Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OPERASIONAL (SIMOP) DENGAN METODE HOT-FIT DI RUMAH SAKIT PELABUHAN JAKARTA Nadia Sintia; Siswati, Siswati; Indawati, Laela; Yulia, Noor
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.35060

Abstract

Evaluasi rekam medis elektronik adalah suatu usaha untuk mengetahui kondisi terhadap penyelenggaraan RME. Sistem yang digunakan di Rumah Sakit Pelabuhan adalah Sistem Informasi Manajamen Operasional (SIMOP). faktor yang masih menjadi penghambat SIMOP di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta, yaitu dibagian SIMOP memiliki fitur-fitur yang banyak pilihan namun tampilannya terlalu kecil sehingga menjadi kendala petugas untuk menginputnya kemudian pada sistem SIMOP yang digunakan terkadang down. Dampak dari down yaitu Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dan petugas melakukan pekerjaan dua kali atau mengisi secara manual. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran mengenai evaluasi sistem informasi manajemen operasional (SIMOP) di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Desain penelitian ini menggunakan metode HOT-FIT dengan pendekatan kuantitatif, dengan populasi sebanyak 179 orang, sampel pada penelitian ini sebanyak 64 orang, dengan menggunakan teknik random sampling, variabel penelitian menggunakan variabel dependen dan independen, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket, dan teknik analisis data penelitian ini Skala Likert. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa dari aspek human 44 responden (69%) menyatakan baik dan 20 responden (31%) menyatakan tidak baik. Dari aspek organization 38 responden (59%) menyatakan baik dan 26 responden (41%) menyatakan tidak baik. Dari aspek technology 33 responden (52%) menyatakan baik dan 31 responden (48%) menyatakan tidak baik. Dari aspek net-benefit 40 responden (62,5%) menyatakan baik dan 24 responden (37,5%) menyatakan tidak baik. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa SIMOP di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta secara umum telah memenuhi harapan pengguna dan dapat memberikan manfaat, meskipun masih ada hal yang masih perlu dilakukan perbaikan lebih lanjut terutama dalam aspek teknologi.
IDENTIFIKASI PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI KLINIK PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA SUKAPURA SUGIARTI, GITA; Putra, Daniel Happy; Yulia, Noor; Sonia, Dina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47604

Abstract

Kemajuan teknologi informasi yang cepat telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dibidang kesehatan dengan meningkatnya sistem rekam medis berbasis komputer. Dalam era kemajuan teknologi informasi, penerapan RME sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara awal terhadap staff dan kepala rekam medis mengatakan bahwa terdapat kendala yang biasa terjadi pada penggunaan RME diantaranya, seperti koneksi lambat dan down time sehingga menyebabkan petugas harus kembali bekerja secara manual. Dampak dari permasalah dapat menyebabkan kesulitan saat mengakses data pasien, dan menghambat efisiensi operasional dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyelenggaraanRME di Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura dengan mengggunakan Metode analisis kualitatif dengan metode deskritif. populasi dan sampel peneletian ini sebanyak 6 orang. menggunakan metode probability sampling, variabel yang digunakan yaitu independent dan dependent, dengan melakukan observasi dan wawancara. Teknik analisis data pada penelitian ini dianalisis secara kualitatif menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun penerapan rekam medis el ektronik telah membantu mempercepat pelayanan dan mempermudah proses pengelolaan data harian, terdapat masalah serius terkait jaringan dan server yang tidak stabil. Selain itu, rumah sakit belum memiliki SPO (Standar Operasional Prosedur) khusus untuk pengisian rekam medis elektronik, namun terdapat petunjuk teknis penggunaan aplikasi Zi-Care sehingga petugas menggunakan petunjuk tersebut sebagai pedomannya. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan rekam medis elektronik (RME) di Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura membantu mempercepat layanan dan pengelolaan data, tetapi masih terkendala oleh masalah jaringan, server yang tidak stabil, dan belum adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) khusus
EVALUASI PENGGUNAAN FORMULIR ELEKTRONIK DI IGD RSUP DR. SITANALA TANGERANG Sutarto, Mutia; Yulia, Noor; Dewi, Deasy Rosmala; Rumana, Nanda Aula
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48937

Abstract

Penggunaan formulir elektronik dalam sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) menjadi bagian penting dalam menunjang pelayanan instalasi gawat darurat (IGD), khususnya dalam mendukung dokumentasi rekam medis elektronik yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keakuratan pencatatan informasi pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan formulir elektronik di IGD RSUP dr. Sitanala Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam kepada informan yang terdiri dari petugas rekam medis, kepala ruangan IGD, perawat, dan dokter jaga. Instrumen yang digunakan berupa pedoman observasi dan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis. Variabel yang dikaji meliputi keberadaan SOP, pemanfaatan formulir, evaluasi petugas, dan kendala berdasarkan pendekatan 5M (man, material, machine, method, money). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulir elektronik telah tersedia dalam sistem, namun belum seluruhnya dimanfaatkan secara maksimal oleh petugas, sementara formulir EWS dan Edukasi Pasien belum tersedia dalam sistem. Evaluasi terhadap penggunaan menunjukkan bahwa formulir elektronik memudahkan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi, namun belum adanya SOP tertulis, keterbatasan fasilitas seperti perangkat komputer dan tablet, serta gangguan teknis sistem dan jaringan. Diperlukan penyusunan SOP, pelatihan rutin bagi petugas, penambahan infrastruktur penunjang, serta evaluasi berkala secara menyeluruh agar implementasi formulir elektronik di IGD berjalan optimal dan berkelanjutan.