Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERCEPTIONS AND EXPERIENCES OF MOTHERS WITH A HISTORY OF EPISIOTOMY ON BARRIERS AND SOCIAL SUPPORT IN BREASTFEEDING Hidayah, Lisnah; Mahendra Tri Arif Sampurna; Farida Fitriana; Euvanggelia Dwilda Ferdinandus; Maria Ulfa
Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal Vol. 8 No. 2 (2024): Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, April 2024
Publisher : UNIVERSITAS AIRLANGGA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/imhsj.v8i2.2024.142-155

Abstract

Abstract Background: Breastfeeding rates in Indonesia have decreased significantly in recent years. In 2021, less than half of babies in Indonesia (48.6 percent) were breastfed in the first hour of life, down from 58.2 percent in 2018. Only 52.5 percent were exclusively breastfed in the first six months, which is a decrease sharply from 64.5 percent in 2018. The success of breastfeeding is determined by several inhibiting and supporting factors, one of which is anxiety due to an episiotomy. Episiotomy is often performed to prevent more severe perineal tearing during labor, but there is controversy regarding the benefits and risks of episiotomy, as well as its impact on breastfeeding practices. Objective: To describe the perceptions and experiences of mothers with a history of episiotomy regarding barriers and support in providing breast milk at 7 days postpartum at Airlangga University Hospital, Surabaya City. Method: This research was conducted using qualitative methods with a phenomenological approach/Interpretive Phenomelogical Analysis (IPA). The method for taking subjects used purposive sampling. This research involved a total of 8 informants. The analysis method used is content analysis. Results: It was found that the perception of mothers with a history of episiotomy regarding breastfeeding and their intention to breastfeed was still low. The experience of providing breast milk varies greatly and mothers tend to be physically and emotionally uncomfortable. Social support is very important for mothers' behavior in providing breast milk. There are physical and psychological barriers associated with episiotomy including pain, physical discomfort, anxiety about health and recovery so that breastfeeding behavior becomes disrupted.
DIFFERENCES IN CHANGES IN KNOWLEDGE OF WOMEN ABOUT EARLY DETECTION OF CERVICAL CANCER BETWEEN USING PRESENTATION MEDIA COUNSELING AND LEAFLET COUNSELING Yuliana, Baiq Ade Herna; Purwanto , Bambang; Euvanggelia Dwilda Ferdinandus; Mulawardhana , Pungky
Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal Vol. 8 No. 3 (2024): Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, July 2024
Publisher : UNIVERSITAS AIRLANGGA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/imhsj.v8i3.2024.300-311

Abstract

Background: Encouraging early detection and prompt treatment of precancerous lesions is the key to preventing cervical cancer in women who are fertile. IVA examinations are used to detect precancerous lesions early on. Thus far, both nationally and at Mojo Health Center, the IVA examination has been achieved. Women of reproductive age may not be as aware of early diagnosis of precancerous lesions as they should be, which could contribute to the low IVA examination achievement. Due to a lack of understanding regarding the early diagnosis of precancerous lesions, women of reproductive age have low awareness. Method: A lecture and leafleting approach were used to conduct this health counseling. This kind of study uses a quasi-experimental pretest-posttest one group design, which is experimental in nature. carried out in Surabaya City at the Mojo Health Center. A straightforward random sampling methodology was used to choose the sample of 84 WUS, who were then split into two groups: the treatment group, which received an intervention counseling lecture style, and the control group, which received a leaflet intervention. A questionnaire was utilized to collect the data, and the Wilcoxon signed rank test was used to evaluate it. Independent Samples Test (p<0.05) and Wilcoxon signed Rank test. Results: The test results showing variations in both groups' knowledge levels produced the result p = 0.000 (p <0.05). P = 0.268 (p>0.05) was the outcome of the test to determine the value of differences in knowledge factors between the treatment group and the control group. Conclusion: There is no difference in WUS knowledge between the lecture method and leaflet media distribution when it comes to counseling, but there is a shift in the outcomes of WUS knowledge about early detection of cervical cancer before and after receiving counseling.
Pelatihan Kader Kesehatan Dalam Upaya Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan di Puskesmas Rejoso Nganjuk Jayanti, Ratna Dwi; Farizi, Sofia Al; Ferdinandus, Euvanggelia Dwilda; Tricahyanti, Ari; Dewi, Bianca Bunga Cinta; Huwaida, Hasna Afifa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 10 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i10.1860

