Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Perubahan Organisasi, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja SDM PKH dengan Organizational Citizen Behavior (OCB) sebagai Moderasi di Provinsi Sumatera Barat Nurannisa, Nurannisa; Wardi, Yunia
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 11 No. 3 (2022): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklat-bangprof), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja SDM dengan harapan tujuan organisasi akan tercapai. Kemampuan SDM tercermin dari kinerja, kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal. Kinerja SDM PKH berdasarkan hasil penilain belum memuaskan sehingga diperlukan peningkatan kinerja.Dalam penelitian ini menggunakan 4 valiabel yaitu; kinerja SDM PKH sebagai variabel endogen (Y), perubahanorganisasi sebagai variabel eksogen (X1), budaya organisasi (X2), kepemimpinan (X3) dan organizational citizen behavior (OCB) sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positifdan signifikan antara variabel perubahan organisasi terhadap kinerja SDM PKH, terdapat hubungan positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja SDM PKH, terdapat hubungan positif tidak signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja SDM PKH, terdapat hubungan negatif interkasi antara perubahan organisasi dengan OCB terhadap kinerja SDM PKH, terdapat hubungan negatif interaksi antara perubahan organisasi dengan OCB terhadap budaya organisasi
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat Nurannisa, Nurannisa; Muzayyanah, Nurlaily; Tajuddin , Nurul Azmyah Marfuah; Anwar, Hilwa
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i3.37

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. PT. PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat merupakan salah satu bagian Unit Bisnis dari PT PLN (Persero) yang mengendalikan dan mengoperasikan pendistribusian tenaga listrik di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data yang dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 32 karyawan PLN di Kota Makassar. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan aplikasi IBM SPSS 25 for Windows, dengan langkah-langkah analisis data meliputi Uji Regresi Linear Sederhana, Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi, serta Uji Hipotesis (Uji T). Hasil analisis menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Peningkatan kualitas lingkungan kerja dapat meningkatkan kinerja karyawan secara signifikan. Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif terbukti berdampak langsung pada penyelesaian pekerjaan yang diberikan kepada karyawan. Kesimpulannya, perbaikan lingkungan kerja memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan, serta berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
Identifikasi dan pola distribusi lalat buah (Bactrocera spp.) di Green House Biologi UIN Alauddin Makassar Pangngan, Sofi Bella Sari; Andini M, Sri; Nurannisa, Nurannisa; Masriany, Masriany; Amrullah, Syarif Hidayat
Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi Vol 5 No 1 (2025): Januari-April
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/filogeni.v5i1.54718

Abstract

Lalat buah (Bactrocera spp.) merupakan hama utama pada tanaman hortikultura yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies dan pola distribusi lalat buah di Green House Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. Metode pengamatan menggunakan perangkap atraktan berbahan metil eugenol pada tiga plot pengamatan. Sebanyak 531 ekor lalat buah terperangkap selama penelitian, yang terdiri dari dua spesies utama, yaitu Bactrocera carambolae dan Bactrocera umbrosa. Distribusi populasi dihitung menggunakan indeks Morisita, yang menunjukkan pola distribusi merata (Id < 1). Hasil penelitian ini memberikan informasi penting mengenai distribusi populasi hama untuk mendukung pengendalian berbasis prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
RUANG PEREMPUAN SASAK: PERAN ARSITEK DALAM PELESTARIAN TRADISI NENSEK Liza Hani Saroya Wardi; Muhammad Fadjri; Barzian Al-Kitab; Nurlael Fikri Ahmad; Ilham Malik; Vania Aurel Aurora; Luvena Akmalia Puteri Al-Rayyan; Asstiananda, Asstiananda; Nurannisa, Nurannisa
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study describes the role of architects in the participatory design of Sasak women's spaces in the nensek tradition in Keloke Aik Atas Hamlet, Batujai Village, West Praya District, Central Lombok Regency. Through the active involvement of Sasak women in Keloke Aik Atas from the research, design to empowerment stages, the concept of a realized space reflects their own ideals and collective memories is presented. The method used is a participatory approach through in-depth interviews, observations and analyzed using hermeneutics and semiotic approaches. The research findings include the existence of spaces that illustrate the ideals of Sasak women to always meet their ancestors as well as a medium for their meetings with their future generations. The design results in the form of a women's space as a learning space for the nensek tradition which is expected to become a learning space for the nensek tradition so that the nensek tradition remains preserved forever. Not only that, the learning space for the nensek tradition can be the basis for the development of an educational tourism hamlet to encourage economic growth as well as social change in the community in the hamlet
The Myths and Beliefs Surrounding Mappaenre Bunge: Disease, Tradition, and Social Impact in Bugis Society Mutmainna, Mutmainna; Aisyah Nursyam, Nursyam; Asfar, Asfar; Nurannisa, Nurannisa; Sukmawati, Sukmawati; Rijal, Rijal
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 26 No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v26.n2.p213-218.2024

