. Metode Penelitian ini merupakan penelitian metode kuantitatif (sequential explanatory design) dengan metode cross sectional. Sampel sebanyak 60, dengan analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: Ada hubungan yang signifkan antara Indeks Massa Tubuh dan Kadar Kalsium dalam darah dengan 95% CI 0,035-0,566, Prevalens Ratio (PR) yang didapatkan adalah 1,77 Kesimpulan interpretasi Indeks Massa Tubuh yang tinggi atau kegemukan berisiko untuk memiliki kadar Kalsium Darah yang rendah sebesar 1,7 kali dibandingkan dengan orang yang memiliki Indeks Massa Tubuh yang Normal. Kata kunci : Osteoporosis, Kalsium darah, Indeks Massa Tubuh (IMT)
Workshop/Pelatihan Pemilahan Dan Pemanfaatan Sampah Organik - Non Organik Di Lingkungan Perumahan Aurora, Wahyu Indah Dewi; Maria, Ima; Kusdiyah, Erny; Darmawan, Armaidi; Nuriyah, Nuriyah; Mulyadi, Deri
Scientific Of Environmental Health and Diseases (e-SEHAD) Vol. 4 No. 1 (2024): Electronic Journal Scientific of Environmental Health And Diseases
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/esehad.v4i2.36265

Abstract

Pendahuluan: Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Tujuan dari pelatihan ini adalah melatih masyarakat untuk dapat mengidentifikasi sampah organic dan anorganik dan melatih masyarakat untuk dapat memanfaatkan sampah organic dan anorganik menjadi sesuatu yang dapat digunakan kembali. Metode: Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan workshop/pelatihan mengidentifikasi sampah organic dan anorganik. Kegiatan ini. dilaksanakan pada hari Selasa, 02 Agustus 2022 bertempat di Puskesmas Paal X Kota Jambi. Pelatihan dihadiri oleh 50 peserta masyarakat sekitar yang diajarkan bagaimana cara Pemilahan Dan Pemanfaatan Sampah Organik - Non Organik di rumah.. Hasil: Cara pembuatan ,asukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan sampah organik. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya. Masukkan sampah organik yang telah dicampur arang sekam(optional) dan kapur pertanian ke dalam wadah. Pastikan sampah disimpan secara merata, siram dengan air yang telah bercampur EM4. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu Kesimpulan: Sampah yang dapat mencegah terkena penyakit-penyakit berbasis lingkungan, mencegah terjadinya banjir, meningkatkan ekonomi, dll. Salah satunya dengan mendaur ulang menjadi pupuk kompos. Katakunci: Sampah organic, sampah anorganik
Capacity Building Osis dan Ormawa Sebagai Model Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkotika di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh Jaya, Mulia; Mulyadi, Deri; Epriadi, Dedi; Raharja, Ifan Fauzany
Jurnal Politik dan Pemerintahan Daerah Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jppd.v6i1.149

Abstract

Dalam penelitian ini digunakan teknik penentuan informan sebagai berikut: Sampling yang disengaja. Purposive sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel sumber data berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti kemungkinan besar orang tersebut paling tahu apa yang kita harapkan dalam penelitian, atau mungkin dialah yang berwenang agar penelitian lebih mudah dilakukan. Untuk mengenal subjek yang sedang dipelajari. Lima informan dipilih untuk penelitian ini. Tujuan penelitian ini, untuk menjelaskan bagaimana Capacity building Osis dan Ormawa sebagai model pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika Di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dilaksanakan. Kemudian faktor apa yang mempengaruhi Capacity building Osis dan Ormawa sebagai model pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika Di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Capacity Building Osis Dan Ormawa Sebagai Model Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkotika Di Kabupaten Kerinci dapat dilakukan melalui pelatihan dan edukasi, Kerjasama dengan Lembaga Terkait, Kegiatan Positif dan Alternatif, Pengawasan dan Pendampingan, Kampanye Kesadaran dan konseling. Faktor yang mempengaruhi Capacity Building Osis Dan Ormawa Sebagai Model Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkotika Di Kabupaten Kerinci adalah Kepemimpinan, Sumber Daya Manusia, Struktur Organisasi, Sistem dan Proses, Budaya Organisasi, Sumber Daya Finansial, Teknologi, Jaringan dan Kemitraan, Kebijakan dan Regulasi, Pengawasan dan Evaluasi.
PATIENT'S PERCEPTION OF HIP AND KNEE OSTEOARTHRITIS IN A HOSPITAL IN JAMBI CITY Humaryanto, Humaryanto; Iskandar, Mirna; Simanjuntak, Patrick William Gading; Justitia, Budi; Mulyadi, Deri
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 8 No. 1 (2025): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Osteoarthritis (OA) is a degenerative joint disease, primarily affecting the elderly, and is classified into primary OA (with no specific cause) and secondary OA (caused by other diseases or conditions). Although it cannot be cured, appropriate management can control the symptoms and prevent disease progression. This study aims to assess the perception and knowledge of hip and knee OA patients in Jambi City using the Osteoarthritis Knowledge Scale (OAKS) instrument. Data were obtained from 87 patients at Kambang General Hospital: 54 filled out the Knee OAKS and 33 for Hip OAKS. The results showed that patients' understanding of general knowledge about OA was high (84%), but knowledge related to prevention was significantly lower (44%). Knowledge regarding treatment and symptom management was moderate (68.2%), and understanding of healthy lifestyle behaviors was 53%. These findings indicate a significant gap in patient knowledge, particularly regarding preventive measures and lifestyle modifications. Therefore, targeted educational interventions are crucial to improve patient understanding, enhance self-management, and ultimately achieve better clinical outcomes in managing OA. Keywords: Osteoarthritis, Patient Knowledge, OAKS, Health Education, Perception