Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisa Variasi Volume Serat Karung Plastik Bekas Sebagai Penguat Terhadap Sifat Fisis Mekanis Komposit Gypsum Syahputra, Duha Aota; Bahri, Samsul; Usman, Usman
Jurnal Mesin Sains Terapan Vol 9, No 1 (2025): JURNAL MESIN SAINS TERAPAN
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jmst.v9i1.6631

Abstract

Limbah adalah bahan pembuangan tidak terpakai yang berdampak negatif bagi masyarakat jika tidak dikelola dengan baik, salah satunya adalah limbah karung plastic bekas pupuk. Untuk mengurangi limbah tersebut, salah satu alternatife dengan memanfaatkan limbah karung plastik bekas pupuk tersebut untuk penguatan produk gypsum. Komposit gypsum dibentuk dengan jumlah fraksi volume dan banyaknya serat karung yang bervariasi. Pengujian kuat lentur, kuat tekan, densitas dan daya serap air dilakukan untuk mendapatkan sifat mekanik dan sifat fisis dari Komposit gypsum. Kekuatan lentur tertinggi dari spesimen gypsum pada variasi serat 75% didapat nilai kuat lentur sebesar 4,2 Mpa atau meningkat sebesar 19,67%, dan nilai terendah pada variasi 25% nilai kuat lentur yang didapat sebesar 1,66 Mpa. Penggunaan variasi serat karung plastik terhadap komposit gypsum dapat meninggkatkan nilai kuat tekan koposit gypsum, nilai kuat tekan tertinggi komposit gypsum pada persentase 50% dengan nilai kuat tekan 7,06 Mpa, penggunaan serat karung telalu banyak dapat menurunkan kuat tekan Komposit. Dan pada pengujian fisis yaitu pengujian Densitas komposit gypsum berpenguat serat karung plastik bekas memiliki nilai rata-rata 1,24 g/mm3, 1,34 g/mm3, dan 1,40 g/mm3, densitas komposit gypsum berpenguat serat karung plastik bekas pupuk masih lebih rendah dibandingkan nilai komposit gypsum tanpa penguat (control). Peninggkatan penggunaan  banyaknya serat dapat mereduksi nilai densitas dari komposit gypsum. Daya serap air pada komposit gypsum pada setiap variasi didapat 25,31%, 25,60% dan 13,32% dimana semakin meningkat jumlah variasi dan banyaknya serat karung plastik akan meningkatkan daya serap air. Kata kunci : Limbah Karung Plastik, Komposit Gypsum, Serat
Capaian Temperatur dan Kelembapan Udara Kolektor Panas Pemanfaatan Atap Bangunan Bahri, Samsul; Turmizi, Turmizi; Syarif, Jenne; Syamsuar, Syamsuar
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 11, No 1 (2025): April
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v11i1.11762

Abstract

Energi surya merupakan sumberdaya alternatif yang prospektif mengingat energi surya merupakan sumber energi yang dapat diperbarui dan tidak menimbulkan polusi. Potensi energi surya di Indonesia yang berada dijalur khatulistiwa memungkinkan penggunaan secara langsung dalam bangunan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun pemanfaatan energi matahari belum dimanfaatkan secara optimal, karena diperlukan suatu alat yang bisa memanfaatkan energi matahari secara optimal. Perangkat yang digunakan untuk memanfaatkan energi surya disebut kolektor surya. Kolektor surya adalah sebuah alat yang mampu menyerap dan memindahkan panas dari energi matahari ke fluida kerja. Pengadaan dan penggunaan kolektor surya masih sangat jarang di kalangan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh butuh investasi untuk pengadaannya, juga buatuh area khusus untuk penempatannya. Atap bangunan atau rumah masyarakat, terutama di Aceh terbuat dari seng yang merupakan konduktor panas. Penggunaan plafon pada langit-langit bangunan menjadikan atap bangunan seperti kolektor panas dan mempunyai potensi pemanfaatannya. Namun seberapa besar temperatur dan kelembapan yang dapat dicapai belum diketahui secara pasti. Tujuan penelitian ini mendapatkan nilai temperatur dan kelembapan yang dapat dihasilkan oleh kolektor atap bangunan. Temperatur maksimum dan kelembapan relatif minimum udara panas yang dapat dimanfaatkan mencapai 42.7 ⁰C dan 40.7% pada kecepatan aliran 5 m/detik dengan kondisi temperatur lingkungan rata-rata 31.7 ⁰C dan intensitas cahaya rata-rata 694.5 Lux. Selisih (penurunan) temperatur rata-rata pada pipa rata-rata adalah 3.31 ⁰C, sedangkan selisih temperatur udara panas yang diperoleh dengan temperatur udara lingkungan (pertambahan temperatur) udara panas rata-rata 9.05 ⁰C. Atap bangunan rumah dapat berfungsi sebagai kolektor untuk menghasilkan udara panas yang lebih tinggi dari temperatur lingkungannya.
PKM Pengemasan Media Filter Biologis Produksi Usaha Jino Koi Farm Keude Bungkaih Aceh Utara Bahri, Samsul; Turmizi, Turmizi; Saputra, Edi; Jannifar, A
Jurnal Vokasi Vol 9, No 2 (2025): Juli
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v9i2.7297

