Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Hubungan Dukungan Psikososial dengan Stres Pada Keluarga Orang dengan Gangguan Jiwa Kirana, Wahyu; Anggreini, Yunita Dwi; Yousriatin, Fajar; Safitri, Dewin
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v12i1.138

Abstract

Family plays an important role in caring for family members with mental disorder. Long-term care can cause stress for families caring for people with mental disorder. Families who do not have psychosocial support are prone to experiencing stress which can have an impact not only on themselves but also on the family members whom they cared for. Psychosocial support includes the use of coping strategies, namely problem-focused coping and emotion-focused coping which can help families to reduce the stress they experience. The purpose of this study was to determine the relationship between psychosocial support and stress in families who care for family member with mental disorder. The research used a correlational design with a cross-sectional approach. The population of this study was families who cared for people with mental disorder in the UPT Tanjung Hulu Health Center, Saigon Health Center and Kampung Dalam Health Center. The sampling technique in this study used purposive sampling. The instruments used were Ways of Coping and Depression, Anxiety Stress Scale. The data then analyzed using Spearman rho. The study result showed that there was a relationship between psychosocial support and stress in families who cared for people with mental disorder. Thus, it can be concluded that the higher the psychosocial support owned by families who care for people with mental disorder, the lower the stress experienced.
Peningkatan Caring Islami Pada Perawat Yousriatin, Fajar; Kirana, Wahyu; Anggreini, Yunita Dwi; Juliana, Diena; Safitri, Dewin; Afrianti, Femi Yuli
Shihatuna : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023) : Desember
Publisher : FKM UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/shihatuna.v3i2.14981

Abstract

Nurses are the largest human resource in health services in hospitals, where nurses work 24 hours a day in rotation and continuously to provide comprehensive and professional nursing care and are ready to help patients at any time. In an effort to improve the quality of health services, nurses are required to provide the best service in the form of caring behavior or caring attitude towards others. Caring behavior given by nurses to clients can increase patient satisfaction, especially by incorporating Islamic values where Islamic values are rahmatan lil alamin or compassion for all beings regardless of race, ethnicity, nation, language and religion. RSU Yarsi Pontianak is an Islamic-based hospital in providing nursing care. In accordance with the hospital's vision "to become a hospital based on Islam with high-quality and international standard health services", Yarsi General Hospital prioritizes services that have Islamic values, especially in providing nursing care. The purpose of this community service is to increase nurses' knowledge of the application of Islamic caring at YARSI Pontianak General Hospital (RSU). Community service activities are carried out through several stages, namely the preparation, implementation and evaluation stages. The results of the initial measurement of nurses' knowledge about Islamic caring found that most nurses had sufficient knowledge, namely 55%. Whereas after being given training on Islamic caring, most of the nurses had good knowledge, namely 80%. Training is an effective and efficient activity to increase nurses' knowledge about Islamic caring. Based on the results of community service, there was an increase in nurses' knowledge after being given Islamic caring training.
Deteksi Dini Penyakit Stroke dengan Metode FAST pada Kelompok Risiko Tinggi di UPT Puskesmas Banjar Serasan Safitri, Dewin; Arisandi, Defa; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Kirana, Wahyu; Anggreini, Yunita Dwi
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2024): JIPPM - Juni 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.430

