Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Dukungan Psikososial dengan Stres Pada Keluarga Orang dengan Gangguan Jiwa Kirana, Wahyu; Anggreini, Yunita Dwi; Yousriatin, Fajar; Safitri, Dewin
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v12i1.138

Abstract

Family plays an important role in caring for family members with mental disorder. Long-term care can cause stress for families caring for people with mental disorder. Families who do not have psychosocial support are prone to experiencing stress which can have an impact not only on themselves but also on the family members whom they cared for. Psychosocial support includes the use of coping strategies, namely problem-focused coping and emotion-focused coping which can help families to reduce the stress they experience. The purpose of this study was to determine the relationship between psychosocial support and stress in families who care for family member with mental disorder. The research used a correlational design with a cross-sectional approach. The population of this study was families who cared for people with mental disorder in the UPT Tanjung Hulu Health Center, Saigon Health Center and Kampung Dalam Health Center. The sampling technique in this study used purposive sampling. The instruments used were Ways of Coping and Depression, Anxiety Stress Scale. The data then analyzed using Spearman rho. The study result showed that there was a relationship between psychosocial support and stress in families who cared for people with mental disorder. Thus, it can be concluded that the higher the psychosocial support owned by families who care for people with mental disorder, the lower the stress experienced.
Peningkatan Caring Islami Pada Perawat Yousriatin, Fajar; Kirana, Wahyu; Anggreini, Yunita Dwi; Juliana, Diena; Safitri, Dewin; Afrianti, Femi Yuli
Shihatuna : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023) : Desember
Publisher : FKM UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/shihatuna.v3i2.14981

Abstract

Nurses are the largest human resource in health services in hospitals, where nurses work 24 hours a day in rotation and continuously to provide comprehensive and professional nursing care and are ready to help patients at any time. In an effort to improve the quality of health services, nurses are required to provide the best service in the form of caring behavior or caring attitude towards others. Caring behavior given by nurses to clients can increase patient satisfaction, especially by incorporating Islamic values where Islamic values are rahmatan lil alamin or compassion for all beings regardless of race, ethnicity, nation, language and religion. RSU Yarsi Pontianak is an Islamic-based hospital in providing nursing care. In accordance with the hospital's vision "to become a hospital based on Islam with high-quality and international standard health services", Yarsi General Hospital prioritizes services that have Islamic values, especially in providing nursing care. The purpose of this community service is to increase nurses' knowledge of the application of Islamic caring at YARSI Pontianak General Hospital (RSU). Community service activities are carried out through several stages, namely the preparation, implementation and evaluation stages. The results of the initial measurement of nurses' knowledge about Islamic caring found that most nurses had sufficient knowledge, namely 55%. Whereas after being given training on Islamic caring, most of the nurses had good knowledge, namely 80%. Training is an effective and efficient activity to increase nurses' knowledge about Islamic caring. Based on the results of community service, there was an increase in nurses' knowledge after being given Islamic caring training.
Deteksi Dini Penyakit Stroke dengan Metode FAST pada Kelompok Risiko Tinggi di UPT Puskesmas Banjar Serasan Safitri, Dewin; Arisandi, Defa; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Kirana, Wahyu; Anggreini, Yunita Dwi
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): JIPPM - Juni 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.430