Abstract

The Mappaenre Bunge tradition as a ritual that has been going on for generations has deep meaning for the Bugis people. The community believes that by carrying out this tradition, they will establish a harmonious relationship with their ancestors and the universe. People think that if this tradition is not implemented, then people will be affected by disease. The aim of this research is to explore the Mappaenre Bunge tradition in Bugis community culture; examine people's views on counter-myths in the Mappaenre Bunge tradition in Bugis society; and reveal the influence of the Mappaenre Bunge tradition on the emergence of disease in the Bugis tribe. The research methods used are historical methods and phenomenological methods. The historical method is used to collect data about the origins and development of the Mappaenre Bunge tradition, while the phenomenological method is used to understand the experience and meaning of the Mappaenre Bunge tradition for the Bugis community. The results of this research reveal the aim of this research, namely to find out the origins of the emergence of the Mappaenre Bunge tradition; found 6 myths and 3 counter-myths; The myths present in the Tappale Village Community are stronger than the counter-myths.
Pengaruh Perubahan Organisasi, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan terhadap Kinerja SDM PKH dengan Organizational Citizen Behavior (OCB) sebagai Moderasi di Provinsi Sumatera Barat Nurannisa, Nurannisa; Wardi, Yunia
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 11 No. 3 (2022): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Kesejahteraan Sosial (Pusdiklatbangprof Kesos), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja SDM dengan harapan tujuan organisasi akan tercapai. Kemampuan SDM tercermin dari kinerja, kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal. Kinerja SDM PKH berdasarkan hasil penilain belum memuaskan sehingga diperlukan peningkatan kinerja.Dalam penelitian ini menggunakan 4 valiabel yaitu; kinerja SDM PKH sebagai variabel endogen (Y), perubahanorganisasi sebagai variabel eksogen (X1), budaya organisasi (X2), kepemimpinan (X3) dan organizational citizen behavior (OCB) sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positifdan signifikan antara variabel perubahan organisasi terhadap kinerja SDM PKH, terdapat hubungan positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja SDM PKH, terdapat hubungan positif tidak signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja SDM PKH, terdapat hubungan negatif interkasi antara perubahan organisasi dengan OCB terhadap kinerja SDM PKH, terdapat hubungan negatif interaksi antara perubahan organisasi dengan OCB terhadap budaya organisasi
Pemberdayaan Keluarga melalui Pendekatan Komunikasi Terapeutik di Desa Temajuk Kabupaten Sambas Priyatnanto, Hendra; Yousriatin, Fajar; Anggreini, Yunita Dwi; Nurannisa, Nurannisa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15631

