Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pembentukan Kader Sebaya untuk Optimalisasi Kesehatan Seksual Reproduksi Remaja Menyongsong Indonesia Emas : kader sebaya Susiarno, Hadi; Dhamayanti, Meita; Vasra, Elita; Saleha, Nurmukaromatis; Niu, Flora; Thimoty, James
DHARMA RAFLESIA Vol 22 No 1 (2024): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v22i1.34981

Abstract

Masa remaja merupakan masa yang dapat dikategorikan pada tingkat yang memiliki banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri ataupun lingkungan. Pendidikan kesehatan secara holistik sangat diperlukan pada masa remaja yang mengalami pertumbuhan untuk menjadi manusia yang lebih baik dalam segi kesehatannya. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah mengoptimalkan kesehatan remaja melalui literasi kesehatan secara holistik. Pelaksanaan kegiatan mengacu pada pelaksanaan posyandu remaja sesuai pedoman di Kementerian Kesehatan RI. Sasaran kegiatan adalah Remaja usia 10-19 tahun. Dalam meningkatkan literasi kesehatan remaja maka media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah E-booklet yang disusun oleh tim sebagai luaran. Selain itu diadakan pelatihan kader remaja dengan harapan kegiatan: Inhouse training dalam upaya pemberdayaan remaja selanjutnya dapat diteruskan ke depannya oleh kader remaja yang merupakan persebaya remaja di lingkungannya sendiri.
Factors Associated with Stunting Incidents in Toddlers Anita, Sari; Novita, Nesi; Vasra, Elita
Journal of Maternal and Child Health Sciences (JMCHS) Vol 3 No 1 (2023): Journal of Maternal and Child Health Sciences (JMCHS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/maternalandchild.v3i1.1671

Abstract

Stunting under five is a condition of failure to thrive in children under 5 years old due to chronic malnutrition and recurrent infectious diseases, especially in the first 1,000 days of life. Stunting arises as a result of malnutrition which has accumulated over a long period of time so that its physical manifestations will be more visible at the age of 24–59 months. Based on the framework of the causes of nutritional problems "The Conceptual Framework of the Determinants of Child Undernutrition" and "The Underlying Drivers of Malnutrition", prevention of stunting must focus on addressing the root causes of nutritional problems, both directly and indirectly. Purpose: To find out the situational analysis of stunting that occurs in toddlers at the Pembina Health Center in 2023. Method: This is a qualitative study, the sampling technique is purposive sampling, with criteria set by the researcher. This study used key informants, namely child health functional doctors and nutrition officers, as well as the main informants, namely 4 mothers who had stunted toddlers. Results: Obtained an overview of the situation of stunting in toddlers at the Pembina Health Center in 2023. Conclusion: All the main informants from stunting toddlers had low education, most of the informants had a history of infectious diseases, there were 2 informants who had a history of exclusive breastfeeding and 2 non-exclusive breastfeeding informants, there were informants who gave MP ASI at the age of 6 months, some were not right, income level The families of all informants were low, some parenting styles were supportive and some were not supportive, some were good and some bad care for mothers during pregnancy.
Pengaruh Upright Position terhadap Lama Persalinan Kala 1 Fase Aktif Sumastri, Heni; Rahmaninda, Dwiana AS; Vasra, Elita; Hendawati, Hendawati
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 18 No 2 (2023): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v18i2.1797