Abstract

Tingginya prevalensi penyakit hipertensi, diabetes melitus dan hiperkolesterol sebagai faktor resiko stroke meningkatkan resiko terjadinya penyakit stroke. Oleh karena itu, pencegahan dan pengendalian penyakit stroke harus dilakukan terutama pada kelompok resiko tinggi. Hasil survey menunjukkan terjadinya peningkatan faktor resiko stroke di UPT Puskesmas Banjar Serasan. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit stroke juga menjadi permasalahan yang ditemukan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengajarkan masyarakat kelompok resiko tinggi tentang tanda dan gejala stroke dengan metode FAST (face, arm, speech, time). Metode FAST merupakan teknik sederhana dan mudah dipahami serta terbukti akurat mendeteksi penyakit stroke. Pengabdian kepada masyarakan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat kelompok resiko tinggi tentang cara deteksi dini penyakit stroke dengan metode FAST (face, arm, speech, time). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil pengukuran awal pengetahuan kelompok risiko tinggi tentang deteksi dini stroke didapatkan sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan cukup yaitu 46,6%. Setelah diberikan edukasi tentang deteksi dini stroke dengan metode FAST, pengetahuan Masyarakat meningkat menjadi 53,3%. Kegiatan penyuluhan Kesehatan dengan metode edukasi merupakan kegiatan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan pengetahuan. Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat, terjadi peningkatan pengetahuan kelompok risiko tinggi stroke setelah diberikan edukasi.
Peningkatan Keterampilan Komunikasi Terapeutik pada Perawat melalui Video Pembelajaran Komunikasi Terapeutik Priyatnanto, Hendra; Anggreini, Yunita Dwi
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 11 (2024): Volume 6 Nomor 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i11.17783

Abstract

ABSTRACT Communication is a crucial aspect of healthcare delivery, particularly in nursing. In nursing, communication between nurses and patients to support the healing process is known as therapeutic communication. Through effective therapeutic communication, nurses can help patients adapt to their condition, alleviate physical and psychological problems, and explain the treatment process, thus accelerating the healing process. However, the therapeutic communication skills of nurses in providing care are often not optimal, which affects the success of the treatment. One way to improve these skills is through the use of video-based learning. As a medium that integrates audio and visual elements, video-based learning provides explanations and steps for implementing therapeutic communication, making it easier to understand and remember. This study aims to evaluate the effect of video-based learning on improving therapeutic communication skills in nurses. It employs a quasi-experimental design with a pretest-posttest nonequivalent control group. The study population consisted of nurses at RSU X Pontianak, with samples selected using purposive sampling. Data analysis was conducted using the Paired t-test. Based on the analysis, the p-value was 0.000, indicating that video-based learning has a significant impact on therapeutic communication skills. This study demonstrates that video-based learning on therapeutic communication can effectively enhance the therapeutic communication skills of nurses. Keywords: Skills, Therapeutic Communication, Nurses, Video-Based Learning, Educational Videos  ABSTRAK Komunikasi merupakan aspek penting dalam pemberian layanan kesehatan, khususnya dalam proses keperawatan. Dalam keperawatan, komunikasi antara perawat dan pasien yang bertujuan untuk mendukung proses penyembuhan dikenal sebagai komunikasi terapeutik. Melalui komunikasi terapeutik yang efektif, perawat dapat membantu pasien beradaptasi dengan kondisinya, mengurangi masalah baik fisik maupun psikologis, serta memberikan penjelasan mengenai proses pengobatan yang akan dilakukan, sehingga proses penyembuhan dapat berlangsung lebih cepat. Namun, keterampilan komunikasi terapeutik perawat dalam memberikan asuhan keperawatan seringkali belum optimal, yang berdampak pada keberhasilan perawatan. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan ini adalah melalui penggunaan video pembelajaran dimana video pembelajaran, sebagai media yang memadukan unsur audio dan visual, memuat penjelasan serta langkah-langkah dalam melakukan komunikasi terapeutik, sehingga lebih mudah dipahami dan diingat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh video pembelajaran terhadap peningkatan keterampilan komunikasi terapeutik pada perawat. Penelitian ini merupakan penelitian quasi-eksperimen dengan desain pretest-posttest nonequivalent control group. Populasi penelitian ini adalah perawat di RSU X Pontianak, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji Paired t-test. Berdasarkan hasil analisis dengan nilai p-value 0,000 yang artinya terdapat pengaruh video pembelajaran terhadap keterampilan komunikasi terapeutik. Penelitian ini menunjukkan bahwa video pembelajaran tentang komunikasi terapeutik yang diberikan dapat meningkatkan keterampilan komunikasi terapeutik pada perawat. Kata Kunci: Keterampilan, Komunikasi Terapeutik, Perawat, Video Based Learning, Video Pembelajaran
Edukasi Budaya Keselamatan Pasien untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan di UPT Puskesmas Banjar Serasan Pontianak Anggreini, Yunita Dwi; Kirana, Wahyu; Priyatnanto, Hendra; Safitri, Dewin; Nuraini, Nuraini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17668

