Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

faktor internal individu terhadap risiko overuse injury pada pemain futsal di kota parepare Nacjmi, Nurul Yulianti; Ramlan, Ramlan; Anggraeny, Rini
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 2 (2022): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v17i2.2953

Abstract

Olahraga futsal merupakan penganti olahraga sepak bola yang sering terjadi adanya body contac dan rawan akan cedera. Risiko terjadinya cedera pada futsal diakibatkan karna faktor ekstrinsik atau pengaruh dari luar yakni berupa tabrakan, pukulan, benturan, dan kondisi lapangan yang kurang layak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor internal terhadap risiko overuse injury pada pemain futsal di Kota Parepare. Metode penelitian yang digunakan cross sectional dengan menggunakan teknik proportional sampling pengambilan sampel berdasarkan rumus slovin dengan jumlah sampel sebanyak 68 orang .Instrumen yang di gunakan Timers, Timbangan, kamera Hp kuesioner. Pengelohan data menggunakan program SPSS 24. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian cedera overuse yang berarti (p=< 0,05) Ha di terima dan Ho ditolak adalah indeks massa tubuh (p=0,003), sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan yang bermakna yaitu cedera overuse dengan riwayat cedera sebelumnya (p=0,762), serta pemanasan dengan Cedera overuse (p=0,870).
Positive Deviance Kejadian Stunting pada Keluarga Miskin Nurhasanah, Nurhasanah; Umar, Fitriani; Thasim, Sukmawati; Anggraeny, Rini; Amir, Rahmi
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v8i1.3203

Abstract

Keluarga dengan tingkat ekonomi rendah atau miskin biasanya rentan terhadap stunting. Namun, di daerah kumuh atau miskin justru ditemukan penyimpangan positif, yaitu adanya balita yang cukup gizi atau status gizi baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana riwayat ASI, praktek pemberian makan, pemanfaatan pelayanan kesehatan, dan perilaku hidup bersih pada balita yang tidak stunting dari keluarga miskin di Desa Siddo Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, melibatkan 7 orang informan yakni 1 orang petugas gizi, 4 orang ibu balita, dan 2 orang kader posyandu, ngan metode snowball sampling. Hasil penelitian didapatkan ibu dari balita tidak stunting dari keluarga miskin memiliki riwayat pemberian ASI yang baik meliputi pemberian ASI eksklusif dan tetap berusaha memberikan ASI pada anak meski sibuk bekerja atau keluar. Riwayat pemberian MP-ASI yang baik meliputi, pemberian MP-ASI pada saat umur 6 bulan, frekuensi pemberian MP-ASI umumnya 3 kali sehari, porsi MP-ASI diberikan sesuai dengan usia balita, komposisi MP-ASI, serta prioritas pemberian makan pada anak. Kebiasaan pemanfaatan pelayanan kesehatan yang baik seperti, penimbangan balita setiap bulan, imunisasi lengkap, pemberian obat pada balita pada saat sakit atau membawa balita ke puskesmas. Kebiasaan perilaku hidup bersih yang baik seperti, kebiasaan kebersihan diri balita maupun kebiasaan kebersihan lingkungan tempat tinggal. Disarankan bagi petugas kesehatan perlu adanya peningkatan pemberian edukasi pada ibu hamil dan ibu balita terkait pemberian ASI eksklusif dan MP-ASI dan MP-ASI serta praktek-praktek positif lainnya dalam upaya pencegahan stunting.
Community Knowledge and Stigma Against COVID-19 Phase III Vaccine (Booster) and Health Workers in Handling COVID-19 in Parepare City Ainun Tatang, Nuraini; Yusuf, Syarifuddin; Anggraeny, Rini
Indonesian Health Journal (IHJ) Vol. 2 No. 2 (2023): Indonesian Health Journal
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/ihj.v2i2.33