Abstract

Tingginya prevalensi penyakit hipertensi, diabetes melitus dan hiperkolesterol sebagai faktor resiko stroke meningkatkan resiko terjadinya penyakit stroke. Oleh karena itu, pencegahan dan pengendalian penyakit stroke harus dilakukan terutama pada kelompok resiko tinggi. Hasil survey menunjukkan terjadinya peningkatan faktor resiko stroke di UPT Puskesmas Banjar Serasan. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit stroke juga menjadi permasalahan yang ditemukan. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengajarkan masyarakat kelompok resiko tinggi tentang tanda dan gejala stroke dengan metode FAST (face, arm, speech, time). Metode FAST merupakan teknik sederhana dan mudah dipahami serta terbukti akurat mendeteksi penyakit stroke. Pengabdian kepada masyarakan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat kelompok resiko tinggi tentang cara deteksi dini penyakit stroke dengan metode FAST (face, arm, speech, time). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil pengukuran awal pengetahuan kelompok risiko tinggi tentang deteksi dini stroke didapatkan sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan cukup yaitu 46,6%. Setelah diberikan edukasi tentang deteksi dini stroke dengan metode FAST, pengetahuan Masyarakat meningkat menjadi 53,3%. Kegiatan penyuluhan Kesehatan dengan metode edukasi merupakan kegiatan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan pengetahuan. Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat, terjadi peningkatan pengetahuan kelompok risiko tinggi stroke setelah diberikan edukasi.
Factors associated with dietary and fluid restriction adherence of chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis Safitri, Dewin; Pahria, Tuti; Rahayu, Urip
Media Keperawatan Indonesia Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/mki.6.3.2023.198-208

Abstract

Non-adherence of hemodialysis patients to diet and restriction of fluid restriction has a negative impact on health status. Various factors are associated with non-adherence to dietary and fluid restriction in chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis including patient characteristics such as age, gender, education, occupation, length of time undergoing hemodialysis, self-efficacy, motivation and social support. This study aims to analyze the most dominant factors associated with dietary compliance and fluid restriction in chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis. This study used a descriptive correlational design with a cross-sectional approach. The sample in this study were patients with chronic kidney disease who underwent hemodialysis as many as 80 respondents. Collecting data using the respondent characteristic questionnaire, General Self-Efficacy Scale, Treatment of Motivation Questionnaire, Multidimensional Scale of Perceived Social Support dan Dialysis Diet and Fluid Nonadherence Questionnaire. Data were analyzed using multiple linear regression. The result of the correlation analysis showed that there was no relationship between gender, education and occupation with dietary compliance and fluid restriction (p > .005). Factors related to dietary compliance and fluid restriction were age, length of hemodialysis, self-efficacy, motivation and social support (p < .005). multivariate analysis using multiple linear regression tests showed that the most dominant factor associated with dietary compliance and fluid restriction was self-efficacy (R2 = .504, p = .000). Thus, it is important to periodically assess the patient's self-efficacy and plan actions to increase self-efficacy so that adherence to diet and fluid restriction can also be improved.
Sistem Skoring sebagai Upaya Deteksi Dini Hipertensi Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hatmalyakin, Debby; Safitri, Dewin; Amaludin, Mimi; Alfikrie, Fauzan; Hidayat, Uti; Akbar, Ali; Arisandi, Defa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.14771

