Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pengembangan Produksi dan Pemasaran Roti Tawar Kukus Beku Berbasiskan Labu Kuning Varitas Juai di Kota Banjarbaru Rini Hustiany; Dessy Maulidya Maharani; Suci Latifah Noor Fahmi; Fhadila Salsabila; Tiara Florinda Amandita Amandita; Ahmad Maulana
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i3.10472

Abstract

Roti tawar kukus adalah sejenis roti yang terbuat dari bahan dasar tepung dan ragi, tidak memiliki isi dan memiliki tekstur yang padat. Subtitusi tepung terigu dengan puree labu kuning juai dapat menjadi inovasi dari segi rasa dan kandungan gizi pada roti tawar kukus. Selain itu, produk roti tawar kukus juga mendukung terjadinya diversifikasi pangan lokal Kalimantan Selatan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melatih mitra untuk dapat mengolah roti kukus tawar berbasiskan puree labu kuning juai dan memotivasi ketertarikan mitra menjadi pemasok roti kukus tawar berbasiskan puree labu kuning juai untuk jangka panjangnya. Pengembangan produk roti tawar kukus ini dilaksanakan di KWT Beruntung Barokah, Desa Beruntung Jaya, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru. Ibu-ibu yang ada di KWT tersebut sangat antusias mengikuti pelatihan dan demo pembuatan roti kukus tawar berbasiskan puree labu kuning juai. Ibu-ibu berpendapat bahwa mudah memahami materi, sesuai dengan kebutuhan, produk mempunyai daya tarik, dan berkualitas. Akan tetapi ibu-ibu masih ragu terhadap nilai jual produk ini dan pembuatan roti kukus tawar agak sedikit sulit. Selain itu pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan memberikan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan hal ini, ibu-ibu puas terhadap pelatihan ini dan menjadi pemicu kegiatan usaha masyarakat.
Competitiveness Enhancement of The Small Enterprises of Dried Three-Spot Gourami (Trichogaster trichopterus) in Banjar Regency, South Kalimantan Province Through Improvement of The Process Technology, Managerial, and Business Culture Agung Nugroho; Dessy Maulidya Maharani; Agung Cahyo Legowo; Febriani Purba
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021): May 2021
Publisher : Asosiasi Dosen Pengembang Masyarajat (ADPEMAS) Forum Komunikasi Dosen Peneliti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/engagement.v5i1.277

Abstract

Competitiveness enhancement of the dried three spot gourami producers in Banjar Regency, South Kalimantan Province was undertaken, because they are the least beneficiaries of the business system that has been run for generations. The competitiveness was developed through improvement of the production technology, managerial, and business culture. Technology enhancement was achieved by improving the drying method, product diversification, quality improvement, packaging improvement, and labeling. Managerial aspects developed included management in finance, resources, and marketing. Cultural development was focused on social behavior, namely education on the importance of investment and financial management so that the revenue obtained can be used as business assets again. Those efforts have effectively improved the indicators of business competitiveness, namely increasing income, increasing product added value, increasing innovation and creativity, raising awareness of quality, increasing managerial ability, and improving attitudes and enthusiasm for continuous improvement
Peningkatan Nilai Tambah Produksi Nira Aren di Kabupeten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan melalui Transfer Teknologi Pengolahan Gula Semut Maharani, Dessy Maulidya; Legowo, Agung Cahyo; Nugroho, Agung
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2025): March
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v10i1.1688

Abstract

Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) merupakan salah satu sentra penghasil nira aren di Provinsi Kalimantan Selatan. Saat ini usaha gula aren di Kabupaten HSS belum dilakukan secara serius oleh masyarakat setempat. Semakin meningkatnya gaya hidup masyarakat modern yang cenderung lebih memilih pemanis alami yang lebih sehat dengan mengganti konsumsi gula tebu telah mendorong meningkatnya potensi ekonomi gula aren. Peningkatan permintaan pasar terhadap gula aren dalam bentuk gula semut belum mampu dibarengi dengan pasokan yang mencukupi dikarenakan keterbatasan sarana produksi dan implementasi teknologi yang lebih efisien. Program ini ditujukan untuk menjawab permasalahan tersebut dengan mitra kelompok masyarakat petani dan perajin gula aren di Kabupaten HSS. Metode yang digunakan berupa diseminasi dan transfer teknologi proses, mesin produksi, dan kecakapan manajerial. Terdapat sepuluh tahapan yang dilakukan dimulai dari focus group discussion dengan mitra, perencanaan pola diseminasi, pemahaman konsep produk, transfer pengetahuan dan ketrampilan produksi, transfer pengetahuan dan ketrampilan pengemasan, pelatihan berbasis manajemen, pendampingan, evaluasi, perencanaan pengembangan, dan standarisasi produk dan proses. Penggunaan mesin produksi memberikan dampak terhadap percepatan waktu proses hingga 50% sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Dampak lainnya adalah dihasilkannya produk gula semut aren dengan mutu yang lebih baik, yaitu warna dan aroma yang lebih netral/alami, kadar air lebih rendah, serta tekstur yang lebih seragam. Mutu dan penampilan produk mampu memenuhi standar kelayakan untuk dipasarkan sebagai gula semut dengan kelas premium. Melalui transfer teknologi ini pihak mitra merasakan manfaat yang besar. Enhancing the Added Value of Arenga pinnata Sap Production in Hulu Sungai Selatan Regency by Utilizing Granulated Palm Sugar Processing Technology Abstract Hulu Sungai Selatan Regency (HSS) is one of the largest palm sap production centers in South Kalimantan Province. Currently, the palm sugar business in HSS has not been carried out seriously by the local community, so it has not had a significant economic impact. The natural sugar business from palm oil has enormous economic potential, especially with the increasing lifestyle of modern society, which wants a healthy natural sweetener with a low glycemic index to replace cane sugar. Market demand for original ant sugar products shows an increasing trend but has not been fully met due to production facilities. This program was designed to address the problems that occur in the community groups of palm sugar farmers and craftsmen in the HSS Regency palm center, which includes aspects of process technology, managerial, and production equipment. The method offered was to transfer process technology, small industry management, and palm sugar production machines to palm sap-producing centers.  There were ten stages carried out starting from focus group discussions with partners, planning dissemination patterns, understanding product concepts, transfer of knowledge and production skills, transfer of knowledge and packaging skills, management-based training, mentoring, evaluation, development planning, and standardization of products and processes. The use of processing machines was able to speed up processing time by up to 50%, which can increase labor efficiency. The resulting product also showed good quality with a more neutral or natural color and aroma, lower water content, and a uniform texture. The quality and appearance of the product really fulfilled its suitability for being marketed as premium-quality ant sugar. Through this technology transfer, partners experienced a great benefit.