Abstract

ABSTRAK Keselamatan pasien merupakan hal yang harus diutamakan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, termasuk di tingkat puskesmas.  Untuk meningkatkan pemahaman tenaga Kesehatan yang meliputi dokter, perawat, bidan, tenaga medis maupun non medispuskesmas tentang budaya keselamatan pasien untuk meningkatkan mutu pelayanan. Metode pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan melakukan penyuluhan kepada peserta selama 60 menit yang berkaitan dengan keselamatan pasien di puskesmas. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah petugas kesehatan dan non kesehatan. Jumlah peserta yang terlibat adalah 10 orang. Hasil pengukuran awal pengetahuan tenaga kesehatan tentang budaya keselamatan pasien didapatkan hasil bahwa sebagian besar peserta memiliki pengetahuan cukup yaitu sebesar 50%. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan tentang budaya keselamatan pasien maka didapatkan peningkatan pengetahuan dengan hasil pengetahuan baik sebesar 60%. Hasil penyuluhan kesehatan tentang keselamatan pasien meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan non kesehatan di puskemas. Kata Kunci: Keselamatan Pasien, Pendidikan Kesehatan  ABSTRACT Patient safety is a priority in improving the quality of health services, including at the health center level. To improve the understanding of health workers including doctors, nurses, midwives, medical and non-medical health center personnel about patient safety culture to improve the quality of service. The method in this community service activity is to provide counseling to participants for 60 minutes related to patient safety in health centers. Participants involved in this activity are health and non-health workers. The number of participants involved is 10 people. The results of the initial measurement of health workers' knowledge about patient safety culture showed that most participants had sufficient knowledge, namely 50%. Meanwhile, after being given counseling about patient safety culture, an increase in knowledge was obtained with good knowledge results of 60%. The results of health counseling about patient safety increased the knowledge of health and non-health workers in health centers. Keywords: Patient Safety, Health Education
Pengabdian Kepada Masyarakat Patient Safety (PKMPS) :Peningkatan Pengetahuan Bagi Perawat Tentang Keselamatan Pasien Anggreini, Yunita Dwi; Kirana, Wahyu; Safitri, Dewin
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 4 (2025): Februari
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/twxbge90

Abstract

Implementasi keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan hal yang sangat penting karena hal tersebut merupakan salah satu indikator mutu rumah sakit. Implementasi dari setiap sasaran keselamatan pasien yang kurang optimal dapat berdampak pada kejadian yang tidak diharapkan dan berdampak pada kualitas perawatan dan lama hari rawat pasien disebuah rumah sakit. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang sasaran keselamatan pasien dan implementasinya di rumah sakit. Desain yang digunakan adalah PRA (Participatory Rural Appraisal) yaitu pelaksanaan kegiatan dimulai menyusun desain, instrumen, pengumpulan data, pengolahan, dan analisis data. Sebanyak 20 peserta terlibat dalam kegiatan ini yang teridiri dari 50% perawat vokasi dan 50% perawat profesional (ners). Peserta dibagi kedalam empat kelompok dan diberikan modul keselamatan pasien yang disertai kasus pemicu, yang dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan serta diskusi selama 90 menit. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa 65% pengetahuan tentang implementasi keselamatan pasien di rumah sakit meningkat.
Optimalisasi Dukungan Psikososial untuk Mengatasi Stres Pada Keluarga yang Merawat Orang dengan Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Banjar Serasan Kirana, Wahyu; Anggreini, Yunita Dwi; Safitri, Dewin; Florensa, Florensa; Yousriatin, Fajar; Sari, Lintang
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 5 (2025): Maret
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/kq1e1010

