Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALYSIS OF THE BUSINESS INCOME AND WELFARE LEVEL OF THE CATTLE FARMERS IN THE DISTRICT OF PAMEKASAN Widyananda, Cepryana Sathalica; Shamad, Zulfaini
JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif Vol 9 No 1 (2024): JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/agrosains.2024.9.1.13-22

Abstract

The income level of cattle farmers in Pamekasan Regency is still relatively low, so it is necessary to conduct research to determine the level of income and welfare of cattle farmers in Pamekasan Regency. The method used in this study is to use a simple random sampling technique of 60 farmers/respondents. The data obtained were tabulated and analyzed quantitatively and qualitatively (business income, household income and welfare level). The results showed that the highest annual income of cattle farmers in Pamekasan Regency was Rp185,750,000 and the lowest income was Rp3,020,000, so it can be said that the cattle business of all respondents experienced profits and the business was feasible with an R/C ratio > 1. The household income of farmers was Rp2,276,126 per month, categorized as a medium income group. The welfare level of cattle farmer households in Pamekasan Regency is 77% (46 people), the majority of which are categorized as prosperous.
Correlation of body size with body weight of Etawa crossbreed (PE) goats of the Kaligesing type in Pamekasan Regency Shamad, Zulfaini; Widyanand, Cepryana Sathalica; Hidayati, Nurul
Jurnal Ilmu Peternakan Terapan Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Peternakan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jipt.v7i2.4230

Abstract

The population of goats in East Java especially in Madura is the Etawa crossbred [PE] goat type Kaligesing, the goat is in great demand because has a larger body proportion than the Kacang goat which is native to Indonesia goat. The purpose of this study was to determine the performance of Kaligesing type PE goats using the correlation of body size with body weight in Pamekasan Regency, Madura. This research was conducted in smallholder farms in four villages (Panaguan, Larangan Dalam, Larangan Luar, and Montok) of Larangan sub-district, Pamekasan regency. The material used was 60 Kaligesing type PE goats aged 1-1.5 years (Poel 1) and 1.5-2.5 years (Poel 2). The research method used was a case study and sampling using the purposive sampling method. The results showed that gender had a very significant effect (P<0.01) on body size and body weight in Poel 1 and Poel 2. The correlation between body size (body height, body length, chest girth, body weight) and body weight of Kaligesing-type PE goats Poel 1 and Poel was 2 0.88; 0.96; 0.97 for P1 and 0.80; 091; 0.97 for Poel 2, respectively. The conclusion of this study is that body size can be used to estimate body weight in Kaligesing type PE goats.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL SEBAGAI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PADA PETERNAK KAMBING DI DUSUN SOLOT KABUPATEN PAMEKASAN Widyananda, Cepryana Sathalica; Shamad, Zulfaini; Purdiyanto, Joko
Jurnal Terapan Abdimas Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v9i1.17938

Abstract

Abstract. The important role of animal husbandry where its activities are part of agriculture that includes both processing, production facilities, cultivation, handling of maintenance and post-harvest periods and related marketing of its products. In Indonesia, goats are one of the most widely recognized small ruminants with very high productivity potential. Goats are used as small factories that produce meat and milk by some people in rural areas, in addition to meat and milk the results obtained from goats are skin and manure that can be used as fertilizer. The problems faced by farmers in Dusun Solot are the process of managing orders, expanding the market and managing waste from livestock. The objectives and benefits of this service activity are to provide knowledge and skills to farmers related to the use of digital technology in marketing activities such as the use of websites and social media and improve the ability of farmers to see business opportunities for beef goats and the use of livestock waste into organic fertilizer. The service method applied includes: preparation, implementation and assistance and evaluation. The results of this service activity on the utilization of  digital technology as a marketing communication strategy and the management and utilization of livestock waste provide new knowledge and skill for farmers in utilizing digital technology for marketing activities such as the use of website and social media, the ability of farmers to see business opportunities for beef goats and the utilization of livestock waste into organic fertilizer.  Abstrak. Peran penting peternakan dimana kegiatannya merupakan bagian dari pertanian yang mencakup usaha baik pengolahan, sarana produksi, budidaya, penanganan masa pemeliharaan dan pasca panen serta terkait pemasaran hasil produksinya. Di Indonesia, kambing adalah salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang cukup dikenal luas dengan potensi produktivitas yang sangat tinggi. Kambing ini dimanfaatkan sebagai pabrik kecil yang menghasilkan daging dan susu oleh sebagian masyarakat di pedesaan, selain daging dan susu hasil yang didapat dari ternak kambing adalah kulit dan kotorannya yang dapat difungsikan sebagai pupuk. Permasalahan yang dihadapi oleh peternak yang ada di Dusun Solot yaitu proses mengelola pesanan, perluasan pasar serta pengelolaan limbah dari ternak. Adapun tujuan dan manfaat dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pada peternak terkait pemanfaatan teknologi digital dalam kegiatan pemasaran seperti penggunaan website dan media social dan meningkatkan kemampuan peternak dalam melihat peluang usaha kambing potong serta pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik. Metode pengabdian yang diterapkan meliputi: persiapan, pelaksanaan dan pendampingan serta evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian pemanfaatan teknologi digital sebagai strategi komunikasi pemasaran dan pengelolaan serta pemanfaatan limbah ternak ini memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi para peternak dalam pemanfaatan teknologi digital untuk kegiatan pemasaran seperti penggunaan website dan media social, kemampuan peternak dalam melihat peluang usaha kambing potong serta pemanfaatan limbah ternak menjadi pupuk organik.
Pemanfaatan Sekam Padi Dan Kotoran Sapi Sebagai Bahan Pembuatan Pupuk Organik Padat Di Desa Jarin Kecamatan Pademawu Widyananda, Cepryana Sathalica; Hadi, Abdul; Shamad, Zulfaini; Hidayati, Nurul
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 01 (2024): Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2024.5.01.46-52