Abstract

Jino Koi Farm merupakan usaha rintisan pembudidayaan ikan hias koi yang ada di Aceh. Salah satu usaha Jino Koi Farm adalah produksi media filter biologis. Selain untuk digunakan sendiri, juga untuk dijual secara pesanan dengan produk apa adanya. Hal ini mengakibatkan terbatasnya daya serap pasar sehingga rendahnya produksi yang hasilkan. Berdasarkan telaah terindetifikasi permasalahan yang dihadapi mitra adalah belum adanya kemasan produk media filter biologis yang diproduksi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan memberikan stimulus dan implementasi teknologi dalam pengemasan produksi media filter biologis pada Jino Koi Farm dii Desa Keude Bungkaih Aceh Utara. Metode pelaksanaan kegiatan berupa pemberian edukasi konsep pengemasan, desain pelabelan, pembuatan alat pelabelan, pengadaan bahan pelabelan dan kemasan serta bimbingan teknis proses pelabelan dan pengemasan produk media milter biologis. Adapun hasil yang dihasilkan dari kegiatan tersebut adalah mitra teredukasi konsep pengemasan dan teknis pemprosesan kemasan, adanya desain pelabelan, terbuatnya alat pelabelan, tersedianya bahan pelabelan dan kemasan, dan terbuatnya kemasan produk media filter biologis yang konsumenabel. Kegiatan PKM tersebut telah sukses dilaksanakan. Adanya kemasan tersebut meningkatkan permintaan dan produksi media filter biologis usaha Jino koi Farm
Analisa Kegagalan Elevator Nerak Tipe WB 250 Untuk Mengangkut Sulfur Granulation Di PT. Medco E&P Malaka Hamdani, Hamdani; Fakhriza, Fakhriza; Saputra, Hendra; Bahri, Samsul; Saputra, Edi
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 7, No 1 (2025): August
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v7i1.233

Abstract

AbstractPT. Medco EP Malaka operates one unit of the Nerak WB 250 elevator located in the Sulfur Granulation Unit (SGU), which functions as a material handling system for transferring granulated sulfur from the steel belt conveyor to the sulfur silo. This elevator is driven by an electric motor and gearbox connected to the driver idler shaft (head pulley). The driver idler rotates the rubber chain equipped with buckets containing sulfur granules, allowing the material to be transported vertically to the sulfur silo. However, frequent failures have occurred in several elevator components such as the rubber chain, snap ring, bucket rod, clamping sleeve, chain bushing, bucket, tension idler, as well as the upper and lower idlers. To analyze these failures, the Root Cause Analysis (RCA) method was employed using the Why-Why-Why Analysis (W3A) approach, which is a commonly used method at PT. Medco EP Malaka. Based on field observations and W3A analysis results, the main causes of failure were identified as misalignment in the elevator system due to worn idler bushings, detached snap rings, and malfunctioning proximity sensors—further aggravated by suboptimal preventive and predictive maintenance activities. Additional contributing factors include clumped sulfur accumulation, which increases the system load. Based on these findings, corrective actions were taken and improvements were made to strengthen both the Predictive Maintenance (PdM) and Preventive Maintenance (PM) programs in order to ensure the reliability of the NERAK WB 250 elevator system at the SGU.Keywords:Elevator Nerak; Sulfur Granulation; Maintenance; Root Cause Analysis (RCA)   AbstrakPT. Medco EP Malaka mempunyai 1 unit mesin elevator Nerak WB 250 yang ada pada Sulfur Granulation Unit (SGU) yang berfungsi sebagai alat pemindah sulfur yang sudah berbentuk granul dari steel belt conveyor menuju sulfur silo. Elevator ini digerakkan menggunakan motor listrik beserta gearbox yang terhubung ke shaft driver idler (head pulley). Driver idler memutar rubber chain yang dilengkapi dengan bucket berisi sulfur granul sehingga material dipindahkan secara vertikal menuju sulfur silo. Namun, sering terjadi kerusakan pada komponen elevator seperti rubber chain, snap ring, bucket rod, clamping sleeve, chain bushing, bucket, tension idler, upper dan lower idler. Untuk menganalisis kegagalan tersebut, digunakan metode Root Cause Analysis (RCA) dengan pendekatan Why-Why-Why Analysis (W3A), yang merupakan metode yang lazim digunakan di PT. Medco EP Malaka. Berdasarkan temuan lapangan dan hasil analisa W3A, diketahui bahwa penyebab utama kegagalan adalah misalignment pada sistem elevator akibat ausnya bushing idler, lepasnya snap ring, serta tidak berfungsinya proximity sensor, yang diperburuk oleh kurang optimalnya kegiatan preventive dan predictive maintenance. Faktor lain seperti tumpukan sulfur yang menggumpal dan menyebabkan beban lebih juga turut berkontribusi terhadap kegagalan sistem. Berdasarkan hasil analisa tersebut, dilakukan tindakan perbaikan serta penguatan program Predictive Maintenance (PdM) dan Preventive Maintenance (PM) agar keandalan sistem elevator NERAK tipe WB 250 di SGU dapat terjaga dengan baikKata Kunci:                                                  Pemilihan tindakan; Perawatan; Root Cause Analysis (RCA)