Abstract

ABSTRAK Hipertensi sering disebut sebagai “Silent Killer” karena penderita hipertensi mengeluhkan bahwa awalnya tidak merasakan keluhan atau gejala. Saat ini salah satu cara deteksi dini dilakukan dengan metode system skoring untuk memprediksi penyakit hipertensi. Tujuan dari kegiatan skrining kesehatan dengan menggunakan Early Detection of Hypertension Score (EDH) dan pemeriksaan tekanan darah untuk memprediksi kejadian hipertensi. Kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan metode pemberian edukasi kesehatan tentang hipertensi, skrining kesehatan dan pemeriksaan tekanan darah. Berdasarkan usia responden rata-rata 57 tahun dengan paling muda berusia 40 tahun dan usia paling tua 78 tahun. Kemudian tekanan darah sistolok dengan rata-rata 135,9 mmHg dengan tekanan darah sistolik paling rendah 109 mmHh dan paling tinggi 167 mmHg dan untuk tekanan darah diastolic rata-rata 85,56 mmgHg dengan tekanan darah diastolic paling rendah yaitu 60 mmHg dan paling tinggi 100 mmHg. Untuk skor Early Detection of Hypertension responden rata-rata sebesar 7 dengan skor paling tinggi 14 dan paling rendan 0. Berdasarkan karakteristik responden variabel jenis kelamin lebih dominan perempuan yaitu 19 orang (63,33%). Kemudian variabel pendidikan dominan pada SD dan SMP yaitu 33,33%. Variabel hipertensi lebih banyak yang menderita hipertensi yaitu 18 orang (60%). Variabel makanan asin dan gurih mayoritas mengkonsumsi makanan asin dan gurih yaitu sebesar 83,33%. Berdasarkan hasil pengabdian kepada masyarakat Early Detection of Hypertension score dapat dijadikan instrument untuk mendiagnosis awal kasus hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi, Skrining, Early Detection of Hypertension Score (EDH Score)  ABSTRACT Hypertension is often referred to as the "Silent Killer" because hypertension sufferers complain that initially they do not feel any complaints or symptoms. Currently, one way of early detection is using a scoring system method to predict hypertension. The aim of health screening activities is to use the Early Detection of Hypertension Score (EDH) and blood pressure checks to predict the incidence of hypertension. This PKM activity is carried out using the method of providing health education about hypertension, health screening and blood pressure checks. Based on the average age of respondents, the average age is 57 years, with the youngest being 40 years old and the oldest being 78 years old. Then systolic blood pressure with an average of 135.9 mmHg with the lowest systolic blood pressure being 109 mmHh and the highest being 167 mmHg and for diastolic blood pressure an average of 85.56 mmgHg with the lowest diastolic blood pressure being 60 mmHg and the highest being 100. mmHg. For the Early Detection of Hypertension score, the average respondent was 7 with the highest score being 14 and the lowest being 0. Based on the characteristics of the respondents, the gender variable was predominantly female, namely 19 people (63.33%). Then the dominant education variable in elementary and middle school is 33.33%. The hypertension variable is that more people suffer from hypertension, namely 18 people (60%). The salty and savory food variable, the majority consumed salty and savory food, namely 83.33%. Based on the results of community service, the Early Detection of Hypertension score can be used as an instrument for early diagnosis of hypertension cases. Keywords: Hypertension, Screening, Early Detection of Hypertension Score (EDH Score)
Pengembangan Model Pendidikan Kesehatan dengan Media Audiovisual Berbasis Kearifan Lokal tentang Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Pesisir Kalimantan Barat Alfikrie, Fauzan; Hidayat, Uti Rusdian; Akbar, Ali; Arisandi, Defa; Hatmalyakin, Debby; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Amaludin, Mimi; Safitri, Dewin; Fauzan, Suhaimi
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 10 (2024): Volume 6 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i10.16439

Abstract

ABSTRACT  Health problems due to COVID-19 infection can have fatal consequences and death especially in vulnerable groups, one of which is the elderly and groups who have a history of comorbidities such as hypertension, diabetes mellitus, cardiovascular and other comorbidities. The level of vaccine safety has been widely disseminated to the public, however data on vaccine acceptance among vulnerable groups such as the elderly is still low. This research aims to analyze local wisdom-based health education methods on people's knowledge, anxiety and perceptions about COVID-19 vaccination in the West Kalimantan Coastal Region. Quasy Experiment Pretest-Posttest research design with control group design. A total of 44 subjects were divided into two groups, first group with education using videos based on local wisdom, and second group using the education method using leaflet media. Data were analyzed using the MC Nemar test to see differences before and after Health Education in the two groups. Health education using local wisdom-based videos significantly increased public knowledge about COVID-19 vaccination (p=0.017), improved public perceptions more positively (p=0.001), and reduced public anxiety (p=0.002). Good understanding and perception of the COVID-19 vaccine as well as reducing public anxiety about the COVID-19 vaccine, are expected to increase vaccination acceptance and help break the chain of spread of the COVID-19 virus. Keywords: Knowledge, Perception, Anxiety, COVID-19 Vaccination  ABSTRAK Masalah kesehatan akibat infeksi COVID-19 dapat berakibat fatal dan kematian tertuma pada kelompok rentan salah satunya adalah lansia dan kelompok yang memiliki riwayat penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes mellitus, kardiovaskular dan penyakit penyerta lainnya. Tingkat keamanan vaksin telah banyak di sosialisasikan kepada masyarakat, namun data penerimaan vaksin pada kelompok rentan seperti lansia masih rendah.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode pendidikan kesehatan berbasis kearifan lokal terhadap pengetahuan, kecemasan dan persepsi masyarakat tentang vaksinasi COVID-19 di Wilayah Pesisir Kalimantan Barat. Desain penelitian Quasy Experiment Pretest-Posttest with control group design. Sebanyak 44 subjek yang dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok dengan edukasi menggunakan video berbasis kearifan lokal, dan kelomok kontrol yaitu kelompok dengan metode edukasi dengan media leaflet. Data dianalisis menggunakan uji mc nemar untuk melihat perbedaan sebelum dan setelah Pendidikan Kesehatan pada kedua kelompok. Pendidikan Kesehatan menggunakan video berbasis kearifan lokal secara signifikan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang vaksinasi COVID-19 (p=0,017), memperbaiki persepsi masyarakat lebih positif (p=0,001), dan menurungkan kecemasan masyarakat (p=0,002). Pemahaman dan persepsi yang baik terhadap vaksin COVID-19 serta menurunnya rasa cemas masyarakat terhadap vaksin COVID-19, diharapkan dapat meningkatkan penerimaan vaksinasi dan membantu memutus rantai penyebaran virus COVID-19. Kata Kunci: Pengetahuan, Persepsi, Kecemasan, Vaksinasi COVID-19
Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Amaludin, Mimi; Safitri, Dewin; Arisandi, Defa; Akbar, Ali; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hidayat, Uti Rusdian; Alfikrie, Fauzan; Hatmalyakin, Debby
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 10 (2024): Volume 6 Nomor 10 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i10.16339