Abstract

Kegiatan pengabdian terhadap masyarakat dilakukan melalui kuliah kerja nyata oleh mahasiswa Universtas Madura di Desa Jarin. Berberkal ilmu dan pengetahuan, dilaksanakan pelatihan pembuatan pupuk organik padat dengan tujuan menutupi kekurangan pupuk. Tingginya angka masyarakat yang berprofesi sebagai petani, tidak ayal menjadi salah satu fakor hadirnya problematika tersebut. Sehingga dilaksanakan kegiatan pelatihan sedemikian rupa di bidang pertanian, terkhusus di bidang pupuk dengan bertujuan menambah wawasa bagi para petani. Kemudian dapat menjadi solusi brilian bagi mereka, di tengah ketergantungan terhadap pemasokan pupuk yang kian langka. Pupuk yang dibuat berbahan dasar sekam padi dan kotoran sapi, oleh sebab bahan yang rumahan itulah akan sangat memudahkan warga mengelolanya di masa mendatang. Sehingga dapat membantu proses pertanian mereka dan berguna bagi kesuburan tanah.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA LARANGAN DALAM TERHADAP PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SEBAGAI PUPUK ORGANIK Agustina, Desi Kurniati; Shamad, Zulfaini; S Widyananda, Cepryana; Purdiyanto, Joko; Hidayati, Nurul; Susanti, Rina
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i2.4910

Abstract

Usaha peternakan di Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan, umumnya berskala kecil untuk peternakan sapi, serta berskala kecil hingga besar untuk peternakan kambing. Masyarakat setempat beternak dengan tujuan sebagai simpanan, yang dapat dijual sewaktu-waktu ketika dibutuhkan. Namun, tidak adanya standar waktu pemeliharaan menyebabkan penumpukan limbah ternak, yang berpotensi mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat akibat pertumbuhan bakteri. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik. Produk pupuk tersebut bermanfaat bagi pertanian warga sekaligus menambah penghasilan peternak melalui penjualan hasil olahan. Mitra kegiatan adalah para peternak di Desa Larangan Dalam. Metode pelaksanaan dibagi menjadi tiga tahap: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh 40 peternak, dengan materi mencakup jenis-jenis limbah ternak, manfaat, dan keunggulan pupuk organik. Evaluasi dilakukan melalui wawancara langsung, dan peserta menyatakan memperoleh wawasan baru serta merasa puas terhadap kegiatan yang diberikan. Sosialisasi ini terbukti mampu menumbuhkan kesadaran akan nilai ekonomis limbah ternak jika dikelola secara tepat.
Pemanfaatan Limbah Peternakan Sebagai Pupuk Kompos Isi Rumen Di Desa Larangan-Dalam Pamekasan Hidayati, Nurul; Umar, Malikah; Agustina, Desi Kurniati; Shamad, Zulfaini
NGABDIMAS UNIRA Vol 5, No 1 (2025): Pengabdian kepada Masyarakat (Ngabdimas)
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/ngu.v5i1.2703