Abstract

Keluarga sebagai caregiver yang merawat orang dengan gangguan jiwa menanggung beban berat yang berdampak pada berbagai aspek. Kondisi yang tidak stabil dan tingginya angka kejadian kekambuhan pada orang dengan gangguan jiwa merupakan situasi yang sulit bagi keluarga. Apabila terjadi secara terus menerus maka akan berdampak pada kondisi psikologis keluarga sebagai caregiver. Dampak psikologis yang seringkali terjadi pada keluarga adalah stres yang menyebabkan berbagai masalah diantaranya gangguan tidur dan depresi. Hasil tinjauan literatur menunjukkan bahwa keluarga membutuhkan dukungan psikososial untuk membantu mengatasi stres dan dampak yang ditimbulkannya. Program dukungan psikososial dapat meningkatkan keterampilan keluarga sebagai caregiver untuk mengelola situasi pengasuhan yang mencakup pengendalian emosi, menghadiri aktivitas kelompok, perawatan kognitif, pendidikan dan konsultasi. Hasil wawancara dengan penanggung jawab program Kesehatan jiwa di UPT Puskesmas Banjar Serasan didapatkan bahwa keluarga yang merawat orang dengan gangguan jiwa belum pernah mendapatkan edukasi terkait dukungan psikososial. Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan adanya pengaruh dukungan psikososial terhadap stress keluarga yang merawat orang dengan gangguan jiwa. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga sebagai caregiver tentang dukungan psikososial di wilayah kerja UPT Puskesmas Banjar Serasan.
Peningkatan Pengetahuan Perawat tentang Keselamatan Pasien Anggreini, Yunita Dwi; Kirana, Wahyu; Priyatnanto, Hendra
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 5 (2024): Volume 4 Nomor 5 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i5.14321

Abstract

ABSTRACT Implementing patient safety in hospitals is still a challenge that every hospital needs to face. Incidents may be found due to suboptimal implementation of patient safety targets which results in increased hospital days and increased treatment costs. The aim of this research is to analyze the effect of training on knowledge about patient safety. This research uses a quasi-experimental design. A total of 30 respondents were involved in this research who were chosen randomly. Respondents in this study were nurses with a nursing diploma and bachelor's degree in nursing and professional educational background. The results of the study showed that there was an effect of training on increasing nurses' knowledge about patient safety with a value of p= 0.02 (p<0.05). Nurses who have good knowledge and understanding of patient safety provide a sense of security for patients and families who are treated in hospital. Keywords: Knowledge, Training, Patient Safety  ABSTRAK Penerapan keselamatan pasien di rumah sakit masih menjadi tantangan yang harus dihadapi setiap rumah sakit. Insiden dapat ditemukan akibat penerapan target keselamatan pasien yang belum optimal yang mengakibatkan bertambahnya hari rawat inap dan bertambahnya biaya perawatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan tentang keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen. Sebanyak 30 responden dilibatkan dalam penelitian ini yang dipilih secara acak. Responden dalam penelitian ini adalah perawat dengan latar belakang pendidikan diploma keperawatan dan sarjana keperawatan serta profesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dengan nilai p= 0,02 (p<0,05). Perawat yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang keselamatan pasien memberikan rasa aman bagi pasien dan keluarga yang dirawat di rumah sakit. Kata Kunci: Pengetahuan, Pelatihan, Keselamatan Pasien
Internalized Stigma pada Penderita Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat Kirana, Wahyu; Anggreini, Yunita Dwi; Safitri, Dewin
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 6 (2025): Volume 5 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i6.19974