Abstract

ABSTRACT Prolonged hemodialysis therapy will certainly have an impact on the psychological condition of chronic kidney failure patients. One of them is the emergence of anxiety. Many factors can cause anxiety in kidney failure patients, such as age, family support system and length of treatment. This study aims to determine the factors that influence the anxiety level of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis. The design of this research is descriptive correlation research with a cross sectional approach. The research results showed that the majority of respondents had moderate anxiety (54.5%), with factors influencing anxiety namely age, education level, duration of hemodialysis and family support. Factors that influence anxiety include age, education level, duration of hemodialysis and family support.  Keywords: Chronic Kidney Failure, Hemodialysis, Anxiety  ABSTRAK Terapi hemodialisa dalam jangka waktu yang berkepanjangan tentunya akan berdampak kepada kondisi psikologis pasien gagal ginjal kronis. Salah satunya adalah munculnya kecemasan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan munculnya kecemasan pada pasien gagal ginjal seperti usia, support sistem keluarga dan lamanya menjalani. penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki kecemasan sedang (54,5%), dengan faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu usia, tingkat pendidikan, lama hemodialisa dan dukungan keluarga. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan diantaranya usia, tingkat pendidikan, lama hemodialisa dan dukungan keluarga. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronis, Hemodialisa, Kecemasan
Optimalisasi Pencegahan Primer Stroke dengan Pola Hidup Sehat pada Kelompok Risiko Tinggi di UPT Puskesmas Banjar Serasan Pontianak Safitri, Dewin; Arisandi, Defa; Nurpratiwi, Nurpratiwi
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 3 (2025): Januari
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/asfsd361

Abstract

Program pencegahan penyakit stroke sudah banyak digalakkan namun masih terdapat masyarakat yang tidak menerapkannya termasuk pola hidup sehat sehingga kejadian stroke masih tinggi terutama pada penderita hipertensi dan diabetes melitus. Pengabdian kepada masyarakan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat kelompok resiko tinggi tentang pencegahan primer stroke dengan pola hidup sehat di UPT Puskesmas Banjar Serasan. Metode yang digunakan adalah metode ceramah untuk pemaparan materi dan diskusi. Hasil yang didapatkan partisipan yang terdiri dari penderita hipertensi dan diabetes melitus menjadi lebih mengetahui pencegahan primer stroke dengan pola hidup sehat diantaranya tidak merokok dan mengonsumsi alcohol, menjaga indeks massa tubuh dalam rentang normal, melakukan aktivitas fisik, diet dan mengelola stres. Partisipan juga diajarkan cara mengelola stres dengan intervensi musik. Responden mengatakan akan menerapkan intervensi tersebut dirumah apabila mengalami stres.
Edukasi Budaya Keselamatan Pasien untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan di UPT Puskesmas Banjar Serasan Pontianak Anggreini, Yunita Dwi; Kirana, Wahyu; Priyatnanto, Hendra; Safitri, Dewin; Nuraini, Nuraini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17668