Abstract

Tujuan kegiatan dari pengabdian ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota mitra dalam menangani dan mengelola limbah ternak menjadi pupuk kompos isi rumen yang berguna untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian khususnya untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi Rumput Gajah guna meningkatkan ketersediaan pakan hijauan untuk ternak sehingga terjadi perubahan sikap pada anggota mitra dalam menangani limbah ternak menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungannya. Hasil dari pengabdian ini yaitu pertama melakukan survei Lapangan Sebelum kegiatan dilakukan, terlebih dahulu tim pengabdian melakukan survei lokasi untuk mengetahui keadaan lapangan secara langsung yaitu di Desa Larangan Dalam Terutama di Kelompok Tani Jaya Abadi. Kedua melaksanakan sosialisasi dengan cara memberitahu dan menyampaikan kepada kelompok tani Jaya Abadi mengenai tujuan kegiatan pengabdian dilanjutkan dengan memberikan wawasan tentang pengelolaan limbah ternak, pembuatan pupuk kompos dan informasi lainnya. Ketiga mempersiapkan bahan dan alat  yang digunakan untuk pelatihan pembuatan pupuk kompos yaitu berupa kotoran sapi, isi rumen, jerami yang diganti dengan sekam. Tim pengabdian melakukan demonstrasi secara langsung kepada peternak dan petani tentang proses pembuatan pupuk kompos isi rumen. Pupuk kompos isi rumen yang sudah matang, kemudian dikeringanginkan dan dimasukkan ke dalam plastik kemasan 5 kg. kemudian pupuk kompos isi rumen yang telah dikemas diberikan kepada anggota kelompok tani.
Transformasi Model Bisnis Berbasis Business Model Canvas Pada PT Bintang Megah Jaya Perkasa Untuk Meningkatkan Daya Saing Ekspor Perikanan Widyananda, Cepryana Sathalica; Shamad, Zulfaini; Purdiyanto, Joko; Pradianti, Oryssa S; Anggraini, Dwi Aprilia
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 20, No 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jsekp.v20i1.14943

Abstract

Penurunan pendapatan yang dialami oleh PT Bintang Megah Jaya Perkasa (PT BMJP) sebagai konsekuensi dari implementasi regulasi ekspor baru mencerminkan urgensi untuk melakukan restrukturisasi model bisnis secara strategis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan struktural serta merancang transformasi model bisnis berbasis kerangka Business Model Canvas (BMC) yang lebih adaptif dan berdaya saing. Pendekatan BMC digunakan untuk menganalisis sembilan komponen utama model bisnis: mitra kunci, aktivitas kunci, proposisi nilai, hubungan pelanggan, segmen pelanggan, sumber daya kunci, saluran distribusi, struktur biaya, dan aliran pendapatan. Data dikumpulkan melalui metode kualitatif, mencakup wawancara mendalam, observasi langsung, diskusi kelompok terfokus (FGD), serta telaah dokumentasi internal perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyesuaian  perlu difokuskan pada dimensi proposisi nilai, segmentasi pelanggan, dan strategi kemitraan. Perumusan strategi perbaikan mencakup penguatan hubungan pasokan dengan nelayan lokal, ekspansi pasar ke wilayah dengan permintaan tinggi seperti Jepang dan Malaysia, serta optimalisasi saluran digital. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan resiliensi dan daya saing PT BMJP, serta menawarkan pelajaran berharga yang dapat diadaptasi oleh pelaku usaha perikanan lainnya dalam merancang model bisnis yang tangguh dan responsif terhadap tantangan dinamis di pasar ekspor global. Title: Business Model Transformation  Using the Business Model Canvas at PT Bintang Megah Jaya Perkasa to Enhance Export Competitiveness in the Fisheries SectorThe revenue decline experienced by PT Bintang Megah Jaya Perkasa (PT BMJP) following the enactment  of new export  regulations underscores the necessity for a strategic restructuring  of its business model. This study aims to identify structural  weaknesses and develop a more adaptive and competitive business model using the Business Model Canvas (BMC) framework. The BMC approach analyzes nine core components of business models: key partners, key activities, value propositions,  customer  relationships,  customer  segments,  key resources, channels,  cost structure,   and revenue streams. A qualitative  methodology was employed, incorporating in-depth  interviews, direct observations, focus group discussions (FGDs), and internal document reviews. The analysis indicates that improvements are particularly needed in value propositions, customer segmentation,  and partnership  strategies. The proposed restructuring  strategy includes strengthening  supply partnerships with local fishers, expanding  into high-demand  markets such as Japan and Malaysia, and optimizing  digital distribution channels. The findings contribute to enhancing the resilience and competitiveness of PT BMJP and  offer valuable  lessons that can be adopted  by other fisheries enterprises in designing resilient and adaptive business models capable of addressing the evolving challenges of global export  markets.
PENINGKATAN NILAI PRODUKTIVITAS PAKAN BERNUTRISI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI FERMENTASI JERAMI PADI MENGGUNAKAN RUMEN TERNAK TERMODIFIKASI UNTUK PENINGKATAN BERAT BADAN KAMBING Susanti, Rina; Shamad, Zulfaini; Sathalica, Cepryana
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v5i1.6514

