Purnamawati, Dewi
Faculty Of Public Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengalaman Penyintas Stroke Laki-Laki dan Perempuan Selama Recovery di Poliklinik Rumah Sakit Umum Tingkat II Dustira Bandung Briefman Tampubolon; Dewi Purnamawati; Wati Jumaiyah; Fitrian Rayasari
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v12i4.1318

Abstract

Stroke is a chronic disease that causes sufferers to experience disorders in the form of paralysis of the limbs, speech disorders, thought process disorders, memory problems and other disorders due to disruption of brain function. This qualitative study was conducted to explore the experiences of stroke survivors and the coping mechanisms between men and women during recovery with 6 female and 4 male informants. The results showed that female survivors of stroke were more successful in carrying out the coping mechanism in the recovery process, more knowledge of coping mechanisms was owned by female survivors (67%), female survivors of stroke were also better at perceiving the physical changes they experienced and were more positive in perceiving the need for social support, but in respond to psychosocial response to stroke. The results of the study showed no difference between male and female stroke survivors. Therefore, the hospital and medical surgical nurses must be able to consider the gender of the patient when providing nursing care to stroke patients.Keywords: gender; coping mechanism; survivor; strokeABSTRAKStroke merupakan salah satu penyakit kronis yang menyebabkan penderita mengalami gangguan berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, gangguan proses pikir, gangguan daya ingat dan gangguan lainnya akibat tergangguanya fungsi otak. Studi kualitatif ini dilakukan untuk menggali pengalaman penyintas stroke, mekanisme koping diantara laki-laki dan perempuan selama recovery dengan jumlah informan 6 perempuan dan 4 laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyintas stroke berjenis kelamin perempuan lebih berhasil melakukan mekanisme koping dalam proses recovery, pengetahuan tentang mekanisme koping lebih dimiliki penyintas berjenis kelamin perempuan (67%), penyintas stroke berjenis kelamin perempuan juga lebih baik dalam mempersepsikan perubahan fisik yang dialaminya dan lebih positif dalam mempersepsikan kebutuhan dukungan sosial, namun dalam merespon psikososial akibat stroke hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan antara penyintas stroke laki-laki dan perempuan karena mereka menyampaikan informasi sesuai jawaban yang telah diberikan. Untuk itu pihak rumah sakit dan perawat medikal bedah harus dapat mempertimbangkan jenis kelamin pasien saat memberikan asuhan keperawatan dan proses pemulihan pada pasien stroke.Kata kunci: jenis kelamin; mekanisme koping; penyintas; stroke
Efektivitas Penggunaan Antimicrobial Dressing Terhadap Lama Proses Penyembuhan Luka pada Pasien Ulkus Kaki Dabetik di Pelayanan Kesehatan Wilayah Kabupaten Bekasi Arifah Rakhmawati; Dewi Purnamawati; Wati Jumaiyah
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus Januari 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk115

Abstract

Diabetic foot ulcers with infection are a chronic complication that is often found in people with Diabetes Mellitus. One nursing intervention to overcome this is by treating wounds using antimicrobial dressings such as silver, PHMB, DACC, and honey. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the use of antimicrobial dressings on the duration of the wound healing process in diabetic foot ulcer patients in Bekasi district health service. This research used a quasi experiment design. The sample size in this study was 84 respondents. The ANOVA test results showed that the average difference between the duration of the wound healing process for types of silver, PHMB, DACC and honey with a p-value of 0.0001
Empowerment of Aisyiyah kindergarten teachers in early detection of tuberculosis Rohimi Zamzam; Erni Rita; Dewi Purnamawati; Azmi Al-Bahij
Community Empowerment Vol 6 No 11 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.899 KB) | DOI: 10.31603/ce.5287