Abstract

ABSTRACT Schizophrenia is a long-lasting condition and most patients experience relapse during their illness. One of the most significant predictors of relapse in people with schizophrenia is internalized stigma. This study aims to identify internalized stigma in schizophrenia patients at the West Kalimantan Provincial Mental Hospital. This type of research is quantitative with a descriptive analytic design used to provide an overview of internalized stigma in schizophrenia patients. This research was conducted at the Outpatient Clinic of the West Kalimantan Provincial Mental Hospital in January-February 2025. The population in this study were families and schizophrenia patients who performed outpatient care in the polyclinic room of the West Kalimantan Provincial Mental Hospital. Data collection used the standardized internalized stigma of mental illness inventory scale (ISMI-9) instrument. This instrument includes five aspects namely alienation, stereotype endorsement, perceived discrimination, social withdrawal and stigma resistance consisting of 4 Likert scales. The results showed that most respondents experienced internalized stigma in the mild category. Patients with mental disorders, especially schizophrenia, are at high risk of experiencing internalized stigma which can have adverse effects. Keywords: Internalized Stigma, Schizophrenia  ABSTRAK Skizofrenia adalah kondisi yang berlangsung lama dan sebagian besar pasien mengalami kekambuhan selama menderita penyakit tersebut. Salah satu prediktor yang paling signifikan terhadap kekambuhan pada penderita skizofrenia adalah internalized stigma atau stigma terinternalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi internalized stigma pada penderita skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain descriptive analytic yang digunakan untuk memberikan gambaran internalized stigma pada penderita skizofrenia. Penelitian ini dilakukakan di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat pada bulan Januari-Februari 2025. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga dan pasien skizofrenia yang melakukan rawat jalan di ruang poliklinik Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat. Pengumpulan data menggunakan instrumen internalized stigma of mental illness inventory scale (ISMI-9) yang sudah baku. Instrumen ini mencakup lima aspek yaitu alienation, stereotype endorsement, perceived discrimination, social withdrawal dan stigma resistance yang terdiri dari 4 skala likert. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami internalized stigma kategori ringan. Penderita gangguan jiwa terutama skizofrenia berisiko tinggi mengalami internalized stigma yang dapat menimbulkan dampak buruk. Kata Kunci: Internalized Stigma, Skizofrenia
Hubungan Peran Serta Orangtua dan Sikap Perawat dengan Reaksi Hospitalisasi Pada Anak di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Sari, Lintang; Safitri, Dewin; Florensa, Florensa; Juliana, Diena; Anggreini, Yunita Dwi; Yousriatin, Fajar
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 6 (2025): Volume 5 Nomor 6 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i6.18360

Abstract

ABSTRACT Hospitalization is a frightening situation for children. This is influenced by various factors including the age and stage of development of the child, previous experience of being treated, parental involvement and the attitude shown by the nurse during providing care. This study aims to identify the relationship between parents' participation and nurses' attitudes with children's hospitalization reactions in the children's room of Yarsi General Hospital Pontianak. The design used was descriptive with a cross-sectional approach. The sample involved in this study were 49 respondents who were selected by purposive sampling. Data collection used questionnaires of parental participation, atraumatic care and hospitalization stress. The data that has been collected was analyzed using the chi square test. The results showed that most parents had good participation (57.1%), good nurse attitude (71.4%) and positive hospitalization reaction (71.4%). The results of bivariate analysis showed that there was a relationship between parental participation (p=0.023) and nurse attitude (p=0.028) with hospitalization reactions. Parental participation and good nurse attitude can prevent negative reactions in children due to hospitalization. Keywords: Role of Parent, Nurse Attitude, Hospitalization Reaction  ABSTRAK Hospitalisasi merupakan situasi yang menakutkan bagi anak. hal ini dipengaruhi oleh berbagai factor diantaranya usia dan tahap perkembangan anak, pengalaman dirawat sebelumnya, keterlibatan orangtua dan sikap yang ditunjukkan oleh perawat selama memberikan perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara peran serta orangtua dan sikap perawat dengan reaksi hospitalisasi anak di ruang anak Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak. Desain yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 49 responden yang dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner peran serta orangtua, atraumatic care dan stress hospitalisasi. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji chi square.Hasil penelitian didapatkan Sebagian besar orangtua memiliki peran serta yang baik (57,1%), sikap perawat baik (71,4%) dan reaksi hospitalisasi positif (71,4%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara peran serta orangtua (p=0,023) dan sikap perawat (p=0,028) dengan reaksi hospitalisasi. Peran serta orangtua dan sikap perawat yang baik dapat mencegah terjadinya reaksi negatif pada anak akibat hospitalisasi. Kata Kunci: Peran Serta Orangtua, Sikap Perawat, Reaksi Hospitalisasi