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada peningkatan kemampuan kader Puskesmas Rejoso dalam deteksi dini komplikasi kehamilan dengan menggunakan lembar observasi untuk memantau pemeriksaan kehamilan dan mengenali tanda bahaya. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari dua tahapan utama. Pada tahap pertama, dilakukan pelatihan kepada kader kesehatan yang meliputi materi deteksi dini komplikasi kehamilan menggunakan buku KIA, simulasi edukasi kesehatan, serta tanya jawab. Kader juga melakukan praktik edukasi dengan supervisi dari tenaga kesehatan. Tahap kedua adalah pengawalan ibu hamil oleh kader kesehatan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke tenaga kesehatan. Kader memastikan ibu hamil memeriksakan kehamilan secara teratur hingga melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan kader Rejoso dalam deteksi dini komplikasi kehamilan. Nilai pretest menunjukan 4,86, dan setelah diberikan pelatihan terjadi peningkatan rata-rata nilai postest menjadi 9,13. Pendampingan pada 30 ibu hamil menunjukkan bahwa pemeriksaan selama hamil dilakukan secara rutin dan semua ibu hamil melakukan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ini berkontribusi positif terhadap upaya deteksi dini komplikasi pada kehamilan, sekaligus memberikan kesempatan bagi kader untuk berkembang dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. 
Inovasi Kualitas Kader dalam Upaya Deteksi Dini Tuberkulosis Paru pada Kehamilan di Puskesmas Bluto Kabupaten Sumenep Ferdinandus, Euvanggelia Dwilda; Fitriana, Farida; Anis, Wahyul
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 3 (2025): Januari
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/vehr5147

Abstract

Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah kasus Tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia, yang menjadi tantangan besar dalam kesehatan masyarakat. Dampak TB sangat serius pada ibu hamil, membawa risiko ganda baik bagi ibu maupun bayi. Pemberdayaan masyarakat melalui upaya promotif dan preventif menjadi salah satu pendekatan strategis untuk pengendalian TB di Indonesia. Kader kesehatan, sebagai anggota masyarakat yang telah dilatih, memainkan peran penting dalam menjembatani layanan kesehatan dengan masyarakat. Namun, peran kader ibu hamil belum sepenuhnya terintegrasi dengan upaya pencegahan dan deteksi dini TB selama kehamilan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan tersebut melalui metode tiga tahap: pelatihan kader, tindak lanjut pelatihan, dan evaluasi. Sebanyak tiga puluh kader kesehatan dari Puskesmas Bluto di Jawa Timur berpartisipasi dalam inisiatif ini. Program ini terbukti efektif dan efisien dalam meningkatkan pengetahuan tentang TB paru, baik pada kader maupun ibu hamil, meningkatkan keterampilan kader dalam edukasi kesehatan, serta memperluas cakupan skrining mandiri TB paru dan tindak lanjut hasil skrining. Analisis statistik menggunakan Paired T-Test menunjukkan peningkatan signifikan pada pengetahuan kader sebelum dan setelah pelatihan, serta peningkatan jumlah ibu hamil yang mendapatkan edukasi dan melakukan skrining mandiri TB paru. Umpan balik dari peserta juga menyoroti dampak positif program ini. Inisiatif ini menegaskan potensi optimalisasi peran kader kesehatan sebagai strategi yang dapat diadaptasi untuk meningkatkan upaya pengendalian TB, khususnya pada kelompok rentan seperti ibu hamil.
Pemberdayaan Ibu dan Kader Melalui Peningkatan Pengetahuan Sebagai Upaya Penurunan Stunting di Puskesmas Benculuk, Banyuwangi Sofia Al Farizi; Euvanggelia Dwilda Ferdinandus; Ratna Dwi Jayanti; Yulia Purnama Sari; Brilliant Azwa Pinasthika; Belgis Nikmatul Azza
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.4566