Abstract

The COVID-19 pandemic has caused fear among some people. Feelings of fear can make a person alert. However, when the feeling of fear becomes excessive, it can create a negative impression. This study aimed to determine the level of knowledge and stigma of the people of Parepare City towards the Phase III COVID-19 vaccine (Booster). This research is a descriptive study using a quantitative approach. The tool used in data collection is a questionnaire. This research was conducted in Parepare City from 11 to July 18, 2022. The population in this study were all people living in Parepare City, totaling + 154,524 people. The sample or sampling technique uses accidental sampling and 100 samples. Data were analyzed univariately and presented in the form of a frequency distribution. Research shows that the level of public knowledge of the Phase III vaccine (Booster) is 63%. The level of public knowledge of health workers in handling COVID-19 is in the high category of 73%. The stigma level of the people of Parepare City towards the Phase III vaccine (Booster) is in the high category of 69%. The level of community stigma towards health workers in handling COVID-19 is in the high category of 78%. In general, the people of Pare-pare City have high knowledge of the stage III vaccine (Booster) and health workers. However, implementing the Phase III vaccine (Booster) is still low due to the high stigma of the people of Parepare City towards health workers and Phase III vaccines (Boosters).
Faktor Risiko Kejadian Osteoporosis pada Warga Lansia di Kelurahan Mamminasae Kabupaten Pinrang Haniarti, Haniarti; Jannah, Sukrufil; Nurlinda , Nurlinda; Anggraeny, Rini; Usman, Usman; Karman , Karman
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 6 No. 3 (2023): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v6i3.1929

Abstract

Osteoporosis menduduki peringkat kedua setelah penyakit kardiovaskular sebagai masalah kesehatan global. Di seluruh dunia jumlah penderita osteoporosis mencapai 200 juta penduduk setiap tahunnya, demikian juga data kasus yang tercatat oleh Perhimpunan Osteoporosis Indonesia terus meningkat yaitu pada wanita sebesar 32,3% sedangkan pada pria sebesar 28,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah status gizi, gaya hidup (kebiasaan merokok,kebiasaan konsumsi kafein dan aktivitas fisik), dan kebiasaan konsumsi kalsium dan vitamin D merupakan faktor resiko dengan kejadian osteoporosis pada warga lansia di Desa Mamminasae Kabupaten Pinrang.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain case control.sampel penelitian diambil dengan total sampling sebanyak 26 kasus dan 26 kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 52 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizibukan merupakan faktor risiko kejadian osteoporosis diperoleh nilai OR=0,45, gaya hidup berdasarkan (kebiasaan merokok) bukan merupakan faktor risiko kejadian osteoporosis dengan nilai OR = 1,00 sedangkan gaya hidup berdasarkan (kebiasaan konsumsi kafein diperoleh nilai OR = 7,50, aktifitas fisik diperoleh nilai OR = 2,12) dan kebiasaan konsumsi kalsium diperoleh nilai OR= 32,2 dan vitamin D diperoleh nilai OR =14,9 merupakan faktor risiko kejadian osteoporosis.
Hubungan Beban Kerja Terhadap Stres Kerja pada Perawat RSUD Nene Mallomo Hasma, Hasma; Haniarti, Haniarti; Anggraeny, Rini; Yusuf, Syarifuddin; Umar, Fitriani
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 7 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v7i3.3269

