Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) merupakan salah satu sentra penghasil nira aren di Provinsi Kalimantan Selatan. Saat ini usaha gula aren di Kabupaten HSS belum dilakukan secara serius oleh masyarakat setempat. Semakin meningkatnya gaya hidup masyarakat modern yang cenderung lebih memilih pemanis alami yang lebih sehat dengan mengganti konsumsi gula tebu telah mendorong meningkatnya potensi ekonomi gula aren. Peningkatan permintaan pasar terhadap gula aren dalam bentuk gula semut belum mampu dibarengi dengan pasokan yang mencukupi dikarenakan keterbatasan sarana produksi dan implementasi teknologi yang lebih efisien. Program ini ditujukan untuk menjawab permasalahan tersebut dengan mitra kelompok masyarakat petani dan perajin gula aren di Kabupaten HSS. Metode yang digunakan berupa diseminasi dan transfer teknologi proses, mesin produksi, dan kecakapan manajerial. Terdapat sepuluh tahapan yang dilakukan dimulai dari focus group discussion dengan mitra, perencanaan pola diseminasi, pemahaman konsep produk, transfer pengetahuan dan ketrampilan produksi, transfer pengetahuan dan ketrampilan pengemasan, pelatihan berbasis manajemen, pendampingan, evaluasi, perencanaan pengembangan, dan standarisasi produk dan proses. Penggunaan mesin produksi memberikan dampak terhadap percepatan waktu proses hingga 50% sehingga meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja. Dampak lainnya adalah dihasilkannya produk gula semut aren dengan mutu yang lebih baik, yaitu warna dan aroma yang lebih netral/alami, kadar air lebih rendah, serta tekstur yang lebih seragam. Mutu dan penampilan produk mampu memenuhi standar kelayakan untuk dipasarkan sebagai gula semut dengan kelas premium. Melalui transfer teknologi ini pihak mitra merasakan manfaat yang besar. Enhancing the Added Value of Arenga pinnata Sap Production in Hulu Sungai Selatan Regency by Utilizing Granulated Palm Sugar Processing Technology Abstract Hulu Sungai Selatan Regency (HSS) is one of the largest palm sap production centers in South Kalimantan Province. Currently, the palm sugar business in HSS has not been carried out seriously by the local community, so it has not had a significant economic impact. The natural sugar business from palm oil has enormous economic potential, especially with the increasing lifestyle of modern society, which wants a healthy natural sweetener with a low glycemic index to replace cane sugar. Market demand for original ant sugar products shows an increasing trend but has not been fully met due to production facilities. This program was designed to address the problems that occur in the community groups of palm sugar farmers and craftsmen in the HSS Regency palm center, which includes aspects of process technology, managerial, and production equipment. The method offered was to transfer process technology, small industry management, and palm sugar production machines to palm sap-producing centers. There were ten stages carried out starting from focus group discussions with partners, planning dissemination patterns, understanding product concepts, transfer of knowledge and production skills, transfer of knowledge and packaging skills, management-based training, mentoring, evaluation, development planning, and standardization of products and processes. The use of processing machines was able to speed up processing time by up to 50%, which can increase labor efficiency. The resulting product also showed good quality with a more neutral or natural color and aroma, lower water content, and a uniform texture. The quality and appearance of the product really fulfilled its suitability for being marketed as premium-quality ant sugar. Through this technology transfer, partners experienced a great benefit.