Abstract

ABSTRAK Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan. Melalui komunikasi yang baik, diharapkan segala informasi dan kebutuhan pasien dapat terpenuhi sehingga membantu dalam proses penyembuhan. Keluarga tentunya memiliki peran penting dalam merawat atau mendampingi anggota keluarga yang sakit, namun dilapangan menggambarkan banyak diantaranya keluarga dengan anggota keluarga yang sakit kurang mengetahui proses pengobatan dan perawatan yang dibutuhkan. Tujuan: pemberdayaan keluarga yaitu meningkatkan pengetahuan dan kemandirian keluarga dalam melakukan pencegahan maupun perawatan dengan cara optimalkan kemampuan komunikasi terapeutik antar anggota keluarga sebagai pilar kesehatan dalam keluarga. Metode: Pelaksanaan Kegiatan PKM dilakukan dengan metode edukasi selama 45 menit yang diikuti oleh 30 peserta. Untuk mengukur tingkat pengetahuan maka dilakukan pre dan post test. Hasil: hasil pengukuran sebelum edukasi dilakukan, pengetahuan peserta sebagian besar rendah (53,33%), kemudian diberikan edukasi tentang komunikasi terapeutik dan melakukan praktik cara melakukan komunikasi terapeutik, didapatkan hasil pengukuran pengetahuan sebagian besar tinggi yaitu 73,33%. Kesimpulan: Pemberian edukasi yang disertai dengan praktik atau simulasi dapat meningkatkan pengetahuan yang signifikan pada peserta. Kata Kunci: Komunikasi Terapeutik, Keluarga, Pemberdayaan  ABSTRACT Therapeutic communication is communication that aims to speed up the healing process. Through good communication, it is hoped that all information and patient needs can be met, thereby helping in the healing process. The family certainly has an important role in caring for or accompanying sick family members, but in field it is clear that many families with sick family members do not know the treatment and care process needed. Family empowerment, namely increasing family knowledge and independence in carrying out prevention and treatment by optimizing therapeutic communication skills between family members as a pillar of health in the family. Implementation of community service activities was carried out using an educational method for 45 minutes, attended by 30 participants. To measure the level of knowledge, pre and post tests were carried out. The results of the measurements before the education was carried out, the knowledge of the participants was mostly low (53.33%), then they were given education about therapeutic communication and practicing how to carry out therapeutic communication, the knowledge measurement results were mostly high, namely 73.33%. Providing education accompanied by practice or simulation can significantly increase participants' knowledge.  Keywords: Therapeutic Communication, Family, Empowerment
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Desa Temajuk Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Amaludin, Mimi; Safitri, Dewin; Arisandi, Defa; Hidayat, Uti Rusdian; Akbar, Ali; Alfikrie, Fauzan; Nurpratiwi, Nurpratiwi; Hatmalyakin, Debby; Nurannisa, Nurannisa
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.14769

Abstract

ABSTRAK Penyakit Tidak Menular (PTM) dalam dua dekade terakhir menjadi beban dalam pembiayaan karena tingginya biaya pengobatan (penyakit katastropik) seperti penyakit jantung, kanker, dan gagal ginjal. Dalam hal ini tenaga kesehatan termasuk perawat memiliki peran penting terutama upaya promotive dan preventif agar dapat menekan angka kejadian sekaligus menurunkan beban biaya pengobatan. Sebagai upaya promotive maka dilakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan penyakit tidak menular serta memberdayakan masyarakat dengan keterampilan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit tidak menular. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya menurunkan peningkatan penyakit tidak menular serta ikut memberdayakan masyarakat agar terbentuk individu dan masyarakat yang mandiri. Metode yang dilakukan pada kegiatan PKM ini adalah Metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi, demonstrasi dan simulasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan. setelah diberikan edukasi pengetahuan masyarakat sebagian besar menjadi tinggi (73,33%). setelah dilakukan demonstarsi dan simulasi keterampilan masyarakat sebagian besar menjadi tinggi (70%). Pemberian edukasi dan demonstrasi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dapat menjadi salah satu upaya pencegahan PTM. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Penyakit Tidak Menular  ABSTRACT Introduction: Non-Communicable Diseases (NCDs) in the last two decades have become a financial burden due to the high costs of treatment (catastrophic diseases) such as heart disease, cancer and kidney failure. In this case, health workers, including nurses, have an important role, especially promotive and preventive efforts, in order to reduce the number of incidents while reducing the burden of medical costs. As a promotive effort, education is carried out to increase public knowledge of non-communicable diseases and empower the public with the skills to carry out health checks as an effort to early detect and prevent non-communicable diseases. Objective: The aim of this activity is to increase community participation in efforts to reduce the increase in non-communicable diseases and help empower the community to form independent individuals and communities. Method: the method used in this PKM activity is method that will be used in this activity is education, exposure and simulation. Results: The results of community service show that there is an increase in knowledge and skills. after being given education, the majority of people's knowledge became high (73.33%). after demonstrations and simulations, most people's skills became high (70%). Conclusion: providing education and education can increase knowledge and skills and can be one of the efforts to prevent Non-Communicable Diseases.  Keywords: Chronic Kidney Failure, Non-Communicable Diseases