Abstract

Stunting menjadi problematika yang dirasakan di Banyuwangi, salah satunya pada wilayah kerja Puskesmas Benculuk. Wilayah Puskesmas Benculuk memiliki angka stunting yang paling tinggi di Kabupaten Banyuwangi. Asupan nutrisi dan pengetahuan terkait gizi menjadi penyebab tertinggi stunting di Kabupaten Banyuwangi. Beberapa tinjauan literatur menyebutkan bahwa aktor non profesissional memiliki peranan penting dalam peningkatan derajat kesehatan. Ibu dan kader menjadi aktor non-professional yang dekat dengan balita stunting, sehingga pemberdayaan terhadap mereka penting dilakukan. Tim pengabdian Masyarakat melakukan pemberdayaan melalui edukasi untuk meningkatkan pengetahuan peserta, edukasi dilaksanakan dengan metode ceramah dan Forum Group Discussion (FGD). Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test. Hasil evaluasi ini didapatkan peningkatan tingkat pengetahuan dalam kategori baik dari 60% menjadi 95%. Tidak terdapat peserta yang memiliki tingkat pengetahuan kurang pada hasil post-test. Recana Tindak Lanjut (RTL) harus tetap dilaksanakan, untuk mempertahankan pengetahuan yang mereka dapatkan. Tindak lanjut dapat dilakukan dengan memberikan makanan lokal, agar ibu dapat mempraktekan langsung dan kader dapat mengawasi dalam hal ini.
The Relationship Between Birth Distance and Perineal Rupture Incident Eka Marta Puspita Rini; Euvanggelia Dwilda Ferdinandus; Sofia Al Farizi; Andriyanti Andriyanti
Jurnal sosial dan sains Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v4i1.1182

Abstract

Background: Perineal rupture was a quite serious problem. Factors that influence the incidence of perineal rupture were parity, birth spacing, fetal position, birth weight. Birth spacing of less than 2 years was considered high risk because it can cause complications during childbirth Purpose: The aim of this research was to know relationship between birth spacing and the incidence of perineal rupture Method: Design of this research was quantitative analytic retrospective. Population in this study was 268 medical records of mothers giving birth at Private Midwife Practice Place Sudjiati Frans Surabaya and the sample size was 160. Sampling technique used purposive sampling. Instrument used in this research was medical records at Midwife Practice Place Sudjiati Frans Surabaya for the period January – December 2022. Data were analyzed using pearson correlation test. Results: : Based on the results of pearson correlation with α = 0.05, the value of p = 0.001 (p < α) was obtained, which shows that there was a significant relationship between birth spacing and the incidence of perineal rupture in mothers giving birth. Conclusion: Birth interval had a significant relationship with the incidence of perineal rupture at Private Midwife Practice Place Sudjiati Frans Surabaya
Optimalisasi Peran Kader Kesehatan dalam Upaya Promotif dan Preventif Tuberkulosis Paru pada Kehamilan Fitriana, Farida; Anis, Wahyul; Ferdinandus, Euvanggelia Dwilda
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 3 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i3.12201

Abstract

Indonesia menjadi negara tertinggi kedua jumlah kasus Tuberkulosis (TB) terbanyak di dunia. Dampak TB akan lebih besar pada ibu hamil yang dapat mengakibatkan beban ganda baik bagi ibu maupun bayinya. Pemberdayaan masyarakat dalam upaya promotif dan preventif merupakan salah satu upaya strategis penanggulangan TB di Indonesia. Kader kesehatan merupakan anggota masyarakat yang peduli kesehatan dan telah dilatih mengenai tugas khusus dalam bidang kesehatan. Selama ini kegiatan kader ibu hamil belum pernah terintegrasikan dengan upaya pencegahan dan deteksi dini TB Paru dalam kehamilan. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pelatihan kader, tindak lanjut pelatihan, dan evaluasi. Sejumlah tiga puluh kader di wilayah kerja Puskesmas Guluk-Guluk mengikuti program ini. Rangkaian program terbukti efektif dan efisien dalam upaya peningkatan pengetahuan, baik kader maupun ibu hamil mengenai TB Paru, keterampilan kader dalam mengedukasi ibu hamil, dan cakupan skrining mandiri TB Paru oleh ibu hamil serta tindak lanjut hasil skrining oleh kader. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai pre dan post-test yang dianalisis menggunakan uji statistik Paired T-test menunjukkan p-value: 0.00 (p-value < α: 0,05) sehingga didapatkan adanya peningkatan pengetahuan kader sebelum dan setelah pelatihan, jumlah ibu hamil yang diberi edukasi oleh kader dan melakukan skrining TB Paru mandiri, serta kesan kader selama mengikuti program ini. Peran kader kesehatan ibu hamil dalam TB Paru diharapkan optimal dan dapat diterapkan di wilayah lain di Indonesia untuk mewujudkan eliminasi TB pada tahun 2030.