Abstract

The increase in tuberculosis incidence in adults has implications for the increase in cases of tuberculosis in children. Tuberculosis in children has a long-term effect on the growth and development of children so that early prevention efforts are needed. Kindergarten school teachers are the closest people after parents who have an important role in early detection of tuberculosis in children. This activity aims to empower kindergarten school teachers in conducting early detection of tuberculosis in school children through health education activities. This activity was carried out on August 18-19, 2020 virtually, with lecture, discussion and simulation techniques, and was attended by 79 Aisyiyah Kindergarten teachers in DKI Jakarta. The evaluation results show that the average value of the pretest was 57.78 and the average value of the posttest was 72.02. Statistically, there is a significant difference in the average knowledge value of participants before and after health education. In addition, 74% of participants felt that the material provided was very useful, but there were also those who felt that the network was constrained, such as voices that were not clear and echoed.
THE EFFECT OF FASTING ON HEALTH OF DIGESTION SYSTEM Munaya Fauziah; Dewi Purnamawati; Nurmalia Lusida; Irna Hasanah; Mahmudin Sudin
Indonesian Journal of Islam and Public Health Vol. 1 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Islam and Public Health
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhamamdiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.244 KB) | DOI: 10.53947/ijiph.v1i1.185

Abstract

The human body has important digestive organs such as the stomach. One of the gastric diseases, namely gastritis or ulcer, has started to be experienced due to a lack of knowledge about the factors that cause gastritis and the behavior to prevent gastritis. Gastritis, known as ulcer disease, is an inflammation or bleeding of the gastric mucosa caused by irritation, infection, and irregularity in eating patterns. The method used is a literature review article or literature review by examining 7 journals published from 2010-2020 regarding the effect of fasting on the health of the gastric digestive system which was carried out in April 2020. The results showed that there was a change in diet when fasting caused various changes in the body, especially in the digestive tract. Fasting gives the digestive system time to rest, which can reduce the risk or cure digestive health problems. The conclusion is that there is a relationship between diet, knowledge, and stress on the incidence of gastritis. Meanwhile, coffee consumption behavior and gender have no relationship with the incidence of gastritis.
Pengalaman Penderita HIV Pada Lelaki Suka Lelaki (LSL); Analisis Kualitatif tentang Persepsi Diri, Respon Saat Didiagnosis, Perilaku Pencegahan, dan Dukungan Pendamping Sebaya Dewi Purnamawati; Nurfadhilah Nurfadhilah; Rohimi Zamzam; Karina Amalia; Rika Zulia Ningsih
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.18.2.155-163

Abstract

Salah satu populasi berisiko tertular HIV adalah kelompok Lelaki Suka Lelaki (LSL). Risiko penularan pada populasi LSL 22 kali lebih besar dibanding populasi lainnya. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran secara mendalam pengalaman penderita HIV pada kelompok LSL. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Informan adalah penderita HIV pada kelompok LSL, LSM dan tenaga kesehatan sebanyak 8 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan FGD, kemudian dianalisis secara tematik. Penelitian menghasilkan empat tema, yaitu persepsi diri, respon pertama kali didiagnosis, perilaku pencegahan dan dukungan pendamping sebaya. Hasil penelitian menunjukkan usia informan berkisar 25-31 tahun. Hampir semua mempersepsikan diri tidak normal dan tertarik dengan sesama jenis dengan berbagai alasan, seperti mengalami pelecehan, kegagalan berhubungan, coba-coba atau merasa dirinya perempuan. Sebagian memiliki kepercayaan diri yang negatif, namun semua masih meyakini tentang agama yang dianut. Semua merasa syok, putus asa, takut akan meninggal serta depresi saat didiagnosis HIV, tapi hal ini tidak mengubah perilaku sebagian informan, karena sebagian masih aktif secara seksual dan jarang atau tidak menggunakan kondom, sementara sebagian yang lain memilih tidak aktif lagi secara seksual semenjak didiagnosis HIV. Semua patuh mengkonsumsi obat ARV. Dukungan pendamping sebaya dirasakan dalam hal informasi, sosial dan pengobatan. Perlu pendekatan spiritual yang humanis pada LSL dengan penyediaan konseling hotline,dalam pencegahan penularan HIV.
Faktor yang Berhubungan dengan Profesionalisme Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Sari Jiwanti; Dewi Purnamawati; Eni Widiastuti
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.63 KB)