Abstract

ABSTRACT Ruminant livestock productivity in Indonesia still faces major challenges, particularly due to limited feed quality during the dry season and insufficient utilisation of agricultural waste. This community service programme aims to improve goat productivity through rice straw fermentation technology using modified goat rumen. The activities were carried out in the "Karya Bakti" farmer group in Lemper Village, Pamekasan, which has great potential for utilising abundant rice straw waste. The program stages include training, production of rumen-based fermentation starter with the addition of turmeric and ginger, rice straw fermentation for 14 days, feeding the fermented feed to goats for 30 days, and evaluating its impact on livestock productivity. Research results indicate that rice straw fermentation can increase protein content from 3.2% to 14.5% and reduce crude fibre from 34.6% to 20.1%. Additionally, pH levels decreased from 6.5 to 3.8, indicating successful fermentation in creating ideal anaerobic conditions. As a result, the average weight of goats increased by 4.1 kg over 30 days of fermented feed administration, accompanied by improved appetite and feed efficiency. This programme provides a practical solution for farmers facing limited feed availability during the dry season while supporting the optimal utilisation of agricultural waste. In conclusion, rice straw fermentation technology has proven effective in improving feed quality and livestock productivity. It is recommended to replicate this programme in other farming communities with similar conditions and conduct further research to enhance fermentation efficiency and reduce production costs. Thus, this programme has the potential to support national meat self-sufficiency and empower local farmers. ABSTRAK Produktivitas ternak ruminansia di Indonesia masih menghadapi kendala besar, terutama karena terbatasnya kualitas pakan selama musim kemarau dan kurangnya pemanfaatan limbah pertanian. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kambing melalui teknologi fermentasi jerami padi menggunakan rumen kambing yang dimodifikasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kelompok tani "Karya Bakti", Desa Lemper, Pamekasan, yang memiliki potensi besar dalam memanfaatkan limbah jerami padi yang melimpah. Tahapan program meliputi penyuluhan, pembuatan starter fermentasi berbasis rumen kambing dengan penambahan kunyit dan temulawak, fermentasi jerami selama 14 hari, pemberian pakan fermentasi kepada kambing selama 30 hari, dan evaluasi dampaknya terhadap produktivitas ternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi jerami padi mampu meningkatkan kandungan protein dari 3,2% menjadi 14,5% dan mengurangi serat kasar dari 34,6% menjadi 20,1%. Selain itu, pH sedotan menurun dari 6,5 menjadi 3,8, menandakan keberhasilan fermentasi dalam menciptakan kondisi anaerobik yang ideal. Akibatnya, berat rata-rata kambing meningkat sebesar 4,1 kg dalam 30 hari pemberian pakan fermentasi, disertai dengan peningkatan nafsu makan dan efisiensi pakan. Program ini memberikan solusi praktis bagi peternak dalam menghadapi pakan yang terbatas di musim kemarau, sekaligus mendukung penggunaan limbah pertanian secara optimal. Kesimpulannya, teknologi fermentasi jerami padi telah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pakan dan produktivitas ternak. Disarankan untuk mereplikasi program ini pada kelompok tani lain dengan kondisi serupa dan melakukan penelitian lanjutan untuk meningkatkan efisiensi fermentasi dan mengurangi biaya produksi. Dengan demikian, program ini berpotensi mendukung swasembada daging nasional dan memberdayakan peternak lokal.
Deteksi Birahi Guna Peningkatan Produktivitas Ternak Sapi di Kabupaten Pamekasan Widyananda, Cepryana S; Shamad, Zulfaini; Purdiyanto, Joko; Agustina, Desi Kurniati; Susanti, Rina; Nafilah, Septi Sautin; Nurdiana, Alfin
Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2025 (Maret)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v5i1.5017

