Penurunan pendapatan yang dialami oleh PT Bintang Megah Jaya Perkasa (PT BMJP) sebagai konsekuensi dari implementasi regulasi ekspor baru mencerminkan urgensi untuk melakukan restrukturisasi model bisnis secara strategis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan struktural serta merancang transformasi model bisnis berbasis kerangka Business Model Canvas (BMC) yang lebih adaptif dan berdaya saing. Pendekatan BMC digunakan untuk menganalisis sembilan komponen utama model bisnis: mitra kunci, aktivitas kunci, proposisi nilai, hubungan pelanggan, segmen pelanggan, sumber daya kunci, saluran distribusi, struktur biaya, dan aliran pendapatan. Data dikumpulkan melalui metode kualitatif, mencakup wawancara mendalam, observasi langsung, diskusi kelompok terfokus (FGD), serta telaah dokumentasi internal perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyesuaian perlu difokuskan pada dimensi proposisi nilai, segmentasi pelanggan, dan strategi kemitraan. Perumusan strategi perbaikan mencakup penguatan hubungan pasokan dengan nelayan lokal, ekspansi pasar ke wilayah dengan permintaan tinggi seperti Jepang dan Malaysia, serta optimalisasi saluran digital. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan resiliensi dan daya saing PT BMJP, serta menawarkan pelajaran berharga yang dapat diadaptasi oleh pelaku usaha perikanan lainnya dalam merancang model bisnis yang tangguh dan responsif terhadap tantangan dinamis di pasar ekspor global. Title: Business Model Transformation Using the Business Model Canvas at PT Bintang Megah Jaya Perkasa to Enhance Export Competitiveness in the Fisheries SectorThe revenue decline experienced by PT Bintang Megah Jaya Perkasa (PT BMJP) following the enactment of new export regulations underscores the necessity for a strategic restructuring of its business model. This study aims to identify structural weaknesses and develop a more adaptive and competitive business model using the Business Model Canvas (BMC) framework. The BMC approach analyzes nine core components of business models: key partners, key activities, value propositions, customer relationships, customer segments, key resources, channels, cost structure, and revenue streams. A qualitative methodology was employed, incorporating in-depth interviews, direct observations, focus group discussions (FGDs), and internal document reviews. The analysis indicates that improvements are particularly needed in value propositions, customer segmentation, and partnership strategies. The proposed restructuring strategy includes strengthening supply partnerships with local fishers, expanding into high-demand markets such as Japan and Malaysia, and optimizing digital distribution channels. The findings contribute to enhancing the resilience and competitiveness of PT BMJP and offer valuable lessons that can be adopted by other fisheries enterprises in designing resilient and adaptive business models capable of addressing the evolving challenges of global export markets.