Abstract

Background: Prolonged labor in the active phase of first stage increase discomfort on birthing mother, including experience more pain, anxiety, and fatigue. The discomfort during labor can be decreased by doing a birthing position. This study aims to determine the effect of upright position on the length of labor in the active phase of first stage. Methods: The study used a quasi-experimental posttest only design with control group. A total of thirty birthing mothers in the active phase of first stage became the subject of the study. Subjects were grouped into two: the upright position group (n=15) and the control group (n=15). The upright position group regularly performed an upright position, including squatting and standing during the active phase of first stage labor. The control group was not directed to perform the upright position. The length of labor in the active phase of first stage between two groups was compared when the cervical dilatation reached 10 cm (complete cervical dilatation). Results: Upright position significantly affected the length of labor in the active phase of first stage, p-value=0,009 (<0,05). There were twelve subjects (80%) of upright position group experienced the length of labor in the active phase of first stage less than six hours (fast category). Meanwhile, in the control group, there were only three subjects experienced the length of labor in the active phase of first stage in fast category. Conclusion: The upright position performed by birthing mother has a posiive effect, namely accelerate the duration of labor in the active phase of first stage. Keywords : Upright Position, Length of Labor, The Active Phase of First Stage Labor.
PENGARUH TERAPI NYERI NON INVASIFPADA IBU POSTPARTUM BERDASARKAN EVIDACE BASED TERHADAP INTENSITAS NYERI DI BPM KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 VASRA, ELITA; SUPRIDA, SUPRIDA; SUKARNI, DIAH; HENDAWATI, HENDAWATI
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 12 No 2 (2017): JPP Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Nyeri dapat dirasakan pada berbagai macam tingkatan mulai dari nyeri ringan-sedang sampai nyeri berat. Tingkatan nyeri yang dirasakan pasien post partum tergantung dari banyaknya sumber penyebab nyeri, toleransi pasien terhadap nyeri, dan faktor psikologis dan lingkungan Tujuan Penelitian untuk menemukan pengaruh terapi non invasif sesuai evidance based terhadap intensitas nyeri pada ibu postpartum di BPM Kota Palembang tahun 2017. Desain penelitian adalah eksperimen semu (quasi experiment). Jumlah sampel sebanyak 32 orang. Dengan masing-masing kelompok berjumlah 16 orang. Tempat penelitian di BPM Limarini dan Husniyati Palembang. Hasil Penelitian: umur ibu postpartum risiko tinggi 46,9 % (15 orang) dan rendah 53,1 % (17 orang) dan paritas tinggi 59,4 % (19 orang) dan paritas rendah 40,6% (13 orang), hasil uji Chi-square umur mempunyai hubungan terhadap intensitas nyeri (p value 0,016 < á = 0,05) dan paritas tidak mempunyai hubungan terhadap intersintas nyeri (p value 0,095<á=0,05). Intesistas nyeri ibu sebelum intervensi: sedang 71,9% (23 orang) dan berat dapat dikontrol 28,1% (9 orang). Intensitas nyeri ibu postpartum sesudah dilakukan intervensi adalah : tidak nyeri 18,8% (6 orang), ringan 65,6% (21 orang) dan sedang 15,6% (5 orang). Rata-rata intensitas nyeri sesudah intervensi 1,97 dengan SD 0,595 sedangkan sebelum 3,28 dengan SD 0,497. Hasil uji statistik didapatkan p–value 0,000 pada alpha 5% terlihat ada perbedaan yang signifikan rata-rata intensitas nyeri. Kesimpulan: Masase bertujuan untuk menstimulasi produksi endhorpin dan dinorpin yang memblokade transmisi nyeri melalui system control desenden. Sedangkan interaksi bayi merupakan media distraksi untuk mendominasi impuls yang masuk dalam system Manajemen Nyeri Non Invasive pada Ibu PostPartum (Nikmatur Rohmah) control asenden sehingga dapat menutup pintu gerbang penghantar nyeri.
Lawan COVID-19 Melalui Pendidikan Kesehatan dan Penerapan Protokol Kesehatan Masyarakat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Kabupaten Banyuasin Marlina, Dewi; Fadly, Fadly; Vasra, Elita; Mardiana, Mardiana; Basra, Itail Husna
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v4i2.1381

Abstract

Covid-19 berhasil mengubah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di jalan, dan dimanapun. Kita dibuatnya seakan tak berdaya, karena gerak langkah kita dibatasi dengan adanya Covid-19, sehingga membuat kita tidak produktif yang berdampak pada masalah ekonomi keluarga, masyarakat, daerah dan negara. Pada Adaptasi Kebiasaan Baru merupakan tindakan atau perilaku yang dilakukan oleh masyarakat dan semua institusi yang ada di wilayah tersebut untuk melakukan pola harian atau pola kerja atau pola hidup baru yang berbeda dengan sebelumnya. Tujuan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat pentingnya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan serta mampu mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada di masyarakat Desa Pulau Harapan Sembawa Kabupaten Banyuasin. Pendidikan kesehatan yang dilakukan berupa ceramah, tanya jawab, pemutaran video dan edukasi. Penerimaan masyarakat dapat terlihat dari antusiasme mengikuti kegiatan hingga akhir. Hasil Pendidikan kesehatan pada Desa Pulau Harapan Sembawa Kabupaten Banyuasin yaitu terwujudnya peningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta membantu masyarakat beradaptasi di era adaptasi kebiasaan baru.