Abstract

Stres kerja merupakan masalah signifikan dalam profesi keperawatan yang dapat mempengaruhi kesejahteraan perawat dan kualitas perawatan pasien. Perawat menghadapi tugas-tugas mendesak, tuntutan waktu yang ketat, dan keputusan yang sulit, yang dapat meningkatkan tingkat stress mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi pekerjaaan, penggunaan waktu kerja, dan target yang harus dicapai terhadap stres kerja pada perawat RSUD Nene Mallomo. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat RSUD Nene Mallomo sebanyak 74 orang. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kondisi pekerjaan p = 0,000, penggunaan waktu kerja p=0,007, dan target yang harus dicapai p = 0,028 dengan stress kerja pada perawat RSUD Nene Mallomo. Berdasarkan temuan ini disarankan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan mendukung bagi perawat, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas perawatan pasien dan kepuasan kerja perawat.
Analisis Kejadian Syndrome Burnout Tenaga Medis Covid-19 RS Andi Makkasau Kota Parepare Awaliah Putri, Mega; Ramlan, Ramlan; Anggraeny, Rini; Hengky, Henni Kumaladewi
Jurnal Kesehatan Nusantara (JKN) Vol. 1 No. 4 (2025): Jurnal Kesehatan Nusantara (JKN)
Publisher : Media Literasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid-19 disease pandemic has put considerable psychological stress on frontline health care workers (health workers). Apart from being life threatening, the Covid-19 pandemic has also caused high levels of panic and anxiety around the world, especially among healthcare workers. The purpose of this study was to determine the relationship between age risk factors, number of children, working hours and work experience with the level of burnout syndrome of Covid-19 medical personnel at Andi Makkasau Hospital, Parepare City. The research method used is analytical research using a cross sectional study with Chi Square analysis. The measuring instrument used is the Maslach Burnout Inventory (MBI) questionnaire. The population and sample in this study were 35 Covid-19 medical personnel. Chi Square test results p = 0.227 is greater than = 0.05 which means Ho is accepted. Age, number of children, work experience had a p value greater than = 0.05, while working hours had a p value smaller than = 0.05. It was concluded that there was no relationship between age, number of children, and work experience on the level of burnout syndrome, but working hours had a relationship with the level of burnout syndrome of medical personnel for Covid-19 medical personnel at Andi Makkasau Hospital, Parepare City. It is hoped that the Andi Makkasau Hospital in Parepare City pays attention to medical officers who experience burnout so as not to cause a decrease in the quality of service in the workplace.
Community Knowledge and Stigma Against COVID-19 Phase III Vaccine (Booster) and Health Workers in Handling COVID-19 in Parepare City Ainun Tatang, Nuraini; Yusuf, Syarifuddin; Anggraeny, Rini
Indonesian Health Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Indonesian Health Journal
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/ihj.v2i2.33

Abstract

The COVID-19 pandemic has caused fear among some people. Feelings of fear can make a person alert. However, when the feeling of fear becomes excessive, it can create a negative impression. This study aimed to determine the level of knowledge and stigma of the people of Parepare City towards the Phase III COVID-19 vaccine (Booster). This research is a descriptive study using a quantitative approach. The tool used in data collection is a questionnaire. This research was conducted in Parepare City from 11 to July 18, 2022. The population in this study were all people living in Parepare City, totaling + 154,524 people. The sample or sampling technique uses accidental sampling and 100 samples. Data were analyzed univariately and presented in the form of a frequency distribution. Research shows that the level of public knowledge of the Phase III vaccine (Booster) is 63%. The level of public knowledge of health workers in handling COVID-19 is in the high category of 73%. The stigma level of the people of Parepare City towards the Phase III vaccine (Booster) is in the high category of 69%. The level of community stigma towards health workers in handling COVID-19 is in the high category of 78%. In general, the people of Pare-pare City have high knowledge of the stage III vaccine (Booster) and health workers. However, implementing the Phase III vaccine (Booster) is still low due to the high stigma of the people of Parepare City towards health workers and Phase III vaccines (Boosters).
Risk Factor of Sedentary Lifestyle on the Incidence of Obesity During the Covid-19 Pandemic in Adolescents in Soppeng Regency Haniarti, Haniarti; Asnita, Sri Ayu; Anggraeny, Rini; Umar, Fitriani
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Vol. 6 No. 2 (2024): Volume 6 Nomor 2 Agustus 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jika.v6i2.615

Abstract

Obesity was a non-communicable disease that occurs due to the accumulation of excess fat in the body which can occur in all groups, including teenagers. The purpose of this study was to analyze the factors of sedentary lifestyle behavior as a risk factor for the incidence of obesity during the pandemic in early adolescents at the SMP/MTs level. The research method was analytic observational with a case control study design. The sample in this study consisted of a case group of 20 obese adolescents and a control group of 40 non-obese adolescents with a total sample of 60 people who were taken using a stratified random sampling technique. Data were analyzed using SPSS 25 to obtain the Odd Ratio (OR) value. The instrument used was the ASAQ questionnaire for adolescents aged 13-15 years at SMPN 3 Watansoppeng and MTs DDI Pattojo. The results of this study showed that sedentary lifestyle behavior was not a risk factor for obesity (OR = 8,143 > 1, CI = 0,976 – 67,944) during the Covid-19 pandemic in early adolescents at the SMP/MTs level in Soppeng Regency. Even though adolescents with high sedentary life style behavior have a risk of 8,143 times more risk than adolescents with low sedentary lifestyle behavior, this is considered insignificant because there may be other risk factors that influence the incidence of obesity, such as genetic factors and food intake. Even so, teenagers still have to increase their movement activities by exercising, playing outside the home, and reducing cell phone use.
Analisis Risiko Paparan Karbon Monoksida (CO) Terhadap Masyarakat Sekitar Pedagang Sate Menggunakan Metode ARKL Di Kota Parepare A.R.Amrah, Nurfardianty; Amir, Rahmi; Anggraeny, Rini; Zarkasyi, Rahmat; Nurlinda, Nurlinda
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 25 No 2 (2025): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v25i2.1624