Abstract

Pelayanan keperawatan adalah salah satu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh profesionalisme perawat. Tujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan profesionalisme perawat. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, dengan populasi 529 perawat dan sampel berjumlah 145 responden. Data dikumpulkan dengan rumus sampel 2 proporsi, yang dianalisis menggunakan analisis regresi logistik berganda. Hasil menunjukan 46,2 % perawat kurang profesional, dan dari hasil regresi logistik berganda diketahui bahwa pendidikan dan lama kerja secara bersama-sama mempengaruhi profesionalisme perawat. Pendidikan menjadi faktor yang dominan mempengaruhi profesionalisme perawat dengan nilai p-value 0,004 (<0,05) dan nilai Odds Ratio 3,245, sedangkan lama kerja memiliki nilai p-value 0,000 (< 0,05) dan nilai Odds Ratio 1,157. Kesimpulan: Profesionalisme perawat dapat ditingkatkan dengan memperhatikan faktor dominan yaitu pendidikan dari seorang perawat.
Efektivitas Pelatihan Blended Method Team terhadap Peningkatan Kinerja dalam Pendokumentasian di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ukin Sukirah; Dewi Purnamawati; Eni Widiastuti
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.613 KB)

Abstract

Kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan hal yang penting, salah satu bentuk tanggung jawab & tanggung gugat atas apa yang dilakukan terhadap pasien. Walaupun demikian kinerja perawat dalam pendokumentasian belum optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efektifitas pelatihan Blended Method Team terhadap peningkatan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Metode yang digunakan pre eksperimental design one group pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan pada Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto yang berjumlah 43 responden selama 2 bulan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dan dianalisis menggunakan General Linier Model Repeated Measure (GLMRM). Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan kelengkapan dokumentasi keperawatan meningkat setelah dilakukan pelatihan. Uji statistik menunjukkan terdapat peningkatan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan setelah dilakukan pelatihan secara signifikan (p value 0,010<0,005). Peningkatan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan pada penilaian observasi ke-2 (naik 2,17 dibandingkan dengan pengukuran sebelum pelatihan) yaitu 2 minggu setelah dilakukan pelatihan dan kenaikan menuju optimal dicapai pada penilaian observasi ke-4 (naik 0,4 dibandingkan observasi ke-3) dalam waktu 6 minggu setelah pelatihan. Pelatihan Blended Method Team sangat potensial dalam meningkatkan pendokumentasian asuhan keperawatan. Disarankan Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto untuk menyelenggarakan pelatihan sistem penugasan asuhan keperawatan untuk semua ruang perawatan secara bertahap, melakukan supervise yang terus menerus.
Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja, Beban Kerja, Kepuasan Kerja, Dampaknya terhadap Turnover Intention pada Perawat Wahyuni Wahyuni; Dewi Purnamawati; Eni Widiastuti
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.196 KB)

Abstract

Tingkat turnover perawat di rumah sakit Indonesia cukup tinggi yaitu melebihi 10 % tiap tahunnya (diatas batas normal). Penyebab turnover intention antara lain ketidakpuasaan kerja, tingginya beban kerja, dan kurangnya kualitas kehidupan kerja di rumah sakit. Turnover intention perawat dapat menyebabkan berkurangnya perawat terlatih dan ahli dibidangnya. Metode: Penelitian ini adalah cross sectional, dengan 117 responden perawat. Kuisioner digunakan dalam pengumpulan data dan analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil: hubungan antara kualitas lingkungan kerja dengan kepuasan kerja (p=0,000). hubungan antara kualitas lingkungan kerja dengan turnover invention (p=0,102). hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja (p=0,000). hubungan antara beban kerja dengan turnover intention (p=0,046). hubungan antara kualitas lingkungan kerja dan beban kerja (p=0,000). hubungan antara kepuasan kerja dengan turnover intention (p=0,000). hubungan antara kualitas lingkungan kerja dengan kepuasan kerja dampaknya turnover intention (p=0,0016). hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja dampaknya turnover intention (p=0,102). Kesimpulan: Ada hubungan bermakna kualitas kehidupan kerja, beban kerja terhadap kepuasan kerja dan dampaknya terhadap turnover intention pada perawat Rumah Sakit.
Pemberdayaan Keluarga dalam Merawat Anak Balita dengan Pneumonia Pasca Hospitalisasi Nyimas Heny Purwati; Dhea Natashia; Anita Apriliawati; Dewi Purnamawati; Emmy Putri Wahyuni; Tri Imrotun; Yuniarsih Yuniarsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Saga Komunitas Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Saga Komunitas
Publisher : Sagamedia Indo Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jpmsk.v2i2.95