Abstract

ABSTRAK Keselamatan pasien merupakan hal yang harus diutamakan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, termasuk di tingkat puskesmas.  Untuk meningkatkan pemahaman tenaga Kesehatan yang meliputi dokter, perawat, bidan, tenaga medis maupun non medispuskesmas tentang budaya keselamatan pasien untuk meningkatkan mutu pelayanan. Metode pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan melakukan penyuluhan kepada peserta selama 60 menit yang berkaitan dengan keselamatan pasien di puskesmas. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah petugas kesehatan dan non kesehatan. Jumlah peserta yang terlibat adalah 10 orang. Hasil pengukuran awal pengetahuan tenaga kesehatan tentang budaya keselamatan pasien didapatkan hasil bahwa sebagian besar peserta memiliki pengetahuan cukup yaitu sebesar 50%. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan tentang budaya keselamatan pasien maka didapatkan peningkatan pengetahuan dengan hasil pengetahuan baik sebesar 60%. Hasil penyuluhan kesehatan tentang keselamatan pasien meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan non kesehatan di puskemas. Kata Kunci: Keselamatan Pasien, Pendidikan Kesehatan  ABSTRACT Patient safety is a priority in improving the quality of health services, including at the health center level. To improve the understanding of health workers including doctors, nurses, midwives, medical and non-medical health center personnel about patient safety culture to improve the quality of service. The method in this community service activity is to provide counseling to participants for 60 minutes related to patient safety in health centers. Participants involved in this activity are health and non-health workers. The number of participants involved is 10 people. The results of the initial measurement of health workers' knowledge about patient safety culture showed that most participants had sufficient knowledge, namely 50%. Meanwhile, after being given counseling about patient safety culture, an increase in knowledge was obtained with good knowledge results of 60%. The results of health counseling about patient safety increased the knowledge of health and non-health workers in health centers. Keywords: Patient Safety, Health Education
Optimalisasi Pencegahan Dampak Hospitalisasi Melalui Terapi Mewarnai Pada Anak Usia Prasekolah di Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Sari, Lintang; Safitri, Dewin; Florensa, Florensa; Masmuri, Masmuri; Juliana, Diena; Yousriatin, Fajar
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v1i3.20

Abstract

Anak usia prasekolah memiliki imunitas yang masih rendah sehingga rentan terserang penyakit yang mengharuskan mereka untuk dirawat. Hospitalisasi merupakan kondisi krisis bagi anak karena anak berada dalam situasi asing dan kadang-kadang harus berpisah dari keluarga dan teman-temannya. Respon yang sering muncul akibat hospitalisasi adalah stres dan kecemasan. Salah satu intervensi yang sudah terbukti efektif mengatasi dampak hospitalisasi adalah terapi bermain mewarnai. Dengan melakukan terapi bermain mewarnai, anak lebih fokus untuk mewarnai gambar yang mereka suka dan memilih warna yang mereka sukai. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengurangi dampak hospitalisasi melalui terapi mewarnai. Metode yang digunakan terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dilakukan pada tanggal 07 Oktober 2024 terhadap 10 anak di ruang anak Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yang telah dilakukan yaitu anak-anak terlihat lebih tenang dan kooperatif. Anak-anak juga antusias memilih buku mewarnai sesuai dengan karakter yang disukai. Setelah diberikan crayon dan buku mewarnai, anak-anak mengisi waktunya dengan mewarnai sehingga tidak merasa stres karena dirawat. Disarankan bagi perawat untuk dapat meneruskan intervensi terapi mewarnai pada anak yang dirawat untuk mengurangi dampak hospitalisasi.