Abstract

Air pollution caused by burning activities, such as the process of grilling satay in open areas, can lead to exposure to carbon monoxide (CO) that potentially affects the health of nearby communities. This study aims to evaluate the level of risk of CO exposure experienced by the community around the Madura chicken satay vendors on Jalan Mangga, Parepare City, and to examine whether this exposure is related to respiratory complaints. The method used is a quantitative descriptive approach with Environmental Health Risk Analysis (EHRA). This research involved 126 respondents, with data obtained through the distribution of questionnaires and measurement of CO concentration using the Tropomi Explorer application. The results showed that the highest intake value reached 0.086946 mg/kg/day, while the lowest was 0.051908 mg/kg/day. The calculated Risk Quotient (RQ) remained below the risk threshold (RQ < 1), indicating that CO exposure has not posed a significant health risk. Additionally, statistical analysis results showed no significant relationship between CO exposure and respiratory disorders in the community. Factors such as short exposure time, the burning location being in open air, and good air circulation are suspected to contribute to reducing the negative impact of CO exposure.
PENDAMPINGAN PENERAPAN PROGRAM CERIA DALAM UPAYA PENCEGAHAN DINI ANEMIA PADA REMAJA PUTRI Anggraeny, Rini; Usman, Usman; Reski Ananda, Sry; Aspiranda, Melani
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3102-3106

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk dukungan pelaksanaan program Ceria sebagai bagian dari pencegahan dini anemia pada remaja putri  yang meliputi kegiatan edukasi dan pelatihan deteksi dini anemia. Kelompok yang dilibatkan adalah PD. Nasyiatul Aisyiyah Kota Parepare dengan alasan bahwa kelompok ini memiliki program pos edukasi dan pos layanan deteksi dini anemia melalui program Phasmina yang sasarannya merupakan remaja putri. Beberapa permasalahan prioritas yang dialami oleh mitra dalam menjalankan program phasmina tersebut, antara lain:1) Pengetahuan anggota kelompok mitra tentang anemia, faktor risiko dan pencegahannya masih rendah. Hal ini disebabkan mereka masih kurang mendapatkan edukasi/ sosialisasi, 2) keterampilan kelompok mitra dalam melakukan pengukuran seteksi dini anemia masih rendah yang disebabkan karena mereka belum pernah diberikan pelatihan dalam program tersebut. Tujuan jangka panjang dari kegiatan ini adalah pengurus PD. Nasyiatul Aisyiyah Kota Parepare kelompok mitra memiliki keterampilan dalam melakukan edukasi dan deteksi dini anemia sehingga dapat melakukan program phasmina secara rutin dan mandiri. Target khusus yang ingin dicapai yaitu adanya peningkatan pengetahuan anggota kelompok mitra tentang anemia dan adanya keterampilan kelompok mitra dalam melakukan pengukuran deteksi dini anemia. Metode pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan ini yaitu meliputi tahapan sebagai berikut, 1). Tahap sosialisai program dengan menghadirkan kelompok mitra, 2) Kegiatan edukasi/sosialisasi kepada anggota kelompok mitra dengan menggunakan media power point, 3). Pelatihan Deteksi Dini Anemia kepada anggota kelompok mitra meliputi pengukuran deteksi dini anemia dan pengukuran kadar hemoglobin (hb). Kesimpulan dari hasil pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini, yaitu: 1).Kegiatan Edukasi Pencegahan Anemia dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anggota kelompok mitra dalam upaya pencegahan anemia khususnya mengenai definisi dan kriteria, faktor risiko dan pencegahan anemia, 2).Kegiatan pelatihan deteksi dini anemia dapat meningkatkan keterampilan kelompok anggota mitra dalam pencegahan dini anemia.