Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kemampuan Peserta Didik dalam Memahami Representasi Makroskopik, Submikroskopik, dan Simbolik Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Zuraini Zuraini; Sri Winarni; Latifah Hanum
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia Vol 8, No 1 (2023): JIMPK Januari-Juni 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan peserta didik kelas X-IPA MAN Aceh Singkil dan SMAN 1 Singkil dalam memahami representasi makroskopik, submikroskopik, dan simbolik pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X-IPA1dan X-IPA4MAN Aceh Singkil dan SMAN 1 Singkil tahun ajaran 2019/2020 sebanyak 53 peserta didik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui soal tes. Instrumen yang digunakan terdiri dari soal tes, berupa soal pilihan ganda sebanyak 19 pertanyaan yang terdiri dari soal makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam memahami materi larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan representasi makroskopis adalah paling tinggi dibandingkan representasi simbolik dan submikroskopik. Kemampuan peserta didik dalam memahami representasi submikroskopik tertinggal dibandingkan representasi makroskopik dan simboliknya. Sebanyak 56,6% peserta didik memiliki kemampuan memahami representasi submikroskopik dengan kategori rendah. Kemampuan peserta didik perempuan rata-rata lebih tinggi dalam memahami representasi makroskopik, submiskroskopik, dan simbolik. Perlu melibatkan representasi makrokopik, submikroskopik dan simbolik secara proporsional dalam pembelajaran kimia.
OPTIMALISASI KESEHATAN IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DAN PEMAHAMAN STUNTING DALAM MASYARAKAT MELALUI PENDAMPINGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN LANGSUNG Sri Kurniawati, Rita; Rakhmawati, Dewi; Latifah Hanum; Anam, Khoirul; Hasanah, Uswatun
Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2025): ABDIMAS KOSALA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMI KESEHATAN PANTI KOSALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/akj.v4i2.427

Abstract

Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya stunting pada anak. KEK ditandai dengan asupan energi dan protein yang tidak mencukupi dalam jangka waktu lama, sehingga berdampak pada pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan ibu hamil KEK dan balita stunting melalui pendampingan pemberian makanan tambahan langsung. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat  adalah ceramah  dan  tanya  jawab.  Metode  ceramah  bertujuan  untuk memberikan  pengetahuan tentang  pentingnya kesehatan ibu hamil dengan KEK dan balita stunting. Metode tanya jawab bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta edukasi jika masih terdapat hal-hal yang belum dimengerti tentang materi yang disampaikan. Hasil dari pengabdian ini meningkatkan pengetahun ibu hamil dan keluarga tentang kesehatan ibu hamil dengan KEK dan balita stunting. Data dari wilayah SumberJeruk 2025 di temukan 30 ibu hamil di Desa Summberjeruk, 6 ibu hamil KEK, Total Balita sebnyak 132, ditemukan 14 balita dengan stunting.Setelah dilakukan penyuluhan dan pendampingan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil dan balita didapatkan jumlah balita dengan berat badan naik 10 balita, turun 2 balita tetap 1 balita. Jumlah ibu hamil berat badan naik 4 bumil, turun 1 bumil, tetap 1 bumil. Hasil ini menunjukkan bahwa intervensi melalui pendekatan edukatif dan pemberian makanan tambahan secara langsung memberikan dampak positif terhadap status gizi baik pada ibu hamil maupun balita. Pendekatan ini juga berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang untuk mencegah KEK dan stunting. Kata kunci: ibu hamil; kekurangan energi kronik; stunting Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women is one of the main risk factors for stunting in children. CED is characterized by insufficient energy and protein intake over a long period of time, which impacts fetal growth and maternal health. Stunting is a condition of growth failure in toddlers due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life. This community service aims to increase public understanding of the pregnant women's health with CED and toddlers with stunting through direct assistance in providing supplementary feeding. The methods used in the community service activities are lectures and discussion. The lecture method aims to provide knowledge about the importance of the pregnant women's health with CED and toddlers with stunting. The discussion method aims to provide opportunities for the participants to discussed if there are still things they do not understand about the material presented. The results of this service increase the knowledge of pregnant women and their families about the pregnant women's health with CED and toddlers with stunting. In the data from the SumberJeruk area in 2025 were found 30 pregnant women in Sumberjeruk Village, with 6 pregnant women had KEK, and among Total 132 Toddlers, there were 14 toddlers with stunting. After conducting counseling and assistance in providing additional food to pregnant women and toddlers, the number of toddlers with weight gain were 10 toddlers, toddlers with decreased weight were 2 toddlers and the remained weight was 1 toddler. The number of pregnant women with  weight gain were 4 pregnant women, with decreased weight was 1 pregnant woman, and with remained weight was 1 pregnant woman. These results indicate that interventions through educational approaches and direct provision of supplementary foods have a positive impact on the nutritional status of both pregnant women and toddlers. This approach has also succeeded in raising public awareness of the importance of balanced nutrition in preventing CED and stunting. Keywords: Chronic Energy Deficiency; pregnant women; stunting  
Edukasi dan Pelatihan Menstrual Hyegine Management pada Remaja Putri Ritawati; Asniah Syamsuddin; Latifah Hanum; Supriyanti; Nurhayati
JKA Vol. 1 No. 1 (2024): JKA
Publisher : Bansigom Na Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/JKA.1.2.00011

Abstract

Menstrual Hygiene Management (MKM) or better known as "Menstrual Hygiene Management" (MHM) is very important to understand the context and urgency of this topic. Menstrual Hygiene Management or what we call Menstrual Hygiene Management (MKM) was initiated by a non-governmental organization in Germany, Wash United in 2013 and was first celebrated on May 28 2014. The 28th was taken as a symbol of menstruation in Indonesia and was celebrated on May 28 2017 by the AMPL Network (Drinking Water and Environmental Health). The target of MKM is teenagers. This is because in the UKS framework, teenagers are part of the UKS targets. Through this Community Service (PKM) activity, it is hoped that it can provide education and good hygiene management related to menstrual hygiene in teenagers. Through this service activity, it is hoped that it can open useful insights and knowledge related to Menstruation or its Management (MKM). It is the management of hygiene and health when women experience menstruation. The conclusion that can be drawn from this activity is that based on the results of the presentation at International PKM activities, it can provide education and understanding of procedures for maintaining menstrual hygiene. This activity can also be used as a reference by every teenager who experiences menstruation. MHM also has a very important role in maintaining cleanliness and managing hygiene when menstruation occurs. This international PKM activity is of special concern for every teenager to be able to participate and carry out