Abstract

Background: Pneumonia is an acute respiratory infection that attacks the lungs. Pneumonia causes symptoms of difficulty breathing which if left untreated will lead to death. Families with problems with family members who experience illness or disease often make the family unable to meet health care needs or experience powerlessness which worsens the health condition of family members who experience health problems. Nursing intervention is needed to overcome the problem of family powerlessness. Objectives: This community service aims to increase mothers' knowledge and perceptions of caring for toddlers with pneumonia after being hospitalized at Pasar Rebo Hospital. Methods: The method used consists of identifying problems and needs, assessing problems, formulating plans, providing health education, and monitoring the ability of mothers to care for toddlers with pneumonia after being hospitalized. This community service was carried out for four months from June to September 2022. The health education activity was carried out for one day in the children's care room at Pasar Rebo Hospital. The target of this community service activity is mothers who have toddlers with pneumonia who are treated at Pasar Rebo Hospital as many as 10 people. Results: The results of the evaluation show that the average value of knowledge is post-test> pre-test and the average value of attitude is post-test> pre-test. Conclusion: There is an increase in the knowledge and attitude of mothers in caring for children under five with pneumonia after hospitalization. Health education needs to be carried out on an ongoing basis for mothers who have children under five with post-hospitalization pneumonia so they can carry out optimal care and prevent repeated treatments.
KONSELING UNTUK MENANGANI ADIKSI TERKAIT SEKS DAN GAWAI PADA DEWASA MUDA Nurfadhilah Nurfadhilah; De Ajeng Ummu Azkiyah; Aisya Triani Fadiya; Alliffiyola Lani Putri; Wardatul Muqoddasah; Dewi Purnamawati; RR Arum Ariasih
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 14 No 1 (2023): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 14 NOMOR 1 TAHUN 2023
Publisher : IAKMI South Tangerang Branch

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58185/jkr.v14i1.23

Abstract

Abstract Background: Many young people experience addiction related to gadgets and sexuality, which has a negative impact on physical and mental health. Objective: This study aims to describe the role of behavior modification counseling in an effort to stop addictive behavior related to sexuality and gadgets. Method: The method used is participatory research with the intervention of 5 sessions of behavior modification counseling. Participants consisted of 6 people aged 17-24 years, 4 female, 1 male,  and 1 not available. Result: All participants felt a positive impact during the behavior modification counseling process. The main causes of addictive behavior are thoughts and habits, with varying degrees of dependency. The process and success of behavior change is not the same for all participants. Conclusion: Counseling still needs to be followed up by involving professionals to ensure the establishment of new healthy behaviors. Sosial support and environmental manipulation are also needed, with the main competence the ability to recognize and control emotions. Keywords: Addiction, Sex, Gadgets, Counselling   Abstrak Latar belakang: Kaum muda banyak mengalami adiksi terkait gawai dan seksualitas sehingga berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menggambarkan peran konseling modifikasi perilaku dalam upaya menghentikan perilaku adiktif terkait seksualitas dan gawai. Metode: Metode yang digunakan adalah riset partisipatif dengan intervensi 5 sesi konseling modifikasi perilaku. Partisipan terdiri dari 6 orang berusia 17-24 tahun, berjenis kelamin 4 perempuan, 1 lelaki, dan 1 tidak menyebutkan. Hasil: Seluruh partisipan merasakan dampak positif selama proses konseling modifikasi perilaku. Sebab utama perilaku adiksi pikiran dan kebiasaan, dengan tingkat ketergantungan bervariasi. Proses dan keberhasilan perubahan perilaku tidak sama pada semua partisipan.    Kesimpulan: Konseling masih perlu ditindaklanjuti dengan melibatkan professional untuk menjamin pemantapan perilaku sehat baru. Dukungan sosial dan manipulasi lingkungan juga sangat diperlukan, dengan kompetensi utama kemampuan mengenali dan mengendalikan emosi. Kata kunci: Adiksi, Seks, Gawai, Konseling