Abstract

Signs of lambing in livestock are very diverse and will differ from one livestock to another. In fact, farmers assume that livestock that often make sounds are livestock that are in the phase of lambing, even though there are many factors that cause livestock to make sounds, such as hunger, unhealthy body conditions and feeling threatened. The purpose of this service is to provide solutions to partner problems, namely by conducting socialization of detection of lambing to increase farmers' knowledge of the timeliness of mating their livestock. The method of implementing the activity is divided into three stages, namely preparation, implementation and evaluation of the implementation of activities. The socialization activity was attended by 40 cattle farmers in Panaguan Village, the material presented included the heat cycle, signs of heat and the right mating time. At the end of the activity, a direct evaluation was also carried out using interview techniques, the socialization participants stated that they had gained new knowledge and were satisfied with the activities that had been carried out. This socialization activity was able to provide more understanding to farmers regarding the importance of conducting proper and accurate detection of lambing. Farmers as the audience gained new knowledge about the physical and behavioral signs of lambing in cattle.
Estimasi Parameter Genetik Bobot Badan dan Ukuran Tubuh Sapi Madura pada Umur 205 Hari Shamad, Zulfaini; Alfikri, Muhammad Fajar; Budiarto, Agus; Furqon, Ahmad; Susilo, Agus; Winarto, Priyo Sugeng; Nurgiartiningsih, Veronica Margareta Ani
Jurnal Agripet Vol 24, No 1 (2024): Volume 24, No. 1, April 2024
Publisher : Faculty of Agriculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v24i1.21617

Abstract

ABSTRACT. Penelitian bertujuan untuk menduga (estimasi) nilai heritabilitas, korelasi genetik, nilai pemuliaan berdasarkan bobot sapih dan ukuran tubuh pada sapi Madura umur 205 hari di Unit Pelaksana Teknis Pembibitan Ternak dan Kesehatan Hewan sapi Madura Pamekasan. Materi yang digunakan terdiri dari catatan produksi sapi Madura kelahiran tahun 2014 sampai 2020. Jumlah sapi Madura yang digunakan adalah 96 ekor (46 ekor jantan dan 50 ekor betina) yang berasal dari 18 ekor pejantan. Data dianalisis menggunakan koreksi umur bobot badan umur 205 hari, nilai heritabilitas, nilai pemuliaan, korelasi genetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai heritabilitas umur 205 hari termasuk dalam kategori sedang hingga tinggi yaitu 0,400,44 (TP), 0,380,43 (LD), 0,290,39 (BSB), dan 0,820,62 (PB). Nilai korelasi genetik bobot sapih dengan tinggi badan, panjang badan, dan lingkar dada ialah 0,17; 0,08; dan 0,017. Ranking nilai pemuliaan tertinggi pada bobot sapih, tinggi pundak, dan panjang badan sapi Madura umur 205 hari terdapat pada pejantan Adikara dengan nilai berturut-turut sebesar 2,53; 0,92; 3,98, sedangkan untuk lingkar dada NP tertinggi terdapat pada pejantan 684 dengan nilai sebesar 3,25. Kesimpulan pada penelitian ini ialah pejantan sapi Madura yang memiliki nilai positif pada semua variabel yang diamati di UPT Pembibitan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Timur ialah pejantan Adikara dan pejantan 934. Sehingga pejantan tersebut dapat digunakan sebagai pejantan unggul untuk meningkatkan mutu genetik sapi Madura.(Estimation of genetic parameters of body weight and body measurement of Madura cattle at 205 days) ABSTRAK. This research purposes to analyze the heritability value, genetic correlation, breeding value and rank correlation of breeding value based on body weight and body measurement at 205 days old of Madura cattle in UPT Pamekasan Cattle Breeding and Animal Health. The material used consisted of production records of Madura cattle born from 2014 to 2020. The number of Madura cattle used was 96 heads (46 males and 50 females) from 18 bulls. Data on weaning weight were corrected to 205 days of age. Heritability values were calculated using analyses of variance with paternal half sib correlation model. The results showed that the heritability values of 205 days old were included in the medium category for shoulder height (0.400.44), chest girth (0.380.43), body weight (0.290.39), and the high category for body length (0.820.62). The genetic correlation values of body weight with shoulder height, body length, and chest girth were 0.17, 0.08, and 0.017. The highest breeding value for body weight, shoulder height, and body length of Madura cattle aged of 205 days was found in Adikara bull with consecutive values of 2.53, 0.92, 3.98, while the highest breeding value for chest girth was found in 684 bull with a value of 3.25. The conclusion in this study is that the bulls of Madura cattle who have positive values in all variables observed at the UPT Breeding and Animal Health of the East Java Province are the bulls of Adikara and 934. So these bulls can be used as superior bulls to improve the genetic quality of Madura cattle.